Lompat ke isi

Home Taping is Killing Music

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

"Home Taping Is Killing Music" adalah kampanye propaganda antipelanggaran hak cipta tahun 1980-an oleh kelompok perdagangan industri musik British Phonographic Industry (BPI). Peningkatan penjualan kaset dan perekam kaset membuat BPI khawatir akan penurunan penjualan akibat banyaknya masyarakat yang merekam musik dari radio ke kaset. Logonya adalah Jolly Roger yang dibentuk dari siluet kaset, dan menyertakan kata-kata "...and It's Illegal". Kampanye ini diluncurkan oleh ketua umum BPI Chris Wright pada 28 Oktober 1981.[1][2]

Pada tahun 2000-an, kampanye tersebut bangkit kembali dengan cabang IFPI Norwegia meluncurkan "Piracy Kills Music". Pesan, nama, dan logonya sama dengan kampanye ini. Kampanye ini memenangkan "Strategi Internet Terbaik" dalam penghargaan Gulltaggen Norwegia 2008, dengan menuai beragam kontroversi.

Perintis kaset rumahan adalah Malcolm McLaren, yang kala itu mengelola grup musik new wave Inggris Bow Wow Wow. Pada tahun 1980, band ini merilis singel kaset "C·30 C·60 C·90 Go" pada kaset yang menampilkan sisi-B kosong yang pembelinya dapat merekam musik mereka sendiri. Label rekaman band tersebut, EMI, mengeluarkan grup tak lama setelah kejadian itu karena singel tersebut diduga mempromosikan kaset rumahan.

Contoh parodi dari logo tersebut

Slogan ini banyak diparodikan, termasuk addendum "and it's about time too!", digunakan oleh grup musik anarko-punk Belanda The Ex. Sejumlah fanzine mengganti kata-katanya menjadi "Home taping is killing the music industry and added the words ...so be sure to do your part!". Contoh lain adalah slogan tandingan awal 1980-an "Home Taping is Skill in Music", mengacu pada kaset mixtape awal, moyang dari metode sampling dan remix. Gambar kaset dan tulang silang muncul secara singkat sebagai latar dalam video "Time Out for Fun" karya band Devo dari album tahun 1982 Oh, No! It's Devo. Album Venom tahun 1982 Black Metal menggunakan logo dengan kata-kata "Home Taping Is Killing Music; So Are Venom". Ungkapan "Home-Taping Is Making Music" muncul di sampul belakang album swaproduksi Peter Princiiple tahun 1988, Tone Poems. Band punk Amerika Serikat Rocket from the Crypt menjual kaus dengan gambar kaset dan tulang silang serta kata-kata "Home Taping Is Killing the Music Industry: Killing Ain't Wrong." Sonic Youth memiliki kaus dengan gambar kaset dan tulisan "Sonic Youth" di bawahnya.[3][butuh sumber yang lebih baik] Sampul album Billy Bragg, Workers Playtime, menampilkan peringatan "Capitalism is killing music – pay no more than £4.99 for this record".[4] Mitch Benn memiliki kalimat "Home taping isn't killing music, music's dying of natural causes" dalam lagu "Steal This Song" di album Radioface. Di Polandia selama pertengahan 1980-an, beberapa piringan (berlabel PRONIT) dari album-album tertentu berisi stempel parodi berlabel "Home taping... is much fun".

Satu versi EP dari kaset Dead Kennedys In God We Trust Inc. memiliki sisi kosong, dicetak dengan pesan "Home taping is killing record industry profits! We left this side blank so you can help." [5]

Selama 1980-an, grup musik rock The Beat menjual kaset kosong sebagai cenderamata konser. Band ini mengajak penggemar dan penyumbang sukarela konser untuk merekam penampilan konser mereka alih-alih menggandakan album studio mereka secara ilegal. Pentolannya Paul Collins, percaya bahwa praktik ini akan memuaskan kebutuhan akan kepuasan instan serta mencegah penurunan penjualan album.

Pertunjukan musik dua tahunan Prancis La Route du Rockmenggunakan kaset sebagai logo acara.[6]

Logo Pirate Bay dengan kaset dan tulang silang

Baru-baru ini, kelompok pendukung berbagi berkas peer-to-peer Downhill Battle telah menggunakan slogan "Home Taping Is Killing the Music Industry, and It's Fun" di kaus oblong, dan situs web BitTorrent The Pirate Bay menggunakan logo kapal layar dengan gambar kaset dan tulang silang. Selain itu, Partai Bajak Laut Britania Raya memiliki versi kaset dan tulang silang dengan parodi "copyright is killing music – and it's legal" dan Piratbyrån Swedia menggunakan kaset dan tulang sebagai logo mereka.

Retorika serupa terus berlanjut; pada tahun 1982 Jack Valenti mencoba membandingkan VCR dan pengaruhnya terhadap industri film dengan Boston Strangler, dan pada tahun 2005 Mitch Bainwol dari RIAA mengeklaim bahwa CD burning merugikan penjualan musik.[7][8]

Pada Maret 2010, TalkTalk, sebagai bagian dari kampanye menentang proposal berbagi berkas oleh Pemerintah Inggris, membuat video parodi berjudul "Home Taping is Killing Music". Lagu ini diciptakan dan dinyanyikan oleh penyanyi-pencipta lagu Dan Bull dan menampilkan lip-sync mirip Madonna, George Michael, dan Adam Ant pada lagu tersebut.[9]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Annie Zaleski (25 October 2016). "35 Years Ago: The U.K. Launches the 'Home Taping Is Killing Music' Campaign". diffuse.fm. 
  2. ^ Nick Robertshaw (7 November 1981). "U.K. Industry Fights For Blank Tape Tax". Billboard. hlm. 1,71,74. 
  3. ^ "[Sonic Youth T-shirt]". Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 December 2012. Diakses tanggal 16 October 2012. 
  4. ^ "Music Review: Billy Bragg Volume II". Community Care. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 July 2008. 
  5. ^ Alex Sayf Cummings (2013). Democracy of Sound: Music Piracy and the Remaking of American Copyright in the Twentieth Century. Oxford University Press. hlm. 202. ISBN 9780199858224. 
  6. ^ Hervaud, Alexandre (1 September 2009). "Rock & Pirates à Saint Malo #1 : introduction" (dalam bahasa Prancis). Libération. [pranala nonaktif permanen]
  7. ^ Aaron., Schwabach (2007). Intellectual property : a reference handbook. ABC-CLIO, Inc. ISBN 9781598840452. OCLC 163587594. 
  8. ^ "CD-burning threatens music sales". Cincinnati Post. 16 August 2005 – via Newsbank. 
  9. ^ Heaney, Andrew (12 March 2010). "Dan Bull takes us back to the 80s when "home taping was killing music"". TalkTalk blogblog. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 December 2014. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]