Agama di Asia Selatan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Agama di Asia Selatan utamanya meliputi agama Hindu, agama Buddha dan Islam. Asia Selatan menjadi tempat munculnya dua agama yaitu agama Hindu dan agama Buddha.[1]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Perluasan agama Buddha[sunting | sunting sumber]

Ketika Asoka berkuasa di Kekaisaran Maurya (273-232 SM), ia mengadakan peperangan yang berhasil menguasai wilayah India bagian selatan dan barat serta menguasai Kalingga. Peperangan ini menewaskan seratus ribu pasukan dan Asoka menyesali perbuatannya. Ia kemudian mengikuti ajaran agama Buddha yang diperkenalkan oleh Siddharta Gautama. Asoka kemudian diyakini membangun sebanyak 84.000 stupa di seluruh India. Dua stupa terbesar ialah Wihara Mahabodhi dan Stupa Sanchi. Lalu ia mengutus seorang putra dan putrinya yaitu Mahinda dan Sanghamitta untuk menyebarluaskan agama Buddha ke Sri Lanka pada masa kekuasaan Dewanampiya Tissa. Agama Buddha kemudian menjadi agama negara di Sri Lanka. Asoka kemudian membantu penyelenggaraan Konsili Buddhis Ketiga dari para biksu yang berasal dari India dan negara-negara lain di Asia Selatan. Konsili ini kemdian membentuk dewan yang mengadakan reformasi dan perluasan agama Buddha. Penyebarluasan agama Buddha pada masa Asoka meningkat di wilayah Afganistan dan Thailand Utara. Paa biksu juga diutus untuk menyebarluaskan ajaran agama Buddha ke Asia Barat, Asia Tenggara dan Yunani.[2]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Effendi, Johan (2021). Geografi Regional Edisi Asia Selatan, Asia Barat Daya, Afrika Utara, dan Afrika Subsahara (PDF). Purbalingga: Eureka Media Aksara. hlm. 1. ISBN 978-623-5581-61-3. 
  2. ^ Wiranto, Tri Aru (2012). Casofa, Fachmy, ed. Sejarah Seni Rupa India: (PDF). Jakarta: Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta. hlm. 55–56. ISBN 978-602-9335-13-2.