Juara tersembunyi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Juara tersembunyi adalah perusahaan yang relatif kecil namun cukup sukses dalam bisnisnya. Perusahaan-perusahaan ini biasanya jarang diketahui oleh masyarakat, karena tidak disadari peran pentingnya, jarang muncul di media massa, ataupun aktivitasnya memang sengaja dirahasiakan. Frase "juara tersembunyi" pertama kali dicetuskan oleh Hermann Simon. Ia pertama kali menggunakan frase ini sebagai judul publikasinya di sebuah jurnal ilmu manajemen di Jerman, untuk mendeskripsikan perusahaan-perusahaan yang berukuran kecil, namun bisnisnya sangat terspesialisasi, sehingga dapat menjadi pemimpin pasar di Jerman.[1] Berdasarkan definisi yang ia buat, sebuah perusahaan harus memenuhi tiga kriteria untuk dapat disebut juara tersembunyi, yakni :[2]

  • Nomor satu, dua, atau tiga di pasar global, atau nomor satu di benuanya, ditentukan berdasarkan pangsa pasarnya.
  • Pendapatannya dibawah $5 miliar
  • Tidak banyak diketahui masyarakat.

Menemukan juara tersembunyi[sunting | sunting sumber]

Jumlah ekspor tahun 2003 hingga 2008 dari beberapa negara

Buku berbahasa Inggris pertama mengenai hal ini adalah Hidden champions : lessons from 500 of the world's best unknown companies karya Hermann Simon .[3] Buku ini menjelaskan bagaimana Jerman dapat bertahan sebagai eksportir nomor satu di dunia. Beberapa perusahaan global asal Jerman seperti Volkswagen, Siemens, BASF, dan Bosch tidak terlalu berbeda dengan perusahaan seperti Ford, GE, DuPont, ataupun Visteon. Kekuatan ekspor Jerman jelas tidak berasal dari perusahaan seperti ini. Teori pun berkembang bahwa ekspor harus didukung oleh banyak perusahaan skala menengah. Namun perusahaan berskala menengah ini biasanya hanya dikenal di pasarnya, yakni oleh pelanggan dan pemasok, namun tidak terlalu dikenal oleh masyarakat luas. Saat perusahaan ini sukses dalam bisnisnya di dalam maupun luar negeri, maka dapat dikatakan bahwa perusahaan ini merupakan juara tersembunyi.

Awalnya dipercaya bahwa perusahaan seperti ini hanya dapat ditemukan di negara yang berbahasa Jerman. Karena Hermann Simon berkonsentrasi meriset 500 perusahaan di sini dan membuat kerangka kerja untuk mendeskripsikannya. Dengan kerangka kerja ini ditemukan fakta bahwa juara tersembunyi juga dapat ditemukan di seluruh dunia, namun sebagian besar berada di negara berbahasa Jerman.

Kerangka kerja ini juga dapat mengidentifikasi perbedaan utama dan ciri khas dari juara tersembunyi. Simon menyatakan bahwa ciri khas ini merupakan faktor kesuksesan dari juara tersembunyi.

Faktor kesuksesan[sunting | sunting sumber]

Sebagian besar juara tersembunyi memproduksi produk yang kurang dikenal, namun pada pasarnya, mereka merupakan pemimpin pasar global. Seringnya, namun tidak selalu, juara tersembunyi juga merupakan bisnis keluarga. Juara tersembunyi mengekspor sebagian besar produknya, sehingga dapat berkontribusi secara siginifikan pada neraca perdagangan negaranya, dan lebih sukses daripada perusahaan kebanyakan.

Kepemimpinan pasar lebih dari sekedar menghitung pangsa pasar. Kepemimpinan pada pasarnya ini dibutuhkan agar pekerja tetap bersemangat untuk dapat menjadi dan dapat mempertahankan statusnya sebagai nomor satu. Juara tersembunyi biasanya berbisnis pada pasar ceruk. Untuk pasar ini, mereka merancang produk unik, yang diproduksi dengan rasio keluaran bersih riil tinggi. Mereka juga harus siap menghadapi risiko sebagai produsen tunggal produk unik semacam ini. Mereka pun harus membagi strategi untuk bersaing di dalam pangsa pasar secara "baik" dan "buruk". Pangsa pasar secara baik diperoleh dengan performa dan pondasi kokoh, sedangkan secara buruk diperoleh dengan persaingan harga dan diskon.

