Bantuan kemanusiaan
Bantuan kemanusiaan adalah bantuan materi dan logistik kepada orang-orang yang membutuhkan. Biasanya bantuan ini bersifat sementara sampai digantikan oleh bantuan pemerintah dan lembaga lain dalam jangka panjang. Orang-orang yang membutuhkan tersebut adalah tunawisma, pengungsi, korban krisis kemanusiaan seperti bencana alam, perang, dan kelaparan. Tujuan utama bantuan kemanusiaan adalah menyelamatkan nyawa, meringankan penderitaan, dan menjaga martabat manusia. Bantuan kemanusiaan berbeda dengan bantuan pembangunan yang bertujuan menangani faktor-faktor sosioekonomi yang bisa saja memicu krisis atau keadaan darurat.
Menurut laporan Diarsipkan 2011-09-19 di Wayback Machine. The Overseas Development Institute yang dirilis bulan April 2009, tahun paling mematikan dalam sejarah humanitarianisme adalah 2008 ketika 122 pekerja kemanusiaan dibunuh dan 260 lainnya diserang. Negara yang dianggap berbahaya bagi pekerja kemanusiaan adalah Somalia dan Afghanistan. Tahun 2012, Humanitarian Outcomes melaporkan bahwa negara-negara dengan insiden penyerangan pekerja kemanusiaan terbanyak adalah Afghanistan, Sudan Selatan, Suriah, Pakistan, dan Somalia.[1]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Serangan terhadap pekerja kemanusiaan
- Pandangan lingkungan David Attenborough
- Hard Choices: Moral Dilemmas in Humanitarian Intervention
- Humanitarianisme
- Akses kemanusiaan
- Prinsip kemanusiaan
- Humanitarian Response Index
- Hukum kemanusiaan internasional
- Garis waktu peristiwa bantuan kemanusiaan dan pembangunan
- Vienna Declaration and Programme of Action
- Hari Kemanusiaan Dunia
- Organisasi
- Action Against Hunger
- AUMOHD
- AmeriCares
- CARE
- Caritas
- DARA
- Doctors Without Borders
- ECHO
- Feed the Children
- Humanitarian Accountability Partnership International
- International Committee of the Red Cross
- International Red Cross and Red Crescent Movement
- International Rescue Committee
- Islamic Relief
- Jugend Eine Welt
- LDS Humanitarian Services
- Malteser International
- Medair
- Mercy Corps
- Oxfam
- Plan International
- Salvation Army
- Samaritan's Purse
- Save the Children USA
- Shelter Centre
- Skyrocket light project
- World Concern
- World Food Programme
- World Vision International
Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-04-28. Diakses tanggal 2015-06-28.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- Larry Minear (2002). The Humanitarian Enterprise: Dilemmas and Discoveries. West Hartford, CT: Kumarian Press. ISBN 1-56549-149-1.
- Waters, Tony (2001). Bureaucratizing the Good Samaritan: The Limitations of Humanitarian Relief Operations. Boulder: Westview Press.
- James, Eric (2008). Managing Humanitarian Relief: An Operational Guide for NGOs. Rugby: Practical Action.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Active Learning Network for Accountability and Performance
- APCN (Africa Partner Country Network)
- UN ReliefWeb
- AlertNet
- IRIN
- The ODI Humanitarian Policy Group Diarsipkan 2006-02-08 di Wayback Machine.
- Code of Conduct for the Red Cross and Red Crescent Movement and NGOs in Disaster Relief
- Professional Standards for Protection Work
- The Center for Disaster and Humanitarian Assistance Medicine (CDHAM)
- Centre for Safety and Development
- EM-DAT: The International Disaster Database
- CE-DAT: The Complex Emergency Database
- ATHA: Advanced Training in Humanitarian Action
Kritik
[sunting | sunting sumber]- A Bed for the Night: Humanitarianism in Crisis Diarsipkan 2007-03-30 di Wayback Machine. interview with David Rieff and Joanne Myers
- Journal of Humanitarian Assistance Sean Greenaway: Post-Modern Conflict and Humanitarian Action: Questioning the Paradigm