Energi primer

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Energi primer adalah energi yang bersumber langsung dari alam. Bentuk energi primer dapat diamati secara langsung. Salah satu sumber energi primer ialah gas alam. Energi primer dapat diubah menjadi energi sekunder yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, misalnya energi listrik.

Sifat dan bentuk[sunting | sunting sumber]

Dari segi pemakaian energi, energi primer merupakan salah satu sumber energi.[1] Energi primer terbentuk dari proses alami dan sepenuhnya bersumber dari alam.[2] Keberadaan energi primer sebagai sebuah sumber daya yang terbentuk dari proses alami yang dipicu oleh radiasi energi surya.[3] Energi primer memiliki sumber yang dapat diamati secara langsung. Beberapa contohnya ialah air, nuklir, matahari, minyak, batu bara, kayu dan angin.[4]

Energi primer merupakan bentuk energi pertama dalam aliran energi.[5] Beberapa macam bentuk dari energi primer adalah energi kinetik, energi mekanis, panas, energi kimia, dan cahaya.[6] Energi primer pada dasarnya bersifat konvensi, yaitu belum mengalami perubahan bentuk.[7] Bentuk sumber energi primer yang konvensional ada yang berupa cairan, gas dan bentuk padat.[8] Sumber energi primer yang konvensional ini diperoleh dari dalam tanah.[9]

Sumber energi[sunting | sunting sumber]

Gas alam[sunting | sunting sumber]

Gas alam merupakan sumber energi primer yang sangat sesuai untuk dimanfaatkan dalam pembangkitan energi listrik. Pemanfaatannya melalui pembangkit listrik tenaga gas dan uap. Pembangunan unit pembangkit listriknya hanya memerlukan waktu yang singkat dengan biaya investasi yang murah.[10] Bentuk gas alam sebagai sumber energi primer adalah gas. Gas alam ini diperoleh dari dalam tanah.[11]

Pengubahan[sunting | sunting sumber]

Sumber energi primer dapat diubah menjadi energi sekunder. Jenis energi sekunder yang paling banyak diubah dari berbagai jenis energi primer adalah energi listrik. Pengubahan energi primer menjadi energi listrik merupakan pengubahan energi yang paling bermanfaat bagi kehidupan manusia. Sumber energi primer yang dapat diubah menjadi energi listrik yaitu batu bara, gas alam, minyak, biomassa, sinar matahari, angin, air dan reaksi nuklir.[12] Energi listrik merupakan salah satu jenis energi akhir yang pemenuhan konsumsinya memerlukan evaluasi dari penyediaan energi primer.[13]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Hamdi (November 2016). Rahayu, Chichi, ed. Energi Terbarukan Edisi Pertama. Jakarta: Kencana. hlm. 10. ISBN 978-602-422-099-0. 
  2. ^ Soeparman, Sudjito (Juli 2015). Teknologi Tenaga Surya: Pemanfaatan dalam Bentuk Energi Panas. Malang: UB Press. hlm. 38. ISBN 978-602-203-719-4. 
  3. ^ Wibawa, Unggul (Agustus 2017). Pendekatan Praktis Pembangkit Energi Baru dan Terbarukan. Malang: UB Press. hlm. 11. ISBN 978-602-432-241-0. 
  4. ^ Hadimuljono, M. B., Kurniawan, P., dan Rahardjo, W. (2019). Christian, Putri, ed. Geothermal Economics Handbook in Indonesia: Peluang dan Tantangan. Yogyakarta: Penerbit ANDI. hlm. 4. ISBN 978-979-29-8339-5. 
  5. ^ Lusiani, dkk. (November 2022). Haryanti, Suci, ed. Perpindahan Kalor. Bandung: Penerbit Media Sains Indonesia. hlm. 18. ISBN 978-623-362-815-0. 
  6. ^ Tambunan, Handrea Bernando (Desember 2020). Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya. Sleman: Penerbit Deepublish. hlm. 3. ISBN 978-623-02-2108-8. 
  7. ^ Patoding, H. E., dan Sau, M. (Agustus 2019). Buku Ajar Energi dan Operasi Tenaga Listrik dengan Aplikasi ETAP. Sleman: Penerbit Deepublish. hlm. 5. ISBN 978-623-02-0061-8. 
  8. ^ Simarmata, M. M., dkk. (Maret 2021). Karim, Abdul, ed. Ekonomi Sumber Daya Alam. Yayasan Kita Menulis. hlm. 204. ISBN 978-623-342-003-7. 
  9. ^ Gunawan, Y., dan Aksar, P. (11 Januari 2023). Potensi Gas Metan pada Pengelolaan Sampah. Penerbit NEM. hlm. 7. 
  10. ^ Marsudi, Djiteng (2005). Santika, Wayan, ed. Pembangkitan Energi Listrik. Jakarta: Penerbit Erlangga. hlm. 205. 
  11. ^ Silitonga, A. S., dan Ibrahim, H. (Maret 2020). Buku Ajar Energi Baru dan Terbarukan. Sleman: Penerbit Deepublish. hlm. 2. ISBN 978-623-02-0805-8. 
  12. ^ Sulistyo, Eko (November 2021). Gautama, C., dan Nusantara, A., ed. Jejak Listrik di Tanah Raja: Listrik dan Kolonialisme di Surakarta 1901-1957. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. hlm. 1–2. ISBN 978-602-481-676-6. 
  13. ^ Christianto, V., dan Tumiwa, F., ed. (2020). Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir: Pilihan Terakhir. Depok: Pustaka LP3ES. hlm. 159. ISBN 978-602-7984-63-9.