Ledakan Dahsyat: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{redirect|Big Bang}}
{{redirect|Big Bang}}
[[Berkas:Universe expansion2.png|thumb|Menurut model Ledakan Dahsyat, [[alam semesta]] mengembang dari keadaan awal yang sangat padat dan panas dan terus mengembang sampai sekarang. Secara umum, pengembangan ruang semesta yang mengandung [[galaksi-galaksi]] dianalogikan seperti roti kismis yang mengembang. Gambar di atas merupakan gambaran konsep artis yang mengilustrasikan pengembangan salah satu bagian dari alam semesta rata.]]
[[Berkas:Universe expansion2.png|thumb|250px|Menurut model Ledakan Dahsyat, [[alam semesta]] mengembang dari keadaan awal yang sangat padat dan panas dan terus mengembang sampai sekarang. Secara umum, pengembangan ruang semesta yang mengandung [[galaksi-galaksi]] dianalogikan seperti roti kismis yang mengembang. Gambar di atas merupakan gambaran konsep artis yang mengilustrasikan pengembangan salah satu bagian dari alam semesta rata.]]
'''Ledakan Dahsyat''' atau '''Dentuman Besar''' ({{lang-en|'''Big Bang'''}}) adalah salah satu model [[kosmologi]] ilmiah mengenai bentuk awal dan perkembangan [[alam semesta]].<ref>
'''Ledakan Dahsyat''' atau '''Dentuman Besar''' ({{lang-en|'''Big Bang'''}}) adalah salah satu model [[kosmologi]] ilmiah mengenai bentuk awal dan perkembangan [[alam semesta]].<ref>
{{cite web
{{cite web
Baris 103: Baris 103:
}}</ref> Hoyle kemudian memberikan sumbangsih yang besar dalam usaha para fisikawan untuk memahami [[nukleosintesis bintang]] yang merupakan lintasan pembentukan unsur-unsur berat dari unsur-unsur ringan secara reaksi nuklir. Setelah penemuan [[radiasi latar mikrogelombang kosmis]] pada tahun 1964, kebanyakan ilmuwan mulai menerima bahwa beberapa skenario teori Ledakan Dahsyat haruslah pernah terjadi.
}}</ref> Hoyle kemudian memberikan sumbangsih yang besar dalam usaha para fisikawan untuk memahami [[nukleosintesis bintang]] yang merupakan lintasan pembentukan unsur-unsur berat dari unsur-unsur ringan secara reaksi nuklir. Setelah penemuan [[radiasi latar mikrogelombang kosmis]] pada tahun 1964, kebanyakan ilmuwan mulai menerima bahwa beberapa skenario teori Ledakan Dahsyat haruslah pernah terjadi.
{{kosmologi}}
{{kosmologi}}

