Fenny Martha Dwivany
Prof. Fenny Martha Dwivany, S.Si., M.Si., Ph.D. | |
---|---|
Lahir | 18 April 1972 |
Pendidikan | |
Karier ilmiah | |
Bidang | Akademisi Biolog |
Institusi |
Fenny Martha Dwivany (lahir 18 April 1972) adalah seorang profesor di Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, Institut Teknologi Bandung (ITB), Indonesia. Ia memiliki keahlian di bidang genetika dan bioteknologi molekuler, dengan fokus utama pada biologi molekuler tumbuhan. Penelitiannya meliputi proses pematangan buah untuk meningkatkan bioteknologi pascapanen, interaksi tanaman dengan penyakit dalam pengembangan teknologi pengendalian hayati, serta genomika, transkriptomika, dan bioinformatika terkait keanekaragaman hayati, pematangan buah tropis, dan interaksi tanaman dengan patogen. Salah satu proyek penting yang ia kembangkan adalah Banana Group, yang bertujuan untuk mengkaji sifat biologis pisang sebagai salah satu sumber daya hayati utama bagi manusia. Sepanjang kariernya, Prof. Fenny telah menerbitkan banyak penelitian tentang spesies tanaman penting dan menerima berbagai penghargaan atas dedikasi serta kontribusinya dalam bidang ilmu hayati.[1]
Pada tahun 2007, ia menjadi salah satu ilmuwan perempuan Indonesia yang mendapat anugerah L'Oréal-UNESCO International Fellowships pada tahun 2007 dan Endeavour Award pada tahun 2010.
Kehidupan Pribadi dan Pendidikan
[sunting | sunting sumber]Dwivany lahir di Bandung pada tanggal 18 April 1972[2][3] dan merupakan anak pertama dari tiga bersaudara keluarga Syamsudin.[4] Dia lulus dari Sekolah Dasar Banjarsari Bandung pada tahun 1984. Setelah lulus dari SD, Dwivany melanjutkan sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bandung dan lulus pada tahun 1987. Dwivany memilih jurusan Biologi di Institut Teknologi Bandung setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Bandung pada tahun 1990 karena baginya ilmu biologi tidak terasa membosankan. Dia meraih gelar sarjana sains pada tahun 1995 dan melanjutkan studi magister di universitas yang sama dan jurusan yang sama dengan sebelumnya. Dia lulus dan meraih gelar magister sains pada tahun 1998. Pada tahun 2000, ITB mengirimkan Dwivany kuliah di Universitas Melbourne setelah menjadi dosen di sana.[5][6] Dia lulus dan meraih gelar Ph.D pada bidang bidang genetika dan biologi molekuler pada tahun 2004. Dan meneruskan studi post-doctoral pada 2008 di University of Melbourne, Australia, dan The Queensland University of Technology, Australia pada tahun 2010 hingga tahun 2011.[7] Dwivany menikah dengan Adam Heikal Moeis dan memiliki seorang putra bernama Ananda Dwivano Moeis[8]
Karier
[sunting | sunting sumber]Sejak tahun 2019, ia menjabat sebagai Anggota Senat Akademik di Institut Teknologi Bandung (ITB), sekaligus menjadi Anggota Senat Fakultas di Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati ITB. Dalam kapasitasnya di ITB, ia juga dipercaya sebagai Kepala Kelompok Keahlian Genetika & Bioteknologi Molekuler, sebuah posisi yang memungkinkannya untuk memimpin penelitian dan pengembangan di bidang genetika dan bioteknologi tanaman. Selain perannya di ITB, Prof. Fenny juga