Kabupaten Hulu Sungai Selatan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kabupaten Hulu Sungai Selatan
Daerah tingkat II
Lambang Kabupaten Hulu Sungai Selatan
Motto: 
Rakat Mufakat (Bahasa Banjar)
Peta
Peta
Kabupaten Hulu Sungai Selatan di Kalimantan
Kabupaten Hulu Sungai Selatan
Kabupaten Hulu Sungai Selatan
Peta
Kabupaten Hulu Sungai Selatan di Indonesia
Kabupaten Hulu Sungai Selatan
Kabupaten Hulu Sungai Selatan
Kabupaten Hulu Sungai Selatan (Indonesia)
Koordinat: 2°47′12″S 115°15′57″E / 2.78667006°S 115.26591976°E / -2.78667006; 115.26591976
Negara Indonesia
ProvinsiKalimantan Selatan
Tanggal berdiri-
Dasar hukumUU RI No. 27 Tahun 1959
Ibu kotaKandangan
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 11
  • Kelurahan: 114/4
Pemerintahan
 • BupatiH. Muhammad Safii, M.Si
Luas
 • Total1,703 km² km2 (Formatting error: invalid input when rounding sq mi)
Populasi
 ((2010))
 • Total212.678
 • Kepadatan118/km2 (310/sq mi)
Demografi
Zona waktuUTC+08:00 (WITA)
Kode BPS
6306
Kode area telepon0517
Kode Kemendagri63.06
DAURp. 452.522.473.000.-
Situs webhttp://www.hulusungaiselatankab.go.id/


Kabupaten Hulu Sungai Selatan adalah salah satu kabupaten di Kalimantan Selatan, Indonesia. Ibukota sekaligus pusat pemerintahan terletak di Kandangan. Hulu Sungai Selatan memiliki luas sekitar 1.703 km² dan berpenduduk sekitar 212.678 jiwa (hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010).

Letak

Secara geologis daerah ini terdiri dari pegunungan yang memanjang dari arah timur ke selatan, namun dari arah barat ke utara merupakan dataran rendah alluvial yang kadang-kadang berawa-rawa. Kondisi topografi ini menyebabkan udara di wilayah ini terasa dingin agak lembap dengan curah hujan pada tahun 2002 sebanyak 2.124 mm.

Dari arah utara melingkar ke arah barat, Kabupaten Hulu Sungai Selatan di aliri oleh Sungai Amandit bermuara ke Sungai Negara (anak sungai Barito) yang berfungsi sebagai sarana prasarana perhubungan dalam kabupaten dan ke kabupaten lainnya. Sungai Amandit mempunyai dua cabang sungai, yaitu Sungai Bangkan dan Sungai Kalumpang.

Batas Wilayah

Kabupaten Hulu Sungai Selatan memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:

Utara Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan Kabupaten Hulu Sungai Utara
Timur Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan Kabupaten Kotabaru
Selatan Kabupaten Tapin dan Kabupaten Banjar
Barat Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Kabupaten Tapin

Administrasi

Wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan terbagi atas 11 kecamatan, 4 kelurahan dan 114 desa. 11 kecamatan tersebut adalah:

  1. Daha Utara
  2. Daha Barat
  3. Daha Selatan
  4. Kalumpang
  5. Simpur
  6. Kandangan
  7. Angkinang
  8. Telaga Langsat
  9. Sungai Raya
  10. Padang Batung
  11. Loksado

Sejarah

Gerbang selamat datang di Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Kantor bupati Hulu Sungai Selatan.
Bundaran dan Monumen Ketupat di Hamalau.

Masa Penjajahan Belanda

Menurut Staatblaad tahun 1898 no. 178 Afdeeling Kendangan dengan ibukota Kendangan terdiri dari :[1]

  1. Onderafdeeling Amandit en Negara terdiri atas :
    1. Distrik Amandit
    2. Distrik Negara
  2. Onderafdeeling Benua Ampat en Margasari terdiri atas :
    1. Distrik Benua Empat
    2. Distrik Margasari
  3. Onderafdeeling Batang Alai en Labooan Amas terdiri atas :
    1. Distrik Batang Alai
    2. Distrik Labuan Amas

Pada masa Penjajahan Belanda, Kabupaten Hulu Sungai Selatan adalah bagian dari Afdeling Van Hoeloe Soengai yang berkedudukan di Kandangan. Afdeling Van Hoeloe Soengai terdiri dari (lima) onder afdeling, yaitu:

  • Onder Afdeling Tanjung
  • Onder Afdeling Amoentai
  • Onder Afdeling Barabai
  • Onder Afdeling Kandangan
  • Onder Afdeling Rantau

Masa Penjajahan Jepang

Pada masa penjajahan Jepang pembagian wilayah ini dipertahankan seperti pada masa penjajahan Belanda, hanya namanya yang diganti menjadi Hoeloe Soengai Ken Riken.