==Sejarah dan perkembangan teori==
Teori Ledakan Dahsyat dikembangkan berdasarkan pengamatan pada stuktur alam semesta beserta pertimbangan teoritisnya. Pada tahun 1912, [[Vesto Slipher]] berhasil mengukur [[geseran Doppler]] "[[nebula spiral]]" untuk pertama kalinya (nebula spiral merupakan istilah lama untuk galaksi spiral). Dengan cepat ia menermukan bahwa hampir semua nebula-nebula itu menjauhi bumi. Ia tidak berpikir lebih jauh lagi mengenai implikasi fakta ini. Dan sebenarnya pada ssat itu, terdapat kontroversi apakah nebula-nebula ini adalah "pulau semesta" yang berada di luar galaksi [[Bima Sakti]] kita.<ref>
{{cite journal
|first=V.M |last=Slipher
|authorlink=Vesto Slipher
|title=The Radial Velocity of the Andromeda Nebula
|journal=Lowell Observatory Bulletin
|volume=1 |pages=56–57
|url=http://adsabs.harvard.edu/abs/1913LowOB...2...56S
}}</ref><ref>
{{cite journal
|first=V.M |last=Slipher
|authorlink=Vesto Slipher
|title=Spectrographic Observations of Nebulae
|journal=[[Popular Astronomy (US magazine)|Popular Astronomy]]
|volume=23 |pages=21–24
|url=http://adsabs.harvard.edu/abs/1915PA.....23Q..21S
}}</ref> Sepuluh tahun kemudian, [[Alexander Alexandrovich Friedman|Alexander Friedmann]], seorang kosmologis dan matematikawan [[rusia]], menurunkan [[persamaan Friedmann]] dari persamaan [[relativitas umum]] [[Albert Einstein]]. Persamaan ini menunjukkan bahwa alam semesta mungkin mengembang dan berlawanan dengan model alam semesta yang statis seperti yang diadvokasikan oleh Einstein pada saat itu.<ref name=af1922>{{cite journal
|last=Friedman |first=A.A.
|authorlink=Alexander Alexandrovich Friedman
|title=Über die Krümmung des Raumes
|journal=[[Zeitschrift für Physik]]
|volume=10 |pages=377–386
|year=1922
|doi=10.1007/BF01332580
}} {{de icon}}
:(English translation in: {{cite journal
|first=A. |last=Friedman
|title=On the Curvature of Space
|journal=[[General Relativity and Gravitation]]
|volume=31 |pages=1991–2000
|year=1999
|url=http://adsabs.harvard.edu/abs/1999GReGr..31.1991F
|doi=10.1023/A:1026751225741
}})</ref> Pada tahun 1924, pengukuran [[Edwin Hubble]] akan jarak nebula spiral terdekat menunjukkan bahwa ia sebenarnya merupakan [[galaksi]] lain. [[Georges Lemaître]] kemudian secara independen menurunkan persamaan Friedmann pada tahun 1927 dan mengajukan bahwa resesi nebula yang disiratkan oleh persamaan tersebut diakibatkan oleh alam semesta yang mengembang.<ref name=gl1927>
{{cite journal
|first=G. |last=Lemaître
|authorlink=Georges Lemaître
|title=Un univers homogène de masse constante et de rayon croissant rendant compte de la vitesse radiale des nébuleuses extragalactiques
|journal=[[Annals of the Scientific Society of Brussels]]
|volume=47A |page=41
|year=1927
}} {{fr icon}}
:(Translated in: {{cite journal
|journal=[[Monthly Notices of the Royal Astronomical Society]]
|volume=91 |pages=483–490
|year=1931
|title=A Homogeneous Universe of Constant Mass and Growing Radius Accounting for the Radial Velocity of Extragalactic Nebulae
|url=http://adsabs.harvard.edu/abs/1931MNRAS..91..483L
}})</ref>

Pada tahun 1931 [[Georges Lemaître|Lemaître]] lebih jauh lagi mengajukan bahwa pengembangan alam semesta seiring dengan berjalannya waktu memerlukan syarat bahwa alam semesta mengerut seiring berbaliknya waktu sampai pada suatu titik di mana seluruh massa alam semesta berpusat pada satu titik, yaitu "[[atom]] purba" di mana waktu dan ruang bermula.<ref>
{{cite journal
|first=G. |last=Lemaître
|authorlink=Georges Lemaître
|title=The Evolution of the Universe: Discussion
|journal=[[Nature (journal)|Nature]]
|volume=128 |pages=699–701
|year=1931
|doi=10.1038/128704a0
|nopp=true
}}</ref>

Mulai dari tahun 1924, Hubble mengembangkan sederet indikator jarak yang merupakan cikal bakal [[tangga jarak kosmis]] menggunakan teleskop Hooker {{convert|100|in|mm|sing=on}} di [[Observatorium Mount Wilson]]. Hal ini mengijinkannya memperkirakan jarak galaksi-galaksi yang [[geseran merah]]nya telah diukur. Pada tahun 1929, Hubble menemukan korealsi antara jarak dan kecepatan resesi, yang sekarang dikenal sebagai [[hukum Hubble]].<ref name="hubble" /><ref name="christianson">
{{cite book
|first=E. |last=Christianson
|title=Edwin Hubble: Mariner of the Nebulae
|year=1995
|publisher=[[Farrar, Straus and Giroux]]
|location=New York (NY)
|isbn=0374146608
}}</ref>
[[File:WMAP2.jpg|thumb|left|Gambaran artis mengenai satelit [[WMAP]] yang mengumpulkan berbagai data untuk membantu para ilmuwan memahami Ledakan Dahsyat]]

