Paşa: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Aasjarif (bicara | kontrib)
Penyesuaian transliterasi; penyuntingan beberapa bagian artikel.
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Aasjarif (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 2: Baris 2:
'''Pasya''', '''pasha''', atau '''pascha''' ({{lang-ota|پاشا}}, {{lang-tr|paşa}}), dahulu diinggriskan sebagai '''bashaw''', adalah salah satu peringkat tinggi dalam sistem politik dan militer [[Kesultanan Utsmaniyah]]. Peringkat ini biasanya diberikan kepada gubernur, jenderal dan pejabat lainnya. Sebagai [[gelar kehormatan]], pasya merupakan gelar [[bangsawan]] Turki dan merupakan salah satu gelar tertinggi di masa pra-republik [[Mesir]]. Ada tiga tingkatan pasya: yang pertama, atau kelas tertinggi, mendapatkan hak istimewa untuk memiliki lambang atau simbol standar tiga ekor-kuda, yang kedua memiliki lambang dua ekor-kuda, dan yang ketiga memiliki lambang tiga ekor-kuda.<ref name="pires">[http://www.archive.org/stream/empirescitiesofa00forb#page/188 The empires and cities of Asia (1873)] by [[Forbes, A. Gruar]]. Page 188</ref>
'''Pasya''', '''pasha''', atau '''pascha''' ({{lang-ota|پاشا}}, {{lang-tr|paşa}}), dahulu diinggriskan sebagai '''bashaw''', adalah salah satu peringkat tinggi dalam sistem politik dan militer [[Kesultanan Utsmaniyah]]. Peringkat ini biasanya diberikan kepada gubernur, jenderal dan pejabat lainnya. Sebagai [[gelar kehormatan]], pasya merupakan gelar [[bangsawan]] Turki dan merupakan salah satu gelar tertinggi di masa pra-republik [[Mesir]]. Ada tiga tingkatan pasya: yang pertama, atau kelas tertinggi, mendapatkan hak istimewa untuk memiliki lambang atau simbol standar tiga ekor-kuda, yang kedua memiliki lambang dua ekor-kuda, dan yang ketiga memiliki lambang tiga ekor-kuda.<ref name="pires">[http://www.archive.org/stream/empirescitiesofa00forb#page/188 The empires and cities of Asia (1873)] by [[Forbes, A. Gruar]]. Page 188</ref>