memiliki kontribusi dalam riset biodiversitas dan biogeografi Indonesia. Sejak tahun 2018, ia menjabat sebagai Pendiri dan Anggota Dewan Pengarah di Indonesia Biogeography & Biodiversity Research Institute (INABIG), yaitu sebuah lembaga riset yang berfokus pada keanekaragaman hayati di Indonesia. Di tingkat internasional, ia pernah menjadi Specially Appointed Associate Professor di Departemen Bioteknologi, Sekolah Pascasarjana Teknik, Universitas Osaka, Jepang, pada tahun 2017-2018. Peran ini memperkuat jejaring akademiknya dan membuka peluang kolaborasi dengan para ilmuwan global dalam penelitian bioteknologi.[9]
Sebagai ilmuwan yang aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia, Prof. Fenny juga merupakan Anggota Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI) – AIPI sejak 2016. ALMI merupakan wadah bagi ilmuwan muda terkemuka di Indonesia untuk berkontribusi dalam pengembangan sains dan teknologi.[10] Selain itu, sejak 2013, ia turut mendirikan Forum Peneliti Muda Indonesia (ForMIND) dan menjabat sebagai Anggota Dewan Pengarah. ForMIND berfungsi sebagai platform bagi peneliti muda untuk berjejaring dan berkolaborasi dalam berbagai penelitian inovatif.[11]
Penelitian dan Penghargaan
[sunting | sunting sumber]Prof. Dr. Fenny Martha Dwivany telah menerima berbagai penghargaan atas kontribusinya dalam penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang bioteknologi dan genetika tanaman. Penghargaan ini mencerminkan dedikasi dan pencapaiannya dalam dunia akademik serta penelitian, baik di tingkat nasional maupun internasional. Pada tahun 2006, ia menerima International For Women in Science Award dari L’Oréal Indonesia – Komite Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) sebagai bentuk apresiasi terhadap ilmuwan perempuan yang berkontribusi dalam riset ilmiah. Penghargaan serupa kembali ia raih pada tahun 2007 dari L’Oréal Internasional – UNESCO, menegaskan kiprahnya dalam pengembangan ilmu pengetahuan di tingkat global.[12]
Pada tahun 2009, Prof. Fenny menerima Hayati The Best Paper Award dari Hayati Journal of Bioscience atas publikasi ilmiahnya yang memiliki kualitas dan dampak signifikan dalam bidang ilmu hayati.[13] Setahun setelahnya, pada 2010, ia dianugerahi Australia Award (Endeavour Research Award) dari Pemerintah Australia, yang mendukung kolaborasi riset internasional dan pertukaran akademik.[14] Komitmennya dalam penelitian semakin diperkuat dengan penghargaan Schlumberger Faculty for The Future Award pada tahun 2011 dari Schlumberger Foundation. Penghargaan ini diberikan kepada ilmuwan perempuan untuk mendukung pengembangan riset dan pendidikan di bidang sains dan teknik. Pada tahun 2012, ia menerima Anugerah IPTEK – RISTEK dari Pemerintah Republik Indonesia, sebagai pengakuan atas kontribusinya dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.[15]
