Pengguna:Nasrie/Bak Pasir: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Nasrie (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi iOS
Nasrie (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi iOS
Baris 12: Baris 12:
WI-38 sangat berharga bagi para peneliti awal, terutama mereka yang mempelajari [[virologi]] dan [[imunologi]], karena hanya itu galur sel yang tersedia dari jaringan manusia normal. Tidak seperti [[Sel HeLa |kultur sel HeLa]], yang merupakan sel kanker, WI-38 adalah populasi sel manusia normal. Para peneliti di laboratorium di seluruh dunia sejak itu menggunakan WI-38 dalam penelitian mereka, terutama Hayflick dalam pengembangan vaksin virus manusia.<ref name="Olshansky2017" /> Sel-sel WI-38 yang terinfeksi mengeluarkan virus, dan dapat dikultur dalam volume besar yang cocok untuk produksi komersial.
WI-38 sangat berharga bagi para peneliti awal, terutama mereka yang mempelajari [[virologi]] dan [[imunologi]], karena hanya itu galur sel yang tersedia dari jaringan manusia normal. Tidak seperti [[Sel HeLa |kultur sel HeLa]], yang merupakan sel kanker, WI-38 adalah populasi sel manusia normal. Para peneliti di laboratorium di seluruh dunia sejak itu menggunakan WI-38 dalam penelitian mereka, terutama Hayflick dalam pengembangan vaksin virus manusia.<ref name="Olshansky2017" /> Sel-sel WI-38 yang terinfeksi mengeluarkan virus, dan dapat dikultur dalam volume besar yang cocok untuk produksi komersial.


Vaksin virus yang diproduksi dengan WI-38 telah mencegah penyakit atau menyelamatkan nyawa miliaran orang.<ref name="Olshansky2017" /><ref name="Nature" /> Vaksin yang diproduksi dengan WI-38 termasuk vaksin yang dibuat untuk melawan [[adenovirus]], [[rubella]], [[campak]], virus [[gondok]], [[varicella zoster]], [[virus polio]], [[hepatitis A]] dan virus [[rabies]].<ref name="Fletcher1998" /><ref name="Olshansky2017" /><ref name="Nature" /><ref name="Hayflick2018" />
Vaksin virus yang diproduksi dengan WI-38 telah mencegah penyakit atau menyelamatkan nyawa miliaran orang.<ref name="Olshansky2017" /><ref name="Nature" /> Vaksin yang diproduksi dengan WI-38 termasuk vaksin yang dibuat untuk melawan [[Adenoviridae|adenovirus]], [[rubella]], [[campak]], virus [[gondok]], [[varicella zoster]], [[virus polio]], [[hepatitis A]] dan virus [[rabies]].<ref name="Fletcher1998" /><ref name="Olshansky2017" /><ref name="Nature" /><ref name="Hayflick2018" />


==Catatan kaki==
==Catatan kaki==

Revisi per 22 Agustus 2018 20.13

Se-sel WI-38 (Kiri: kepadatan tinggi. Kanan: kepadatan rendah).

WI-38 adalah galur (strain) sel manusia diploid yang tersusun dari fibroblast yang berasal dari jaringan paru-paru janin berjenis kelamin perempuan berusia 3 bulan.[1][2] Galur sel ini diisolasi oleh Leonard Hayflick pada tahun 1960-an,[3] dan telah dipergunakan secara luas dalam penelitian ilmiah, mulai dari mengembangkan teori penting dalam biologi molekuler dan penuaan hingga produksi sebagian besar vaksin virus manusia.[4] Kontribusi dari galur sel ini terhadap produksi vaksin virus manusia dikatakan telah menghindarkan penyakit atau menyelamatkan nyawa miliaran orang.[5][6]

Sejarah

Galur sel WI-38 berasal dari karya sebelumnya oleh Hayflick menumbuhkan kultur sel manusia

