Bahasa skrip

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Bahasa skrip (Inggris: scripting language) merupakan bahasa pemrograman yang menyediakan fasilitas penerjemahan serta kompilasi kode dalam satu rangkaian proses secara integratif sehingga memungkinkan kode dibuat dapat langsung dijalankan sebagai program secara dinamis. Skrip atau kode program yang akan dijalankan umumnya akan diterjemahkan terlebih dulu dari kode sumber ke dalam P-Code, sebagai tambahan, beberapa bahasa skrip bahkan telah menyediakan kompiler JIT terintegrasi yang akan mengevaluasi serta menerjemahkan bagian-bagian kritis atas P-Code tersebut menjadi kode mesin sehingga menghasilkan eksekusi proses yang lebih cepat hingga secara relatif bisa menandingi program yang ditulis dengan menggunakan bahasa pemrograman kompilatif seperti C.[1]

Pada awalnya bahasa skrip sering kali disebut sebagai batch language karena tujuan awalnya adalah untuk membantu fungsi administratif pemeliharaan sistem dengan cara mengotomatisasikan tugas administrator sistem melalui serangkaian instruksi pemeliharaan sistem yang dieksekusi dalam satu waktu secara periodik.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Pada awal era komputer mainframe tahun 1950-an, komputer-komputer pada masa tersebut tidak bersifat interaktif, semua proses dilakukan secara batch (serangkaian instruksi diekseskusi dalam satu proses). IBM Job Control Language (JCL) merupakan salah satu bahasa skrip tertua yang diketahui digunakan untuk mengontrol proses batch.

Antar muka interaktif berbasis text pertama dikembangkan sejak tahun 1960-an yang memungkinkan pengguna secara langsung berinteraksi dengan komputer-komputer tersebut, setiap perintah yang diketikkan oleh pengguna akan langsung dieksekusi oleh sistem, pengguna juga dapat memanfaatkan fasilitas interaktif tersebut untuk menulis instruksi-instruksi dalam satu berkas yang dapat dieksekusi oleh sistem sebagai proses batch.

Bahasa-bahasa pemrograman tertentu seperti Tcl dan Lua secara spesifik didisain sebagai bahasa skrip untuk keperluan umum yang dapat disisipkan sebagai pustaka ke dalam aplikasi utama sehingga menyediakan fitur eksekusi skrip dalam berbagai jenis aplikasi. Bahasa lainnya seperti Visual Basic (VBA) menyediakan integrasi yang erat dengan fasilitas otomatisasi sistem dengan sejumlah fitur serta kapabilitas yang cukup kaya yang memungkinkan administrator sistem melakukan banyak hal terkait dengan sistem secara terotomatisasi, meski demikian keberadaan fitur serta kapabilitas ini sering kali pula dimanfaatkan oleh sekelompok tertentu untuk membuat virus komputer.

Beberapa perusahaan perangkat lunak menyediakan sejumlah bahasa skrip pada produk yang mereka pasarkan. Peramban web modern saat ini umumnya menyediakan bahasa skrip yang ditujukan untuk membuat fitur-fitur tambahan atas peramban tersebut termasuk menyediakan fasilitas yang memungkinkan skrip tersebut berinteraksi dengan pengguna, contoh bahasa skrip yang paling umum digunakan dalam kasus ini adalah JavaScript, atau XUL.

Analisis pasar[sunting | sunting sumber]

Menurut survei global yang dilakukan oleh Evans Data tahun 2008,[2] bahasa skrip yang paling banyak digunakan saat ini adalah JavaScript, PHP menempati urutan ke dua, dan Perl menempati urutan ke tiga.[3]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Brown, Vicki. ""Scripting Languages"". Diakses tanggal 2009-07-22. 
  2. ^ "Evans Data Survey, 2008". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-11-23. Diakses tanggal 2011-07-09. 
  3. ^ "PHP, JavaScript, Ruby, Perl, Python, and Tcl Today: The State of the Scripting Universe – CIO.com". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-11-23. Diakses tanggal 2011-07-09. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]