Dulungan
Dulungan | |
---|---|
Jantan | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | Rhabdotorrhinus
|
Spesies: | waldeni
|
Sinonim | |
Aceros leucocephalus waldeni |
Dulungan adalah jenis burung (famili: Bucerotidae) yang memiliki ciri tanduk pada bagian paruh. Paruh Dulungan memiliki warna merah karat dengan tanduk berwarna merah-jingga serta tampilan berkerut. Meski tampilan paruh dan tanduknya terlihat berat, strukturnya sangat ringan dan terbuat dari sel tulang berongga yang tipis.
Dulungan dengan nama latin Rhabdotorrhinus waldeni (sebelumnya Aceros waldeni) dan nama Inggris Rufous-headed Hornbill, Walden's Hornbill memiliki panjang tubuh 60–65 cm. Tubuh warna hitam berukuran sedang dengan ekor warna putih berujung hitam.
Sosial
[sunting | sunting sumber]Selama masa bertelur, mengeram dan mengasuh anak, Dulungan memiliki metode khusus yaitu dengan mengurung si betina di dalam lubang pohon dan menutupnya dengan dinding yang terbuat dari air liur dan lumpur. Lubang kecil dibiarkan terbuka di bagian atas agar si jantan dapat memberikan makanan. Pasangan ini sangat teritorial dan mempertahankan situs sarang mereka.
Sebaran dan Populasi
[sunting | sunting sumber]Dulungan merupakan jenis endemik di Visayas Barat, Filipina. Jumlah populasi dari jenis ini sangat sedikit dan menurun tajam, serta sebarannya terfragmentasi. Awalnya ditemukan di tiga pulau Negros, Panay dan Guimaras, Secara lokal dinyatakan punah dari pulau Guimaras karena deforestasi yang parah serta tingginya perburuan dan perburuan sarang. Pada tahun 2007, populasi di Central Panay Mountain Range telah ditemukan sebanyak 752 sarang aktif yang mewakili 1.504 individu pasangan dewasa, sehingga diperkirakan populasi Dulungan dewasa antara 1.500-4.000 individu secara total.[2]
Belum ada catatan berkembang biak sejak tahun 1997 (sepasang) di di Panay Peninsula utara-barat. Ada catatan yang belum dikonfirmasi dari Balinsasayao Twin Lakes Natural Park dan Calinawan Forest on Negros dan telah dikemukakan bahwa spesies tersebut mungkin punah secara fungsional di Negros. Namun survei lokal baru-baru ini menemukan spesies tersebut di tiga wilayah terpisah di Negros,The North Negros Natural Park mungkin mendukung populasi sisa terbesar di Negros.
Konservasi
[sunting | sunting sumber]Sejak tahun 1994, Dulungan dinyatakan Kritis (Critically Endangered) berdasarkan IUCN. Sedangkan CITES menempatkannya dalam kategori Appendix II.
Upaya perlindungan dilakukan oleh organisasi lokal PhillCon melalui program penjagaan pohon sarang sehingga berhasil menurunkan angka perburuan hingga 95% di Central Panay Mountain Range. Dikombinasikan dengan program konservasi yang terukur, populasi Dulungan berhasil meningkat.[3]
Keluarga
[sunting sumber]Dulungan termasuk dalam keluarga Rangkong (Latin: Bucerotidae). Berikut adalah beberapa anggota keluarga lainnya:
Daftar ini dibuat secara otomatis dari data Wikidata dan diperbarui secara berkala oleh Listeriabot.
Daftar ini dibuat secara otomatis dari data Wikidata dan diperbarui secara berkala oleh Listeriabot.
Spesies | nama takson | Gambar |
---|---|---|
Abyssinian Ground Hornbill | Bucorvus abyssinicus | |
Bucorvus brailloni | Bucorvus brailloni | |
Southern Ground Hornbill | Bucorvus leadbeateri |
Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ BirdLife International (2018). "Rhabdotorrhinus waldeni". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2018.2. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 12 January 2019.
- ^ "Rufous-headed Hornbill (Rhabdotorrhinus waldeni) - BirdLife species factsheet". datazone.birdlife.org. Diakses tanggal 2018-11-29.
- ^ "Rufous-headed Hornbill | Rhabdotorrhinus waldeni". EDGE of Existence (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-11-29.