Briket

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Briket batu bara

Briket adalah sebuah blok bahan yang dapat dibakar yang digunakan sebagai bahan bakar untuk memulai dan mempertahankan nyala api. Briket yang paling umum digunakan adalah briket batu bara, briket arang, briket gambut, dan briket biomassa.

Antara tahun 2008-2012, briket menjadi salah satu agenda riset energi Institut Pertanian Bogor.[1] Bahan baku briket diketahui dekat dengan masyarakat pertanian karena biomassa limbah hasil pertanian dapat dijadikan briket. Penggunaan briket, terutama briket yang dihasilkan dari biomassa, dapat menggantikan penggunaan bahan bakar fosil.

Bahan penyusun briket[sunting | sunting sumber]

Bahan penyusun briket dapat mencakup:[2][3]

Briket dibuat dengan menekan dan mengeringkan campuran bahan menjadi blok yang keras. Metode ini umum digunakan untuk batu bara yang memiliki nilai kalori rendah atau serpihan batu bara agar memiliki tambahan nilai jual dan manfaat. Briket digunakan di industri dan rumah tangga.

Bahan yang digunakan untuk pembuatan briket sebaiknya yang memiliki kadar air rendah untuk mencapair nilai kalor yang tinggi. Keberadaan bahan volatil juga mempengaruhi seberapa cepat laju pembakaran briket; bahan yang memiliki bahan volatil tinggi akan lebih cepat habis terbakar.[4]

Mesin pembuat briket[sunting | sunting sumber]

Mesin pembuat briket adalah mesin yang digunakan untuk memproses limbah dan residu usaha kehutanan dan pertanian menjadi briket. Sebelum dijadikan briket, bahan mentah harus diberikan perlakuan tertentu seperti pemurnian dan pengecilan ukuran partikel.

Mesin press briket bekerja dengan tiga mekanisme dasar:

  • Tipe ulir (screw type). Briket ditekan dengan memanfaatkan mekanisme ulir archimedes. Umumnya digerakkan oleh motor.
  • Tipe stamping, yaitu mekanisme menekan dengan tuas sehingga seolah bahan baku briket "terinjak" dan membentuk briket yang padat. Tipe ini memungkinkan briket dibuat dalam berbagai bentuk dan ukuran.
  • Tipe hidrolik yang bekerja dengan mekanisme hidraulis.

Fasilitas pembuatan briket harus memiliki berbagai langkah dalam pembuatan bahan baku hingga selesai menjadi briket. Perlakuan awal yang biasanya diberikan dalam pembuatan briket adalah debarking (penghilangan kulit kayu, bark), pengecilan ukuran partikel, pengeringan, dan pengayakan. Kadar air harus rendah untuk mendapatkan nilai kalori tertinggi, namun pengeringan lebih lanjut umumnya menjadi tidak efisien. Kadar air antara 12-15% diperkirakan angka yang ideal, tergantung bahan baku yang digunakan.[5]

Pemanfaatan briket[sunting | sunting sumber]

Pemanfaatan bahan bakar padat seperti briket batu bara umumnya tidak disarankan untuk digunakan di rumah tangga karena asapnya yang pekat. Diperlukan tungku khusus yang mengatasi masalah tersebut.[6]

Briket memiliki harga yang murah dibandingkan bahan bakar jenis lainnya sehingga penggunaannya dalam dunia industri dapat memberikan penghematan biaya. Di daerah Ketahun, Bengkulu Utara, briket telah digunakan sebagai pengganti kayu bakar yang harganya semakin naik. Penggunaan briket diketahui memberikan manfaat dari sisi pengeluaran usaha.[7]

Galeri[sunting | sunting sumber]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Tambunan, Armansyah; Mandang, Tienneke; Hambali, Erliza; Agustina, Sri Endah; Salundik; Nugroho, Naresworo; Irzaman; Setyaningsih, Dwi (2008). "Agenda riset energi Institut Pertanian Bogor 2008-2012" (PDF). Research Agenda of IPB. 
  2. ^ Joe O'Connell. Kingsford Brand Charcoal Ingredients Diarsipkan 2018-01-02 di Wayback Machine.. California Barbecue Association website. Diakses 11 Mei 2007.
  3. ^ All About Charcoal. virtualweberbullet.com. Diakses 11 Mei 2007.
  4. ^ Hazra, Fahrizal; Sari, Novita (2011). "Biomassa tempurung buah nyamplung (Callophyllum spp) untuk pembuatan briket arang sebagai bahan bakar alternatif". Jurnal Sains Terapan. 
  5. ^ [1][pranala nonaktif permanen]
  6. ^ Tamrin; Lanya, Budianto; Firmayanti, Dwi (2008). "Rancang Bangun Tungku Portable Bahan Bakar Batubara yang Aman untuk Kesehatan Pemakainya" (PDF). Prosiding IPB. 
  7. ^ Alam, Liliek Agus (2005). "Penghematan Bahan Bakar dengan Substitusi Briket Batubara pada Pengeringan Karet Sit Asap Sistem Kontinyu" (PDF). Prosiding IPB. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]