Kaisar Taicung dari Song: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Jordan Diwi (bicara | kontrib)
menambahkan terjemahan pada bagian sub-judul Naik Takhta (Secara Curang?)
Baris 36: Baris 36:


Wen Ying, seorang biksu yang hidup pada zaman cucu Taizu, Kaisar Renzong menulis sebuah catatan mengerikan tentang malam terakhir Kaisar Taizu. Menurut catatan tersebut, Taizu sedang makan malam dan minum-minum bersama Kaisar Taizong yang waktu itu masih bergelar Pangeran Kaifeng. Beberapa Kasim dan Pelayan Kaisar yang berdiri agak jauh melihat bayangan Kaisar Taizong di jendela. Waktu itu sudah larut dan salju mulai turun. Kemudian mereka mendengar suara kapak yang tertancap ke atas salju dan Kaisar Taizu berkata, "Lakukan! Lakukan sekarang!" Lalu Kaisar Taizu terdengar mendengkur. Beberapa jam kemudian, kematiannya diumumkan oleh saudaranya, yang menghabiskan malam di istananya.
Wen Ying, seorang biksu yang hidup pada zaman cucu Taizu, Kaisar Renzong menulis sebuah catatan mengerikan tentang malam terakhir Kaisar Taizu. Menurut catatan tersebut, Taizu sedang makan malam dan minum-minum bersama Kaisar Taizong yang waktu itu masih bergelar Pangeran Kaifeng. Beberapa Kasim dan Pelayan Kaisar yang berdiri agak jauh melihat bayangan Kaisar Taizong di jendela. Waktu itu sudah larut dan salju mulai turun. Kemudian mereka mendengar suara kapak yang tertancap ke atas salju dan Kaisar Taizu berkata, "Lakukan! Lakukan sekarang!" Lalu Kaisar Taizu terdengar mendengkur. Beberapa jam kemudian, kematiannya diumumkan oleh saudaranya, yang menghabiskan malam di istananya.

Para sejarawan modern tidak dapat menemukan bukti konkrit apapun yang mendukung isu tadi. Namun, mereka umumnya menerima bahwa Kaisar Taizong dan Menteri Zjao Pu telah melakukan kecurangan dengan memalsukan wasiat Ibunda Kaisar yang berisi amanat agar Kaisar Taizu mau menjadikan adiknya (Kaisar Taizong) menjadi pewaris tahta.

Juga yang perlu diperhatikan adalah peristiwa bunuh diri yang dilakukan Zhao Dezhao, putra tertua Kaisar Taizu yang masih hidup saat itu, yang terjadi tiga tahun setelah Kaisar Taizu mangkat. Selama operasi militer yang diperintahkan oleh Kaisar Taizong untuk melawan [[Bangsa Khitan]] yang dipimpin oleh [[Dinasti Liao]], Zhao Dezhao diketahui ikut ambil bagian di dalamnya dengan memimpin suatu pasukan. Pada saat yang sama beredar pula rumor bahwa Kaisar Taizong telah menghilang dan Zhao Dezhao-lah yang akan menjadi kaisar. Mendengar hal tersebut, Kaisar Taizong tidak memberikan hadiah kepada pasukan Zhao Dezhao ketika mereka kembali dari operasi militer. Saat Zhao Dezhao menanyakan perihal tersebut, Kaisar Taizong malah menjawab, "Kau, lakukanlah saat kau menjadi kaisar yang baru!" Mendengar jawaban tersebut, Zhao Dezhao segera kembali ke istananya dan membunuh dirinya sendiri.

Putra keempat Kaisar Taizu, Zhao Defang, meninggal tahun 981 pada usia yang relatif muda, 22 tahun, karena sakit yang tidak diketahui. Dalam tahun yang sama, adik laki-laki Kaisar Taizong dan Kaisar Taizu, Zhao Tingmei (sebelumnya dikenal dengan nama Zhao Guangmei dan Zhao Kuangmei), juga dicabut gelar kebangsawanannya, yakni "Pangeran Qi" dan dikirim ke [[Luoyang|Ibu Kota Barat]]. Ia lalu meninggal tiga tahun kemudian. Ditambah lagi, ketika janda Kaisar Taizu, Ratu Song wafat, jenazahnya tidak dikuburkan bersama suaminya dan juga tidak diupacarakan sesuai tradisi.


