Garedeng
Garedeng adalah fitur penghiasan pada dekorasi kain dan pakaian. Ini adalah ornamen universal yang terlihat dalam berbagai versi di banyak kebudayaan di seluruh dunia.
Sejarah dan penggunaan[sunting | sunting sumber]
_MET_DP155162.jpg)
Dalam Alkitab Ibrani, Tuhan berbicara kepada Musa dan memerintahkan dia untuk menyuruh orang Israel membuat garedeng (Ibrani tzitzit ) di sudut pakaian mereka, untuk membantu mereka mengingat semua perintah Tuhan dan menaatinya (Bilangan 15:37 -40), dan sebagai tanda kesucian. Akan tetapi, garedeng religius Ibrani memiliki sedikit kemiripan dengan garedeng dekoratif yang muncul dan akhirnya menjadi populer di Eropa, khususnya Prancis dan Spanyol.
Di Barat, garedeng awalnya merupakan rangkaian gulungan benang atau tali di sekitar tali gantung hingga kelengkungan yang diinginkan tercapai. Belakangan, cetakan kayu yang dibalik, yang dilapisi dengan pembungkus sederhana atau penutup yang lebih rumit yang disebut satining, digunakan. Hal ini melibatkan pengikatan rumit pita sutra filamen secara vertikal di sekitar cetakan melalui "tali pengikat" internal pada lubang cetakan. Selama Abad Pertengahan, garedeng banyak digunakan di Spanyol sebagai hiasan kuda, disebut borla dari istilah Latin burrula yang berarti "wol yang nilainya kecil".
Konstruksi ini bervariasi dan ditambah dengan ornamen ekstensif yang masing-masing diberi istilah khusus oleh penciptanya dari Perancis. Di Prancis abad keenam belas, orang-orang ini disebut passementiers, dan dicantrik selama tujuh tahun diperlukan untuk menjadi master di salah satu subdivisi guild. Orang Prancis mengekspor karya seni mereka secara luas, dan dengan harga yang sangat rendah sehingga tidak ada negara Eropa lainnya yang mengembangkan industri "perhiasan" yang matang. Namun, banyak dari pengrajin garedeng Prancis tersebut adalah kaum Huguenot Protestan yang melarikan diri dari Prancis pada tahun 1600-an untuk menghindari penganiayaan, dengan membawa peralatan dan keterampilan mereka. [1] Garedeng dan bentuk terkaitnya mengubah gaya selama bertahun-tahun, dari desain Renaisans yang kecil dan kasual (lihat contoh), hingga desain berukuran sedang dan lebih tenang pada periode Kekaisaran hingga Era Victoria dengan hiasan dekoratif terbesar dan paling rumit. Beberapa dari desain ini kembali hadir hari ini dari pengrajin Eropa dan Amerika, yang mungkin mengenakan biaya seribu dolar untuk satu garedeng buatan tangan. Namun, sebagian besar produksi garedeng dunia dilakukan di Tiongkok yang memproduksi secara massal dan mengekspornya secara global.
Garedeng (juga disebut jumbai ) secara tradisional dikenakan oleh mahasiswa Oxford dan Universitas Cambridge di topi mereka, mereka yang memakai garedeng emas adalah mereka yang telah membayar untuk status rakyat jelata, sehingga menerima peningkatan prestise sosial dan akomodasi yang lebih mewah daripada rakyat jelata biasa yang memakainya garedeng hitam polos di topinya. [2] Saat ini, hanya Rektor Oxford yang memakai garedeng emas. [3]
Di Timur Tengah, garedeng dipakai sebagai jimat, terutama pada penutup kepala. Di Mesir, Mesopotamia, dan di seluruh dunia Arab, garedeng dikenakan oleh anak-anak pada kerudung atau topi untuk melindungi mereka dari roh jahat dan mengusir setan. [4]
Referensi[sunting | sunting sumber]
- ^ Joanna Banham (1 May 1997). Encyclopedia of Interior Design. Routledge. hlm. 951. ISBN 978-1-136-78758-4.
- ^ "Oxford Today - Student of Oxford". www.oxfordtoday.ox.ac.uk. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 December 2012. Diakses tanggal 3 February 2022.
- ^ "The Chancellor - University of Oxford". Ox.ac.uk. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-05-04. Diakses tanggal 2013-11-19.
- ^ Jenkins, Jessica Kerwin, The Encyclopedia of the Exquisite, Nan A. Talese/Doubleday, p. 213