Blandongan, Banjarharjo, Brebes

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Blandongan
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenBrebes
KecamatanBanjarharjo
Kode pos
52265
Kode Kemendagri33.29.17.2004
Kepadatan5,73 %


Blandongan

Blandongan adalah sebuah desa yang berada di Kecamatan Banjarharjo, Brebes, Jawa Tengah, Indonesia,

Desa Blandongan terletak sekitar 3 km ke arah timur dari desa Bandungsari dan berjarak +/- 17 Km dari Banjarharjo, +/- 47 km dari ibu kota kabupaten Brebes.

Batas[sunting | sunting sumber]

Batas-batas wilayah desa Blandongan yaitu:

  • Sebelah Utara: Desa Kertasari Kecamatan Banjarharjo
  • Sebelah Selatan: Desa Sindangheula Kecamatan Banjarharjo
  • Sebelah Timur: Desa Pamedaran Kecamatan Ketanggungan
  • Sebelah Barat: Desa Bandungsari Kecamatan Banjarharjo

Kampung[sunting | sunting sumber]

Blandongan terdiri dari 7 dusun/kampung, diantaranya:

Popularitas[sunting | sunting sumber]

Riset : Oct 2023

  • 3.628 (Total)
  • 1.281 (Kepala Keluarga)
  • 424 (Remaja)

Potensi wisata[sunting | sunting sumber]

Di desa blandongan untuk saat ini ada suatu tempat yang lumayan sedikit jauh dari perkampungan yaitu dipesisir Gunung Kumbang yang sering di kunjungi oleh masyarakat sekitar orang-orang sering mengatakannya pemakaman Mbah Buyut Ditawangsa yaitu sebuah tempat untuk berjiaroh tetapi banyak yang menyalahgunakannya untuk tempat pemujaan.padahal menurut sejarahnya awalnya tempat ini adalah sebuah pesantren/padepokan pada masa Sunan Gunung Jati dalam proses penyebaran agama Islam ke wilayah Galuh.Gunung Kumbang sebagai batas antara wilayah Cirebon dan Galuh pada masanya.

Mata pencaharian[sunting | sunting sumber]

Mata Pencaharian utama warga Blandongan adalah Berkebun dan Petani. - bahkan sering disebut sebagai penjajah karena lahan pertanian di sekitar desa tetangga seperti desa Bandungsari dan desa Sindangheula sebagaian besar digarap oleh warga desa Blandongan, baik melalui sistem beli ataupun gadai.

Sebagai pekerjaan sampingan banyak warga yang memelihara sapi dan kambing, selain itu banyak warga yang merantau ke daerah JABODETABEK dan luar Jawa untuk mencari pekerjaan, mereka akan kembali ke kampung halaman ketika hari raya, musim hajatan dan musim panen tiba.

Mitos[sunting | sunting sumber]

Maling[sunting | sunting sumber]

Konon katanya Maling 90% tidak bisa lolos keluar dari Desa ini dengan mudah (tertangkap) karena cuman ada satu akses jalan ke Desa ini.

Wayang Golek[sunting | sunting sumber]

di Desa ini melarang keras mengadakan hiburan Wayang Golek baik itu di acara hajatan atau pesta dadakan, konon katanya jika ada salah satu warga yang mengadakan hiburan wayang golek di Blandongan, akan terjadi hal yang tidak di inginkan terjadi baik itu menimpa tuan hajat atau warga Blandongan.

Geografi[sunting | sunting sumber]

Desa blandongan terletak di pinggiran hutan yang di apit oleh 2 gunung yaitu gunung kumbang dan gunung canggah.

Banyak masyarakat memanfaatkan hutan Pamedaran untuk di jadikan tempat bercocok tanam karena kondisi hutan yang di rusak oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab sehinggga hutanpun menjadi gundul. seharusnya sebagai warga negara yang baik masyarakat desa blandongan harus berterima kasih pada perhutani yang memperbolehkan lahan hutannya itu untuk di garap oleh masyarakat desa blandongan karena sangat menopang kondisi perekonomiannya. Untuk itu warga desa blandongan harus menjaga dan memelihara hutan mereka,

Demografi[sunting | sunting sumber]

Banyak orang yang menyangka bahwa desa blandongan adalah desa kumuh yang jauh dari kemodernan Ternyata perekonomian di desa blandongan kini kian maju dengan hasil pertaniannya yaitu jagung dan padinya.

Adapun kondisi sosial budaya masyarakat desa blandongan yaitu masih banyak sebagian yang percaya kepada sistem nenek moyangnya yaitu masalah sesaji sejaji yang di haruskan ketika acara-acara adat, tetapi walaupun begitu masyarakat desa blandongan ramah tamah pada setiap tamu yang datang.

Referensi[sunting | sunting sumber]