Ali Mustafa Yaqub
Ali Mustafa Ya'qub | |
---|---|
Imam Besar Masjid Istiqlal | |
Masa jabatan Desember 2005 – 22 Januari 2016[1] | |
Pendahulu K.H. Nasrullah Djamaluddin | |
Guru Besar Madya Ilmu Hadis Institut Ilmu Al Qur'an | |
Masa jabatan September 1999 – 28 April 2016 | |
Khadim Ma'had Pondok Pesantren Luhur Ilmu Hadis Darus Sunnah | |
Masa jabatan September 1999 – 28 April 2016 | |
Pengganti H. Zia Ul Haramein, Lc., M.Si. | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 2 Maret 1952 Batang, Jawa Tengah, Indonesia |
Meninggal | 28 April 2016 Tangerang Selatan, Banten, Indonesia | (umur 64)
Kebangsaan | Indonesia |
Suami/istri | Ulfa Huswatun Hasanah |
Anak | 1 |
Almamater | Universitas Hasyim Asy'ari Universitas Imam Muhammad bin Saud Universitas Nizamia Hyderabad |
Profesi | Guru Besar Madya Ilmu Hadis Institut Ilmu alQur'an Jakarta |
Situs web | [1] |
Sunting kotak info • L • B |
Prof. Dr. K.H. Ali Mustafa Yaqub, M.A. (2 Maret 1952 – 28 April 2016)[2] adalah seorang Imam Besar Masjid Istiqlal. Cita-citanya untuk belajar di sekolah umum tidak terlaksana, karena setelah tamat SMP ia harus mengikuti arahan orangtuanya, belajar di Pesantren. Maka dengan diantar ayahnya, pada tahun 1966 ia mulai nyantri di Pondok Seblak Jombang sampai tingkat Tsanawiyah 1969. Kemudia ia nyantri lagi di Pesantren Tebuireng Jombang yang lokasinya hanya beberapa ratus meter saja dari Pondok Seblak. Di samping belajar formal sampai Fakultas Syariah Universitas Hasyim Asy’ari, di Pesantren ini ia menekuni kitab-kitab kuning di bawah asuhan para kiai sepuh, antara lain al-Marhum KH. Idris Kamali, al-Marhum KH. Adlan Ali, al-Marhum KH. Shobari dan al-Musnid KH. Syansuri Badawi. Di Pesantren ini ia mengajar Bahasa Arab, sampai awal 1976.
Tahun 1976 ia menuntut ilmu lagi di Fakultas Syariah Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud, Riyadh, Saudi Arabia, sampai tamat dengan mendapatkan ijazah license, 1980. Kemudian masih di kota yang sama ia melanjutkan lagi di Universitas King Saud, Jurusan Tafsir dan Hadis, sampai tamat dengan memperoleh ijazah Master, 1985. Tahun itu juga ia pulang ke tanah air dan kini mengajar di Institut Ilmu al-Quran (IIQ), Institut Studi Ilmu al-Quran (ISIQ/PTIQ), Pengajian Tinggi Islam Masjid Istiqlal, Pendidikan Kader Ulama (PKU) MUI, Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STIDA) al-Hamidiyah, dan IAIN Syarif Hidayatullah. Tahun 1989, bersama keluarganya ia mendirikan Pesantren “Darus-Salam” di desa kelahirannya, Kemiri, Batang, Jawa Tengah.
Mantan Ketua Umum Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Riyadh yang aktif menulis ini, kini juga menjadi Sekjen Pimpinan Pusat Ittihadul Muaballighin, Anggota Komisi Fatwa MUI Pusat, Ketua STIDA al-Hamidiyah Jakarta, dan sejak Ramadhan 1415 H/Februari 1995 ia diamanati untuk menjadi Pengasuh/Pelaksana Harian Pesantren al-Hamidiyah Depok, setelah pendirinya KH. Achmad Sjaichu wafat 4 Januari 1995. Terakhir ia didaulat oleh kawan-kawannya untuk menjadi Ketua Lembaga Pengkajian Hadis Indonesia (LepHi).
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ http://www.kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=325170/ Diarsipkan 2016-05-31 di Wayback Machine. Menag Kukuhkan Imam Besar dan Pengurus BP2M Istiqlal, diakses 28 April 2016
- ^ Jordan, Ray (28 April 2016). "Mantan Imam Besar Masjid Istiqlal KH Ali Mustafa Yaqub Wafat". detikcom. Diakses tanggal 28 April 2016.