Hubungan Portugal dengan Timor Leste

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Hubungan Portugal-Timor Leste
Peta memperlihatkan lokasiEast Timor and Portugal

Timor Leste

Portugal

Hubungan Portugal–Timor Leste adalah hubungan luar negeri antara Portugal dan Timor Leste. Timor Leste memiliki kedutaan besar di Lisbon, sedangkan Portugal memiliki kedutaan besar di Dili. Timor Leste pernah menjadi koloni Portugal selama lebih dari 400 tahun.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Bangsa Portugal yang sedang mencari rempah pertama kali menetap di Timor tahun 1520. Pada abad ke-17, Belanda tiba dan menetap di pulau Timor bagian barat. Perjanjian tahun 1859 meresmikan pembagian pulau Timor antara kedua negara tersebut. Salah satu dampak kolonisasi Portugal adalah banyaknya penganut Katolik Roma di Timor Leste.[1] Portugal baru menguasai Timor Leste sepenuhnya pada paruh kedua abad ke-20.[2]

Setelah Timor Leste menyatakan kemerdekaannya dari Portugal tanggal 28 November 1975, Indonesia menyerbu Timor Leste dan menganeksasinya tahun 1976.[2][3][4] The invasion resulted in Portugal severing diplomatic ties with Indonesia.[5][6]

Tahun 1987, Perdana Menteri Portugal Anibal Cavaco Silva menuduh Indonesia melakukan pelanggaran "hak asasi manusia paling dasar" di Timor Leste dan berencana menyabotase pemilihan umum di Timor Leste. Cavaco Silva kemudian menyatakan bahwa pemerintahannya mendukung pembentukan pemerintahan sendiri di Timor Leste.[7]

Pada awal 1990-an, PBB masih menganggap Portugal sebagai negara yang memiliki kewenangan administratif di Timor Leste. Pemerintah Portugal merasa memiliki "kewajiban moral" untuk terus terlibat dalam pemerintahan bekas koloninya. Portugal meminta pemerintah Indonesia untuk menyepakati penyelesaian masalah dan kemerdekaan Timor Leste. Namun demikian, Indonesia menolak tawaran tersebut karena khawatir akan memperkuat gerakan separatis lainnya.[2]

Kunjungan kenegaraan[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 2007 dan 2010, Presiden Timor Leste José Ramos Horta bertemu dengan Perdana Menteri Portugal José Sócrates. Sócrates mengatakan bahwa Portugal akan memperkuat hubungannya dengan Timor Leste di berbagai sektor, termasuk pendidikan, kehakiman, teknologi, dan politik karena sektor-sektor tersebut penting bagi masa depan Timor Leste.[8]

Bantuan luar negeri[sunting | sunting sumber]

Portugal merupakan sumber bantuan luar negeri terbesar bagi Timor Leste. Portugal telah memberi lebih dari US$350 juta sejak Timor Leste memilih untuk merdeka dari Indonesia tahun 1999.[9]

Perjanjian[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 2005, kedua negara ini menyepakati program kerja sama militer-teknis.[10]

Bantuan keamanan[sunting | sunting sumber]

Setelah kerusuhan tahun 2006, Menteri Luar Negeri Timor Leste, José Ramos Horta, meminta bantuan tentara dan polisi dari Australia, Selandia Baru, Malaysia, dan Portugal untuk meredam ketegangan di kota Dili.[11]

Perdana Menteri José Sócrates mengatakan bahwa Portugal berencana mengirim kontingen polisi paramiliter ke Timor Leste apabila mandat misi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Timor Leste diperpanjang.[12] Presiden Portugal, Cavaco Silva, mengatakan bahwa situasi di Timor Leste sangat mendesak dan Portugal akan membantu menegakkan perdamaian bersama rakyat Timor Leste. Portugal kemudian mengirim satu detasemen Garda Nasional Republik ke Timor Leste.[13] of 120 military police.[11][14] Pada November 2006, Timor Leste mengajukan permintaan resmi kepada PBB dan pemerintah Portugal untuk menggandakan jumlah polisi yang dikerahkan di negara tersebut.[15] Polisi militer asing sampai saat ini masih diterjunkan di Timor Leste. Pada tahun 2007, Presiden José Ramos Horta mengatakan bahwa Timor Leste membutuhkan pasukan internasional untuk mengamankan suasana di Timor Leste selama beberapa tahun.[16]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]