Semasa tahun 1930-an, gagasan-gagasan lain diajukan sebagai kosmologi non-standar untuk menjelaskan pengamatan Hubble, termasuk pula [[model Milne]],<ref>
{{cite book
|first=E.A. |last=Milne
|title=Relativity, Gravitation and World Structure
|publisher=[[Oxford University Press]]
|location=Oxford (UK)
|year=1935
|id={{LCCN|35|0|19093}}
}}</ref> [[alam semesta berayun]] (awalnya diajukan oleh Friedmann, namun diadvokasikan oleh [[Albert Einstein]] dan [[Richard Tolman]])<ref>
{{cite book
|first=R.C. |last=Tolman
|title=Relativity, Thermodynamics, and Cosmology
|location=Oxford (UK)
|publisher=[[Clarendon Press]]
|year=1934
|id={{LCCN|34|0|32023}}
}}
:Reissued (1987). New York (NY): [[Dover Publications]] ISBN 0-486-65383-8.
</ref> dan hipotesis [[cahaya lelah]] (''tired light'') [[Fritz Zwicky]].<ref>
{{cite journal
|last=Zwicky |first=F.
|year=1929
|title=On the Red Shift of Spectral Lines through Interstellar Space
|journal=[[Proceedings of the National Academy of Sciences]]
|volume=15 |pages=773–779
|url=http://adsabs.harvard.edu/cgi-bin/nph-bib_query?1929PNAS...15..773Z
|doi=10.1073/pnas.15.10.773
|pmid=16577237
|issue=10
|pmc=522555
}} {{PDFlink|[http://www.pnas.org/cgi/reprintframed/15/10/773 Full article]|672&nbsp;KB}}.
</ref>

Setelah [[Perang Dunia II]], terdapat dua model kosmologis yang memungkinkan. Satunya adalah [[model keadaan tetap]] [[Fred Hoyle]], yang mengajukan bahwa materi-materi baru tercipta ketika alam semesta tampak mengembang. Dalam model ini, alam semesta hampirlah sama di titik waktu manapun.<ref>
{{cite journal
|first=F. |last=Hoyle
|authorlink=Fred Hoyle
|title=A New Model for the Expanding Universe
|journal=[[Monthly Notices of the Royal Astronomical Society]]
|volume=108 |page=372
|year=1948
|url=http://adsabs.harvard.edu/abs/1948MNRAS.108..372H
}}</ref> Model lainnya adalah teori Ledakan Dahsyat [[Georges Lemaître|Lemaître]], yang diadvokasikan dan dikembangkan oleh [[George Gamow]], yang kemudian memperkenalkan [[nukleosintesis ledakan dahsyat]] (''Big Bang Nucleosynthesis'', BBN).<ref>
{{cite journal
|first=R.A. |last=Alpher
|authorlink=Ralph Asher Alpher
|title=The Origin of Chemical Elements
|journal=[[Physical Review]]
|volume=73 |page=803
|year=1948
|url=http://adsabs.harvard.edu/abs/1948PhRv...73..803A
|doi=10.1103/PhysRev.73.803
|last2=Gamow
|first2=G.
}}</ref> Ironisnya, justru adalah Hoyle yang mencetuskan istilah ''big bang'' untuk merujuk pada teori Lemaître dalam suatu siaran radio [[BBC]] pada bulan Maret 1949.<ref name="singh_summary">
{{cite web
|url=http://www.simonsingh.net/Big_Bang.html
|title=Big Bang
|first=S |last=Singh
|authorlink=Simon Singh
|accessdate=2007-05-28
}}</ref><ref group="cat">Dilaporkan secara meluas bahwa Hoyle bermaksud menggunakan istilah ini secara peyoratif. Namun, Hoyle kemudian membantah hal ini, mengatakan bahwa ini hanyalah untuk menekankan perbedaan antara dua teori ini bagi para pendengar radio. Lihat Bab 9 ''The Alchemy of the Heavens'' oleh Ken Croswell, [[Anchor Books]], 1995.</ref>
Untuk sementara, dukungan para ilmuwan terbagi kepada dua teori ini. Pada akhirnya, bukti-bukti pengamatan memfavoritkan teori Ledakan Dahysat. Penemuan dan konfirmasi radiasi latar belakang mikrogelombang kosmis pada tahun 1964<ref name="penzias">
{{cite journal
|first=A.A. |last=Penzias
|title=A Measurement of Excess Antenna Temperature at 4080 Mc/s
|journal=[[Astrophysical Journal]]
|volume=142 |page=419
|year=1965
|url=http://adsabs.harvard.edu/abs/1965ApJ...142..419P
|doi=10.1086/148307
|pages=419
|last2=Wilson
|first2=R. W.
}}</ref> mengukuhkan Ledakan Dahsyat sebagai teori yang terbaik dalam menjelaskan asal usul dan evolusi kosmos. Kebanyakan karya kosmologi zaman sekarang berkutat pada pemahaman bagaimana galaksi terbentuk dalam konteks Ledakan Dahsyat, pemahaman mengenai keadaan alam semesta pada waktu-waktu terawalnya, dan merekonsiliasi pengamatan kosmis dengan teori dasar.

