Lompat ke isi

Laut Timur (literatur Tiongkok): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Okkisafire (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi '{{inuse}} '''Laut Timur''' ({{Zh|t=東海|p=''Dōng Hǎi''}}), sebagai salah satu dari Empat Lautan, diidentifikasikan sebagai perairan yang terdapat di sebelah ti...'
 
Okkisafire (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
'''Laut Timur''' ({{Zh|t=東海|p=''Dōng Hǎi''}}), sebagai salah satu dari [[Empat Lautan]], diidentifikasikan sebagai perairan yang terdapat di sebelah timur daratan berdasarkan [[geografi]] [[sejarah Tiongkok|Tiongkok]] kuno. Dalam [[sejarah sastra Tiongjoa|literatur Tiongkok]], Empat Lautan merupakan suatu metafora untuk menyebut batas-batas Tiongkok.<ref name=chan>{{cite book|first=Chun-shu|last=Chang|title=The Rise of the Chinese Empire: Nation, State, and Imperialism in Early China, ca. 1600 B.C. &ndash; A.D. 8|year=2007|publisher=University of Michigan Press|isbn=978-0-472-11533-4|pages=263–264}}</ref> Masyarakat Tiongkok kuno memberikan perhatian kepada Laut Timur (kini meliputi [[Laut China Timur]], [[Laut Kuning]], dan [[Laut Bohai]]) karena lokasinya paling dekat dibandingkan Laut Selatan (yaitu [[Laut Tiongkok Selatan]]),<ref name=chen>{{cite book|title=Chinese Myths and Legends|author=Lianshan Chen|publisher=Cambridge University Press|year=2011|location=Cambridge|isbn=9780521186797|page=|quote=}}</ref> sementara dua lokasi laut yang lain hanya dianggap simbolisme sebelum masa [[Dinasti Han]].<ref name=chan/> Selain itu, sebagian besar sungai-sungai di Tiongkok bermuara di Laut Timur sehingga ada pernyataan bahwa "jika tidak karena ada ribuan sungai yang bermuara di sana, Laut Timur pasti sekarang sudah kering."<ref name=chen/> Berbagai mitologi Tiongkok berhubungan dengan laut ini.
{{inuse}}
'''Laut Timur''' ({{Zh|t=東海|p=''Dōng Hǎi''}}), sebagai salah satu dari [[Empat Lautan]], diidentifikasikan sebagai perairan yang terdapat di sebelah timur daratan berdasarkan [[geografi]] [[sejarah Tiongkok|Tiongkok]] kuno. Dalam [[sejarah sastra Tiongjoa|literatur Tiongkok]], Empat Lautan merupakan suatu metafora untuk menyebut batas-batas Tiongkok.<ref name=chan>{{cite book|first=Chun-shu|last=Chang|title=The Rise of the Chinese Empire: Nation, State, and Imperialism in Early China, ca. 1600 B.C. &ndash; A.D. 8|year=2007|publisher=University of Michigan Press|isbn=978-0-472-11533-4|pages=263–264}}</ref> Masyarakat Tiongkok kuno memberikan perhatian kepada Laut Timur (kini meliputi [[Laut China Timur]], [[Laut Kuning]], dan [[Laut Bohai]]) karena lokasinya paling dekat dibandingkan Laut Selatan (yaitu [[Laut Tiongkok Selatan]]),<ref name=chen>{{cite book|title=Chinese Myths and Legends|author=Lianshan Chen|publisher=Cambridge University Press|year=2011|location=Cambridge|isbn=9780521186797|page=|quote=}}</ref> sementara dua lokasi laut yang lain hanya dianggap simbolisme sebelum masa [[Dinasti Han]].<ref name=chan/> Selain itu, sebagian besar sungai-sungai di Tiongkok bermuara di Laut Timur.<ref name=chen/> Berbagai mitologi Tiongkok berhubungan dengan laut ini.


==''Shan Hai Jing''==
==''Shan Hai Jing''==
Baris 7: Baris 6:


