Insiden Iwate

Insiden Iwate
Pusat Industri Budaya dan Konvensi Iwate, lokasi penyerangan; foto diambil pada bulan November 2016
Nama asli	AKB48握手会傷害事件
Lokasi	Pusat Industri Budaya dan Konvensi Iwate, Takizawa, Iwate, Jepang
Tanggal	25 Mei 2014 4:54 p.m. (UTC+09:00)
Sasaran	Member AKB48
Jenis serangan	Percobaan pembunuhan, Penyerangan, Penusukan
Senjata	Gergaji Tangan
Korban tewas	0
Korban luka	3
Korban	Anna Iriyama, Rina Kawaei, 1 staff member
Penyerang	Satoru Umeta
Motif	Iri

Pada sebuah acara jabat tangan yang diadakan di Iwate, Jepang pada 25 Mei 2014, seorang pria menyerang beberapa orang dengan sebuah benda tajam. Dua anggota AKB48 (Rina Kawaei dan Anna Iriyama), seorang anggota staf, dan para penggemar yang hadir di acara tersebut mengalami luka-luka. Para korban mendapatkan luka-luka di tangan dan kepala mereka dan segera dilarikan untuk operasi darurat. Pria yang bertanggung jawab atas kejahatan tersebut ditangkap pada hari insiden tersebut. Pada 26 Mei, para korban keluar dari rumah sakit. Pada hari berikutnya, Kawaei dan Iriyama mengumumkan di akun Google+ mereka bahwa mereka dalam keadaan sehat dan baik. Mereka mengambil cuti dari grup musik tersebut. Beberapa anggota lainnya dari grup musik tersebut juga memposkan pesan-pesan dukungan dari akun-akun SNS pribadi mereka kepada para korban.

Rina Kawaei membuat penampilan khusus di Pemilihan Senbatsu Singel ke-37 AKB48, sementara Anna Iriyama berbicara kepada audien melalui sebuah telepon. Anna kemudian membuat penampilan di teater pada 30 Juni. Keduanya masih aktif di media sosial dan muncul di acara radio dan TV saat keadaan memungkinkan.

Rina Kawaei kembali ke teater pada 8 Oktober 2014, sementara Anna Iriyama kembali pada 13 Februari 2015. Anna Iriyama masih memulihkan luka-luka di tangan kirinya dan giat terlihat mengenakan sebuah glove. Rina Kawaei mengumumkan kelulusannya pada 26 Maret 2015, dengan Insiden Iwate menjadi salah satu alasan utamanya.

Ringkasan

Insiden ini terjadi pada acara yang disebut "acara berjabat tangan nasional", sebuah event di mana siapa saja dapat berpartisipasi asalkan memiliki tiket partisipasi yang disertakan dalam CD AKB48. Seorang pria memasuki salah satu area (lane) tempat anggota grup berjabat tangan dengan penggemar, kemudian mengeluarkan gergaji dan menyerang Kawaei Rina dan Iriyama Anna serta seorang staf pria yang berusaha melindungi keduanya. Pria tersebut ditangkap oleh staf yang berada di sekitar dan ditahan polisi atas tuduhan percobaan pembunuhan. Ketiga korban yang diserang mengalami patah tulang dan luka robek, lalu dibawa ke rumah sakit untuk segera menjalani operasi penjahitan. Ketiganya keluar dari rumah sakit pada hari berikutnya setelah insiden.

Yang ditangkap adalah seorang pria berusia 24 tahun pada saat kejadian, yang tinggal di Towada, Prefektur Aomori. Ia kehilangan pekerjaannya pada Januari 2014, dan motif kejahatannya adalah karena melihat AKB48 di televisi dan merasa tidak puas dengan pemikiran bahwa mereka "berpenghasilan tinggi" dan "kebalikan total dari dirinya". Setelah mengetahui bahwa acara berjabat tangan AKB48 akan diadakan di Prefektur Iwate pada bulan Mei, pria tersebut memperoleh tiket partisipasi dan memodifikasi gergaji miliknya dengan menempelkan mata pisau cutter. Ia membawa gergaji yang telah dimodifikasi ini ke acara berjabat tangan dan melancarkan aksinya dengan menargetkan lane yang memiliki antrean peserta paling pendek. Setelah penangkapan, pria tersebut menjalani pemeriksaan psikiatri dan hasilnya ia dinyatakan dapat dimintai pertanggungjawaban dan didakwa dengan tuduhan penganiayaan serta pelanggaran undang-undang pengendalian kepemilikan senjata api dan pedang.

