Jam tangan GPS

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Jam tangan GPS atau jam tangan Sistem Pemosisi Global (GPS) adalah perangkat dengan penerima sinyal GPS yang telah terintegrasi. Jam tangan ini dipakai dengan cara diikatkan ke pergelangan tangan, seperti gelang. Jam tangan memiliki fitur dan kemampuan tergantung pada tujuan pegguna. Jam tangan GPS paling biasanya digunakan untuk olahraga dan kebugaran. GPS dapat terhubung ke sensor eksternal dengan protokol ANT+ nirkabel, dan ke komputer melalui USB untuk mentransfer data dan pengaturan sistem. Sensor umum yang digunakan adalah monitor detak jantung dan footpods (running cadence dan sensor kecepatan). Footpod dapat digunakan untuk melengkapi atau mengganti data GPS, seperti menyediakan kecepatan dan jarak treadmill untuk dicatat dan dibagikan oleh arloji.

Fitur[sunting | sunting sumber]

Fitur GPS berupa pengaturan, fungsi, dan opsi dapat diatur melalui perangkat lunak. Pengguna dapat mengalokasikan ruang memori untuk fungsi yang sering digunakan seperti informasi kontak atau perencana jadwal. Aplikasi dan mode baru dapat diunduh dan ditambahkan ke jam tangan seperti Microsoft Outlook. Jam tangan menyediakan fitur praktis untuk orang dengan gangguan kognitif. Pertama, jam tangan merek Timex Datalink menyediakan alarm dan pengingat secara bersamaan untuk memberi tahu pengguna tentang tugas yang harus dilakukan. Kedua, jam tangan dapat digunakan oleh pengguna sepanjang hari dan kecil kemungkinannya untuk salah tempat atau hilang. Produk serupa lainnya, yang disebut Watch Minder juga menyediakan alarm getaran bersama dengan pengingat teks.[1]

Manfaat[sunting | sunting sumber]

Penggunaan jam tangan GPS juga menyediakan fitur GPS Locator Watch yaitu GPS yang telah terintegrasi dan pemancar-penerima nirkabel yang menunjukkan lokasi tempat dari pemakai jam tangan dan memungkinkan pemberian intruksi dan berkomunikasi jarak jauh. Fungsi lain yang disediakan adalah penyeranta internal, jam otomatis, pencegahan penghapusan dan alarm. Jam tangan menampilkan waktu dan tanggal, dan fungsi panggilan darurat yang diaktifkan dengan menekan dua tombol secara bersamaan. Lebih dari 60% orang dengan penyakit Alzheimer menunjukkan perilaku berkeliaran dapat dilakukkan pelacakan menggunakan GPS.[1]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b John, A; Sons (2005). Smart Technology for Aging, Disability, and Independence. Canada: Wiley-Interscience. hlm. 151–152. ISBN 9780471743965.