Berbagai kemajuan besar dalam kosmologi Ledakan Dahsyat telah dibuat sejak akhir tahun 1990-an, utamanya disebabkan oleh kemajuan besar dalam teknologi [[teleskop]] dan analisa data yang berasal dari satelit-satelit seperti [[COBE]],<ref name=cobe>
{{cite journal
|first=N.W., ''et al.'' |last=Boggess
|year=1992
|title=The COBE Mission: Its Design and Performance Two Years after the launch
|journal=[[Astrophysical Journal]]
|volume=397 |page=420
|doi=10.1086/171797
|pages=420
|last2=Mather
|first2=J. C.
|last3=Weiss
|first3=R.
|last4=Bennett
|first4=C. L.
|last5=Cheng
|first5=E. S.
|last6=Dwek
|first6=E.
|last7=Gulkis
|first7=S.
|last8=Hauser
|first8=M. G.
|last9=Janssen
|first9=M. A.
}}</ref> [[Teleskop luar angkasa Hubble]] dan [[WMAP]].<ref name="wmap1year">
{{cite journal
|first=D.N., ''et al.'' |last=Spergel
|title=Wilkinson Microwave Anisotropy Probe (WMAP) Three Year Results: Implications for Cosmology
|url=http://arxiv.org/abs/astro-ph/0603449v2
|year=2006
|accessdate=2007-05-27
}}</ref>


== Ledakan Besar dan Alam Semesta yang Mengembang ==
== Ledakan Besar dan Alam Semesta yang Mengembang ==
Baris 115: Baris 299:


Orang sering kali salah mengartikan Ledakan Besar sebagai suatu ledakan yang menghamburkan materi ke ruang hampa. Padahal Ledakan Besar bukanlah suatu ledakan, bukan penghamburan materi ke ruang kosong, melainkan suatu proses pengembangan alam semesta itu sendiri. Ledakan Besar adalah proses pengembangan ruang-waktu.
Orang sering kali salah mengartikan Ledakan Besar sebagai suatu ledakan yang menghamburkan materi ke ruang hampa. Padahal Ledakan Besar bukanlah suatu ledakan, bukan penghamburan materi ke ruang kosong, melainkan suatu proses pengembangan alam semesta itu sendiri. Ledakan Besar adalah proses pengembangan ruang-waktu.

== Catatan ==
<references group="cat"/>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 13 Mei 2010 10.11

Menurut model Ledakan Dahsyat, alam semesta mengembang dari keadaan awal yang sangat padat dan panas dan terus mengembang sampai sekarang. Secara umum, pengembangan ruang semesta yang mengandung galaksi-galaksi dianalogikan seperti roti kismis yang mengembang. Gambar di atas merupakan gambaran konsep artis yang mengilustrasikan pengembangan salah satu bagian dari alam semesta rata.

