Christopher Reinhart

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Christopher Reinhart
Christopher Reinhart usai menyampaikan presentasi di depan UI-UMS Young Scholar Disscussion di Bandung (2020)
Lahir06 Agustus 1998 (umur 25)
KebangsaanIndonesia
AlmamaterUniversitas Indonesia
PekerjaanSejarawan

Christopher Reinhart (lahir pada 6 Agustus 1998)[1] adalah seorang penulis dan sejarawan berkebangsaan Indonesia. Ia merupakan satu dari sedikit sejarawan yang berfokus pada babak akhir periode kolonial Indonesia. Selain itu, Reinhart juga melakukan penelitian dan menghasilkan tulisan tentang sejarah agraris Asia Tenggara, khususnya Jawa, beserta dengan latar belakang kebudayaan masyarakatnya.[2][3][4][5] Karyanya yang berjudul Mempertahankan Imperium: Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborgh-Stachouwer dan Akhir Hindia Belanda diterbitkan oleh Marjin Kiri pada bulan November 2021.[6] Buku tersebut merupakan satu-satunya penelitian tentang pemerintahan kolonial Hindia Belanda masa Gubernur Jenderal Alidius Tjarda van Starkenborgh-Stachouwer (1936 sampai 1942) yang ditulis oleh sejarawan Indonesia. Karyanya telah diulas oleh koran Kompas dan media lain.[6][7]

Kontroversi[sunting | sunting sumber]

Pada 19 Agustus 2020, Reinhart mewakili Peter Carey untuk menyampaikan sikap dan temuan kearsipan kepada pihak pers dan masyarakat umum terkait kontroversi pencatutan nama Carey dalam film dokumenter Jejak Khilafah di Nusantara (2020).[8][9] Reinhart dan Carey menyampaikan pernyataan bahwa hingga saat itu belum ditemukan adanya bukti kearsipan yang menunjukkan hubungan historis antara kerajaan-kerajaan di Jawa dan Kesultanan Ustmaniyah seperti informasi yang disampaikan di dalam film dokumenter tersebut. Pernyataan sikap ini menimbulkan reaksi keras dari pihak pembuat film dan tokoh-tokoh Islam seperti Tengku Zulkarnain yang berinteraksi dengan Reinhart di laman Twitter.[10]

Karya-karya[sunting | sunting sumber]

  • "Ong Biauw Djwan: Melihat Wayang Orang dari Kacamata Seorang Tionghoa" dalam Nasionalisme di Tengah Kewargaan Budaya dan Ekstremisme Global (Sanata Dharma University Press, 2018).[11]
  • "British Naval Power and its Influence on Indonesia, 1795–1942: An Historical Analysis" dalam Journal of Maritime Studies and National Integration (Vol. 5, No. 1), hlm. 14–29 (Agustus 2021).[12]
  • Antara Lawu dan Wilis: Arkeologi, Sejarah, dan Legenda Madiun Raya Berdasarkan Catatan Lucien Adam (Residen Madiun 193438) (Kepustakaan Populer Gramedia, Oktober 2021) sebagai editor.[1][13]
  • Kisah Brang Wétan: Berdasarkan Babad Alit dan Babadé Nagara Patjitan (Kepustakaan Populer Gramedia, Oktober 2021) sebagai editor.[14]
  • Mempertahankan Imperium: Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborgh-Stachouwer dan Akhir Hindia Belanda (Marjin Kiri, November 2021).[15]
  • Banteng Terakhir Kesultanan Yogyakarta: Riwayat Raden Ronggo Prawirodirjo III dari Madiun, sekitar 1779–1810 (Kepustakaan Populer Gramedia, 2022) sebagai editor.[16]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b Adam, Lucien; Reinhart, Christopher (ed.) (2021). Antara Lawu dan Wilis: Arkeologi, Sejarah, dan Legenda Madiun Raya berdasarkan Catatan Lucien Adam (Residen Madiun, 1934-38) (edisi ke-1). Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. hlm. 455. ISBN 978-602-481-644-5. OCLC 1285370825. 
  2. ^ Newswire (2021-04-29WIB23:28:25+00:00). "Heboh Babi Ngepet, Ini Penjelasan Ilmiah Banyak Orang Percaya Hal Gaib". Solopos.com. Diakses tanggal 2022-06-22. 
  3. ^ "Melacak Jejak Sejarah Si Babi Ngepet". VOI - Waktunya Merevolusi Pemberitaan. Diakses tanggal 2022-06-22. 
  4. ^ "[자카르타 통신] 21세기에 발생한 '인도네시아 돼지요괴' 사건". 오피니언뉴스 (dalam bahasa Korea). 2021-05-08. Diakses tanggal 2022-06-22. 
  5. ^ W, Author:; Ayu, a (2019-04-09). "Christopher Reinhart, Peneliti Muda Peduli Sejarah". Universitas Indonesia. Diakses tanggal 2022-06-23. 
  6. ^ a b Wijanarto (2022-03-03). "Tjarda van Starkenborgh Stachouwer dan Akhir Imperium Hindia Belanda". Kompas.id. Diakses tanggal 2022-06-22. 
  7. ^ "Mengenang Tjarda, Mengingat Kejatuhan Hindia Belanda". Kempalan.com. 2022-01-09. Diakses tanggal 2022-06-22. 
  8. ^ "Bantahan Pakar Atas Klaim Film Jejak Khilafah di Nusantara". Republika Online. 2020-08-20. Diakses tanggal 2022-06-22. 
  9. ^ "Klaim Bombastis Film 'Jejak Khilafah di Nusantara' Tak Sebanding dengan Isinya". www.vice.com. Diakses tanggal 2022-06-23. 
  10. ^ Za'imuddin, Muhammad Hamdan (2022-04-14). "Genealogi kekuasaan terhadap kontroversi nilai kesejarahan dalam film Jejak Khilafah di Nusantara" (dalam bahasa Inggris). UIN Sunan Ampel Surabaya. 
  11. ^ Ariyani, Anne Shakka (2018). Nasionalisme di Tengah Kewargaan Budaya dan Ekstremisme Global. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press. ISBN 978-602-5607-23-3. 
  12. ^ Carey, Peter; Reinhart, Christopher (2021-08-24). "British Naval Power and its Influence on Indonesia, 1795–1942: An Historical Analysis". Journal of Maritime Studies and National Integration (dalam bahasa Inggris). 5 (1): 14–29. doi:10.14710/jmsni.v5i1.9343. ISSN 2579-9215. 
  13. ^ Wicaksana, Martinus Danang Pratama (2022-03-19). "Sejarah Madiun Raya Menurut Kacamata Lucien Adam". Kompas.id. Diakses tanggal 2022-06-23. 
  14. ^ Reinhart, Christopher (ed.) (2021). Kisah Brang Wétan: Berdasarkan Babad Alit dan Babadé Nagara Patjitan. Karsono Hardjoseputro (penerjemah) (edisi ke-1). Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. ISBN 978-602-481-642-1. OCLC 1288423804. 
  15. ^ Reinhart, Christopher (2021). Mempertahankan Imperium: Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborgh dan Akhir Hindia Belanda. Tangerang Selatan: Marjin Kiri. ISBN 978-602-0788-20-3. 
  16. ^ Qomar, Akhlis Syamsal; Reinhart, Christopher (ed.) (2022). Banteng Terakhir Kesultanan Yogyakarta: Riwayat Raden Ronggo Prawirodirjo III dari Madiun, sekitar 1779–1810. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. ISBN 978-602-481-883-8. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]