Pada tahun 2013, ia dianugerahi Satyalancana Karya Satya X Tahun oleh Pemerintah Republik Indonesia, yang diberikan kepada aparatur negara atas pengabdian dan loyalitasnya selama satu dekade dalam dunia akademik dan penelitian. Pada tahun 2015, Institut Teknologi Bandung memberikan penghargaan ITB Innovation Award, yang mengakui inovasi dalam penelitian yang berdampak pada kemajuan ilmu dan teknologi. Pengakuan terhadap dedikasi Prof. Fenny dalam riset pertanian di Asia Tenggara semakin kuat ketika ia menerima SEARCA SEAMEO Research Award dari SEARCA SEAMEO pada tahun 2016.[16] Salah satu penelitiannya berhasil mengirimkan biji tomat dalam sebuah riset di luar angkasa pada tahun 2011 seberat 100 gram untuk dibandingkan pertumbuhannya dengan biji kontrol setelah perlakuan yang menunjukkan bahwa tomat kontrol yang tidak dikirimkan ke luar angkasa lebih cepat tumbuh.[17] Dwivany kembali mendapatkan penghargaan , yaitu Anugerah IPTEK kategori peneliti perempuan pada tahun 2012 yang diberikan oleh Gusti Muhammad Hatta, Menristek Kabinet Indonesia Bersatu II, atas kontribusinya melalui penelitian perlambatan pematangan pisang dan penghargaan Special Achievement Award dari The Japanese Society for Biological Sciences in Space pada tahun 2019.[18][19]
Publikasi
[sunting | sunting sumber]Prof. Dr. Fenny Martha Dwivany aktif melakukan penelitian di bidang bioteknologi dan genetika tanaman, dengan fokus utama pada fisiologi, penyimpanan, serta ketahanan buah pisang. Hasil penelitiannya telah dipublikasikan dalam berbagai jurnal internasional, mencakup aspek teknologi, biologi molekuler, dan bioinformatika. Beberapa penelitiannya antara lain Manufacture and performance test of banana ripe detection tool using laser light backscattering imaging (2024) yang dipublikasikan dalam AIP Conference Proceedings. Dalam penelitiannya ini, Prof. Fenny dan timnya mengembangkan dan menguji kinerja alat deteksi kematangan pisang berbasis laser light backscattering imaging[20]. Penelitian lainnya yang diterbitkan dalam The Journal Horticultural Science and Biotechnology (2024) berjudul Nano-TiO2 enhanced fruit storage chambers: unveiling the potential for prolonging banana shelf life, Prof. Fenny dan timnya mengeksplorasi potensi ruang penyimpanan buah yang ditingkatkan dengan Nano-TiO2 untuk memperpanjang umur simpan pisang.
Dalam ranah biologi molekuler, Prof. Fenny terlibat dalam analisis metagenom berbasis 16S rRNA untuk mengidentifikasi komunitas mikroba pada batang pisang Saba yang dilapisi lilin lebah yang dipublikasikan dalam Pertanika Journal of Tropical Agricultural Science (2024). Selain itu, ia turut berkontribusi dalam penelitian berjudul In Silico Characterization of Lycopene Beta Cyclase (LCYB) and Lycopene Epsilon Cyclase (LCYE) Genes from DH-Pahang (Musa acuminata, A Genome) and DH-PKW (Musa balbisiana, B Genome): In Silico Characterization of LCYB and LCYE Genes (2023). Penelitian ini dipublikasikan dalam Journal of Tropical Life Science.[21] Di bidang bioinformatika dan virologi, ia berpartisipasi dalam studi pemodelan komputasi yang mengevaluasi potensi Banana Lectin sebagai kandidat antivirus SARS-CoV-2. Penelitian ini berjudul A computational simulation appraisal of banana lectin as a potential anti-SARS-CoV-2 candidate by targeting the receptor-binding domain yang dipublikasikan dalam Journal of Genetic Engineering and Biotechnology (2023)[22].