Ledakan Dahsyat atau Dentuman Besar (bahasa Inggris: Big Bang) adalah salah satu model kosmologi ilmiah mengenai bentuk awal dan perkembangan alam semesta.[1][2] Teori ini menyatakan bahwa alam semesta berasal dari kondisi super padat dan panas, yang kemudian mengembang sekitar 13,7 milyar tahun lalu (pengukuran terbaik pada tahun 2009 memperkirakan hal ini terjadi sekitar 13,3 - 13,8 milyar tahun yang lalu[3][4]) dan terus mengembang sampai sekarang.

Adalah Georges Lemaître, seorang biarawan Katoli Romawi Belgia, yang mengajukan teori Ledakan Dahsyat mengenai asal usul alam semesta, walaupun ia menyebutnya sebagai "hipotesis atom purba". Kerangka model teori ini bergantung pada relativitas umum Einstein dan beberapa asumsi-asumsi sederhana, seperti homogenitas dan isotropi ruang. Persamaan yang mendeksripsikan teori Ledakan Dahsyat dirumuskan oleh Alexander Friedmann. Setelah Edwin Hubble pada tahun 1929 menemukan bahwa jarak bumi dengan galaksi yang sangat jauh umumnya berbanding lurus dengan geseran merahnya, sebagaimana yang disugesti oleh Lemaître pada tahun 1927, pengamatan ini dianggap mengindikasikan bahwa semua galaksi dan gugus bintang yang sangat jauh memiliki kecepatan tampak yang secara langsung menjauhi titik pandang kita: semakin jauh, semakin cepat kecepatan tampaknya.[5] Jika jarak antar gugus-gugus galaksi terus meningkat seperti yang terpantau sekarang, semuanya haruslah pernah berdekatan di masa lalu. Gagasan ini kemudian mengarahkan kita pada suatu kondisi alam semesta yang sangat padat dan bersuhu sangat tinggi di masa lalu.[6][7][8] Berbagai pemercepat partikel raksasa telah dibangun untuk bereksperimen dan menguji kondisi tersebut. Hasil percboaan dari pemercepat partikel mengonfirmasi teori tersebut, namun pemercepat-pemercepat ini memiliki kemampuan yang terbatas untuk menyelidiki kondisi berenergi tinggi. Tanpa adanya bukti yang diasosiasikan dengan pengembangan terawal alam semesta, teori Ledakan Dahsyat tidak dan tidak dapat memberikan penjelasan apapun mengenai kondisi awal tersebut. Namun, teori Ledakan Dahsyat mendeskripsikan dan menjelaskan evolusi umum alam semesta sejak pengembangan awal tersebut. Kelimpahan unsur-unsur ringan yang terpantau di seluruh kosmos sesuai dengan prediksi kalkulasi pembentukan unsur-unsur ringan melalui proses nuklir di dalam kondisi alam semesta yang mengembang dan mendingin pada awal beberapa menit kemunculan alam semesta sebagaimana yang diuraikan secara terperinci dan logis oleh nukleosintesis Ledakan Dahsyat.

Fred Hoyle mencetuskan istilah Big Bang pada sebuah siaran radio tahun 1949. Dilaporkan secara luas bahwa, Hoyle yang mendukung model kosmologis alternatif "keadaan tetap" bermaksud menggunakan istilah ini secara peyoratif, namun Hoyle secara eksplisit membantah hal ini dan mengatakan bahwa istilah ini hanyalah digunakan untuk menekankan perbedaan antara dua model kosmologis ini.[9][10][11] Hoyle kemudian memberikan sumbangsih yang besar dalam usaha para fisikawan untuk memahami nukleosintesis bintang yang merupakan lintasan pembentukan unsur-unsur berat dari unsur-unsur ringan secara reaksi nuklir. Setelah penemuan radiasi latar mikrogelombang kosmis pada tahun 1964, kebanyakan ilmuwan mulai menerima bahwa beberapa skenario teori Ledakan Dahsyat haruslah pernah terjadi.

