Pembicaraan:Homoseksualitas/Arsip 1

Konten halaman tidak didukung dalam bahasa lain.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Komentar terbaru: 5 tahun yang lalu oleh Mimihitam pada topik Taubat untuk para gay

Taubat untuk para gay

Semua orang tidak menyangkal bahwa homoseksualitas itu bertentangan dengan norma agama. Mungkin perlu ditambahkan bagian "berhenti dari homoseksualitas". Kenyataan kenapa APA (American Psychology Association) yang sebelumnya memasukkan homoseksualitas pada kategori gangguan jiwa, kemudian tidak memasukkannya lagi, bukanlah bukti bahwa ilmu pengetahuan itu berkembang, tetapi adalah bukti betapa sempitnya pengetahuan manusia. Perlu ditambahkan bahasan yang komprehensif tentang bahaya laten homoseksual. Bahaya manifes mungkin sudah tidak ada, karena kebanyakan bahaya laten adalah bahaya secara sosial, tidak ada bahaya biologis. Mohamadhzanhari (bicara) 17 Agustus 2018 01.50 (UTC)Balas

Sebenarnya kalau Anda sudah baca artikelnya, di artikel ini sudah ada kok penjelasan mengenai apakah orientasi seksual bisa diubah atau tidak. Lihat: Homoseksualitas#Upaya mengubah orientasi seksual. Kesimpulannya: tidak ada bukti definitif bahwa orientasi seksual seseorang bisa diubah.[1] Mengenai APA, perlu diketahui (seperti yang tercantum di dalam artikelnya) kalau bukan cuma APA yang mencabut, tetapi juga WHO dan organisasi psikiatri Tionghoa, karena memang dari segi ilmu psikologi memiliki orientasi seksual yang berbeda tidak akan mengganggu fungsi kognitif seseorang; dalam kata lain, tidak ada bedanya dengan hetero. Terkait dengan "bahaya laten homoseksual", ini hanya alarmisme Anda saja. Selain pernyataan Anda tidak didukung rujukan ilmiah, sudah ada lebih dari 25 negara yang melegalkan pernikahan sejenis, termasuk Belanda yang sudah melegalkan selama 20 tahun dan Kanada yang sudah melegalkan selama 13 tahun, dan tidak ada tanda-tanda masyarakatnya jadi rusak karena itu; malahan negara-negara itu termasuk ke dalam daftar negara-negara paling aman dan sejahtera di dunia.
Mohon maaf sebelumnya karena saya tidak ingin mengubah halaman perbincangan ini menjadi forum debat, tapi saya hanya menjawab pesan ini untuk menekankan (juga untuk pengguna lain yang mungkin ke depannya punya asumsi-asumsi serupa) bahwa dalam menulis artikel mengenai subjek ilmiah di Wikipedia harus didasarkan kepada sumber ilmiah yang sesuai dan bukan kepada asumsi belaka. Terima kasih.  Mimihitam  18 Agustus 2018 12.35 (UTC)Balas
Bisa mohon dijelaskan apa yang dimaksud dengan "bahaya laten homoseksual"? Anda menyebut adanya "bahaya sosial" namun tidak menjelaskan lebih lanjut apa bahaya sosial yang dimaksud. ksuc (b) 18 Agustus 2018 14.53 (UTC)Balas
Bagaimana jika aku bawakan sumber sejarah pertama kalinya perilaku homoseksualitas? Bahwa perilaku ini tidak ada sejak manusia pertama, tetapi cukup lama setelah itu. Aku tidak mengatakan "mengubah orientasi seksual". Aku katakan adalah taubat: berhenti. Bahaya laten yang aku maksud adalah punahnya ras manusia. Lihatlah kejadian di negara-negara yang masyarakatnya tidak ingin berkeluarga, seperti Jepang dan Swiss, yang tingkat pertumbuhan demografinya negatif. Allah berfirman, "Tidak adakah di antara kalian laki-laki yang benar?". Mohamadhzanhari (bicara) 21 Agustus 2018 10.00 (UTC)Balas
Sejarah sudah dibahas di subbab Etimologi dan Seksualitas dan identitas gender. Soal "bahaya laten" yang Anda sebut, kekhawatirannya harus dibuktikan melalui metode ilmiah dulu. Ada sumbernya? Tulisan di Wikipedia harus menggunakan sumber yang dapat dipertanggungjawabkan dan melarang ungkapan asli hasil pencetusan sendiri. Untuk soal agama, mohon dibahas di Agama dan homoseksualitas dengan tetap menyebutkan sumber dan bersudut pandang netral. Tapi berhubung artikel tersebut masih satu paragraf, jika hanya ingin menulis tulis langsung mengenai pandangan berbagai agama agar perspektif artikel tetap seimbang. Sersan Mayor Kururu (bicara) 21 Agustus 2018 22.57 (UTC)Balas

@Mohamadhzanhari Kalau pertanyaannya apakah homoseksualitas sudah ada dari zaman Adam kromosom-Y sekitar 188.000-300.000 tahun yang lalu atau Eva mitokondria sekitar 100.000 hingga 230.000 tahun yang lalu, mungkin belum bisa dijawab, tetapi mengingat manusia punya nenek moyang yang sama dengan para primata, keberadaan homoseksualitas pada bonobo (lihat homoseksualitas pada hewan) mengindikasikan kalau bisa saja perilaku tersebut sudah ada dari zaman Eva mitokondria. Tapi kalau dalam sejarah tertulis, malah sudah ada artikelnya di sini: sejarah homoseksualitas. Mengenai "bahaya laten", ini juga klaim tidak jelas. Penurunan tingkat kesuburan di negara-negara maju itu disebabkan oleh transisi demografi. Mau negaranya homofobik seperti Rusia pun juga mengalami hal yang sama setelah ekonomi semakin maju dan perempuan semakin terdidik. Ke depannya diprediksi negara seperti India atau bahkan Indonesia pun juga akan mengalami hal ini jika ekonomi semakin maju. Yang perlu dikhawatirkan saat ini justru ledakan penduduk di tengah terjadinya perubahan iklim dan menipisnya sumber daya alam, seperti prediksi penduduk Nigeria akan meledak dari 200 juta menjadi 700 juta pada tahun 2100.  Mimihitam  24 Agustus 2018 16.11 (UTC)Balas