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==

Revisi per 3 September 2017 16.49

Kaisar Song Taizong
Kaisar Dinasti Song Utara
Berkuasa15 November 976 – 8 Mei 997
PendahuluKaisar Taizu
PenerusKaisar Zhenzong
Informasi pribadi
WangsaKeluarga Zhao
Nama lengkap
Nama Keluarga: Zhào (趙)
Nama yang diberikan:
Kuangyi (匡義), kemudian Guangyi (光義),
Nama anumerta
Short: Never used short
Full: Kaisar Zhiren Yingdao Shengong
Shengde Wenwu Ruilie Daming Guangxiao
至仁應道神功聖德文武睿烈大明廣孝皇帝
Nama kuil
Taizong (太宗)
AyahZhao Hongyin 趙弘殷
IbuNyonya Du 杜氏
PasanganPermaisuri Yin 淑德皇后
Permaisuri Fu 懿德皇后
Permaisuri Li 明德皇后
Permaisuri Li 元德皇后
Selir Sun
Selir Zang
Selir Fang
Selir Zhu
Selir Gao
Selir Shao
Selir Li
Selir Wu
AnakZhao Yuanzuo, Pangeran Xian dari Hangong
Zhao Yuanxi, Putera Mahkota Zhaocheng
Zhao Heng, Kaisar Zhenzong
Zhao Yuanfen, Pangeran Gongjing dari Shang
Zhao Yuanjie, Pangeran Zhaowen dari Hui
Zhao Yuanwo, Pangeran Gongyi dari Zhen
Zhao Yuandai, Pangeran Chugong dari Hui
Zhao Yuanyan, Pangeran Gongsu dari Zhou
Zhao Yuanyi, Pangeran Chong
Putri Teng
Putri Xu
Putri Bin
Putri Yang
Putri Ju
Putri Wei
Putri Qiao

Kaisar Taizong (20 November 939 – 8 Mei 997), lahir dengan nama Zhao Kuangyi, adalah kaisar kedua Dinasti Song Cina dari tahun 976 sampai dengan 997. Dia adalah adik dari Kaisar Song Taizu. Nama era-nya, Taizong berarti "leluhur agung". Kaisar Taizong diingat sebagai kaisar yang cerdas dan pekerja keras. Ia memberikan perhatian yang besar terhadap kesejahteraan rakyatnya dan membuat kekaisarannya semakin makmur. Ia mengadopsi kebijakan yang sebelumnya diterapkan oleh Kaisar Shizong dari Dinasti Zhou Akhir, seperti meningkatkan produksi pertanian, memperluas sistem ujian kerajaan, menyusun ensiklopedia, mengembangkan pelayanan publik dan selanjutnya pembatasan terhadap kekuasaan Jiedushis. Ia juga menyatukan kembali cina dengan menaklukkan Han Utara, kerajaan terakhir pada periode 5 dinasti dan 10 negara.

Menurut legenda, ia membunuh Kaisar Taizu untuk mendapatkan tahta, juga memaksa anak Kaisar Taizu, Zhao Dezhao untuk bunuh diri.

Menjadi Kaisar (Secara Licik?)

Taizong menjadi kaisar setelah kematian saudaranya, Kaisar Taizu dalam usia 49 tahun tanpa menderita sakit sebelumnya. Adalah sesuatu yang tidak biasa dalam tradisi Cina bilamana yang menjadi kaisar selanjutnya adalah saudara dari kaisar sebelumnya, bukan sang anak dari kaisar tersebut, sehingga peristiwa tersebut dipercaya sebagai sebuah konspirasi.

Berdasarkan sejarah resmi, sebelum kematiannya pada tahun 961, Ibu Suri Du meminta Kaisar Taizu yang masih berusia 34 tahun untuk berjanji bahwa saudaranya akan menggantikannya sebagai kaisar untuk menjamin kelangsungan Dinasti Song. Menurut cerita, ia berkata pada Kaisar Taizu "Tahukah kamu mengapa kamu bisa menjadi kaisar? Itu karena kaisar dari dinasti sebelumnya hanyalah seorang anak berusia 7 tahun". Apa yang dinamakan "Perjanjian Emas" (金匱誓書) juga diduga banyak orang sudah diatur pembuatannya oleh sekretaris Zhao Pu dan dibuka kembali setelah Taizong naik Tahta, untuk membuktikan bahwa ia memang berhak atas tahta tersebut.

