Gadis puasa
Gadis puasa (bahasa Inggris: Fasting girl) adalah istilah era Victoria untuk menyebut perempuan muda, biasanya pra-remaja, yang mengaku mampu bertahan hidup dalam jangka panjang tanpa mengonsumsi makanan atau nutrisi apapun. Gadis puasa adalah perempuan yang tidak hanya menolak makanan, tetapi juga menarik perhatian masyarakat dengan mengklaim memiliki kekuatan religius dan/atau magis yang istimewa.
Kemampuan bertahan hidup tanpa makanan dimiliki oleh sejumlah santo pada Abad Pertengahan, termasuk Catherine dari Siena dan Lidwina dari Schiedam, dan dianggap sebagai mukjizat dan tanda kesucian. Beberapa kasus gadis puasa dilaporkan terjadi pada akhir abad ke-19. Orang-orang yang percaya menyebutnya sebagai suatu keajaiban.
Dalam beberapa kasus, gadis puasa juga memiliki tanda-tanda stigmata. Namun, komunitas dokter mengatakan fenomena ini sebagai bentuk penipuan dan histeria di dalam diri gadis tersebut. Joan Jacobs Brumberg yakin bahwa perilaku semacam ini adalah contoh anorexia nervosa pada masa lampau.[1][2]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Lawson, Carol (December 8, 1985). "Anorexia: It's Not A New Disease". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-12-12. Diakses tanggal May 2, 2010.
- ^ Brody, Jane E. (May 19, 1988). "HEALTH; Personal Health". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-12-12. Diakses tanggal May 2, 2010.
Bacaan lanjutan
[sunting | sunting sumber]- Fasting Girls: The History of Anorexia Nervosa, Joan Jacobs Brumberg (Vintage; Subsequent edition, October 10, 2000)
- Holy Feast and Holy Fast: The Religious Significance of Food to Medieval Women, Caroline Walker Bynum (University of California Press; New Ed. edition, January 7, 1988)
- Holy Anorexia, Rudolph M. Bell (University Of Chicago Press, June 15, 1987)
- From Fasting Saints to Anorexic Girls: The History of Self-Starvation, W. Vandereycken (NYU Press, July 1, 1994)