Siwa: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Membalikkan revisi 12985951 oleh Karan Singh Aiueo (bicara)
Baris 22: Baris 22:
== Karakteristik ==
== Karakteristik ==
Umat Hindu, khususnya [[umat Hindu]] di [[India]], meyakini bahwa Dewa Siwa memiliki ciri-ciri yang sesuai dengan karakternya, yakni:
Umat Hindu, khususnya [[umat Hindu]] di [[India]], meyakini bahwa Dewa Siwa memiliki ciri-ciri yang sesuai dengan karakternya, yakni:

Karan Singh


* Bertangan empat, masing-masing membawa: {{br}}tri wahyudi, cemara, tasbih/genitri, kendi
* Bertangan empat, masing-masing membawa: {{br}}tri wahyudi, cemara, tasbih/genitri, kendi

Revisi per 10 Juni 2017 11.11

Siwa
Dewa Hindu
Dewa pelebur, dewa pemusnah
Ejaan Dewanagariशिव
Ejaan IASTŚiva
Nama lainJagatpati, Nilakantha, Paramêśwara, Rudra, Trinetra
GolonganDewa
SenjataTrisula
WahanaLembu Nandini
PasanganDewi Sati, Dewi Parwati, Dewi Uma, Dewi Durga, Dewi Kali

Siwa (Dewanagari: शिव; ,IASTŚiva, शिव) adalah salah satu dari tiga dewa utama (Trimurti) dalam agama Hindu. Kedua dewa lainnya adalah Brahma dan Wisnu. Dalam ajaran agama Hindu, Dewa Siwa adalah dewa pelebur, bertugas melebur segala sesuatu yang sudah usang dan tidak layak berada di dunia fana lagi sehingga harus dikembalikan kepada asalnya.

Karakteristik

Umat Hindu, khususnya umat Hindu di India, meyakini bahwa Dewa Siwa memiliki ciri-ciri yang sesuai dengan karakternya, yakni:

  • Bertangan empat, masing-masing membawa:
    tri wahyudi, cemara, tasbih/genitri, kendi
  • Bermata tiga (tri netra)
  • Pada hiasan kepalanya terdapat ardha chandra (bulan sabit)
  • Ikat pinggang dari kulit harimau
  • Hiasan di leher dari ular kobra
  • Kendaraannya lembu Nandini

Oleh umat Hindu Bali, Dewa Siwa dipuja di Pura Dalem, sebagai dewa yang mengembalikan manusia dan makhluk hidup lainnya ke unsurnya, menjadi Panca Maha Bhuta. Dalam pengider Dewata Nawa Sanga (Nawa Dewata), Dewa Siwa menempati arah tengah dengan warna panca warna. Ia bersenjata padma dan mengendarai lembu Nandini. Aksara sucinya I dan Ya. Ia dipuja di Pura Besakih.

Dalam tradisi Indonesia lainnya, kadangkala Dewa Siwa disebut dengan nama Batara Guru. Adya / Siwa / Pusat / Segala Warna (Cahaya) = peleburan kemanunggalan.

Putra

Menurut cerita-cerita keagamaan yang terdapat dalam kitab-kitab suci umat Hindu, Dewa Siwa memiliki putra-putra yang lahir dengan sengaja ataupun tidak disengaja. Beberapa putra Dewa Siwa tersebut yakni:

  1. Dewa Kumara (Kartikeya)
  2. Dewa Kala
  3. Dewa Ganesa

Lihat pula

Pranala luar