Daftar Pela dan Gandong Negeri-negeri di Pulau Saparua

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Berikut ini adalah daftar pela dan gandong negeri-negeri di Pulau Saparua, Maluku Tengah. Negeri-negeri di Saparua menjalin relasi pela dan gandong dengan banyak negeri di luar pulau seperti di Ambon, Haruku, Nusalaut, dan Seram.

Legenda[sunting | sunting sumber]

Teon; nama atau gelar adat yang diberikan kepada sebuah negeri. Umumnya menggambarkan sejarah dan peristiwa besar yang pernah dialami oleh negeri yang bersangkutan.
Negeri Pela; negeri yang menjadi hubungan pela dan saling menganggap bahwa mereka adalah saudara secara adat.
Negeri Gandong; negeri yang memiliki keterkaitan sejarah secara genealogis seperti memiliki moyang yang merupakan adik-kakak atau berasal dari suatu tempat yang sama sebelum terpisah. Saudara gandong adalah saudara secara darah.
Keterangan; informasi singkat yang dituliskan apabila ada hal yang rancu atau ambigu.
Nama Negeri Teon Negeri Pela Lokasi Negeri Pela Negeri Gandong Lokasi Negeri Gandong Keterangan Referensi
Booi Soumahu Amanolatu
* Aboru
* Hualoy
* Kariu
* Pulau Haruku
* Pulau Seram
* Pulau Haruku
Negeri Latu yang bertetangga dengan Hualoy menganggap bahwa merekalah yang memiliki hubungan gandong dengan Aboru, Kariu, dan Booi. Namun, klaim tersebut ditolak oleh Hualoy. Hualoy memaparkan beberapa bukti yang menyebutkan bahwa Latu bukanlah saudara gandong bagi Aboru, Kariu, dan Booi. Khususnya Latu dan Aboru, sumber dari Negeri Hualoy menyebutkan bahwa Latu dan Aboru menjalin hubungan pela perang. Kedua negeri itu dahulu saling membantu dalam peperangan.
Haria Leawaka Amalatu * Hative Besar
* Kailolo
* Lilibooi
* Paperu
* Sirisori Islam
* Tawiri
* Waesamu
* Pulau Ambon
* Pulau Haruku
* Pulau Ambon
* Pulau Saparua
* Pulau Saparua
* Pulau Ambon
* Pulau Seram
Iha Nurwahitu Amalatu * Kulur
* Samasuru
* Pulau Saparua
* Pulau Seram
* Amaiha-Ulupia
* Ihamahu
* Itawaka[1]
* Tuhaha[1]
* Ullath[1]
* Pulau Seram
* Pulau Saparua
* Pulau Saparua
* Pulau Saparua
* Pulau Saparua
Ihamahu Noraito Amapatti * Amahai
* Lilibooi
* Pulau Seram
* Pulau Ambon
* Iha
* Amaiha-Ulupia
* Pulau Saparua
* Pulau Seram
Itawaka Leilisal Beinusa * Hualoy
* Makariki[2]
* Porto[2]
* Pulau Seram
* Pulau Seram
* Pulau Saparua
* Iha[1]
* Tuhaha[1]
* Ullath[1]
Semuanya di Pulau Saparua
Kulur Uru Haite Siralouw * Haria
* Iha
* Pulau Haruku
* Pulau Saparua
Samasuru Pulau Seram
Nolloth Titasomi Louhata Kakerissa * Haruku Semuanya di Pulau Haruku
Hubungan pela antara Negeri Haruku dengan Nolloth adalah hubungan yang didasarkan atas perkawinan pada masa lalu. Haruku dan Nolloth, keduanya terikat dalam pela kawin dan dilarang kawin mengawini. Sumpah pela tersebut mengikat antara masyarakat Haruku dan Nolloth. Namun, dikarenakan peristiwa masa lalu yang menyebabkan Negeri Sameth mengangkat persaudaraan dengan Negeri Haruku maka secara tidak langsung Nolloth yang merupakan pela dari Negeri Haruku juga dianggap memiliki pela dengan Sameth.
Ouw Lisaboli Kakelisa * Abubu
* Asilulu
* Kaibobo
* Kamarian
* Laimu
* Nalahia
* Sirisori Amalatu
* Wakasihu
* Pulau Nusalaut
* Pulau Ambon
* Pulau Seram
* Pulau Seram
* Pulau Seram
* Pulau Nusalaut
* Pulau Saparua
* Pulau Ambon
Seith Pulau Ambon Menurut Bartels, Ouw memiliki banyak sekali hubungan pela dengan negeri-negeri lain di berbagai pulau dikarenakan pada masa lalu negeri itu memiliki hubungan dagang yang intens dan maju.[3] Ouw sendiri dikenal sebagai satu-satunya negeri penghasil kerajinan tembikar (dalam istilah lokal dikenal sebagai sempe). Masyarakat negeri itu memasarkan kerajinan tembikar dan kemudian mengangkat hubungan pela dengan negeri yang menjadi langganannya.
