Gunung Sinai

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Gunung Sinai
Pemandangan dari puncak Gunung Sinai
Titik tertinggi
Ketinggian2.285 m (7.497 ft)
Koordinat28°32′23″N 33°58′24″E / 28.53972°N 33.97333°E / 28.53972; 33.97333Koordinat: 28°32′23″N 33°58′24″E / 28.53972°N 33.97333°E / 28.53972; 33.97333
Geografi
LetakSaint Catherine, Janub Sina', Mesir
Lokasi Gunung Sinai di Semenanjung Sinai.

Gunung Sinai (juga dikenal dengan nama Jabal Musa جبل موسَى dalam bahasa Arab) adalah sebuah gunung yang terletak di Semenanjung Sinai di Mesir. Tingginya 2.285 meter dan berada di barisan pegunungan di sebelah selatan semenanjung tersebut.

Pada 4 Februari 1859, Codex Sinaiticus, sebuah manuskrip Perjanjian Baru dari abad ke-4, ditemukan oleh Konstantin von Tischendorf di kaki gunung ini.

Ada beberapa cendekiawan yang menganggapnya sama dengan "Gunung Sinai" yang disebut-sebut dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen terutama dalam kumpulan kitab Taurat, tetapi hal ini belum dapat dipastikan.

Versi Yahudi dan Kristen[sunting | sunting sumber]

Sinai adalah nama gunung, tempat TUHAN (YHWH) menampakkan Diri kepada Musa dan membuat perjanjian dengan suku-suku bangsa Israel yang berkumpul di situ.

Beberapa ahli arkeologi menganggap gunung-gunung berikut sebagai Gunung Sinai:

  • Jebel Musa (Gunung Musa),
  • Ras ets-tsaftsafeh (Ras Sufsafeh),
  • Jebel Serbal
  • sebuah gunung dekat al-Hrob.

Tradisi yang cenderung menganggap Gunung Sinai adalah Jebel Serbal, dapat dijejaki sampai Eusebius (abad ke-4); yang menyebut Jebel Musa hanya sampai Yustinianus (abad ke-6). Karena tidak ada padang gurun di kaki Jebel Serbal, membuatnya tak mungkin sebagai gunung perjanjian. Pandangan A Musil, yang pernah diterima oleh kalangan luas, yg mengatakan bahwa gunung berapi dekat al-Hrob harus disamakan dengan Gunung Sinai, tidak lagi disukai oleh para ahli, karena dengan itu rute perjalanan Keluaran tak dapat disusun kembali, dan pendapat itu tidak menafsirkan Keluaran 19 secara tepat.

Tinggal hanya dua kemungkinan: Jebel Musa dan Ras ets-tsaftsafeh. Kedua gunung itu terletak pada punggung batu granit, yang memanjang ± 4 km dari barat laut ke tenggara. Ras ets-tsaftsafeh (1.993 m) terletak di bagian utara, dan Jebel Musa (2.244 m) di bagian selatan.

Tradisi dan kebanyakan ahli modern menerima Jebel Musa sebagai Gunung Sinai. Namun beberapa ahli lain dengan kuat lebih memilih Ras ets-tsaftsafeh sebagai gunung perjanjian, karena adanya dataran luas pada kakinya, cukup untuk jemaah Israel yang besar itu (bandingkan Keluaran 20:18 'dan mereka berdiri jauh jauh'). Tapi tradisi tentang Jebel Musa sudah begitu tua (sekitar 1500 tahun) dan gunung batu granit yg ada di situ begitu mengagumkan sehingga mungkin sekali itulah Gunung Sinai. Tambahan lagi, beberapa tempat perhentian pada jalan yg menuju ke gunung itu, mengarah ke kesimpulan yang sama.

Dalam Perjanjian Lama Gunung Sinai disebut juga Gunung Horeb. Sesudah melewati Mara dan Elim orang Israel sampai di Sinai pada bulan ke-3 sesudah berangkat dari Mesir (Keluaran 19:1), dan berkemah di dataran kaki gunung itu, dan dari situ puncak gunung dapat dilihat (Keluaran 19:16, 18, 20). YHWH menampakkan diriNya kepada Musa di puncak gunung ini dan memberikan Kesepuluh Firman dan hukum-hukum lainnya. Perjanjian yang diadakan Allah di situ dengan umat-Nya sangat penting dalam mengikat suku-suku itu menjadi satu, dan menempa mereka menjadi satu umat yang mengabdi kepada satu Allah. Keaslian berita ini mendapat tentangan dari aliran modern tertentu, berdasarkan Hakim–hakim 5:5, bahwa tradisi tentang Sinai termasuk bagian yang tua dari kepercayaan orang Israel. Peranan Gunung Sinai yang menonjol dalam Perjanjian Lama dan tradisi kuat yang dihubungkan dengan gunung itu, memberikan banyak bukti dalam menopang kebenaran sejarah dari berita ini.

Di kaki Gunung Jebel Musa terdapat biara St Katarina. Di sinilah ditemukan oleh Tischendorf naskah abad 4 yang termasyhur itu, bagian dari Alkitab Yunani, yang disebut Naskah Sinai, yang ditulis dengan huruf besar (uncial). Dalam perpustakaan St. Katarina ada naskah-naskah kuno dalam bahasa Yunani, Arab, Etiopia dan Siria (banyak dari situ belakangan ini umumnya bisa didapati dalam film mikro).

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]