===Ikan terbang belang===
===Ikan terbang belang===
Bagian ''wényáoyú'' 文鰩魚 menjelaskan mengenai jenis ikan terbang yang bertubuh menyerupai [[Ikan karper (Cyprinus carpio)|ikan karper]], bersayap burung, garis-garis biru-hitam, kepala putih, dan bibir merah. Ikan ini tinggal di Sungai Observasi yang melintasi Gurun Pasir-Bergerak, seringkali menuju [[Laut Barat (literatur Tiongkok)|Laut Barat]] dan berenang ke Laut Timur. Ikan ini dipercaya dapat menyembuhkan kegilaan.<ref name=richard>{{cite book|title=A Chinese bestiary : strange creatures from the guideways through
Bagian ''wényáoyú'' 文鰩魚 menjelaskan mengenai jenis ikan terbang yang bertubuh menyerupai [[Ikan karper (Cyprinus carpio)|ikan karper]], bersayap burung, garis-garis biru-hitam, kepala putih, dan bibir merah. Ikan ini tinggal di Sungai Observasi yang melintasi Gurun Pasir-Bergerak, seringkali menuju [[Laut Barat (literatur Tiongkok)|Laut Barat]] dan berenang ke Laut Timur. Ikan ini dipercaya dapat menyembuhkan kegilaan. Komentar untuk bagian ini menduga bahwa Laut Timur yang dimaksud bukanlah Laut Timur dalam pengertian umum, melainkan suatu perairan di barat yang lokasinya berada di sebelah timur Laut Barat.<ref name=richard>{{cite book|title=A Chinese bestiary : strange creatures from the guideways through
mountains and seas|author=Richard E. Strassberg|publisher=University of California Press|year=2002|location=Berkeley dan Los Angeles, California|isbn= 0-520-21844-2|page=|quote=}}</ref>
mountains and seas|author=Richard E. Strassberg|publisher=University of California Press|year=2002|location=Berkeley dan Los Angeles, California|isbn= 0-520-21844-2|page=|quote=}}</ref>


===Burung ''Jingwei''===
===Burung ''Jingwei''===
{{main|Jingwei}}
Bagian ''Jīng​wèi'' 精衛 ("penjaga roh") menyebutkan seekor burung yang wujudnya menyerupai [[gagak]] dengan kepala bermotif, paruh putih, kaki merah, dan bersuara menyerupai namanya (''jingwei'', [[Wade-Giles|wg]] ''ching-wei''). Burung tersebut tinggal pepohonan [[murbei]] yang terletak di puncak Gunung [[Columbidae|Burung Dara]]-Berangkat. Ia secara rutin membawa ranting-ranting dan bebatuan dari Pegunungan Barat untuk mengisi Laut Timur dalam usahanya membalas dendam. Sebelumnya, ia adalah putri bungsu [[Kaisar Yan]] yang bernama Nǚ​wá 女娃 (bukan [[Nuwa|Dewi Nǚwā 女娲]]), yang saat berenang di Laut Timur, ia tewas tenggelam.<ref name=richard/><ref>{{cite web|url=http://www.mdbg.net/chindict/chindict.php?page=worddict&wdrst=1&wdqb=%E7%B2%BE%E8%A1%9B|authors=anonim|title=精衛|year=|location=|publisher=MDBG Chindic|date=|accessdate=12 November 2015}}</ref> Usaha yang dilakukan burung Jingwei terkesan tidak masuk akal, tetapi digunakan sebagai idiom oleh masyarakat Tiongkok kuno untuk memberikan semangat, betapapun beratnya tugas yang diemban.<ref name=yang>{{cite book|url=|authors=Yang Lihui dkk|title=''Handbook of Chinese Mythology''|year=2005|location=New York|issn=|isbn=978-0-19-533263-6|publisher=Oxford University Press|date=|accessdate=}}</ref>


===''Kui''===
{{main|Kui (mitologi Tiongkok)}}
''Kuí'' 夔 dalam ''Shan Hai Jing'' digambarkan berbentuk mirip kerbau yang bertubuh biru-kehitaman, tidak bertanduk, dan memiliki kaki satu. Makluk ini tinggal di Gunung Liú​bō 流播 yang terletak 7000 li menuju Laut Timur. Kaisar Kuning menggunakan kulitnya untuk drum yang jika ditabuh akan mengeluarkan suara hingga 500 li.<ref name=richard/><ref name=yang/>


==Legenda==
===Xihe memandikan matahari===
{{main|Xihe (dewi)}}
Xihe merupakan salah satu dari dua istri [[Kaisar Jun|Di Jun]] yang melahirkan [[sepuluh Matahari]]. Ia selalu memandikan putra-putranya di Teluk Gan yang terletak di seberang Laut Timur.<ref name=yang/>


===Ayam jago emas===
Ayam jago emas 金雞 merupakan ayam yang kokokannya setiap pagi akan membangunkan ayam-ayam jago lain di seluruh dunia. Ia tinggal di puncak pohon persik raksasa yang cabang-cabangnya menutupi wilayah seluas tiga kilometer persegi. Pohon persik tersebut tumbuh di Gunung Dushuo yang berlokasi di Laut Timur.<ref name=chen/> [[Men Shen#Shentu dan Yulei|Shentu dan Yulei]] menjaga pohon persik itu dari gangguan hantu-hantu yang mencoba memakan buahnya.<ref name="Columbia">Columbia University Libraries. Akses=4 April 2013. [http://www.columbia.edu/cu/lweb/digital/collections/eastasian/paper_gods/essays/new_years_prints.html New Year's Prints].</ref>