Masa Kemerdekaan

  1. Keputusan Menteri Dalam Negeri tanggal 29 Juni 1950 Nomor C/17/15/3 wilayah Kalimantan dibagi menjadi 6 Kabupaten Administratif dan 3 Swapraja. Salah satunya Afdeling Van Hoeloe Soengai dibentuk menjadi Kabupaten Hulu Sungai dangan ibukota Kandangan.
  2. Berdasarkan Keputusan Gubernur Kalimantan tanggal 14 Agustus 1950 Nomor 186/OPB/92/14 yang menetapkan peraturan sementara tentang pembagian daerah-daerah otonom Kabupaten dan daerah-daerah otonom setingkat Kabupaten, Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang semula bersifat administratif menjadi Kabupaten Otonom.
  3. Pada tanggal 2 Desember 1950, Gubernur Kalimantan melantik Syarkawi sebagai pejabat pertama Bupati Hulu Sungai. Selanjutnya dibentuk pula Dewan Perwakilan Rakjat Daerah Sementara (DPRDS) yang berjumlah 36 orang, diketuai Djantera dan wakilnya Basuni Taufik.

Penduduk

Suku Bangsa

Suku asli adalah suku Banjar yang terdapat di seluruh kecamatan dan suku Dayak Bukit yang terdapat di kecamatan Loksado.

Suku bangsa di kabupaten ini antara lain:[2]

  1. Suku Banjar: 188.672 jiwa
  2. Suku Jawa: 2.309 jiwa
  3. Suku Bugis: 68 jiwa
  4. Suku Madura: 308 jiwa
  5. Suku Dayak Bukit: 3.778 jiwa
  6. Suku Mandar: 2 jiwa
  7. Suku Bakumpai: 3 jiwa
  8. Suku Sunda: 147 jiwa
  9. Suku lainnya: 390 jiwa

Perkembangan

Perkembangan penduduk di Kabupaten Hulu Sungai Selatan menunjukkan pertumbuhan yang positif. Pada tahun 1980 jumlah penduduk sebanyak 175.670 jiwa yang tersebar di 8 kecamatan, karena saat itu Kecamatan Loksado dan Kecamatan Kalumpang masih belum terbentuk dan saat ini penduduk Kabupaten Hulu Sungai Selatan hasil registrasi penduduk pertengahan tahun 2003 menjadi 199.161 jiwa atau terjadi penambahan penduduk sebanyak 23.491 orang atau bertambah sebesar 13.37% dalam kurun waktu 23 tahun.

Perkembangan penduduk Kabupaten Hulu Sungai Selatan tahun 1980–2003 menurut kecamatan adalah sebagai berikut:[3]

Kecamatan 1980 1990 2000 Juli 2003
Padang Batung 21.032 16.099 16.961 17.417
Loksado n/a 6.626 7.288 7.601
Telaga Langsat 8.432 8.244 8.188 8.477
Angkinang 14.189 15.273 15.693 16.564
Kandangan 37.754 39.761 41.127 41.618
Sungai Raya 15.138 14.304 14.724 15.255
Simpur 21.583 13.478 13.095 13.258
Kalumpang n/a 6.622 6.036 6.163
Daha Selatan 32.729 38.220 44.088 44.491
Daha Utara 24.543 26.276 28.481 28.317
JUMLAH 175.670 184.903 195.681 199.161

Laju Pertumbuhan

Pertumbuhan penduduk Kabupaten Hulu Sungai Selatan cukup rendah, hanya berkisar 0.57%. Angka ini memberikan maksan bahwa penyebab utama dari lambannya pertumbuhan ini bukan disebabkan oleh faktor fertilitas (kelahiran), namun lebih mungkin disebabkan oleh faktor ekonomi dan migrasi keluar karena penduduk mencoba mencari kesempatan kerja yang lebih besar di luar daerah. Hal ini didukung oleh fakta lain bahwa secara sosiologis memang terdapat kecenderungan penduduk Hulu Sungai Selatan meninggalkan daerah asal menuju daerah-daerah yang memberikan konstribusi bagi perbaikan ekonomi mereka seperti ke ibukota provinsi atau kabupaten tetangga.

Berikut ini adalah tabel laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Hulu Sungai Selatan, yaitu:[3]

Tahun Sensus Jumlah Tingkat Pertumbuhan
1971 165.485 n/a
1980 175.670 0,60
1990 184.903 0,51
2000 195.681 0,57

Gambaran tersebut pada sisi lain dapat menjelaskan langkah kebijaksanaan apa yang semestinya diambil dalam menyusun perencanaan pembangunan yang berorentasi keadilan dan pemerataan pembangunan.

Kenampakan alam

Sungai-sungai yang mengalir di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan adalah sebagai berikut:[4]

Referensi

  1. ^ Saleh, Idwar; SEJARAH DAERAH TEMATIS Zaman Kebangkitan Nasional (1900-1942) di Kalimantan Selatan, Depdikbud, Jakarta, 1986.
  2. ^ Sumber: Badan Pusat Statistik - Sensus Penduduk Tahun 2000
  3. ^ a b Sumber: Biro Pusat Statistik (BPS), Kabupaten Hulu Sungai Selatan
  4. ^ BPS Tanbu - Nama Sungai menurut Kabupaten/Kota Tahun 2007

Pranala luar