Dewa Srani

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Dewasrani adalah Dewa dan pangeran penguasa neraka atau dunia ketiga dari Dewi Durga dengan Batara Kala atau dalam versi lain, Manikmaya (Batara Guru). Menurut versi ini, Dewasrani merupakan putra bungsu dari Manikmaya dengan Bathari Durga. wujud Dewi Umayi setelah terkena kutukan Sanghyang Manikmaya. Ia lahir di istana siluman, Setragandamayit[1].

Perwujudan[sunting | sunting sumber]

Memiliki wajah yang tampan Memiliki karakter yang tangguh dan kuat fisik dan pikiran Memiliki anugerah tak terkalahkan yang diberikan oleh sang ibu dalam manifestasi Dewi Durga. Dewasrani dikenal sebagai tokoh sakti, ia juga mempunyai Aji Kawrastawan, dapat beralih rupa menjadi apa saja sesuai kehendaknya. Bathara Dewa Srani mempunyai sifat dan perwatakan; serakah, bengis, kejam, suka membuat usil dan mau benarnya sendiri. Berkali-kali ia membuat keributan di Jonggringsaloka dengan berbagai tuntutan yang aneh-aneh. Dewasrani juga pernah mengejar-ngejar Dewi Sri Laksmi/Dewi Srisekar, istri Bathara Wisnu sampai keluar Kahyangan Untarasegara. Atas perbuatannya itu ia dikutuk Bathara Wisnu menjadi babi hutan, dan dapat kembali kewujud aslinya setelah diruwat ibunya.

Reinkarnasi[sunting | sunting sumber]

Setelah memiliki masalah dengan Bathara Wisnu saat berada di kahyangan, Dewasrani pun dikutuk menjadi babi hutan dan di suruh melakukan reinkarnasi ke bumi untuk menebus dosa yang ia perbuat karena ia mengamuk di alam kedewataan. Diyakini Dewasrani turun ke bumi dengan menjadi pria tampan yang memiliki daya pikat atau berkarisma serta memiliki tubuh yang kuat dan terkalahkan diyakini juga Dewasrani akan lahir di orang orang yang memiliki kasta kesatria atau raja (pejuang).

Ulah di Dunia Manusia[sunting | sunting sumber]

Di dunia manusia (Marcapada), Dewasrani sering membuat ulah kepada Para Pandawa, terutama kepada Arjuna dan Puntadewa. Dalam lakon Dewa Amral, Dewasrani menawan empat Pandawa (Wrekodara , Arjuna, Nakula, dan Sadewa) hanya karena sang sulung Pandawa memiliki imbuhan -dewa pada namanya. Hal itu juga menyebabkan kesabaran Puntadewa habis dan berubah sebagai raksasa bernama Dewa Amral yang mengamuk dan menghancurkan kahyangan. Meski begitu, Dewasrani hanya dihukum ringan.[2] Dalam lakon Wisanggeni Lair, Dewasrani dengan backing dari Batari Durga dan Batara Guru, memaksakan untuk menikahi Batari Dresanala, putri Brahma yang kala itu sudah dinikahi Arjuna. Hal itu dibayar kontan dengan mengamuknya Wisanggeni, putra Arjuna dengan Dresanala di kahyangan. Setelah mengetahui siapa jati dirinya, Wisanggeni dan Arjuna berhasil merebut kembali Dresanala dari tangan Dewasrani.[3]

Senjata[sunting | sunting sumber]

  • Pedang

Kekuatan[sunting | sunting sumber]

Daya tahan fisik dan pikir yang kuat (sehingga memiliki gelar tak terkalahkan), Ajian Kawastrawam (bisa mengubah wujud fisik sesuka hati)

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Dewasrani, Batara". 2013-01-22. Diakses tanggal 2023-06-21. 
  2. ^ Purwanto, Heri (Sabtu, 08 Desember 2018). "Album Kisah Wayang: Dewa Amral". Album Kisah Wayang. Diakses tanggal 2023-06-21. 
  3. ^ "Wisanggeni". Sejarah dan Budaya Nusantara (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-06-21.