Streptomyces

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 6 April 2013 23.52 oleh EmausBot (bicara | kontrib) (Bot: Migrasi 16 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q1144013)
Kultur Streptomyces sp.

Streptomyces adalah bakteri gram positif yang menghasilkan spora yang dapat ditemukan di tanah.[1] Bakteri ini nonmotil dan berfilamen.[1] Selain ditemukan pada tanah, bakteri ini juga dapat ditemukan pada tumbuhan yang membusuk.[1] Streptomyces dikenal juga karena memproduksi senyawa volatil yaitu Geosmin yang memiliki bau khas pada tanah.[1] Streptomyces termasuk ke dalam golongan Actinomyces yaitu bakteri yang memiliki struktur hifa bercabang menyerupai fungi dan dapat menghasilkan spora.[2]

Karakteristik

Karateristik Streptomyces yang lain adalah koloni mereka yang keras, berbulu dan tidak/jarang berpigmen.[3] Streptomyces adalah organisme kemoheteroorganotrof yaitu organisme yang mampu menggunakan materi organik yang kompleks sebagai sumber karbon dan energi.[3] Materi yang mereka dapatkan berasal dari degradasi molekul ini di dalam tanah.[3] Karena sifat ini bakteri ini penting untuk menjaga tekstur dan kesuburan tanah.[3] Bakteri ini memiliki suhu optimal untuk pertumbuhan pada 25oC dan pH 8-9.[3]

Streptomyces jarang bersifat patogen, tetapi beberapa spesies seperti S. somaliensis dan S. sudanensis dapat menyebabkan mycetoma serta dapat menyebabkan penyakit scabies pada tanaman disebabkan oleh S. caviscabies dan S. Scabies.[4][5]

Manfaat

Diketahui pula bahwa Streptomyces adalah sumber utama senyawa antibiotik dewasa ini.[6] Saat ini, Streptomyces memproduksi lebih dari dua pertiga antibiotik alami yang berguna secara klinis.[6] Streptomycin adalah salah satu contoh antibiotik terkenal yang berasal dari Streptomyces.[6] Antibiotik primer tersebut dapat diaplikasikan pada manusia (sebagai obat antikanker, immunoregulator) atau digunakan sebagai herbisida, agen anti-parasit, dan penghasil beberapa enzim penting untuk industri makanan dan industri lainnya.[6] Streptomyces dikenal karena kemampuannya untuk mensintesis senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain, antara lain Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, Pseudomonas aeruginosa, Vibrio cholerae, Salmonella typhi, Staphylococcus aureus, dan Shigella dysenteriae.[7]

Antibiotik yang dihasilkan oleh Streptomyces sangat banyak, antara lain neomisin dan kloramfenikol.[8] Selain itu antibiotik streptomisin juga dinamakan berdasarkan bakteri penghasilnya, yaitu Streptomyces griseus.[9] Antibiotik yang dihasilkan oleh genus ini antara lain nystatin dari S. noursei, amphotericin B dari S. nodosus, natamycin dari S. natalensis, erythromycin dari S. erythreus, neomycin dari S. fradiae, streptomycin dari S. griseus, tetrasiklin dari S. rimosus, vancomycin dari S. orientalis, rifamycin dari S. mediterranei, chloramphenicol dari S. venezuelae, puromycin dari S. alboniger dan lincomycin dari S. lincolnensis.[10]

Referensi

  1. ^ a b c d (Inggris) Madigan MT, Martinko JM. 2006. Brock Biology of Microorganisms. Ed ke-11. New Jersey: Pearson Education. Hal. 88-95.
  2. ^ (Inggris)Srivibool R, Sukchotiratana M. 2006. Bioprespective of actinomycetes isolates from coastal soils: A new source of antimicrobial producers. Songklanakarin J Sci Technol 28(3):493-499.
  3. ^ a b c d e (Inggris) Paustian T. 2008. Microbiology and bacteriology: The world of microbes. [terhubung berkala]. http://www.bact.wisc.edu/ microtextbook/index.php?module=Book&func=displayarticle&art_id=93 [25 Apr 2009].
  4. ^ (Inggris) Paredes MGP et al. 2007. Catheter-related bacteremia due to Streptomyces: Clinical significance of Streptomyces isolation in cultures. Rev Clin Esp 1:21-23.
  5. ^ (Inggris) Hahn D, Amann RI, Ludwig W, Akkermans AD, Schleifer KH. 1992. Detection of micro-organisms in soil after in situ hybridization with rRNA-targeted, fluorescently labelled oligonucleotides. J Gen Microbiol 138:879-887.
  6. ^ a b c d (Inggris) Okami Y, Hotta K. 1988. Actinomycetes in Biotechnology. London: Academic Pr. Hal. 11-19.
  7. ^ (Inggris) Dhanasekaran D et al. 2005. Screening of salt pans Actinomycetes for antibacterial agents. The Internet J Microbiol 1:2.
  8. ^ (Inggris) Kieser T, Bibb MJ, Buttner MJ, Chater KF, Hopwood DA. 2000. Practical Streptomyces Genetics. Norwich: John Innes Foundation. Hal. 15-23.
  9. ^ (Inggris) Waksman SA. 1969. Success and failure in the search for antibiotics. J Appl Microbiol 2:54-58.
  10. ^ (Inggris) Watve MG, Tickoo R, Jog MM, Bhole BD. 2001. How many antibiotics are produced by the genus Streptomyces? Arch Microbiol 176(5):386–390.