== Peran dalam sistem politik Ottoman Mesir ==
== Peran dalam sistem politik Utsmaniyah dan Mesir ==
[[Berkas:ModernEgypt, Muhammad Ali by Auguste Couder, BAP 17996.jpg|thumb|[[Muhammad Ali Pasha]]]]
[[Berkas:ModernEgypt, Muhammad Ali by Auguste Couder, BAP 17996.jpg|thumb|[[Muhammad Ali dari Mesir|Muhammad Ali Pasya]]]]
Dalam [[Kesultanan Utsmaniyah]], seorang Sultan memiliki hak untuk menganugerahkan gelar Pasya. Melalui kebiasaan ini gelar Pasya tiba dan digunakan di Mesir, yang ditaklukkan oleh Utsmaniyah pada tahun 1517. kemunculan [[Muhammad Ali dari Mesir|Muhammad Ali]] yang merupakan seorang komandan militer keturunan Albania sebagai penguasa Mesir pada tahun 1805 secara efektif membentuk Mesir sebagai negara merdeka secara ''de facto'', namun, secara teknis masih berutang setia kepada Sultan Utsmaniyah. Selain itu, Muhammad Ali memendam ambisi menggantikan peran [[Utsmaniyah]] di [[Konstantinopel]], dan berusaha untuk menjadikan wilayah Mesir sebagai [[kesultanan]] penerus untuk Kesultanan Utsmaniyah. Dengan demikian, ia menyandang gelar Pasya, di samping gelar resmi Wali, dan gelar ''Khedive'' (Khudaiwi) yang dinyatakannya sendiri. Penerusnya pada [[Muhammad Ali Dinasti|tahta Mesir dan Sudan]], [[Ibrahim Pasha dari Mesir|Ibrahim]], [[Abbas I dari Mesir|Abbas]], [[Sa'id Mesir|Sa'id]] , dan [[Ismail Pasha|Isma'il]] juga mewarisi gelar-gelar ini, dengan pasya, dan ''Wāli'' berhenti untuk digunakan pada tahun 1867, ketika Sultan Utsmaniyah, [[Abdulaziz]] resmi mengakui Isma'il sebagai Khudaiwi.
Dalam [[Kekaisaran Ottoman]], seorang [[Sultan Ottoman]] memiliki hak untuk menganugerahkan gelar ''Pasha''. Melalui kebiasaan ini gelar
''Pasha'' tiba dan digunakan di Mesir, yang ditaklukkan oleh Ottoman pada tahun 1517. kemunculan [[Muhammad Ali dari Mesir|Muhammad Ali]] yang merupakan seorang komandan militer keturunan Albania sebagai penguasa Mesir pada tahun 1805 secara efektif membentuk [[Mesir di bawah Muhammad Ali dan penerusnya|Mesir sebagai negara merdeka secara ''de facto'']], namun, secara teknis masih berutang setia kepada Sultan Ottoman. Selain itu, Muhammad Ali memendam ambisi menggantikan peran [[Dinasti Ustmaniyah]] di [[Konstantinopel]], dan berusaha untuk menjadikan wilayah Mesir sebagai [[kesultanan]] penerus untuk Kekaisaran Ottoman. Dengan demikian, ia menyandang gelar ''Pasha'', di samping gelar resmi [[Wāli]], dan gelar [[Khedive]] yang dinyatakannya sendiri. Penerusnya pada [[Muhammad Ali Dinasti|tahta Mesir dan Sudan]], [[Ibrahim Pasha dari Mesir|Ibrahim]], [[Abbas I dari Mesir|Abbas]], [[Sa'id Mesir|Sa'id]] , dan [[Ismail Pasha|Isma'il]] juga mewarisi gelar-gelar ini, dengan ''Pasha'', dan ''Wāli'' berhenti untuk digunakan pada tahun 1867, ketika [[Sultan Ottoman]], [[Abdulaziz]] resmi mengakui Isma'il sebagai ''Khedive''.


Gelar ''Pasha'' pada awal munculnya diterapkan secara eksklusif untuk komandan militer, tapi kemudian dapat diberikan kepada para pejabat birokrasi.Ia juga merupakan bagian dari gelar resmi [[Alpina Kursuncu Pasha]] (Laksamana Agung dari seluruh armada Ottoman).
Gelar Pasya pada awal munculnya diterapkan secara eksklusif untuk komandan militer, tapi kemudian dapat diberikan kepada para pejabat birokrasi. Ia juga merupakan bagian dari gelar resmi Alpina Kursunju Pasya (Laksamana Agung dari seluruh armada Utsmaniyah).


Peringkat Pasha di atas [[Bey]] dan [[Agha]], tetapi di bawah [[Khedive]] dan [[Wazir]].
Peringkat Pasya di atas [[Bek]] dan [[Agha]], tetapi di bawah [[Khudaiwi]] dan [[Wazir]].


Tiga tingkatan Pasha yang ada, dibedakan dengan jumlah yak- atau ekor-kuda (masing-masing tiga, dua dan satu; sebuah simbol tradisi [[Turki-Mongol]]) atau ekor merak, dan penyandangnya berhak untuk menampilkannya sebagai simbol otoritas pada kampanye militer. Hanya Sultan sendiri yang berhak untuk empat ekor, sebagai kepala komandan berdaulat.
Tiga tingkatan Pasya yang ada, dibedakan dengan jumlah yak- atau ekor-kuda (masing-masing tiga, dua dan satu; sebuah simbol tradisi [[Turki-Mongol]]) atau ekor merak, dan penyandangnya berhak untuk menampilkannya sebagai simbol otoritas pada kampanye militer. Hanya Sultan sendiri yang berhak untuk empat ekor, sebagai kepala komandan berdaulat.


