Gereja Santo Kleofas

Gereja Santo Kleofas
Gereja Santo Kleofas
Basilika Minor Santo Kleofas di Yerusalem
Ibrani: כנסיית אל-קובייבה
	Gereja Santo Kleofas
Lokasi	El Qubeibeh
Negara	Palestina
Denominasi	Gereja Katolik Roma
Arsitektur
Status	Basilika minor
Status fungsional	Aktif
Administrasi
Keuskupan	Patriarkat Latin Yerusalem
	;

Gereja Santo Kleofas (Ibrani: כנסיית אל-קובייבה)^[1] atau Basilika Santo Kleofas^[2] disebut juga Gereja Emmaus^[3] adalah sebuah gereja basilika minor Katolik yang berlokasi di desa Palestina di Al-Qubeiba di Tepi Barat. Situs tersebut adalah salah satu dari tiga kandidat utama yang diidentifikasi dengan Emaus, di mana, menurut Perjanjian Baru, Yesus mengungkapkan dirinya kepada dua muridnya tak lama setelah kebangkitannya. Sekitar setengah mil sebelah barat gereja terdapat sebuah pondok Fransiskan.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

El-Qubeibeh, yang pernah menjadi bagian dari wilayah pertanian Gereja Makam Kudus, pertama kali diusulkan sebagai Emaus Santo Lukas pada tahun 1280. Desa ini berada di jalan Romawi dan pada tahun 1099 Tentara Salib menemukan benteng Romawi. di sana, yang kemudian dikenal sebagai Castellum Emmaus.

Situs ini diadopsi pada tahun 1335 oleh Fransiskan, yang memulai ziarah tahunan di sana. Basilika tiga lorong dengan paduan suara berkubah dan apse dibangun di atas dugaan rumah Kleofas, yang mungkin telah dihancurkan pada masa pemerintahan Kaisar Hadrian, sebelum dibangun kembali dan dihancurkan lagi oleh Persia pada tahun 616.^[4] Basilika ini kembali dihancurkan pada tahun 1187.^[4]

Dengan diusirnya Tentara Salib dari Tanah Suci, umat Kristiani pada abad-abad berikutnya dilarang menggunakan jalan raya utama dari dataran pantai ke Yerusalem, sehingga mereka tidak dapat mengakses Abu Ghosh, yang sebelumnya diterima sebagai tempat tersebut. dari Emaus.

Pada abad kesembilan belas, gereja tersebut mengalami reruntuhan. Bagian tengahnya hampir hancur dan yang ada adalah tembok setinggi tiga meter, bukan apses. Pada tahun 1852, Kustodi Tanah Suci Fransiskan memperbarui ziarah tahunan setiap bulan pada bulan September. Marquise Pauline de Nicolay (de) membeli reruntuhan tersebut pada tahun 1861 dan menyumbangkannya kepada Fransiskan.

Pada tahun 1902, Sultan Abdul Hamid II memberikan izin kepada ordo Fransiskan untuk membangun kembali gereja mereka. Kuil ini dianugerahi status basilika kecil pada tahun 1919.