Paperu Tounusa Amalatu * Haria
* Ureng
* Pulau Saparua
* Pulau Ambon
* Asilulu
* Hulaliu
* Laimu
* Sila
* Tial
* Tulehu
* Pulau Ambon
* Pulau Haruku
* Pulau Seram
* Pulau Nusalaut
* Pulau Ambon
* Pulau Ambon
Porto Samasuru Amalatu Poru Amarima * Ameth
* Itawaka[2]
* Pulau Nusalaut
* Pulau Saparua
Porto mengikat pela keras (pela perang) dengan Itawaka. Pela tersebut tercipta setelah Itawaka membantu Porto dalam memerangi orang Sirisori Amalatu dan memenangi perang melawan orang Sirisori tersebut. Dalam perkembangannya, tiga negeri yakni Itawaka, Porto, dan Makariki acap disatukan dalam berbagai acara dan sering disebut sebaga tiga negeri pela. Padahal Itawaka-lah yang berpela masing-maisng dengan Porto dan Makariki sedangkan Porto dan Makariki sendiri di antara keduanya tidak terikat pela. Porto dan Makariki tidak memiliki kewajiban apa pun satu sama lain dan warga kedua negeri dapat saling mengawini.[4]
Saparua Pisarana Hatusiri Amalatu
Soahuku Pulau Seram
Sirisori Amalatu Louhata Amalatu Ouw Pulau Saparua * Hutumuri
* Sirisori Islam
* Tamilouw
* Pulau Ambon
* Pulau Saparua
* Pulau Seram
Sirisori Islam Louhata Amapatti * Haria
* Leinitu
* Pulau Saparua
* Pulau Nusalaut
* Hutumuri
* Sirisori Amalatu
* Tamilouw
* Pulau Ambon
* Pulau Saparua
* Pulau Seram
Tiouw Lounusa Hatalepu Amapatti * Asilulu
* Ureng
Semuanya di Pulau Ambon Mamala Pulau Ambon
Tuhaha Beinusa Amalatu * Rohomoni
Secara tidak langsung juga terikat pela dengan negeri-negeri berikut:
* Hulaliu
* Kabauw
* Kailolo
* Pelauw
Semuanya di Pulau Haruku * Iha[1]
* Itawaka[1]
* Ullath[1]
Semuanya di Pulau Saparua Tuhaha terlibat dalam Perang Alaka. Perang tersebut terjadi antara lima negeri di sebelah utara Pulau Haruku yang dikenal sebagai Amarima Hatuhaha melawan Portugis dan di kemudian hari melawan Belanda. Tuhaha mengirimkan sejumlah kapitan mereka seperti Kapitan Sasabone, Pattipeiluhu, dan Pollatu untuk membantu Amarima Hatuhaha. Atas jasa Negeri Tuhaha, Amarima Hatuhaha mengangkat pela dengan Tuhaha.Pela yang diangkat berjenis pela keras atau pela tuni (pela perang). Dalam perjalanan sejarah, Amarima Hatuhaha terpecah menjadi lima negeri yang terdiri dari Hulaliu, Kabauw, Kailolo, Pelauw, dan Rohomoni. Di antara kelimanya, hanya Rohomoni saja yang masih memegang teguh perjanjian pela dengan Tuhaha.
Ullath Beilohy Amalatu Wassu Pulau Haruku * Buano
* Iha[1]
* Itawaka[1]
* Oma
* Tuhaha[1]
* Pulau Seram
* Pulau Saparua
* Pulau Saparua
* Pulau Haruku
* Pulau Saparua

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Rujukan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d e f g h i j k l Bartels, Dieter (2017). Di Bawah Naungan Gunung Nunusaku: Muslim Kristen Hidup Berdampingan di Maluku Tengah, Jilid II: Sejarah. Kepustakaan Populer Gramedia (KPG). hlm. 535. 
  2. ^ a b c Bartels, Dieter (2017). Di Bawah Naungan Gunung Nunusaku Jilid 1. Kepustakaan Populer Gramedia (KPG). hlm. 177-178. 
  3. ^ Bartels, Dieter (2017). Di Bawah Naungan Gunung Nunusaku: Muslim Kristen Hidup Berdampingan di Maluku Tengah, Jilid II: Sejarah. Kepustakaan Populer Gramedia (KPG). hlm. 183. 
  4. ^ Bartels, Dieter (2017). Di Bawah Naungan Gunung Nunusaku: Muslim Kristen Hidup Berdampingan di Maluku Tengah, Jilid II: Sejarah. Kepustakaan Populer Gramedia (KPG). hlm. 178. 

Daftar Pustaka[sunting | sunting sumber]

  • Bartels, Dieter (2017), Di Bawah Naungan Gunung Nunusaku jilid 1, KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), ISBN 9786024241506 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]