Sejarah dan perkembangan teori

Teori Ledakan Dahsyat dikembangkan berdasarkan pengamatan pada stuktur alam semesta beserta pertimbangan teoritisnya. Pada tahun 1912, Vesto Slipher berhasil mengukur geseran Doppler "nebula spiral" untuk pertama kalinya (nebula spiral merupakan istilah lama untuk galaksi spiral). Dengan cepat ia menermukan bahwa hampir semua nebula-nebula itu menjauhi bumi. Ia tidak berpikir lebih jauh lagi mengenai implikasi fakta ini. Dan sebenarnya pada ssat itu, terdapat kontroversi apakah nebula-nebula ini adalah "pulau semesta" yang berada di luar galaksi Bima Sakti kita.[12][13] Sepuluh tahun kemudian, Alexander Friedmann, seorang kosmologis dan matematikawan rusia, menurunkan persamaan Friedmann dari persamaan relativitas umum Albert Einstein. Persamaan ini menunjukkan bahwa alam semesta mungkin mengembang dan berlawanan dengan model alam semesta yang statis seperti yang diadvokasikan oleh Einstein pada saat itu.[14] Pada tahun 1924, pengukuran Edwin Hubble akan jarak nebula spiral terdekat menunjukkan bahwa ia sebenarnya merupakan galaksi lain. Georges Lemaître kemudian secara independen menurunkan persamaan Friedmann pada tahun 1927 dan mengajukan bahwa resesi nebula yang disiratkan oleh persamaan tersebut diakibatkan oleh alam semesta yang mengembang.[15]

Pada tahun 1931 Lemaître lebih jauh lagi mengajukan bahwa pengembangan alam semesta seiring dengan berjalannya waktu memerlukan syarat bahwa alam semesta mengerut seiring berbaliknya waktu sampai pada suatu titik di mana seluruh massa alam semesta berpusat pada satu titik, yaitu "atom purba" di mana waktu dan ruang bermula.[16]

Mulai dari tahun 1924, Hubble mengembangkan sederet indikator jarak yang merupakan cikal bakal tangga jarak kosmis menggunakan teleskop Hooker 100-inci (2.500 mm) di Observatorium Mount Wilson. Hal ini mengijinkannya memperkirakan jarak galaksi-galaksi yang geseran merahnya telah diukur. Pada tahun 1929, Hubble menemukan korealsi antara jarak dan kecepatan resesi, yang sekarang dikenal sebagai hukum Hubble.[5][17]

Gambaran artis mengenai satelit WMAP yang mengumpulkan berbagai data untuk membantu para ilmuwan memahami Ledakan Dahsyat

Semasa tahun 1930-an, gagasan-gagasan lain diajukan sebagai kosmologi non-standar untuk menjelaskan pengamatan Hubble, termasuk pula model Milne,[18] alam semesta berayun (awalnya diajukan oleh Friedmann, namun diadvokasikan oleh Albert Einstein dan Richard Tolman)[19] dan hipotesis cahaya lelah (tired light) Fritz Zwicky.[20]

Setelah Perang Dunia II, terdapat dua model kosmologis yang memungkinkan. Satunya adalah model keadaan tetap Fred Hoyle, yang mengajukan bahwa materi-materi baru tercipta ketika alam semesta tampak mengembang. Dalam model ini, alam semesta hampirlah sama di titik waktu manapun.[21] Model lainnya adalah teori Ledakan Dahsyat Lemaître, yang diadvokasikan dan dikembangkan oleh George Gamow, yang kemudian memperkenalkan nukleosintesis ledakan dahsyat (Big Bang Nucleosynthesis, BBN).[22] Ironisnya, justru adalah Hoyle yang mencetuskan istilah big bang untuk merujuk pada teori Lemaître dalam suatu siaran radio BBC pada bulan Maret 1949.[23][cat 1] Untuk sementara, dukungan para ilmuwan terbagi kepada dua teori ini. Pada akhirnya, bukti-bukti pengamatan memfavoritkan teori Ledakan Dahysat. Penemuan dan konfirmasi radiasi latar belakang mikrogelombang kosmis pada tahun 1964[24] mengukuhkan Ledakan Dahsyat sebagai teori yang terbaik dalam menjelaskan asal usul dan evolusi kosmos. Kebanyakan karya kosmologi zaman sekarang berkutat pada pemahaman bagaimana galaksi terbentuk dalam konteks Ledakan Dahsyat, pemahaman mengenai keadaan alam semesta pada waktu-waktu terawalnya, dan merekonsiliasi pengamatan kosmis dengan teori dasar.

