Buah woromo

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Woromo
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
Pandanus spp.

Woromo[Ctt. 1] atau Tuke[Ctt. 2] merupakan buah sejenis kelapa hutan endemik yang berasal dari Pegunungan Tengah. Buah Woromo biasa dikonsumsi sebagai makanan tambahan. Woromo termasuk dalam keluarga pandan (Pandaneceae).[1]Bentuk dari buah woromo mirip dengan buah nangka atau durian. Hanya saja daging buahnya lebih keras dan lebih mirip dengan kelapa. Buah ini mudah ditemui di pasar-pasar di pegunungan tengah Papua dan dijual per tumpuk atau per karung. Woromo dapat dimakan langsung atau bisa juga diolah. Biasanya diolah dengan cara barapen atau pengasapan. Untuk memanen buah ini, biasanya petani masuk ke hutan selama 2–3 bulan untuk budidaya hingga musim panen tiba. Buah woromo mengandung asam lemak tidak jenuh terdiri dari asam oleat, asam linoleat, palmitat, omega-9, omega-6, omega-3, DHA, dan EPA. Buah woromo memiliki kandungan karbohidrat yang sama dengan beras.[1]

Klasifikasi[sunting | sunting sumber]

Menurut Kogoya, Guritno, Suryanto, dan Ariffin, dari penelitian di Ekapame, Distrik Yiluk; Kemiri, Distrik Makki; Tika, Distrik Kelila; Paba, Distrik Bogonuk, dan Wosi, Usilimo; buah yang disebut Woromo dan Owadak merupakan spesies baru, sehingga terdapat tujuh spesies Pandanus (Helak) di Pegunungan Tengah. Woromo disebut merupakan spesies Pandanus yilunea,[2] sedangkan Owadak merupakan spesies Pandanus golabus,[3] akan tetapi kedua klasifikasi tersebut belum diakui.[1] Sedangkan berdasarkan penelitian di Distrik Melagineri oleh Kiwo et al., buah yang disebut Woromo oleh Lani dan Tuke oleh Dani, merupakan spesies Pandanus brosimos, sedangkan Pandanus jiulianettii disebut dengan nama Gawin.[4] Lain lagi penelitian oleh Zebua et al. di Distrik Pirime, buah yang disebut Woromo adalah species Pandanus iwen,[5] atau di Kabupaten Jayawijaya merupakan species Pandanus julianettii.[6]

Catatan[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c Kogoya, Been; Guritno, Bambang; ., Ariffin; Suryanto, Agus (2014-03-31). "Pandans Diversity in Mts. Jayawijaya Papua Indonesia". International Institute for Science, Technology and Education. Diakses tanggal 2024-04-22. 
  2. ^ Kogoya, Dr. Been (2016-10-16). "Pandanus yilunea description". WOROMO PAPUA. Diakses tanggal 2024-04-22. 
  3. ^ Kogoya, Dr. Been (2016-09-15). "Deskripsi Pandanus golabus Been". WOROMO PAPUA. Diakses tanggal 2024-04-22. 
  4. ^ Kiwo, Terenius; Moeldjono, Soetjipto; Ungirwalu, Antoni; Murdjoko, Agustinus (2023-06-30). "Jenis Kelapa Hutan (Pandanus spp.) pada Tipologi Kebun Pekarangan Masyarakat Suku Lanny". JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA. Fakultas Kehutanan Universitas Papua. 9 (1): 1–17. doi:10.46703/jurnalpapuasia.vol9.iss1.423. ISSN 2722-6212. 
  5. ^ Zebua, L I; Budi, I M; Wanimbo, E; Suharno (2020-10-01). "The utilization of Pandan Coconut (Pandanaceae) at the interior tribes Papua, Indonesia". IOP Conference Series: Earth and Environmental Science. 575 (1): 012211. doi:10.1088/1755-1315/575/1/012211. ISSN 1755-1307. 
  6. ^ Zebua, Lisye Iriana; Purnamasari, Vita (26 January 2018). "Oil of Pandan Kelapa Hutan (Pandanus jiulianettii Martelli): Physicochemical Properties, Total Phenols, Total Carotene, Vitamin E and Antioxidant Activity". Jurnal Biologi Udayana (dalam bahasa Inggris). 21 (2): 71–77. doi:10.24843/JBIOUNUD.2017.vol21.i02.p05alt=Dapat diakses gratis. ISSN 2599-2856. OCLC 7347063503. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 17 April 2018. Diakses tanggal 20 October 2018.