George bin Todzira

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

George bin Todzira (Yunani: Γεώργιος, translit. Geórgios; Arab: جورج, translit. Jūrj) adalah pengikut Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam yang berasal dari Byzantium, dia masuk Islam ketika terjadi pertempuran umat Islam yaitu Pertempuran Yarmuk. George menjadi panglima pasukan Byzantium dalam pertempuran Yarmuk memerangi tentara Muslim, ketika itu Umat Muslim dipimpin oleh sahabat Nabi yang dijuluki "Pedang Allah Yang Terhunus" alias Khalid bin Walid [1].

Masuk Islam[sunting | sunting sumber]

Dalam kitab Tarikh Al-Umam wa Al-Rasul wa Al-Mulku karya Ibnu Ath-Thabari, saat pasukan tengah bertemu maka George memanggil Pedang Allah (Khalid bin Al-Walid). Khalid bin Walid keluar dari barisan dan digantikan Abu Ubaidah. Di tengah ribuan pasukan, mereka berdua saling berhadap-hadapan sehingga leher tunggangan mereka bertautan. "Wahai Khalid, jawablah pertanyaanku dengan jujur. Jangan berbohong, karena orang merdeka tidak pantas berbohong. Jangan pula kau bohongi aku, karena orang mulia tidak akan menipu," kata George. "Apakah Allah menurunkan pedang kepada Nabi kalian, lalu memberikannya kepadamu? Kemudian tidaklah pedang itu bertemu dengan suatu kaum, kecuali ia berhasil mengalahkannya?" lanjut lelaki itu. "Tidak" jawab Khalid secara singkat [2].

"Jika demikian, mengapa kau disebut dengan Saifullah (Pedang Allah)?" tanya George penasaran. "Sesungguhnya Allah telah mengutus Nabi-Nya di tengah-tengah kami, tetapi semuanya lari dan tak menghiraukannya. Kemudian, sebagian dari kami ada yang membenarkan dakwahnya dan mengikutinya. Sementara yang lain menjauhi dan mendustakannya. Aku termasuk orang-orang yang menjauhi, mendustakan, dan memeranginya. Setelah itu Allah memberi hidayah kepada kami. Kami pun mengikuti ajarannya. Dia berkata kepadaku, 'Engkau adalah pedang di antara pedang-pedang Allah yang ia hunuskan kepada orang-orang Musyrik'. Dia mendoakan aku dengan kemenangan. Lalu menjulukiku dengan Saifullah. Dari situlah, aku menjadi orang yang paling keras permusuhannya dengan orang-orang Musyrik." Khalid menjelaskan. "Engkau telah jujur kepadaku," George menanggapi. Setelah itu ia kembali bertanya. "Wahai Khalid, beritahu aku, apa yang engkau serukan kepadaku?" [3].

"Kepada persaksian bahwasanya tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan Nabi Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. Dan meyakini bahwa apa yang ada padanya (wahyu) adalah dari sisi Allah." Khalid menyampaikan risalah Islam kepada George. "Bagaimana kalau orang tidak menerima seruan kalian itu?" tanya George. "Jizyah menjamin mereka" jawab Khalid. "Bagaimana kalau mereka tidak mau menyerahkannya (Jizyah)?" Tanya George lagi. "Kami 'hadapi' mereka" jawab Khalid lagi. "Bagaimana kedudukan orang yang menerima seruan kalian?" Tanya George lagi. "Kedudukan kami setara dalam hal kewajiban-kewajiban yang Allah perintahkan kepada kami. Entah itu orang mulia atau orang biasa. Entah itu yang awal memeluk Islam dan yang terakhir memeluknya." Jelas Khalid. "Apakah orang yang memeluknya hari ini sama pahala dan ganjarannya?" Tanya George lagi. "Iya, bahkan lebih utama." Jawab Khalid lagi [4].

"Bagaimana mungkin? Bukankah kalian lebih dulu masuk Islam?" Tanya George. "Kami masuk Islam dan berbaiat kepada Nabi kami pada saat kami memasukinya. Adapun kalian belum pernah menjumpai Nabi kami dan apa-apa yang kami. jumpai bersamanya. Kalau memeluk Islam dengan tulus dan sebenar-benarnya, Insya Allah kalian akan lebih baik dari kami" kata Khalid. "Demi Allah, aku telah mengucap jujur kepadamu. Aku tidak mempunyai kepentingan apa pun denganmu atau salah seorang dari kalian. Cukuplah Allah menjadi saksi atas apa yang kusampaikan kepadamu."

Untuk beberapa lama, George terdiam. Sejurus kemudian, dia berkata sambil menatap lawan bicaranya. "Engkau telah berkata jujur kepadaku. Maka, ajarkanlah aku tentang Islam."[5]

Masuk Islam & Shalat 2 Rakaat[sunting | sunting sumber]

Khalid bin Walid lantas masuk tenda bersama George. Khalid menyediakan air untuk bersuci. Setelah itu, Khalid mengajarkan Islam dan membimbing George mengucap dua kalimat Syahadat. George resmi menjadi Islam. Khalid mengajarkan cara wudhu kepada George dan George pun mendirikan shalat 2 rakaat. Kini George maju di pasukan muslimin dan berperang di jalan Allah, George meninggal dalam perang Yarmuk. George menjadi orang yang wafatnya Husnul Khatimah walau hanya shalat sekali dalam hidupnya [5].

Lihat Pula[sunting | sunting sumber]

Khalid bin Walid

Pertempuran Yarmuk

Kekaisaran Romawi Timur

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "George bin Todzira, Panglima Bizantium yang Mendapat Hidayah Di Medan Perang". Islami.co. 2019-01-12. 
  2. ^ Aku Pergi dan Kembali Kepada-Nya. Irja Nasrullah. 22 Januari 2018. hlm. 56. ISBN 9786020452180. 
  3. ^ Aku Pergi dan Kembali Kepada-Nya. Irja Nasrullah. 22 Januari 2018. hlm. 57. ISBN 9786020452180. 
  4. ^ Aku Pergi dan Kembali Kepada-Nya. Irja Nasrullah. 22 Januari 2018. hlm. 58. ISBN 9786020452180. 
  5. ^ a b "Islamnya komandan perang romawi saat perang yarmuk dan runtuhnya mental musuh". Republika. hlm. 2.