Jalur rel hutan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jalur rel hutan Cepu di Cepu, Blora

Jalur rel hutan, trem hutan, jalur kayu, atau jalur rel penebangan kayu adalah mode transportasi rel yang digunakan dalam kehutanan, terutama untuk mentransportasikan kayu yang telah ditebang ke penggergajian kayu atau stasiun kereta.

Dalam banyak kasus, transportasi ini menggunakan konfigurasi rel sempit dan tidak permanen, serta banyak digunakan di daerah yang sulit dijangkau.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Lokomotif Shay di jalur rel hutan Amerika

Sebelum jalur rel dikembangkan, kayu umumnya ditransprtasikan dalam jumlah besar dengan memanfaatkan sungai. Masalah muncul ketika kayu rusak, tenggelam (pada kasus kayu bermassa jenis tinggi karena/atau kandungan resin tinggi), hanyut oleh banjir, atau tersangkut perairan dangkal dan badan sungai yang sempit. Selain itu, sungai yang memadai untuk pemindahan kayu juga tidak tersedia di pegunungan.

Jalur kereta rel sederhana yang menggunakan rel kayu dan kereta yang ditarik kuda digunakan pada abad ke 18. Namun penemuan lokomotif uap dan rel baja dengan segera menjadikan teknologi ini digunakan di kehutanan. Namun sulitnya medan di dalam hutan menjadikan rel berkonfigurasi sempit dibangun karena memakan ruang yang lebih kecil, lebih ringan, dan lebih mudah dibangun. Lokomotif khusus seperti lokomotif Shay dan lokomotif Climax dikembangkan dengan kemampuan traksi yang tinggi pada trek yang tidak rata. Beberapa jalur rel hutan telah menjadi transportasi umum ketika hutan telah ditebang habis.

Setelah lokomotif uap, lokomotif diesel dan bensin juga digunakan. Hal ini membawa kemunduran bagi transportasi bertenaga hewan di kehutanan.

Sejak pertengahan abad ke 20, jalur rel hutan terancam oleh maraknya transportasi ban beroda karena lebih mudah dibangun. Hingga akhir tahun 1960an transportasi rel hutan tidak digunakan lagi, kecuali sedikit di Eropa Timur seperti di Rusia, Hungaria, dan Rumania. Kebanyakan telah dibongkar, beberapa beralih fungsi menjadi rel wisata dan museum.

Di Asia dan Oseania, sejarah dan takdir jalur rel hutan sama dengan Eropa, di mana sebagian besar telah beralih menggunakan transportasi truk. Sebagian besar telah dibongkar dan ada yang menjadi museum dan kereta wisata.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

Bahan bacaan terkait[sunting | sunting sumber]

  • Manfred Hohn, Waldbahnen in Österreich, Verlag Slezak 1989, ISBN 3-85416-148-4
  • L.Reiner/H.Beiler/R.Sliwinski, Die Spiegelauer Forest Railway, Ohetaler Verlag Riedlhütte 2005, ISBN 3-937067-14-0
  • Friedemann Tischer, Die Muskauer Waldeisenbahn, Verlag Kenning, Nordhorn 2003, ISBN 3-933613-63-9

Pranala luar[sunting | sunting sumber]