Kronologi

Latar Belakang

Acara Jabat Tangan

Artikel utama: acara jabat tangan

AKB48 menyelenggarakan acara berjabat tangan setiap kali merilis CD single. Acara berjabat tangan dibagi menjadi dua jenis: acara berjabat tangan nasional dan acara berjabat tangan individual. Acara berjabat tangan nasional dapat diikuti dengan menggunakan tiket partisipasi acara (tiket berjabat tangan) yang disertakan dalam edisi perdana CD single yang dijual di pasaran. Acara dimulai dengan mini live, diikuti dengan sesi berjabat tangan. Sekitar 30 hingga 50 anggota AKB48 berpartisipasi dalam acara ini. Saat sesi berjabat tangan, beberapa area yang disebut "lane" dibuat menggunakan tenda dan setiap anggota menunggu di lane yang telah ditentukan. Penggemar dapat memilih lane untuk berjabat tangan dengan anggota favorit mereka. Setiap lane diisi oleh satu atau beberapa anggota.

Suasana acara jabat tangan (Handshake)

Siapa saja yang memiliki tiket berjabat tangan dapat mengikuti acara berjabat tangan nasional. Sementara itu, acara berjabat tangan individual dapat diikuti dengan tiket yang disertakan dalam edisi teater CD single. Edisi teater hanya dapat dipesan dan dibeli melalui situs internet tertentu. Untuk berpartisipasi, diperlukan pendaftaran sebelumnya di mana peserta harus memasukkan informasi pribadi mereka dan memilih anggota yang ingin mereka ajak berjabat tangan. Berbeda dengan acara berjabat tangan nasional, peserta dapat berjabat tangan secara one-on-one dengan anggota yang telah dipilih sebelumnya.

Dalam acara berjabat tangan, langkah-langkah keamanan diterapkan untuk memastikan keselamatan anggota yang berpartisipasi. Dalam acara berjabat tangan konvensional, sekitar 10 petugas keamanan dan staf pengatur ditempatkan di setiap lane. Staf menginstruksikan penggemar untuk merentangkan kedua tangan dan melepas aksesori dari tangan mereka, tetapi pemeriksaan barang bawaan penggemar biasanya tidak dilakukan demi menghemat waktu.

Kejadian

Pada 25 Mei 2014, AKB48 menyelenggarakan acara berjabat tangan di Iwate Industrial Culture Center. Acara berjabat tangan pada hari itu diadakan sehubungan dengan perilisan single grup "Heart Ereki" dan "Mae Shika Mukanee" dan jenisnya adalah acara berjabat tangan nasional. Sebanyak 47 anggota berpartisipasi dengan 10 lane yang tersedia. Mini live dimulai pada pukul 13.00, diikuti dengan sesi berjabat tangan yang dijadwalkan berakhir pada pukul 21.00 dan sekitar 5.000 penggemar hadir dalam acara tersebut. Mengenai sistem keamanan dalam acara ini, penyelenggara King Records menjelaskan: "Sekitar 100 petugas keamanan berseragam dan staf pengatur venue bertugas dalam pengamanan, dan kami menerapkan sistem pemeriksaan di mana peserta diminta merentangkan kedua tangan sebelum berjabat tangan". Tentang pemeriksaan barang bawaan, King Records menyatakan bahwa hal tersebut tidak dilakukan karena "jika terjadi masalah, akan sulit untuk melanjutkan acara di masa depan", sementara kantor manajemen AKB48 menyatakan bahwa pemeriksaan dilakukan secara acak.

Insiden terjadi pada pukul 16.55 selama acara berjabat tangan berlangsung. Lokasi kejadian adalah tenda Lane 6, di Lane 6 terdapat lima anggota yang menunggu berbaris dari pintu masuk dengan urutan: Rina Kawaei, Iriyama Anna, Ryoka Oshima, Kuramochi Asuka, dan Takajo Aki. Seorang pria bersenjata gergaji memasuki tenda lane ini dan melukai tiga orang: Rina Kawaei , Iriyama Anna, dan seorang staf pria.

Kemudian ia mengeluarkan senjata dari dalam jaketnya dan menyerang Kawaei dan Iriyama. Seorang staf pria yang berada di dekatnya mencoba melindungi para anggota dengan meraih senjata tersebut dengan tangan kosong, tetapi pria itu menghempaskannya. Kepolisian Prefektur Iwate melaporkan bahwa tidak ada teriakan yang terdengar saat insiden terjadi dan diduga pria tersebut memasuki tenda dan menyerang para anggota tanpa berkata apa-apa. Pria tersebut kemudian ditangkap oleh staf di sekitarnya, menurut pihak terkait aksi staf pria yang berusaha melindungi para anggota membuat staf di sekitarnya menyadari telah terjadi insiden. Area tempat kejadian segera ditutup dengan tirai hitam dan menurut seorang penggemar pria yang berada di venue, musik latar yang sedang diputar juga dihentikan.