Waktu itu, putra sulung Kaisar Taizu juga telah berusia 25 tahun, sehingga berhak untuk menjadi kaisar menggantikan ayahnya. Kecurigaan lainnya adalah bahwa Zhao Pu, dibuang oleh Kaisar Taizu pada tahun 973 atas dugaan suap, berhasil kembali ke Ibu Kota pada tahun 976 dan menjadi Perdana Menteri setahun kemudian.

Wen Ying, seorang biksu yang hidup pada zaman cucu Taizu, Kaisar Renzong menulis sebuah catatan mengerikan tentang malam terakhir Kaisar Taizu. Menurut catatan tersebut, Taizu sedang makan malam dan minum-minum bersama Kaisar Taizong yang waktu itu masih bergelar Pangeran Kaifeng. Beberapa Kasim dan Pelayan Kaisar yang berdiri agak jauh melihat bayangan Kaisar Taizong di jendela. Waktu itu sudah larut dan salju mulai turun. Kemudian mereka mendengar suara kapak yang tertancap ke atas salju dan Kaisar Taizu berkata, "Lakukan! Lakukan sekarang!" Lalu Kaisar Taizu terdengar mendengkur. Beberapa jam kemudian, kematiannya diumumkan oleh saudaranya, yang menghabiskan malam di istananya.

Para sejarawan modern tidak dapat menemukan bukti konkrit apapun yang mendukung isu tadi. Namun, mereka umumnya menerima bahwa Kaisar Taizong dan Menteri Zjao Pu telah melakukan kecurangan dengan memalsukan wasiat Ibunda Kaisar yang berisi amanat agar Kaisar Taizu mau menjadikan adiknya (Kaisar Taizong) menjadi pewaris tahta.

Juga yang perlu diperhatikan adalah peristiwa bunuh diri yang dilakukan Zhao Dezhao, putra tertua Kaisar Taizu yang masih hidup saat itu, yang terjadi tiga tahun setelah Kaisar Taizu mangkat. Selama operasi militer yang diperintahkan oleh Kaisar Taizong untuk melawan Bangsa Khitan yang dipimpin oleh Dinasti Liao, Zhao Dezhao diketahui ikut ambil bagian di dalamnya dengan memimpin suatu pasukan. Pada saat yang sama beredar pula rumor bahwa Kaisar Taizong telah menghilang dan Zhao Dezhao-lah yang akan menjadi kaisar. Mendengar hal tersebut, Kaisar Taizong tidak memberikan hadiah kepada pasukan Zhao Dezhao ketika mereka kembali dari operasi militer. Saat Zhao Dezhao menanyakan perihal tersebut, Kaisar Taizong malah menjawab, "Kau, lakukanlah saat kau menjadi kaisar yang baru!" Mendengar jawaban tersebut, Zhao Dezhao segera kembali ke istananya dan membunuh dirinya sendiri.

Putra keempat Kaisar Taizu, Zhao Defang, meninggal tahun 981 pada usia yang relatif muda, 22 tahun, karena sakit yang tidak diketahui. Dalam tahun yang sama, adik laki-laki Kaisar Taizong dan Kaisar Taizu, Zhao Tingmei (sebelumnya dikenal dengan nama Zhao Guangmei dan Zhao Kuangmei), juga dicabut gelar kebangsawanannya, yakni "Pangeran Qi" dan dikirim ke Ibu Kota Barat. Ia lalu meninggal tiga tahun kemudian. Ditambah lagi, ketika janda Kaisar Taizu, Ratu Song wafat, jenazahnya tidak dikuburkan bersama suaminya dan juga tidak diupacarakan sesuai tradisi.

Pranala luar


Kaisar Taicung dari Song
Keluarga Zhao (960–1279)
Lahir: 939 Meninggal: 997
Gelar
Didahului oleh:
Kaisar Taizu
Kaisar Dinasti Song
976–997
Diteruskan oleh:
Kaisar Zhenzong
Kaisar Cina
976–997