Pada tahun 2024, penelitiannya menyoroti dampak pematangan buah dan pelapisan kitosan terhadap ekspresi gen Banana Lectin (BanLec) berjudul Fruit ripening and chitosan coating impacts on the expression profile of Banana Lectin (BanLec) genes yang dipublikasikan dalam Scientia Horticulturae (2024). Di sisi lain, dalam bidang penyakit tanaman, ia terlibat dalam penelitian pola penyebaran Penyakit Darah Pisang (Banana Blood Disease - BBD) dan Fusarium Wilt menggunakan citra multispektral dan spektrometer genggam berjudul Study on the Distribution Pattern of Banana Blood Disease (BBD) and Fusarium Wilt Using Multispectral Aerial Photos and a Handheld Spectrometer in Subang, Indonesia yang diterbitkan dalam Diversity (2023)[23]. Pada bidang nanoteknologi, ia berkontribusi dalam penelitian mengenai peningkatan absorpsi optik TiO2 melalui efek plasmonik dari nanopartikel emas dalam medium senyawa organik volatil dengan judul Optical absorption enhancement of TiO2 via plasmonic effect of gold nanoparticles in volatile organic compounds medium yang dipublikasikan dalam Computational Materials Science (2023).[24]
Selain penelitian yang berfokus pada pisang, Prof. Fenny juga berkontribusi dalam studi ekologi mikroba, termasuk penelitian mengenai profil vertikal bakteri di Selat Makassar. Penelitian ini diberi judul Vertical profile of culturable bacteria from the Makassar Strait, Indonesia yang diterbitkan dalam Biodiversitas Journal of Biological Diversity (2023).[25]
Kontribusi Profesional
[sunting | sunting sumber]Sebagai seorang peneliti dan akademisi di bidang bioteknologi, Prof. Dr. Fenny Martha Dwivany telah terlibat dalam berbagai kerja sama penelitian dengan institusi akademik, industri, serta lembaga pemerintah, baik di dalam maupun luar negeri. Salah satu inisiatif yang ia dirikan adalah Bali International Research Center for Banana di Universitas Udayana, di mana ia berperan sebagai pendiri serta Koordinator Riset dan Inovasi sejak tahun 2017.[26]
Keterlibatannya dalam program penelitian internasional meliputi kolaborasi dengan Osaka University, Jepang, melalui program World Class University (WCU) dan Cross Appointment Program pada 2017–2018, di mana ia berperan sebagai Visiting Scientist dan Specially Appointed Associate Professor. Selain itu, sejak 2010, ia juga bekerja sama dengan Queensland University of Technology, Australia, dalam penelitian terkait pisang, baik sebagai peneliti tamu maupun mitra riset. Di dalam negeri, Prof. Fenny menjalin kemitraan penelitian dengan berbagai institusi, termasuk PT. Sewu Segar Nusantara dan PT. Innovomic di sektor industri, serta Balai Buah Tropika, Kementerian Pertanian dan Universitas Pattimura untuk penelitian terkait pengembangan pisang. Selain itu, ia juga bekerja sama dengan Center for Remote Sensing ITB untuk riset pemetaan dan analisis berbasis teknologi penginderaan jauh.[27]
Di luar bidang pertanian, Prof. Fenny turut serta dalam penelitian di bidang biologi luar angkasa (Space Biology) melalui kolaborasi dengan LAPAN (Indonesia) dan JAXA (Jepang) sejak 2007, yang melibatkan kerja sama multilateral dalam studi pertumbuhan tanaman di lingkungan luar angkasa. Dalam pengembangan inovasi berbasis komunitas, ia memprakarsai program Banana Smart Village di Desa Anturan dan Desa Bukti, Bali Utara. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi dalam pertanian pisang berbasis kearifan lokal.[28]
Kontribusi untuk Masyarakat dan Ilmu Pengetahuan
[sunting | sunting sumber]Selain aktivitas penelitian, Prof. Fenny juga berperan aktif dalam berbagai kegiatan ilmiah dan penilaian akademik. Sejak 2013, ia menjadi juri untuk Indofood Riset Nugraha, sebuah program pendanaan penelitian mahasiswa yang didukung oleh PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.[29] Ia juga menjadi juri untuk L’Oreal UNESCO For Women in Science Indonesia sejak 2010, yang memberikan penghargaan kepada ilmuwan perempuan berbakat di Indonesia.[30]
Selain itu, keterlibatannya dalam forum ilmiah internasional meliputi partisipasi dalam Indonesian-US Kavli Frontiers of Sciences, yang diselenggarakan oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia dan US-National Academy of Sciences.[31] Ia juga aktif dalam program Space Seed for Asian Future, yang merupakan bagian dari inisiatif APRSAF (Asia-Pacific Regional Space Agency Forum) sejak 2011.[32]
Daftar Pustaka
[sunting | sunting sumber]- ^ "PROF. DR. FENNY MARTHA DWIVANY - Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati". sith.itb.ac.id. Diakses tanggal 2025-03-21.
