Intranet
Intranet adalah sebuah jaringan privat (private network) yang menggunakan protokol-protokol Internet (TCP/IP), untuk membagi informasi rahasia perusahaan atau operasi dalam perusahaan tersebut kepada karyawannya. Kadang-kadang, istilah intranet hanya merujuk kepada layanan yang terlihat, yakni situs web internal perusahaan.[1] Untuk membangun sebuah intranet, maka sebuah jaringan haruslah memiliki beberapa komponen yang membangun Internet, yakni protokol Internet (Protokol TCP/IP, alamat IP, dan protokol lainnya), klien dan juga server. Protokol HTTP dan beberapa protokol Internet lainnya (FTP, POP3, atau SMTP) umumnya merupakan komponen protokol yang sering digunakan.[2]
Umumnya, sebuah intranet dapat dipahami sebagai sebuah "versi pribadi dari jaringan Internet", atau sebagai sebuah versi dari Internet yang dimiliki oleh sebuah organisasi.
Penggunaan
[sunting | sunting sumber]Intranet mulai diperkenalkan pada tahun 1995 oleh beberapa penjual produk jaringan yang mengacu kepada kebutuhan informasi dalam bentuk web di dalam perusahaan.[3] Intranet merupakan jaringan komputer dalam perusahaan yang menggunakan komunikasi data standar seperti dalam internet. Artinya, semua fasilitas intranet dapat digunakan untuk kebutuhan dalam suatu organisasi atau komunitas. Saat ini perangkat elektronik pintar sudah merambah di seluruh aspek kehidupan contohnya di kantor, sekolah, rumah. Beberapa sekolah sudah menerapkan teknologi intranet. Seluruh komputer terhubung dengan satu jaringan lokal. Intranet sebagai pendatang baru mengandalkan biaya yang murah, fleksibilitas, open standard, dan banyaknya vendor yang bergabung dalam menigkatkan kemampuan intranet serta jaminan perkembangan teknologi yang makin meningkat kemampuannya.[4]
Intranet digunakan untuk membantu alat dan aplikasi, misalnya kolaborasi dalam kerja sama (untuk memfasilitasi bekerja dalam kelompok dan telekonferensi) atau direktori perusahaan yang sudah canggih, penjualan dan alat manajemen hubungan dengan pelanggan, manajemen proyek dll, untuk memajukan produktivitas.[5]
Intranet juga digunakan sebagai budaya perusahaan perubahan platform. Sebagai contoh, sejumlah besar karyawan membahas isu-isu kunci dalam aplikasi forum intranet dapat menyebabkan ide-ide baru dalam manajemen, produktivitas, kualitas, dan isu-isu perusahaan lainnya.
Dalam intranet yang besar, lalu lintas situs web sering kali sama dengan lalu lintas situs Web publik dan dapat dipahami dengan lebih baik dengan menggunakan software web metrik untuk melacak aktivitas secara keseluruhan. Survei pengguna juga meningkatkan efektivitas situs intranet. Bisnis yang lebih besar memungkinkan pengguna dalam intranet mereka untuk mengakses internet publik melalui server firewall. Mereka memiliki kemampuan menangani pesan yang datang dan pergi serta menjaga keamanan yang utuh.[6]
Ketika bagian dari intranet diakses oleh pelanggan dan lainnya di luar bisnis, menjadi bagian dari sebuah "extranet".[7] Bisnis dapat mengirim pesan pribadi melalui jaringan publik, menggunakan enkripsi khusus / dekripsi dan perlindungan keamanan lainnya untuk menghubungkan satu bagian dari intranet mereka yang lain.