===Raja Naga Laut Timur===
Novel [[Fengshen Yangyi]] dan [[Perjalanan ke Barat|Xiyou Ji]] menyebutkan nama [[Raja Naga]] penguasa Laut Timur, yaitu [[Ao Guang]]. ''Fengshen Yangyi'' mengisahkannya dalam suatu konflik melawan [[Nezha]], sementara ''Xiyou Ji'' mengisahkannya meminjamkan [[Ruyi Jingu Bang|pilar penahan laut]] di istananya kepada [[Sun Wukong]].<ref>{{cite web|url=http://www.ebooklibrary.org/articles/dragon_king_of_the_east_sea|authors=anonim|title=Dragon King of the East Sea|year=|location=|publisher=World Heritage Encyclopedia™|date=|accessdate=12 November 2015}}</ref><ref>Wu, Cheng'en, and W.J.F. Jenner. Journey to the West (Vol. 1). [S.l.]: Foreign Languages Press, 2001.</ref>


===Pulau-pulau suci===

Pulau-pulau suci seperti [[Gunung Penglai|Penglai]] terletak di Laut Timur. Pulau-pulau ini merupakan tempat tinggal para ''[[Xian (Taoisme)|Xian]]'' dan terkenal akan legenda obat keabadiannya, misalnya dalam perjalanan [[Xu Fu]] mencari obat keabadian.<ref name=richard/> [[Yuqiang]], cucu [[Huangdi]], mengirim lima belas penyu raksasa ke Laut Timur untuk menyokong kelima pulau abadi; tiap tiga ekor bertugas mengangkat satu pulau: satu mengangkat dan dua menjaga. Mereka berganti peran setiap 6.000 tahun.<ref name=chen/>


In [[Chinese mythology]], East Sea is the domain of [[Ao Guang]], the ''Donghai Longwang'' (東海龍王), or "the Dragon King of the Eastern Sea", who is responsible for controlling its storms and tides. Supposedly, the Dragon King resides in a large "dragon palace", the ''Donghai Longgong'' (東海龍宮), located at its bottom.


==Referensi==
==Referensi==

Revisi per 12 November 2015 09.07

Laut Timur (Hanzi: 東海; Pinyin: Dōng Hǎi), sebagai salah satu dari Empat Lautan, diidentifikasikan sebagai perairan yang terdapat di sebelah timur daratan berdasarkan geografi Tiongkok kuno. Dalam literatur Tiongkok, Empat Lautan merupakan suatu metafora untuk menyebut batas-batas Tiongkok.[1] Masyarakat Tiongkok kuno memberikan perhatian kepada Laut Timur (kini meliputi Laut China Timur, Laut Kuning, dan Laut Bohai) karena lokasinya paling dekat dibandingkan Laut Selatan (yaitu Laut Tiongkok Selatan),[2] sementara dua lokasi laut yang lain hanya dianggap simbolisme sebelum masa Dinasti Han.[1] Selain itu, sebagian besar sungai-sungai di Tiongkok bermuara di Laut Timur sehingga ada pernyataan bahwa "jika tidak karena ada ribuan sungai yang bermuara di sana, Laut Timur pasti sekarang sudah kering."[2] Berbagai mitologi Tiongkok berhubungan dengan laut ini.

Shan Hai Jing

Shan Hai Jing (Hanzi: 山海經; Pinyin: Shān​hǎi​ Jīng) atau "Klasik Gunung dan Laut" adalah suatu klasik Tiongkok yang merupakan suatu kompilasi geografi mitologis -memuat berbagai legenda, ilmu gaib, kebiasaan-kebiasaan populer, dan sebagainya- yang kira-kira disusun sekitar tahun 500-200 SM.[3][4][5]

Ikan terbang belang

Bagian wényáoyú 文鰩魚 menjelaskan mengenai jenis ikan terbang yang bertubuh menyerupai ikan karper, bersayap burung, garis-garis biru-hitam, kepala putih, dan bibir merah. Ikan ini tinggal di Sungai Observasi yang melintasi Gurun Pasir-Bergerak, seringkali menuju Laut Barat dan berenang ke Laut Timur. Ikan ini dipercaya dapat menyembuhkan kegilaan. Komentar untuk bagian ini menduga bahwa Laut Timur yang dimaksud bukanlah Laut Timur dalam pengertian umum, melainkan suatu perairan di barat yang lokasinya berada di sebelah timur Laut Barat.[6]