- ^ Desideria, Benedikta (7 Oktober 2016). "Kunci Penting Wanita Bisa Sukses Jadi Ilmuwan". liputan6.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-14. Diakses tanggal 13 April 2021.
- ^ Sejumlah Kontribusi Tanaman Transgenik Yang Ditemukan Bagi Ketahanan Pangan. Tempo Publishing. 2019. hlm. 15. ISBN 978-623-262-821-2. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-19. Diakses tanggal 2021-04-13.
- ^ redaksi (13 Agustus 2012). "Fenny Martha Dwivany: "Banana Lady" dan Rahasia Etilen Pisang". Rumah Pengetahuan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-11-26. Diakses tanggal 13 April 2021.
- ^ "Dr. Fenny Martha Dwivany - School of Life Sciences and Technology ITB". sith.itb.ac.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-13. Diakses tanggal 13 April 2021.
- ^ Dwivany, Fenny Martha (2012). "Aplikasi Ilmu Hayati dalam Menjawab Tantangan Pangan di Abad 21". ResearchGate (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-13. Diakses tanggal 13 April 2021.
- ^ "Fenny Martha Dwivanny, PhD". www.indofoodrisetnugraha.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-26. Diakses tanggal 13 April 2021.
- ^ "Fenny Martha Dwivany, Penemu Formulasi Pelambatan Pematangan Pisang". www.jpnn.com. 24 November 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-14. Diakses tanggal 13 April 2021.
- ^ "PROF. DR. FENNY MARTHA DWIVANY - Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati". Diakses tanggal 2025-03-21.
- ^ "Dr. Fenny Martha Dwivany – Program Studi Sarjana Rekayasa Hayati SITH ITB". Diakses tanggal 2025-03-21.
- ^ "Tentang ForMIND – ForMIND". formind.id. Diakses tanggal 2025-03-21.
- ^ Tim Redaksi (24 November 2012). "Fenny Martha Dwivany, Penemu Formulasi Pelambatan Pematangan Pisang Menang di Paris seperti Artis Peraih Piala Oscar". jpnn.com. Diakses tanggal 2025-03-21.
- ^ "Dr. Fenny Martha Dwivany – Program Studi Sarjana Rekayasa Hayati SITH ITB". Diakses tanggal 2025-03-21.
- ^ Indonesia, Australia Awards-. "Dr Fenny Dwivany's Presentation on Expanding Impact of Research to Women". australiaawardsindonesia.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-03-21.
- ^ "Dr. Fenny Martha Dwivany Peraih" Schlumberger Foundation Faculty Award"". sith.itb.ac.id (dalam bahasa Inggris). 2011-01-15. Diakses tanggal 2025-03-21.
- ^ Bunga Rampai Forum Peneliti Muda Indonesia 2017. Penerbit ITB. 2017-10-28. ISBN 978-602-5417-37-5.
- ^ Fikri, Dimas Andhika (20 Oktober 2018). "Menilik Peran dan Kontribusi Perempuan di Industri STEM Indonesia : Okezone Lifestyle". lifestyle.okezone.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-15. Diakses tanggal 13 April 2021.
- ^ Stiady, Pamungkas (4 September 2012). "ANUGERAH IPTEK 2012 | Neraca.co.id". www.neraca.co.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-14. Diakses tanggal 13 April 2021.
- ^ Siswadi, Anwar (30 Agustus 2012). "Pemerintah Berikan Anugerah Iptek 2012 di Bandung". tekno.tempo.co. Diakses tanggal 13 April 2021.[pranala nonaktif permanen]
- ^ Kuala, Seri Intan; Juliastuti, Endang; Dwivany, Fenny Martha (2024-02-06). "Manufacture and performance test of banana ripe detection tool using laser light backscattering imaging". AIP Conference Proceedings. 2957 (1): 050005. doi:10.1063/5.0184012. ISSN 0094-243X.