Satu dampak dari memproduksi produk unik di pasar ceruk adalah harus sering berbisnis di luar negeri, agar skala ekonomi dari produksinya dapat tercukupi. Atas alasan ini, juara tersembunyi biasanya sudah sering berbisnis di luar negeri sejak awal didirikan. Juara tersembunyi juga berhubungan dekat dengan pelanggan, dan kebutuhan pelanggan merupakan pendorong utama dari inovasi. Pada sisi lain, pelanggan juga bergantung pada produk dari juara tersembunyi, sehingga tidak dapat mudah beralih ke perusahaan lain. Hal ini sering menciptakan adanya saling ketergantungan tinggi antara produsen dan pelanggan, sebagai bagian dari upaya mengurangi risiko.

Banyak dari juara tersembunyi memposisikan produknya sebagai inovasi, sehingga dapat mempertahankan posisinya di pasar yang umumnya bertipe oligopoli, dengan kompetisi ketat.

Keunggulan kompetitif yang dimiliki juara tersembunyi biasanya bukan berasal dari kepemimpinan biaya, namun karena kualitas, biaya total kepemilikan, performa tinggi, dan kedekatannya dengan pelanggan. Mereka dapat menjadi pemimpin pasar melalui performa, bukan karena persaingan harga. Rasio keluaran bersih riil tinggi dari juara tersembunyi biasanya diperoleh dengan menggunakan alat dan proses produksi yang diciptakan sendiri, sehingga sulit ditiru oleh perusahaan lain. Pada sisi lain, kegiatan manajemen seperti keuangan biasanya dialihdayakan.

Dapat dilihat bahwa untuk mempertahankan status pemimpin pasar, juara tersembunyi menjalankan bisnisnya sendiri, tidak melalui kerja sama dengan pihak lain. Bahkan penjualan di luar negeri biasanya tetap ditangani sendiri. Hal ini pun dapat menjaga rahasia perusahaan, serta dapat menarik tenaga kerja berkualitas, walaupun ukuran perusahaannya tidak terlalu besar.

Budaya kerja dari juara tersembunyi pun unik. Nilai perusahaan biasanya cukup konservatif, yakni kerja keras, seleksi ketat, tidak toleran terhadap performa rendah, jumlah pekerja yang sakit rendah, dan loyalitas pekerja tinggi — serta sebagian besar berada di kota kecil.

Gaya kepemimpinan biasanya cukup tegas pada isu strategis, namun dapat melunak pada isu operasi. Pimpinan juara tersembunyi biasanya akan memimpin dalam jangka waktu lebih lama daripada pimpinan di perusahaan kebanyakan.

Masalah besar untuk juara tersembunyi, sebagaimana pada perusahaan skala menengah dan kecil lainnya, adalah sulitnya menarik tenaga kerja internasional. Juara tersembunyi membutuhkan orang yang berkenan hidup di lokasi terpencil, dan lebih tertarik pada pekerjaan, tidak terlalu tertarik pada jenjang karier yang jelas. Di Jerman, konsep juara tersembunyi cukup dikenal, sehingga perusahaan semacam ini dapat menggunakan gelarnya untuk menarik minat para pencari kerja.[4]

Daftar juara tersembunyi[sunting | sunting sumber]

