Bekisting

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Bekisting atau kotak cetak adalah bahan yang digunakan sebagai cetakan pada struktur bangunan. Bahan baku pembuatan bekisting utamanya kayu, aluminium, dan baja. Masing-masing jenis bahan bekisting memiliki keunggulan dan kekurangan tersendiri.

Jenis[sunting | sunting sumber]

Bekisting kayu[sunting | sunting sumber]

Bekisting yang terbuat dari kayu umumnya digunakan pada pencetakan beton. Kayu yang digunakan berbentuk papan. Setelah beton tercetak pada bekisting yang dibangun, bekisting dibongkar. Pemakaian bekisting dari bahan kayu bersifat sekali pakai.[1] Sebelum pencetakan beton di dalam bekisting kayu, bekisting harus dicat menggunakan oli khusus. Penggunaan oli membuat bekisting dengan isi beton yang telah mengeras dan kuat dapat dibongkar dengan mudah.[2]

Bekisting aluminium[sunting | sunting sumber]

Pengerjaan bekisting berbahan aluminium secara garis besar terbagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama ialah pembuatan bekisting kolom. Kemudian tahap kedua ialah membuat bekisting dinding geser. Lalu tahap ketiga ialah membuat bekisting pelat dan balok.[3]

Bekisting baja[sunting | sunting sumber]

Keunggulan dari bekisting berbahan baja adalah dapat digunakan berulang kali. Perawatannya juga mudah dengan hasil cetakan yang baik. Pada pembuatan eleken struktur, bekisting baja bersifat lebih ekonomis. Kekurangan dari penggunaan bekisting baja ialah memerlukan biaya investasi awal yang mahal.[4]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ McCormac, Jack C. (2000). Simarmata, Lemeda, ed. Desain Beton Bertulang Jilid 2. Diterjemahkan oleh Sumargo (edisi ke-5). Jakarta: Penerbit Erlangga. hlm. 265. 
  2. ^ Salmani (April 2019). Metodologi Bekisting dan Perancah pada Pekerjaan Konstruksi Bangunan dan Sipil. Sleman: Penerbit Deepublish. hlm. 2. ISBN 978-623-209-328-7. 
  3. ^ Widiasanti, I., dkk. (Oktober 2020). Ryzki, Jihad, ed. Metode Pelaksanaan Pekerjaan Bekisting Aluminium. Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta. hlm. 10. ISBN 978-602-1619-11-7. 
  4. ^ Putra, F. E., dan Megantara, Y. Rusli, Muhammad, ed. Teknologi Pracetak Sistem CL-CON: Upaya Mengejar Backlog Perumahan di Indonesia (PDF). Kabupaten Bandung: Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. hlm. 20. ISBN 978-602-5489-37-2.