- ^ Wiprayoga, I. Putu Prakasa; Meitha, Karlia; Dwivany, Fenny M. (2023,). "In Silico Characterization of Lycopene Beta Cyclase (LCYB) and Lycopene Epsilon Cyclase (LCYE) Genes from DH-Pahang (Musa acuminata, A Genome) and DHPKW (Musa balbisiana, B Genome)". Journal of Tropical Life Science. 13 (1): 81. doi:10.11594/jtls.13.01.09.
- ^ Hessel, Sofia Safitri; Dwivany, Fenny Martha; Zainuddin, Ima Mulyama; Wikantika, Ketut; Celik, Ismail; Emran, Talha Bin; Tallei, Trina Ekawati (2023-12-01). "A computational simulation appraisal of banana lectin as a potential anti-SARS-CoV-2 candidate by targeting the receptor-binding domain". Journal of Genetic Engineering and Biotechnology. 21 (1): 148. doi:10.1186/s43141-023-00569-8. ISSN 1687-157X.
- ^ Wikantika, K., Ghazali, M. F., Dwivany, F. M., Susantoro, T. M., Yayusman, L. F., Sunarwati, D., & Sutanto, A (2023). "A Study on the Distribution Pattern of Banana Blood Disease (BBD) and Fusarium Wilt Using Multispectral Aerial Photos and a Handheld Spectrometer in Subang, Indonesia". Diversity. 5 (10): 1046. doi:10.3390/d15101046.
- ^ Afriani, Fitri; Tiandho, Yuant; Hapidin, Dian Ahmad; Dwivany, Fenny Martha; Khairurrijal, Khairurrijal (2023-10-25). "Optical absorption enhancement of TiO2 via plasmonic effect of gold nanoparticles in volatile organic compounds medium". Computational Materials Science. 230: 112462. doi:10.1016/j.commatsci.2023.112462. ISSN 0927-0256.
- ^ Siallagan, Zen Ladestam; Kristianti, Tati; Dwivany, Fenny Martha; Nugrahapraja, Husna; Fretes, Charlie Ester De; Fadli, Muhammad; Trinugroho, Joko Pebrianto; Radjasa, Ocky Karna; Susanto, R. Dwi (2023-03-23). "Vertical profile of culturable bacteria from the Makassar Strait, Indonesia". Biodiversitas Journal of Biological Diversity (dalam bahasa Inggris). 24 (3). doi:10.13057/biodiv/d240304. ISSN 2085-4722.
- ^ Hidayat, Tombayu Amadeo (2017-07-19). "Grand Launching Bali International Research Center for Banana". bircb.unud.ac.id. Diakses tanggal 2025-03-21.
- ^ "PROF. DR. FENNY MARTHA DWIVANY - Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati". Diakses tanggal 2025-03-21.
- ^ "RADAR LAMPUNG | Minggu, 25 November 2012 by Ayep Kancee - Issuu". issuu.com (dalam bahasa Inggris). 2012-11-24. Diakses tanggal 2025-03-21.
- ^ "Fenny Martha Dwivanny, PhD | IRN". www.indofoodrisetnugraha.com. Diakses tanggal 2025-03-21.
- ^ Savitri, Fivien Nur (12 April 2017). "L'Oreal – UNESCO Women in Science: Dorong Karier dan Keterlibatan Perempuan dalam Penelitian Sains". itb.ac.id. Diakses tanggal 2025-03-21.
- ^ "Dr. Fenny Martha Dwivany – Program Studi Sarjana Rekayasa Hayati SITH ITB". Diakses tanggal 2025-03-21.
- ^ Indonesia, Australia Awards-. "'The Banana Lady' encouraging a new generation of women in STEM". www.australiaawardsindonesia.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-03-21.