Dualisme hitam-putih
Tampilan
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Oktober 2022. |
Kontras putih dan hitam (terang dan gelap, siang dan malam) memiliki tradisi pemakaian kiasan yang panjang, sejak zaman Timur Dekat Kuno, khususnya Table of Opposites karya Pythagorean. Dalam budaya Barat serta Konghucu, kontras tersebut melambangkan dikotomi moral baik dan jahat.[1]
Contoh
[sunting | sunting sumber]Agama dan mitologi
[sunting | sunting sumber]- Kisah penciptaan Kitab Kejadian menyebut Allah "memisahkan terang dari gelap" pada Hari Pertama.
- Alkitab mengaitkan terang dengan Allah, kebenaran dan kebajikan; gelap dikaitkan dengan dosa an Iblis. Para pelukis seperti Rembrandt menggambarkan terang ilahi yang menyelimuti dunia kegelapan.[1]
- Perang Para Putra Terang Melawan Para Putra Kegelapan, bagian dari Gulungan Laut Mati.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Rudolf Arnheim. (1974). Art and visual perception. Univ of California Press. "The Symbolism of Light" (pp. 324-5)
- Armin Lange, Eric M. Meyers (eds.), Light Against Darkness: Dualism in Ancient Mediterranean Religion and the Contemporary World, Vandenhoeck & Ruprecht (2011).
- Fontaine, Petrus Franciscus Maria, The Light and the Dark: A Cultural History of Dualism, 21 volumes (1986).