Berbagai kemajuan besar dalam kosmologi Ledakan Dahsyat telah dibuat sejak akhir tahun 1990-an, utamanya disebabkan oleh kemajuan besar dalam teknologi teleskop dan analisa data yang berasal dari satelit-satelit seperti COBE,[25] Teleskop luar angkasa Hubble dan WMAP.[26]

Ledakan Besar dan Alam Semesta yang Mengembang

Pada tahun 1929 Astronom Amerika Serikat, Edwin Hubble melakukan observasi dan melihat Galaksi yang jauh dan bergerak selalu menjauhi kita dengan kecepatan yang tinggi. Ia juga melihat jarak antara Galaksi-galaksi bertambah setiap saat. Penemuan Hubble ini menunjukkan bahwa Alam Semesta kita tidaklah statis seperti yang dipercaya sejak lama, namun bergerak mengembang. Kemudian ini menimbulkan suatu perkiraan bahwa Alam Semesta bermula dari pengembangan di masa lampau yang dinamakan Dentuman Besar.

Pada saat itu dimana Alam Semesta memiliki ukuran nyaris nol, dan berada pada kerapatan dan panas tak terhingga; kemudian meledak dan mengembang dengan laju pengembangan yang kritis, yang tidak terlalu lambat untuk membuatnya segera mengerut, atau terlalu cepat sehingga membuatnya menjadi kurang lebih kosong. Dan sesudah itu, kurang lebih jutaan tahun berikutnya, Alam Semesta akan terus mengembang tanpa kejadian-kejadian lain apapun. Alam Semesta secara keseluruhan akan terus mengembang dan mendingin.

Alam Semesta berkembang, dengan laju 5%-10% per seribu juta tahun. Alam Semesta akan mengembang terus,namun dengan kelajuan yang semakin kecil,dan semakin kecil, meskipun tidak benar-benar mencapai nol. Walaupun andaikata Alam Semesta berkontraksi, ini tidak akan terjadi setidaknya untuk beberapa milyar tahun lagi.

Kesalahan Umum

Orang sering kali salah mengartikan Ledakan Besar sebagai suatu ledakan yang menghamburkan materi ke ruang hampa. Padahal Ledakan Besar bukanlah suatu ledakan, bukan penghamburan materi ke ruang kosong, melainkan suatu proses pengembangan alam semesta itu sendiri. Ledakan Besar adalah proses pengembangan ruang-waktu.

Catatan

  1. ^ Dilaporkan secara meluas bahwa Hoyle bermaksud menggunakan istilah ini secara peyoratif. Namun, Hoyle kemudian membantah hal ini, mengatakan bahwa ini hanyalah untuk menekankan perbedaan antara dua teori ini bagi para pendengar radio. Lihat Bab 9 The Alchemy of the Heavens oleh Ken Croswell, Anchor Books, 1995.

