Surah Asy-Syu'ara

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 24 April 2013 04.08 oleh Addbot (bicara | kontrib) (Bot: Migrasi 1 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:q221013)
Surah ke-26
asy-Syu'ara
الشّعراء
Para Penyair
KlasifikasiMakkiyah
JuzJuz 19
Jumlah ruku11 ruku
Jumlah ayat227 ayat

Surah Asy-Syu'ara adalah surah ke-26 dari Al-Qur'an. Surah ini terdiri dari 227 ayat termasuk golongan surah-surah Makkiyyah. Dinamakan Asy Syu'ara (kata jamak dari Asy Sya'ir yang berarti penyair) diambil dari kata Asy Syuara yang terdapat pada ayat 224, yaitu pada bagian terakhir surah ini, di kala Allah s.w.t. secara khusus menyebutkan kedudukan para penyair Arab di zaman jahiliyah. Para penyair-penyair itu mempunyai sifat-sifat yang jauh berbeda dengan para rasul-rasul; mereka diikuti oleh orang-orang yang sesat dan mereka suka memutar balikkan lidah dan mereka tidak mempunyai pendirian, perbuatan mereka tidak sesuai dengan tidak mempunyai pendirian, perbuatan mereka tidak sesuai dengan apa yang mereka ucapkan. Sifat-sifat yang demikian tidaklah sekali-kali terdapat pada rasul-rasul. Oleh karena demikian tidak patut bila Nabi Muhammad s.a.w. dituduh sebagai penyair, dan Al-Quran dituduh sebagai syair, Al-Quran adalah wahyu Allah, bukan buatan manusia.

Pokok isi

  1. Keimanan: Jaminan Allah akan kemenangan perjuangan rasul- rasul-Nya dan keselamatan mereka. Al Quran benar- benar wahyu Allah yang dibawa turun ke dunia oleh Malaikat Jibril a.s. (Ruuhul amiin); hanya Allah yang wajib disembah.
  2. Hukum-hukum: Keharusan memenuhi takaran dan timbangan; larangan mengubah syair yang berisi cacian-cacian, khurafat- khurafat, dan kebohongan-kebohongan.
  3. Kisah-kisah: Kisah-kisah Nabi Musa a.s. dengan Fir'aun; kisah Nabi Ibrahim a.s. dengan kaumnya; kisah Nabi Nuh a.s. dengan kaumnya; kisah Nabi Shaleh a.s. dengan kaumnya (Tsamud); kisah Nabi Hud a.s. dengan kaumnya (Ad), kisah Nabi Luth a.s. dengan kaumnya; kisah Nabi Syu'aib a.s. dengan penduduk Aikah.
  4. Dan lain-lain: Kebinasaan suatu bangsa atau umat disebabkan mereka meninggalkan petunjuk-petunjuk agama; tumbuh-tumbuhan yang beraneka ragam dan perobahan-perobahannya adalah bukti adanya Tuhan Yang Maha Esa; petunjuk-petunjuk Allah bagi pemimpin agar berlaku lemah lembut terhadap pengikut-pengikutnya; turunnya kitab Al Quran dalam bahasa Arab sudah disebut dalam kitab- kitab suci dahulu.

Referensi

  • Mukaddimah Al Qur'an versi terjemahan Departemen Agama Republik Indonesia


Pranala Luar


Surah Sebelumnya:
Surah Al-Furqan
Al-Qur'an Surah Berikutnya:
Surah An-Naml
Surah 26