Pengguna intranet yang berpengalaman, editorial, dan tim teknologi bekerja sama untuk menghasilkan website. Paling umum, intranet dikelola oleh departemen komunikasi, HR atau CIO organisasi besar, atau kombinasinya.[8]
Perencanaan
[sunting | sunting sumber]Sebagian besar organisasi mencurahkan sumber daya yang cukup besar ke dalam perencanaan dan implementasi intranet yang merupakan kepentingan strategis bagi keberhasilan organisasi. Beberapa perencanaan akan mencakup topik-topik seperti menentukan maksud dan tujuan intranet, mengidentifikasi orang atau departemen yang bertanggung jawab untuk implementasi dan manajemen dan merancang rencana fungsional, tata letak halaman, dan desain.[9]
Staf yang sesuai juga akan memastikan bahwa jadwal implementasi dan penghentian sistem yang ada telah diatur, sambil mendefinisikan dan menerapkan keamanan intranet dan memastikannya berada dalam batas-batas hukum dan batasan lainnya. Untuk menghasilkan produk akhir bernilai tinggi, perencana sistem harus menentukan tingkat interaktivitas yang diinginkan.[10]
Perencana juga dapat mempertimbangkan apakah input data baru dan pemutakhiran data yang ada akan dikontrol atau dialihkan secara terpusat. Keputusan ini sejalan dengan pertimbangan perangkat keras dan perangkat lunak (seperti sistem manajemen konten), masalah partisipasi (seperti selera yang baik, pelecehan, kerahasiaan), dan fitur yang akan didukung.[11]
Intranet merupakan situs statis, yang menyajikan dokumen yang disimpan secara terpusat bersama artikel atau komunikasi internal (seringkali komunikasi satu arah). Dengan memanfaatkan perusahaan yang berspesialisasi dalam intranet 'sosial', organisasi mulai memikirkan bagaimana intranet mereka dapat menjadi 'pusat komunikasi' bagi seluruh tim mereka. Implementasi sebenarnya akan mencakup langkah-langkah seperti mengamankan dukungan dan pendanaan manajemen senior, melakukan analisis kebutuhan bisnis dan mengidentifikasi kebutuhan informasi pengguna.
Kelebihan
[sunting | sunting sumber]Kebutuhan intranet didorong oleh beberapa tekanan teknologi yaitu:
- Intranet menjadi alat bantu untuk meningkatkan perkembangan dan pertumbuhan produk industri
- Intranet lebih meningkatkan tanggapan terhadap keluhan dan kebutuhan pelanggannya.
- Intranet mampu menurunkan biaya atas kebutuhan informasi kolaborasi, workflow, dan enterprise connectivity.
- Intranet mendapat banyak keuntungan karena adanya dukungan world wide web yang memungkinkan penggunaan yang luas karena digunakan masyarakat luas yang menggunakan internet. Caranya adalah dengan membuat website. Intranet menjadi tren saat ini karena kefleksibelan webnya yang mudah digunakan.[12]
Manfaat untuk sekolah
[sunting | sunting sumber]Manfaat penggunaan intranet untuk sekolah:
- Membantu dalam membuat pengajaran, pembelajaran di sekolah lebih mudah
- Membantu dalam mengembangkan kurikulum yang akan mempersiapkan siswa untuk masa depan
- Memberikan siswa lebih banyak informasi untuk menambahkan kurikulum pengajaran
- Membantu dalam mengidentifikasi informasi yang diperlukan dan berkualitas tanpa membuang-buang banyak waktu
- Membantu dalam mengidentifikasi kebijakan yang relevan dan praktik profesional perpustakaan di negara-negara maju di tingkat sekolah.[13]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Lutkevich, Ben. "What is an Intranet? Definition, Benefits and Features". WhatIs.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-12-08.
- ^ "An overview of HTTP - HTTP | MDN". developer.mozilla.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-12-08.
- ^ White, Martin (2017). A History of Intranets (PDF). Intranätverk: Intranet Focus Ltd. hlm. 4.
- ^ Teknologi Informasi & Komunikasi 1. Yudhistira Ghalia Indonesia.
- ^ Linda V. Knight, Theresa A. Steinbach, Raffaella and Settimi (2005). "An Exploratory Analysis of Intranet Benefits". DePaul University. Chicago, USA. hlm. 110-120.
- ^ "About firewalls". kb.iu.edu. Diakses tanggal 2021-12-08.
- ^ "Extranet Definition| Logi Analytics BI Encyclopedia". Logi Analytics (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-12-08.
- ^ Wolff, Dan Roberts and Larry (2018-03-19). "HR: The CIO's new best friend". CIO (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-12-08.
- ^ Managing Intranet Content: A Good Practice Guide (PDF). Intranet Benchmarking Forum. hlm. 7.
- ^ Nikolova, Elena (2021-07-14). "10 Intranet Best Practices for a Successful Intranet in 2021". Happeo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-12-08.
- ^ Devu, Rohith Roshan; Katta, Subba Rao (2016). "Intranet Design Strategies". International Journal of Electrical and Computer Engineering (IJECE). 6 (3): 936 – 944. doi:10.11591/ijece.v6i3.9307.
- ^ Teknologi Jaringan IntraNet by Khoe Yao Tung.
- ^ Johnson, Richard K. “Open Access: Unlocking the Value of Scientific Research” The New Challenge for Research Libraries: Collection Management and Strategic Access to Digital Resources: a conference sponsored by the University of Oklahoma.