Burung Jingwei

Bagian Jīng​wèi 精衛 ("penjaga roh") menyebutkan seekor burung yang wujudnya menyerupai gagak dengan kepala bermotif, paruh putih, kaki merah, dan bersuara menyerupai namanya (jingwei, wg ching-wei). Burung tersebut tinggal pepohonan murbei yang terletak di puncak Gunung Burung Dara-Berangkat. Ia secara rutin membawa ranting-ranting dan bebatuan dari Pegunungan Barat untuk mengisi Laut Timur dalam usahanya membalas dendam. Sebelumnya, ia adalah putri bungsu Kaisar Yan yang bernama Nǚ​wá 女娃 (bukan Dewi Nǚwā 女娲), yang saat berenang di Laut Timur, ia tewas tenggelam.[6][7] Usaha yang dilakukan burung Jingwei terkesan tidak masuk akal, tetapi digunakan sebagai idiom oleh masyarakat Tiongkok kuno untuk memberikan semangat, betapapun beratnya tugas yang diemban.[8]

Kui

Kuí 夔 dalam Shan Hai Jing digambarkan berbentuk mirip kerbau yang bertubuh biru-kehitaman, tidak bertanduk, dan memiliki kaki satu. Makluk ini tinggal di Gunung Liú​bō 流播 yang terletak 7000 li menuju Laut Timur. Kaisar Kuning menggunakan kulitnya untuk drum yang jika ditabuh akan mengeluarkan suara hingga 500 li.[6][8]

Legenda

Xihe memandikan matahari

Xihe merupakan salah satu dari dua istri Di Jun yang melahirkan sepuluh Matahari. Ia selalu memandikan putra-putranya di Teluk Gan yang terletak di seberang Laut Timur.[8]

Ayam jago emas

Ayam jago emas 金雞 merupakan ayam yang kokokannya setiap pagi akan membangunkan ayam-ayam jago lain di seluruh dunia. Ia tinggal di puncak pohon persik raksasa yang cabang-cabangnya menutupi wilayah seluas tiga kilometer persegi. Pohon persik tersebut tumbuh di Gunung Dushuo yang berlokasi di Laut Timur.[2] Shentu dan Yulei menjaga pohon persik itu dari gangguan hantu-hantu yang mencoba memakan buahnya.[9]

Raja Naga Laut Timur

Novel Fengshen Yangyi dan Xiyou Ji menyebutkan nama Raja Naga penguasa Laut Timur, yaitu Ao Guang. Fengshen Yangyi mengisahkannya dalam suatu konflik melawan Nezha, sementara Xiyou Ji mengisahkannya meminjamkan pilar penahan laut di istananya kepada Sun Wukong.[10][11]

Pulau-pulau suci

Pulau-pulau suci seperti Penglai terletak di Laut Timur. Pulau-pulau ini merupakan tempat tinggal para Xian dan terkenal akan legenda obat keabadiannya, misalnya dalam perjalanan Xu Fu mencari obat keabadian.[6] Yuqiang, cucu Huangdi, mengirim lima belas penyu raksasa ke Laut Timur untuk menyokong kelima pulau abadi; tiap tiga ekor bertugas mengangkat satu pulau: satu mengangkat dan dua menjaga. Mereka berganti peran setiap 6.000 tahun.[2]

Referensi

  1. ^ a b Chang, Chun-shu (2007). The Rise of the Chinese Empire: Nation, State, and Imperialism in Early China, ca. 1600 B.C. – A.D. 8. University of Michigan Press. hlm. 263–264. ISBN 978-0-472-11533-4. 
  2. ^ a b c d Lianshan Chen (2011). Chinese Myths and Legends. Cambridge: Cambridge University Press. ISBN 9780521186797. 
  3. ^ anonim. "山海經". MDBG Chindic. Diakses tanggal 12 November 2015. 
  4. ^ Lewis, Mark Edward (2006). The Flood Myths of Early China. State University of New York. hlm. 64. ISBN 978-0-7914-6663-6. 
  5. ^ Mark Edward Lewis (2009). China's Cosmopolitan Empire: the Tang dynasty, Vol. 4 (edisi ke-illustrated). Harvard University Press. hlm. 202. ISBN 0-674-03306-X. Diakses tanggal February 2012 8. 
  6. ^ a b c d Richard E. Strassberg (2002). A Chinese bestiary : strange creatures from the guideways through mountains and seas. Berkeley dan Los Angeles, California: University of California Press. ISBN 0-520-21844-2.  line feed character di |title= pada posisi 66 (bantuan)
  7. ^ anonim. "精衛". MDBG Chindic. Diakses tanggal 12 November 2015. 
  8. ^ a b c Yang Lihui dkk (2005). Handbook of Chinese Mythology. New York: Oxford University Press. ISBN 978-0-19-533263-6. 
  9. ^ Columbia University Libraries. Akses=4 April 2013. New Year's Prints.
  10. ^ anonim. "Dragon King of the East Sea". World Heritage Encyclopedia™. Diakses tanggal 12 November 2015. 
  11. ^ Wu, Cheng'en, and W.J.F. Jenner. Journey to the West (Vol. 1). [S.l.]: Foreign Languages Press, 2001.

Lihat pula