Pasca Kejadian

Pada pukul 16.59, polisi menerima laporan dan pada pukul 17.08, pria tersebut ditangkap oleh petugas Kantor Polisi Morioka Barat yang tiba di lokasi atas tuduhan percobaan pembunuhan. Meskipun pernah terjadi konflik antar penggemar di acara berjabat tangan AKB48 sebelumnya, ini adalah pertama kalinya kasus kriminal terjadi di mana anggota grup mengalami cedera. Staf pria yang terluka adalah staf paruh waktu dari perusahaan produksi acara "News Promotion" yang terlibat dalam produksi konser dan promosi di wilayah Tohoku, dan pada hari itu ia bertugas mengatur venue untuk acara berjabat tangan.

Akibat insiden tersebut, acara berjabat tangan dihentikan di tengah jalan. Ketiga korban yang terluka dibawa dengan ambulans ke Pusat Perawatan Darurat Lanjutan Prefektur Iwate di Kota Morioka. Cedera Kawaei adalah patah tulang dan luka robek pada ibu jari tangan kanan, sementara cedera Iriyama adalah patah tulang dan luka robek pada jari kelingking tangan kanan serta luka robek di kepala. Keduanya menjalani operasi penjahitan luka selama tiga jam dari pukul 21.00 hingga tengah malam tanggal 26 di pusat darurat tersebut. Cedera staf pria adalah patah tulang di tangan kiri, dan ia menjalani operasi selama 2-3 jam pada malam tanggal 25. Sementara itu anggota lain yang berpartisipasi dalam acara berjabat tangan tiba di Stasiun Morioka sekitar pukul 20.40 dengan ditemani staff, dan kembali ke Tokyo dengan shinkansen yang berangkat pukul 20.50. Meskipun wartawan berkumpul di Stasiun Tokyo dan Stasiun Ueno, menurut penumpang shinkansen semua anggota turun di Stasiun Omiya.

Ketiga korban yang terluka keluar dari Pusat Perawatan Darurat Lanjutan Prefektur Iwate pada tanggal 26. Yang pertama adalah staf pria keluar pada pagi hari , Kawaei dan Iriyama juga keluar dari rumah sakit pada pukul 18.30. Kawaei dan Iriyama awalnya dijadwalkan keluar sekitar siang hari tanggal 27, tetapi menurut pihak manajemen AKB48 mereka memutuskan untuk keluar lebih awal karena mendapat izin dari dokter. Kawaei mengalami ketidakstabilan dalam berjalan akibat pemberian obat pereda nyeri dan efek samping obat, sehingga sempat dipertimbangkan untuk keluar menggunakan kursi roda namun akhirnya ia dapat keluar tanpa menggunakannya. Keduanya mengenakan gips di tangan kanan, pada saat keluar sekitar 60 wartawan berkumpul di pusat darurat dan setelah menyapa wartawan, keduanya naik ke kendaraan yang disediakan oleh manajemen dan kembali ke Tokyo.

Akibat

Dampak insiden ini meluas ke berbagai aspek. Kawaei dan Iriyama yang diserang memerlukan perawatan dan meskipun mereka secara bertahap kembali beraktivitas setelah insiden, mereka harus menjalani kegiatan hiburan dengan bagian tubuh yang terluka masih difiksasi dengan gips untuk beberapa waktu. Perusahaan pengelola AKB48 menerima permintaan dari polisi untuk memperkuat keamanan dan menerapkan langkah-langkah keselamatan di berbagai acara, dan sejak itu pertunjukan di Teater AKB48 dilakukan dengan pengamanan ketat.

Seluruh aktivitas AKB48 yang direncanakan pada minggu terakhir bulan Mei ditunda, termasuk acara-acara jabat tangan dari AKB48 dan grup-grup saudarinya. Di teater, detektor metal dipasang dan pemeriksaan tas sebelum masuk menjadi perintah. Perubahan juga dibuat untuk acara 2 pemotretan. Grup idola lainnya, seperti Shiritsu Ebisu Chuugaku dan Super☆Girls, juga menunda seluruh acaranya untuk minggu terakhir bulan Mei dan mengumumkan bahwa mereka akan mengetatkan keamanan.

Pada 30 Mei, seluruh acara 2 pemotretan dan jabatan tangan AKB48 dijadwalkan kembali diadakan pada bulan Juni. NMB48 dan SKE48 menyatakan tentang bagaimana mereka akan menjual tiket-tiket jabat tangan pada singel-singel mendatang mereka. Namun, Nogizaka46 masih melanjutkan acara jabat tangan mereka dengan keamanan yang sangat ditingkatkan. Kebanyakan grup idola yang tidak berafiliasi dengan AKB48 juga masih melanjutkan aktivitas jabat tangan mereka.

Selain itu segera setelah insiden, ada dampak seperti anggota yang menahan diri dari menggunakan media sosial. Beberapa acara terkait film juga memperkuat keamanan. Selain itu, segera setelah insiden, beberapa program televisi terkait AKB48 menunda penayangannya, dan beberapa iklan juga mempertimbangkan untuk menahan diri dari penayaran. Insiden ini juga dibahas dalam film dokumenter AKB48.

Sumber

• Dua Anggota AKB48 Ditusuk Pakai Gergaji - Tribun News