Berikut adalah tingkatan militer yang berhak menyandang gelar Pasha (peringkat yang lebih rendah digelari Bey atau hanya [[Effendi]]):
Berikut adalah tingkatan militer yang berhak menyandang gelar Pasya (peringkat yang lebih rendah digelari Bek atau hanya [[Effendi]]):
* [[Wazir-i-Azam]] (Wazir Agung, perdana menteri, tetapi juga sering mengambil lapangan sebagai Generalissimo bukan Sultan)
* Wazir-i-Azam (Wazir Agung, perdana menteri, tetapi juga sering mengambil lapangan sebagai Generalissimo bukan Sultan)
* [[Mushir]] (Field marshal)
* Musyir (Field marshal)
* [[Ferik]] (Letnan Jenderal angkatan darat atau Wakil Laksamana angkatan laut)
* Fariq (Letnan Jenderal angkatan darat atau Wakil Laksamana angkatan laut)
* [[Liva]] (Mayor Jenderal atau Laksamana Muda)
* Liwa (Mayor Jenderal atau Laksamana Muda)
* [[Kizlar Agha]] (kasim kepala hitam, petugas tertinggi di [[Istana Topkapi]]; tiga ekor sebagai komandan [[Baltaci]] korps dari halberdiers di ketentaraan kekaisaran
* Qizlar Agha (kasim kepala hitam, petugas tertinggi di [[Istana Topkapi]]; tiga ekor sebagai komandan [[Baltaci]] korps dari halberdiers di ketentaraan kekaisaran
* [[Syaikh ul-Islam]] Istanbul, Imam Muslim peringkat tertinggi kabinet.
* [[Syaikh ul-Islam]] Istanbul, Imam Muslim peringkat tertinggi kabinet.


Jika seorang Pasha memerintah sebuah provinsi [[Wilayah (negara subdivisi)|wilayah]], maka wilayah itu biasa disebut ''[[pashaluk]]'' sesuai dengan gelar militer penguasanya, selain istilah administrasi sesuai jenis yurisdiksi, misalnya ''[[eyalet]], [[vilayet]]''. [[Beylerbey]] (gubernur jenderal) dan [[Wāli|vali/wāli]] (jenis yang paling umum dari Gubernur) keduanya berhak bergelar Pasha (biasanya dengan dua ekor). Kata ''pashalik'' merujuk pada setiap [[provinsi]] atau yurisdiksi lain yang dipimpin oleh seorang Pasha.
Jika seorang Pasya memerintah sebuah provinsi [[Wilayah (negara subdivisi)|wilayah]], maka wilayah itu biasa disebut pasyaluk (''pashaluk'') sesuai dengan gelar militer penguasanya, selain istilah administrasi sesuai jenis yurisdiksi, misalnya ''[[eyalet]], [[vilayet]]''. ''Beylerbey'' (gubernur jenderal) dan [[Wāli|vali/wali]] (jenis yang paling umum dari Gubernur) keduanya berhak bergelar Pasya (biasanya dengan dua ekor). Kata ''pashalik'' merujuk pada setiap [[provinsi]] atau yurisdiksi lain yang dipimpin oleh seorang Pasya.


