China Airlines Penerbangan 611

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 6 April 2013 08.31 oleh EmausBot (bicara | kontrib) (Bot: Migrasi 11 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q435806)
B-18255 (China Airlines Penerbangan 611)
China Airlines Penerbangan 611
Ringkasan peristiwa
Tanggal25 Mei 2002
RingkasanKelalaian perawatan, mengakibatkan ledakan dekompresi di udara akibat kelelahan logam.
LokasiSelat Taiwan
Penumpang206
Awak19
Tewas225
Selamat0
Jenis pesawatBoeing 747-200B
OperatorChina Airlines
RegistrasiB-18225

China Airlines Penerbangan 611 merupakan sebuah penerbangan yang menerbangi rute Taoyuan menuju Hong Kong. Pesawat ini mengalami kecelakaan fatal dalam salah satu penerbangannya pada tanggal 25 Mei 2002. Dalam penerbangan terakhirnya, pesawat ini dipiloti oleh Kapten Ching-Fong Yi, Kopilot Yea Shyong Shieh, dan Mekanik Udara (Flight Engineer) Sen Kuo Chao.

Setelah 20 menit dalam penerbangan, pesawat tiba-tiba kehilangan kontak dari radar, pesawat jatuh di Pulau Penghu di Selat Taiwan. Akhirnya diketahui bahwa pesawat jatuh dari ketinggian 35000 kaki sehingga menewaskan seluruh penumpangnya yang berjumlah 206 penumpang dan 19 awak. Dari 206 penumpang, 190 penumpang berkewarganegaraan Republik Cina, 1 Singapura, 9 Tiongkok, 5 Hong Kong, dan 1 Swiss.

Pesawat ini seharusnya tiba pukul 16:25 waktu setempat.

Kronologi peristiwa

  • 15:07: Penerbangan 611 lepas landas dari bandara Taoyuan, Taiwan.
  • 15:16: Menara Kontrol Taipei memberikan perintah kepada pesawat untuk terbang di ketinggian 35000 kaki. Ini adalah komunikasi terakhir antara menara kontrol dan kokpit pesawat.
  • 15:28: Pesawat hilang dari layar monitor radar.
  • 18:00: Rongsokan pesawat ditemukan di permukaan laut 23 mil bagian utara Makung.

Faktor penyebab

Hasil penyelidikan Dewan Keamanan Penerbangan Eksekutif Yuan Republik Cina sebagai berikut:

  • Pada tahun 1980, pesawat ini pernah mengalami kecelakaan kecil di Bandara International Kai Tak di Hongkong. Waktu itu, pendaratan keras mengakibatkan bagian ekor pesawat mengalami kerusakan.
  • Setelah kerusakan tadi, perbaikan hanya dilakukan seadanya. China Airlines tidak melakukan perbaikan menurut Petunjuk Perbaikan Struktur (SRM) dari perusahaan Boeing.
  • Perbaikan seadanya ini menyebabkan kegagalan fatik logam yang makin lama makin melemahkan kekuatan struktur badan pesawat.
  • Kegagalan ini menyebabkan badan pesawat retak sepanjang 180 cm dan menghancurkan struktur pesawat di udara sehingga pesawat jatuh dari ketinggian 35000 kaki ke permukaan laut dekat Kepulauan Pescadores.

Fakta lain

  • Pesawat CAL yang jatuh tersebut (Boeing 747-200B, nomor registrasi B-18255, sebelumnya B-1866) merupakan pesawat Boeing 747-200 terakhir (dengan konfigurasi penumpang, China Airlines juga memiliki 4 Boeing 747-200 kargo)yang dimiliki China Airlines. Pesawat ini telah dijual kepada Orient Thai Airlines seharga 1,45 miliar dolar AS. Penerbangan 611 adalah penerbangan terakhir pesawat tersebut sebelum diserahkan kepada Orient Thai (setelah penerbangan kembali dari Hongkong). Kontrak penjualan tersebut dibatalkan setelah kecelakaan.
  • 4 pesawat Boeing 747-200 kargo China Airlines di-grounded (dilarang terbang) setelah kecelakaan untuk menjalani pemeriksaan oleh Administrasi Penerbangan Sipil Republik China. Beberapa hari kemudian, karena tidak ada kerusakan pada pesawat-pesawat tersebut, China Airlines menerbangkan kembali pesawat tersebut.


Lihat pula

Pranala luar