Aji Raja Mahkota Mulia Alam
Artikel atau halaman tentang atau mungkin bertopik biografi tokoh muslim ini membutuhkan lebih banyak rujukan, kutipan, sitasi atau catatan kaki. Gunakan templatnya atau alat untuk pemastian. Anda dapat berkontribusi dalam WBI memperbaiki artikel ini dengan menambahkannya dari sumber yang tepercaya, dalam WBI ada 301 halaman sejenis ini. Silakan menghapus templat pemeliharaan ini setelahnya. Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampilkan] di bagian kanan.
|
Aji Raja Mahkota Mulia Alam bergelar Aji di-Makam, Raja Kutai Kartanegara ke-6 yang memerintah dari tahun 1525 hingga 1600. Ia adalah Raja Kutai Kartanegara yang pertama kali memeluk Islam.
Aji di-Makam menikah dengan Ratu Agung dan dengan wanita lainnya.
Keturunan[sunting | sunting sumber]
Bagian dari artikel biografi tokoh muslim ini berisi bagian tentang Genealogi yang perlu dirapikan, agar memenuhi standar Wikipedia. Silahkan menghapus templat pemeliharaan ini setelahnya. Anda dapat berkontribusi dalam mengembangkan dan merapikannya dengan dukungan berbagai templat dalam Kategori:Bagan silsilah. Dalam WBI ada 7 halaman sejenis ini. Lihat pula berbagai halaman Bantuan:Silsilah dan juga Kategori:Genealogi. |
Anak Laki-Laki
- Aji Dilanggar, Raja Kutai Kartanegara ke-7 (anak dengan Ratu Agung)
- Kyai Mas Penghulu (anak dengan istri muda). Ia memiliki satu putera dan satu puteri:
- Kyai Mas Janggala.
- Aji Panjang.
- Kyai Mas Lelongu (anak dengan istri muda).
- Tuan Narsih (anak dengan istri muda).
- Tuan Timangang (anak dengan istri muda).
Anak Perempuan
- Tuan Wali (anak dengan Ratu Agung), menikah dengan Aji Marsil
- Aji Ratu Mangkurat (anak dengan Ratu Agung), menikah dengan Anak Rangga, saudara dari Tuan Penghulu. Ia memiliki satu putera dan satu puteri:
- Kyai Mas Antasari, menikah dengan Aji Kuning. Ia memiliki anak:
- Kyai Adipati Anum, menikah dengan Dayang Burat, memiliki dua putera:
- Kyai Adipati Kusuma Yudha
- Kyai Mas Sabini
- Kyai Adipati Anum, menikah dengan Dayang Burat, memiliki dua putera:
- Ratu Gedi. menikah dengan sepupu sekalinya, Pangeran Karta Negara, anak sulung dari Pangeran di-Balu, dengan istrinya Aji di-Gedong (anak perempuan dari Aji Raja Mahkota Mulia Alam).
- Kyai Mas Antasari, menikah dengan Aji Kuning. Ia memiliki anak:
- Aji di-Gedong (anak dengan Ratu Agung), menikah dengan Pangeran di-Balu, dan memiliki tiga putera:
- Pangeran Karta Negara. menikah dengan sepupu sekalinya, Ratu Gedi, anak dari Anak Rangga, dengan istrinya, Aji Ratu Mangkurat (anak perempuan dari Aji di-Makam), Ia memiliki anak:
- Kyai Adipati Surya Nata.
- Aji Beranak.
- Aji Tengahan.
- Pangeran Anum Atau Raden Aria Dikara Dari Sri Bangun, menikah dengan wanita dari pedalaman Kutai, ia memiliki anak:
- Aji Ulang.
- Aji Rambuti, menikah dengan Panembahan dari Pasir.
- Aji Bangbang, menikah dengan Pangeran Dipati Antasari Atau Radja Itam Bin Sultan Moestainbillah Dari Kesultanan Banjar. Mempunyai 3 orang anak :
- Gusti Timbako
- Gusti Limbuk
- Pangeran Mas Adipati
- Kyai Mas Sakuti, menikah dan memiliki satu putera dan satu puteri:
- Kyai Adipati M.s.pan.
- Aji Dayang Bujang, menikah dengan Kyai Adipati Puger, putera ke-7 dari Aji Dilanggar, Raja ke-7 Kutai Kartanegara.
- Pangeran Karta Negara. menikah dengan sepupu sekalinya, Ratu Gedi, anak dari Anak Rangga, dengan istrinya, Aji Ratu Mangkurat (anak perempuan dari Aji di-Makam), Ia memiliki anak:
- Tuan Rimah (anak dengan istri muda).
Pranala luar[sunting | sunting sumber]
Didahului oleh: Aji Pangeran Tumenggung Bayabaya |
Raja Kutai Kartanegara 1525—1600 |
Diteruskan oleh: Aji di-Langgar |