[[Kesultanan Utsmaniyah|Imperium Utsmaniyah]], dan pemerintah Mesir memberikan gelar kepada [[Muslim]] dan [[Kristen]] tanpa perbedaan. Mereka juga sering memberikannya kepada orang asing dalam pelayanannya untuk [[Kesultanan Utsmaniyah|Imperium Utsmaniyah]], ataupun [[Kekhedivan Mesir]] (pada giliran selanjutnya adalah [[Kesultanan Mesir|Kesultanan]], dan [[Kerajaan Mesir|Kerajaan]]), misalnya [[Augustus Charles Hobart-Hampden|Hobart Pasha]].
[[Kesultanan Utsmaniyah|Imperium Utsmaniyah]], dan pemerintah Mesir memberikan gelar kepada [[Muslim]] dan [[Kristen]] tanpa perbedaan. Mereka juga sering memberikannya kepada orang asing dalam pelayanannya untuk [[Kesultanan Utsmaniyah|Imperium Utsmaniyah]], ataupun [[Kekhudaiwian Mesir]] (pada giliran selanjutnya adalah [[Kesultanan Mesir|Kesultanan]], dan [[Kerajaan Mesir|Kerajaan]]), misalnya [[Augustus Charles Hobart-Hampden|Hobart Pasya]].


== Kehormatan ==
== Kehormatan ==

Revisi per 29 Mei 2017 07.05

Sebuah Tui pasya dengan dua ekor-kuda

Pasya, pasha, atau pascha (Turki Otoman: پاشا, Turki: paşa), dahulu diinggriskan sebagai bashaw, adalah salah satu peringkat tinggi dalam sistem politik dan militer Kesultanan Utsmaniyah. Peringkat ini biasanya diberikan kepada gubernur, jenderal dan pejabat lainnya. Sebagai gelar kehormatan, pasya merupakan gelar bangsawan Turki dan merupakan salah satu gelar tertinggi di masa pra-republik Mesir. Ada tiga tingkatan pasya: yang pertama, atau kelas tertinggi, mendapatkan hak istimewa untuk memiliki lambang atau simbol standar tiga ekor-kuda, yang kedua memiliki lambang dua ekor-kuda, dan yang ketiga memiliki lambang tiga ekor-kuda.[1]

Peran dalam sistem politik Utsmaniyah dan Mesir

Muhammad Ali Pasya

Dalam Kesultanan Utsmaniyah, seorang Sultan memiliki hak untuk menganugerahkan gelar Pasya. Melalui kebiasaan ini gelar Pasya tiba dan digunakan di Mesir, yang ditaklukkan oleh Utsmaniyah pada tahun 1517. kemunculan Muhammad Ali yang merupakan seorang komandan militer keturunan Albania sebagai penguasa Mesir pada tahun 1805 secara efektif membentuk Mesir sebagai negara merdeka secara de facto, namun, secara teknis masih berutang setia kepada Sultan Utsmaniyah. Selain itu, Muhammad Ali memendam ambisi menggantikan peran Utsmaniyah di Konstantinopel, dan berusaha untuk menjadikan wilayah Mesir sebagai kesultanan penerus untuk Kesultanan Utsmaniyah. Dengan demikian, ia menyandang gelar Pasya, di samping gelar resmi Wali, dan gelar Khedive (Khudaiwi) yang dinyatakannya sendiri. Penerusnya pada tahta Mesir dan Sudan, Ibrahim, Abbas, Sa'id , dan Isma'il juga mewarisi gelar-gelar ini, dengan pasya, dan Wāli berhenti untuk digunakan pada tahun 1867, ketika Sultan Utsmaniyah, Abdulaziz resmi mengakui Isma'il sebagai Khudaiwi.

Gelar Pasya pada awal munculnya diterapkan secara eksklusif untuk komandan militer, tapi kemudian dapat diberikan kepada para pejabat birokrasi. Ia juga merupakan bagian dari gelar resmi Alpina Kursunju Pasya (Laksamana Agung dari seluruh armada Utsmaniyah).

Peringkat Pasya di atas Bek dan Agha, tetapi di bawah Khudaiwi dan Wazir.