Daftar perusahaan, disusun oleh Herman Simon pada tahun 2009, memberi contoh mengenai perusahaan mana saja yang dapat disebut juara tersembunyi, antara lain :[5]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Simon, Hermann: Hidden Champions: Speerspitze der deutschen Wirtschaft. Wiesbaden: Zeitschrift für Betriebswirtschaft (ZfB) 60(1990)9, P. 876
  2. ^ Simon, Hermann: Hidden Champions of the 21st Century : Success Strategies of Unknown World Market Leaders. London: Springer, 2009.- ISBN 978-0-387-98147-5. P. 15.
  3. ^ Simon, Hermann: Hidden champions: lessons from 500 of the world's best unknown companies. Boston (Mass.): Harvard Business School Press, 1996.- ISBN 0-87584-652-1. Versi sebelumnya, diterbitkan dalam bahasa Jerman : Simon, Hermann: Die heimlichen Gewinner : die Erfolgsstrategien unbekannter Weltmarktführer. Frankfurt a. M.: Campus, 1996. - ISBN 3-593-35460-8.
  4. ^ Venohr, Bernd; Meyer, Klaus E.: The German Miracle Keeps Running : How Germany’s Hidden Champions Stay Ahead in the Global Economy Berlin: Working Paper No. 30, Institute of Management Berlin, Berlin School of Economics, 2007.
  5. ^ Simon, Hermann: Hidden Champions of the 21st Century : Success Strategies of unknown World Market Leaders. London: Springer, 2009.- ISBN 978-0-387-98147-5. P. 2-13.
  6. ^ 3B Scientific homepage, 10-03-04
  7. ^ The Jamba! GmbH berganti nama pada tahun 2009 menjadi Fox Mobile Distribution GmbH, tidak lagi independen, dan menjadi bagian dari News Corporation. Jamba! hanya menjadi label.
  8. ^ disebut di buku karya Hermann Simon: "Hidden Champions - Success Strahtegies for World Market Leaders", Campus Frankfurt 1996, ISBN 3-453-13216-5, Page 63
  9. ^ "Frankfurter Allgemeine Zeitung, Strahler machen es der Sonne nach, Helmut Bünder, 19. November 2012" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2016-04-02. Diakses tanggal 2019-09-21. 
  10. ^ "IHK Plus, Hidden Champtions, Weltmarktführer aus der Region, Oktober 2012" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2016-04-02. Diakses tanggal 2019-09-21. 

Bacaan lebih lanjut[sunting | sunting sumber]

Buku dan artikel[sunting | sunting sumber]

  • Audretsch, David B., Lehmann, Erik E., & Schenkenhofer, Julian (2018). Internationalization strategies of hidden champions: lessons from Germany. Multinational Business Review, 26(1), 2-24.
  • Fryges, Helmut: Hidden champions : how young and small technology oriented firms can attain high export sales ratios Diarsipkan 2020-10-31 di Wayback Machine.. Mannheim : Zentrum für Europ. Wirtschaftsforschung, 2006.
  • Hanna, Rosemary: Hidden champions of the B. C. forest industry : are small firms at the cutting edge of value chain innovation? Ottawa : Library and Archives Canada, 2007. - ISBN 978-0-494-16879-0.
  • Langenscheidt, Florian (Ed.), Venohr, Bernd (Ed.): The Best of German Mittelstand - THE WORLD MARKET LEADERS. DAAB Verlag, Cologne 2015, ISBN 978-3-942597-48-7.
  • Merrilees, Bill; Blackburn, Jillian; Tiessen, James; Lindman, Martti: Hidden (SME) Champions : The Role of Innovation and Strategy. In: Chetty, Sylvia (Ed.); Collins, Brett (Ed.): Proceedings of the Australian and New Zealand Marketing Academy Conference 1–5 December 2001. Auckland: College of Business, Massey University: 2001.
  • Neubauer, Regina: Business models in the area of logistics : in search of hidden champions, their business principles and common industry misperceptions. Wiesbaden: Gabler, 2010. - ISBN 978-3-8349-2526-8
  • Simon, Hermann: Hidden champions : lessons from 500 of the world's best unknown companies. Boston (Mass.): Harvard Business School Press, 1996.- ISBN 0-87584-652-1.
  • Simon, Hermann: Lehren der Hidden Champions des 21. Jahrhunderts. In: Weissman, Arnold: Erfolgreich mit den Großen des Managements. Frankfurt a. M.: Campus, 2008.- ISBN 3-593-38634-8. S. 109-147.
  • Simon, Hermann: Hidden Champions of the 21st Century : Success Strategies of unknown World Market Leaders. London: Springer, 2009.- ISBN 978-0-387-98147-5.
  • Venohr, Bernd; Meyer, Klaus: The German Miracle Keeps Running : How Germany’s Hidden Champions Stay Ahead in the Global Economy Berlin: Working Paper No. 30, Institute of Management Berlin, Berlin School of Economics, 2007.
  • Venohr, Bernd; Meyer, Klaus: Uncommon common sense Business Strategy Review, Volume 20, issue 1, Spring 2009, p. 39-43
  • Voeth, Markus ; Herbst, Uta ; Barisch, Sina: Hidden Champion Region Stuttgart : Ergebnisse einer empirischen Untersuchung. Stuttgart : Förderverein für Marketing an der Universität Hohenheim, 2008.
  • Witt, Alessa: Internationalisation of hidden champions : market entry and timing strategies with international management and business ethics cases. Hamburg: Management Laboratory, 2010. - ISBN 978-3-9812162-4-0

Pranala luar[sunting | sunting sumber]