Kerajinan tangan: Perbedaan antara revisi
Harditaher (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
Harditaher (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 8: | Baris 8: | ||
== Sejarah == |
== Sejarah == |
||
Kriya mulai berkembang di Zaman [[Neolitikum]] atau Zaman Batu Muda. Zaman ini adalah masa perubahan yang sangat besar dalam hidup manusia. Perubahan ini tampak pada kehidupan manusia yang berpindah dari mengumpulkan makanan menjadi memproduksi makanan. Manusia tidak lagi berpindah tempat namun menetap di satu tempat. Mereka telah mengenal bercocok tanam dan beternak. Karena telah menetap di satu tempat, maka lambat laun mereka memiliki kepandaian membuat rumah. Karena hidup mereka bermasyarakat, mereka mulai memikirkan banyak hal, termasuk diantaranya membuat benda-benda kriya, yakni tidak hanya memiliki fungsi tertentu, tetapi juga menarik untuk dilihat. |
Kriya mulai berkembang di Zaman [[Neolitikum]] atau Zaman Batu Muda.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/465193408|title=Sejarah kebudayaan Indonesia.|last=Pers.|first=Rajawali|date=2009|publisher=Rajawali Pers|isbn=9789797692698|location=Jakarta|oclc=465193408}}</ref> Zaman ini adalah masa perubahan yang sangat besar dalam hidup manusia. Perubahan ini tampak pada kehidupan manusia yang berpindah dari mengumpulkan makanan menjadi memproduksi makanan. Manusia tidak lagi berpindah tempat namun menetap di satu tempat. Mereka telah mengenal bercocok tanam dan beternak. Karena telah menetap di satu tempat, maka lambat laun mereka memiliki kepandaian membuat rumah. Karena hidup mereka bermasyarakat, mereka mulai memikirkan banyak hal, termasuk diantaranya membuat benda-benda kriya, yakni tidak hanya memiliki fungsi tertentu, tetapi juga menarik untuk dilihat. |
||
Pembuatan benda-benda kriya ini menyertai pembuatan alat-alat baru yang merupakan warisan Zaman [[Paleolitikum|Palaeolitikum]] dan Zaman [[Mesolitikum]]. Lewat percampuran dengan budaya-budaya lain di Asia, kriya di Indonesia semakin kaya dengan motif hias. |
Pembuatan benda-benda kriya ini menyertai pembuatan alat-alat baru yang merupakan warisan Zaman [[Paleolitikum|Palaeolitikum]] dan Zaman [[Mesolitikum]]. Lewat percampuran dengan budaya-budaya lain di Asia, kriya di Indonesia semakin kaya dengan motif hias. |
||
Baris 16: | Baris 16: | ||
* [[Kerajinan tangan]] |
* [[Kerajinan tangan]] |
||
* [[Keramik]] |
* [[Keramik]] |
||
== Referensi == |
|||
{{Reflist}} |
|||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
Revisi per 4 April 2018 03.03
Artikel ini sudah memiliki daftar referensi, bacaan terkait, atau pranala luar, tetapi sumbernya belum jelas karena belum menyertakan kutipan pada kalimat. |
Kriya atau hastakarya adalah kegiatan seni yang menitik-beratkan kepada keterampilan tangan dan fungsi untuk mengolah bahan baku yang sering ditemukan di lingkungan menjadi benda-benda yang tidak hanya bernilai pakai, tetapi juga bernilai estetis.
Kriya bisa "meminjam" banyak pengetahuan dalam seni rupa murni seperti cara mematung atau mengukir untuk menghasilkan produk, namun tetap dengan tidak terlalu berkonsentrasi kepada kepuasan emosi seperti lazim terjadi misalnya pada karya lukis dan patung. Kriya juga lebih sering mengikuti tradisi daripada penemuan yang sering ditemukan secara individu oleh seorang perupa. Kriya bisa berbentuk karya dari tanah, batu, kain, logam ataupun kayu.
Sejarah
Kriya mulai berkembang di Zaman Neolitikum atau Zaman Batu Muda.[1] Zaman ini adalah masa perubahan yang sangat besar dalam hidup manusia. Perubahan ini tampak pada kehidupan manusia yang berpindah dari mengumpulkan makanan menjadi memproduksi makanan. Manusia tidak lagi berpindah tempat namun menetap di satu tempat. Mereka telah mengenal bercocok tanam dan beternak. Karena telah menetap di satu tempat, maka lambat laun mereka memiliki kepandaian membuat rumah. Karena hidup mereka bermasyarakat, mereka mulai memikirkan banyak hal, termasuk diantaranya membuat benda-benda kriya, yakni tidak hanya memiliki fungsi tertentu, tetapi juga menarik untuk dilihat.
Pembuatan benda-benda kriya ini menyertai pembuatan alat-alat baru yang merupakan warisan Zaman Palaeolitikum dan Zaman Mesolitikum. Lewat percampuran dengan budaya-budaya lain di Asia, kriya di Indonesia semakin kaya dengan motif hias.
Lihat pula
Referensi
- ^ Pers., Rajawali (2009). Sejarah kebudayaan Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers. ISBN 9789797692698. OCLC 465193408.
Pranala luar
- (Inggris) American Craft Council
- (Inggris) Craft Australia
- (Inggris) Craft Site Directory
- (Inggris) Crafts Council, UK
- (Inggris) Crafts in India
- (Inggris) Free Craft Projects
- (Inggris) Redefining Craft
- (Inggris) INACRAFT, Pameran kerajinan tangan terbesar di Indonesia