Tiga tingkatan Pasya yang ada, dibedakan dengan jumlah yak- atau ekor-kuda (masing-masing tiga, dua dan satu; sebuah simbol tradisi Turki-Mongol) atau ekor merak, dan penyandangnya berhak untuk menampilkannya sebagai simbol otoritas pada kampanye militer. Hanya Sultan sendiri yang berhak untuk empat ekor, sebagai kepala komandan berdaulat.

Berikut adalah tingkatan militer yang berhak menyandang gelar Pasya (peringkat yang lebih rendah digelari Bek atau hanya Effendi):

  • Wazir-i-Azam (Wazir Agung, perdana menteri, tetapi juga sering mengambil lapangan sebagai Generalissimo bukan Sultan)
  • Musyir (Field marshal)
  • Fariq (Letnan Jenderal angkatan darat atau Wakil Laksamana angkatan laut)
  • Liwa (Mayor Jenderal atau Laksamana Muda)
  • Qizlar Agha (kasim kepala hitam, petugas tertinggi di Istana Topkapi; tiga ekor sebagai komandan Baltaci korps dari halberdiers di ketentaraan kekaisaran
  • Syaikh ul-Islam Istanbul, Imam Muslim peringkat tertinggi kabinet.

Jika seorang Pasya memerintah sebuah provinsi wilayah, maka wilayah itu biasa disebut pasyaluk (pashaluk) sesuai dengan gelar militer penguasanya, selain istilah administrasi sesuai jenis yurisdiksi, misalnya eyalet, vilayet. Beylerbey (gubernur jenderal) dan vali/wali (jenis yang paling umum dari Gubernur) keduanya berhak bergelar Pasya (biasanya dengan dua ekor). Kata pashalik merujuk pada setiap provinsi atau yurisdiksi lain yang dipimpin oleh seorang Pasya.

Imperium Utsmaniyah, dan pemerintah Mesir memberikan gelar kepada Muslim dan Kristen tanpa perbedaan. Mereka juga sering memberikannya kepada orang asing dalam pelayanannya untuk Imperium Utsmaniyah, ataupun Kekhudaiwian Mesir (pada giliran selanjutnya adalah Kesultanan, dan Kerajaan), misalnya Hobart Pasya.

Kehormatan

Sebagai sebuah kehormatan, gelar Pasha merupakan gelar kebangsawanan yang bisa turun-temurun dan ada yang tidak dapat diwariskan, sesuai dengan "Firman" (paten bangsawan) yang dikeluarkan oleh Sultan dengan menyertakan segel kekaisaran "Tughra". Gelar Pasha tidak memberikan peringkat ataupun gelar untuk istri. Dan juga tidak ada pemimpin agama yang diberikan gelar Pasha. Berbeda dengan gelar bangsawan barat, di mana gelar biasanya ditambahkan sebelum nama pemberian, gelar Ottoman mengikuti nama pemberian. Dalam kontak dengan utusan dan perwakilan asing, pemegang gelar Pasha sering disebut sebagai "Yang Mulia".

Anak-anak dari Pasha bergelar Pashazada atau Pasha-Zade.

Penggunaan masa kini

Dalam masyarakat Arab Mesir modern dan (ditingkat yang lebih rendah) pada masyarakat Arab Levantine, panggilan Pasha digunakan sebagai tanda kehormatan (yang lebih mendekati ke "Sir" daripada "Lord"), terutama oleh orang-orang yang lebih tua. Di antaraorang Mesir yang lahir sejak penghapusan gelar bangsawan setelah Revolusi 1952, panggilan itu dianggap sebagai cara yang sangat sopan dalam menghadapi satu rekan laki-laki.

Meskipun tidak lagi merupakan gelar resmi, petugas berpangkat tinggi Angkatan Bersenjata Turki sering disebut sebagai "pasha" oleh masyarakat dan media Turki.

Daftar para Paşa terkemuka

Mustafa Kemal Pasha
Enver Pasha
Djemal Pasha
Talaat Pasha
Gordon Pasha
Stone Pasha

See also

Notes

References