Pada awal 1960-an, Hayflick dan rekannya Paul Moorhead di Wistar Institute di Philadelphia, Pennsylvania menemukan bahwa ketika sel-sel manusia normal disimpan dalam freezer, sel-sel tersebut mengingat tingkat penggandaan saat tersimpan, dan ketika dibentuk kembali, memulai pembelahan dari tingkat tersebut hingga mencapai 50 total penggandaan (untuk sel-sel yang berasal dari jaringan janin). Hayflick menetapkan bahwa sel-sel normal secara bertahap mengalami tanda-tanda penuaan saat mereka terbelah, memperlambat sebelum berhenti membelah sama sekali.[2][3] Temuan ini menjadi dasar Batasan Hayflick, yang menentukan berapa kali populasi sel manusia normal akan membelah sebelum pembelahan sel tersebut berhenti.[7] Penemuan Hayflick kemudian berkontribusi pada penentuan peran biologis telomer.[8] Hayflick mengklaim bahwa kapasitas sel manusia normal yang terbatas untuk bereplikasi adalah ekspresi penuaan atau penuaan pada tingkat sel.[2][3][7]

Selama periode penelitian ini, Hayflick juga menemukan bahwa jika sel disimpan dengan benar dalam freezer, sel akan tetap hidup dan sejumlah besar sel dapat diproduksi dari satu kultur awal. Salah satu galur sel yang diisolasi Hayflick, yang ia beri nama WI-38, ditemukan bebas dari kontaminasi virus, tidak seperti sel ginjal monyet yang asalnya digunakan untuk produksi vaksin virus.[3] Selain itu, sel WI-38 dapat dibekukan, kemudian dicairkan dan diuji secara mendalam. Keunggulan ini menyebabkan WI-38 dengan cepat menggantikan sel-sel ginjal monyet untuk produksi vaksin virus manusia.[5][6][9] WI-38 juga telah digunakan untuk penelitian tentang berbagai aspek biologi sel manusia normal.[6][7][9]

Penerapan

WI-38 sangat berharga bagi para peneliti awal, terutama mereka yang mempelajari virologi dan imunologi, karena hanya itu galur sel yang tersedia dari jaringan manusia normal. Tidak seperti kultur sel HeLa, yang merupakan sel kanker, WI-38 adalah populasi sel manusia normal. Para peneliti di laboratorium di seluruh dunia sejak itu menggunakan WI-38 dalam penelitian mereka, terutama Hayflick dalam pengembangan vaksin virus manusia.[5] Sel-sel WI-38 yang terinfeksi mengeluarkan virus, dan dapat dikultur dalam volume besar yang cocok untuk produksi komersial.

Vaksin virus yang diproduksi dengan WI-38 telah mencegah penyakit atau menyelamatkan nyawa miliaran orang.[5][6] Vaksin yang diproduksi dengan WI-38 termasuk vaksin yang dibuat untuk melawan adenovirus, rubella, campak, virus gondok, varicella zoster, virus polio, hepatitis A dan virus rabies.[4][5][6][9]

Catatan kaki

  1. ^ "WI-38 (ATCC® CCL-75™)". 
  2. ^ a b c Hayflick, L; Moorhead PS (December 1961). "The serial cultivation of human diploid cell strains". Experimental Cell Research. 25 (3): 585–621. doi:10.1016/0014-4827(61)90192-6. PMID 13905658. 
  3. ^ a b c d Hayflick, L (March 1965). "The Limited in vitro Lifetime of Human Diploid Cell Strains". Experimental Cell Research. 37 (3): 614–636. doi:10.1016/0014-4827(65)90211-9. PMID 14315085. 
  4. ^ a b Fletcher, MA; Hessel, L; Plotkin, SA (1998). "Human diploid cell strains (HDCS) viral vaccines". Developments in Biological Standardization. 93: 97–107. PMID 9737384. 
  5. ^ a b c d e Olshansky, S.J.; Hayflick, L (2 March 2017). "The Role of the WI-38 Cell Strain in Saving Lives and Reducing Morbidity". AIMS Public Health. 4 (2): 127–138. doi:10.3934/publichealth.2017.2.127. 
  6. ^ a b c d e Wadman, M (26 June 2013). "Medical research: Cell division". Nature. 498 (7445): 422–426. doi:10.1038/498422a. 
  7. ^ a b c Shay JW, Wright WE; Wright (2000). "Hayflick, his limit, and cellular ageing" (PDF). Nature Reviews Molecular Cell Biology. 1 (1): 72–76. doi:10.1038/35036093. PMID 11413492. Archived from the original on 2010-07-13. 
  8. ^ Holliday, R (2012). "Telomeres and telomerase: the commitment theory of cellular ageing revisited". Science Progress. 95 (Pt 2): 199–205. PMID 22893980. 
  9. ^ a b c Hayflick, L. "Errors in the "Vaccine Race" Book" (PDF).