Bangkitan parkir

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Bangkitan parkir atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai Parking Generation adalah bangkitan parkir yang terjadi di suatu kawasan, perkantoran, perbelanjaanan, sekolah, wisata ataupun tata ruang lainnya. Informasi lainnya yang penting dalam bangkitan parkir di antaranya adalah akumulasi parkir sehingga dapt diperoleh profil penggunaan ruang parkir sepanjang hari, lama parkir dan informasi yang terkait dengan jenis kendaraan yang parkir.

Untuk mendapatkan informasi bangkitan perjalanan perlu dilakukan survai parkir[1] untuk mendapatkan informasi besarnya bangkitan parkir, jenis kendaraan yang parkir, lamanya parkir. Dengan informasi ini selanjutnya dapat direncanakan:

  • Jumlah ruang parkir yang dibutuhkan
  • dasar untuk penerapan kebijakan parkir seperti kebijakan pembatasan ruang parkir, kebijakan tarip parkir,[2] kebijakan jangka waktu parkir.

Faktor yang memengaruhi bangkitan parkir[sunting | sunting sumber]

Contoh bangkitan parkir diperkantoran per 100 meter persegi luas lantai perkantoran

Bangkitan parkir tergantung kepada beberapa faktor sebagai berikut:

  • Besarnya kawasan,
  • Banyaknya kegiatan di kawasan tersebut,
  • Besarnya daya tarik masyarakat untuk menuju kawasan tersebut,
  • Jumlah karyawan
  • Tingkat pemilikan kendaraan
    • Mobil
    • Sepeda motor
  • Jenis kegiatan, apakah itu:
    • Perkantoran,
    • Pusat perdagangan,
    • Sekolah,
    • Apartemen

Pengumpulan data[sunting | sunting sumber]

Pengumpulan data bangkitan parkir dapat dilakukan di tempat asal perjalanan dilakukan ataupun ditempat tujuan. Survai parkir ditempat tujuan dilakukan[3] untuk mengetahui besarnya permintaan ruang parkir untuk masing-masing jam dalam 1 hari, menurut hari dalam satu minggu, dan menurut bulan dalam satu tahun. Karakteristik jam dapat dilihat dalam contoh gambar, dalam satu minggu di perkantoran akan mempunyai ciri bahwa hari sabtu dan minggu ruang parkir akan rendah tetapi berbeda untuk kawasan perbelanjaan yang biasnya justru ramai pada hari Sabtu dan Minggu.

Kebutuhan ruang parkir[sunting | sunting sumber]

Besarnya kebutuhan ruang parkir berdasarkan kajian yang dibuat Direktorat Jenderal Perhubungan Darat[4] adalah sebagai berikut:

Peruntukan SRP Mobil Pnp Kebutuhan SRP
Pertokoan SRP/100m2 3,5 - 7,5
Pasar swalayan SRP/100m2 3,5 - 7,5
Pasar SRP/100m2 3,5 - 7,5
Kantor SRP/100m2 1,5 - 3,5
Sekolah SRP/siswa 0,2 - 1,0
Hotel SRP/kamar 0,2 - 1,0
Rumah sakit SRP/tempat tidur 0,2 - 1,3
Bioskop SRP/kursi 0,1 - 0,4

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Karakteristik Bangkitan Perjalanan dan Kebutuhan Parkir Kendaraan Pada Satu Tataguna Lahan Campuran [1][pranala nonaktif permanen]
  2. ^ Tarif Parkir di Jakarta Termurah di Dunia
  3. ^ Updating the Parking Generation Informational Report[pranala nonaktif permanen]
  4. ^ Direktorat Jenderal Perhubungan Darat,Studi Parkir, 1996