Referensi

  1. ^ Feuerbacher, B.; Scranton, R. (25 January 2006). "Evidence for the Big Bang". TalkOrigins. Diakses tanggal 2009-10-16. 
  2. ^ Wright, E.L. (9 May 2009). "What is the evidence for the Big Bang?". Frequently Asked Questions in Cosmology. UCLA, Division of Astronomy and Astrophysics. Diakses tanggal 2009-10-16. 
  3. ^ Komatsu, E. (2009). "Five-Year Wilkinson Microwave Anisotropy Probe Observations: Cosmological Interpretation". Astrophysical Journal Supplement. 180: 330. Bibcode:2009ApJS..180..330K. doi:10.1088/0067-0049/180/2/330. 
  4. ^ Menegoni, Eloisa; et al. (2009), "New constraints on variations of the fine structure constant from CMB anisotropies", Physical Review D, 80 (8), doi:10.1103/PhysRevD.80.087302 
  5. ^ a b Hubble, E. (1929). "A Relation Between Distance and Radial Velocity Among Extra-Galactic Nebulae". Proceedings of the National Academy of Sciences. 15 (3): 168–73. doi:10.1073/pnas.15.3.168. PMC 522427alt=Dapat diakses gratis. PMID 16577160. 
  6. ^ Gibson, C.H. (21 January 2001). "The First Turbulent Mixing and Combustion" (PDF). IUTAM Turbulent Mixing and Combustion. 
  7. ^ Gibson, C.H. (2001). "Turbulence And Mixing In The Early Universe". arΧiv:astro-ph/0110012 [astro-ph]. 
  8. ^ Gibson, C.H. (2005). "The First Turbulent Combustion". arΧiv:astro-ph/0501416 [astro-ph]. 
  9. ^ "'Big bang' astronomer dies". BBC News. 22 August 2001. Diakses tanggal 2008-12-07. 
  10. ^ Croswell, K. (1995). "Chapter 9". The Alchemy of the Heavens. Anchor Books. 
  11. ^ Mitton, S. (2005). Fred Hoyle: A Life in Science. Aurum Press. hlm. 127. 
  12. ^ Slipher, V.M. "The Radial Velocity of the Andromeda Nebula". Lowell Observatory Bulletin. 1: 56–57. 
  13. ^ Slipher, V.M. "Spectrographic Observations of Nebulae". Popular Astronomy. 23: 21–24. 
  14. ^ Friedman, A.A. (1922). "Über die Krümmung des Raumes". Zeitschrift für Physik. 10: 377–386. doi:10.1007/BF01332580.  (Jerman)
    (English translation in: Friedman, A. (1999). "On the Curvature of Space". General Relativity and Gravitation. 31: 1991–2000. doi:10.1023/A:1026751225741. )
  15. ^ Lemaître, G. (1927). "Un univers homogène de masse constante et de rayon croissant rendant compte de la vitesse radiale des nébuleuses extragalactiques". Annals of the Scientific Society of Brussels. 47A: 41.  (Prancis)
    (Translated in: "A Homogeneous Universe of Constant Mass and Growing Radius Accounting for the Radial Velocity of Extragalactic Nebulae". Monthly Notices of the Royal Astronomical Society. 91: 483–490. 1931. )
  16. ^ Lemaître, G. (1931). "The Evolution of the Universe: Discussion". Nature. 128: 699–701. doi:10.1038/128704a0. 
  17. ^ Christianson, E. (1995). Edwin Hubble: Mariner of the Nebulae. New York (NY): Farrar, Straus and Giroux. ISBN 0374146608. 
  18. ^ Milne, E.A. (1935). Relativity, Gravitation and World Structure. Oxford (UK): Oxford University Press. LCCN 35-19093. 
  19. ^ Tolman, R.C. (1934). Relativity, Thermodynamics, and Cosmology. Oxford (UK): Clarendon Press. LCCN 34-32023. 
    Reissued (1987). New York (NY): Dover Publications ISBN 0-486-65383-8.
  20. ^ Zwicky, F. (1929). "On the Red Shift of Spectral Lines through Interstellar Space". Proceedings of the National Academy of Sciences. 15 (10): 773–779. doi:10.1073/pnas.15.10.773. PMC 522555alt=Dapat diakses gratis. PMID 16577237.  Full articlePDF (672 KB).
  21. ^ Hoyle, F. (1948). "A New Model for the Expanding Universe". Monthly Notices of the Royal Astronomical Society. 108: 372. 
  22. ^ Alpher, R.A.; Gamow, G. (1948). "The Origin of Chemical Elements". Physical Review. 73: 803. doi:10.1103/PhysRev.73.803. 
  23. ^ Singh, S. "Big Bang". Diakses tanggal 2007-05-28. 
  24. ^ Penzias, A.A.; Wilson, R. W. (1965). "A Measurement of Excess Antenna Temperature at 4080 Mc/s". Astrophysical Journal. 142: 419. doi:10.1086/148307. 
  25. ^ Boggess, N.W.; Mather, J. C.; Weiss, R.; Bennett, C. L.; Cheng, E. S.; Dwek, E.; Gulkis, S.; Hauser, M. G.; Janssen, M. A.; et al. (1992). "The COBE Mission: Its Design and Performance Two Years after the launch". Astrophysical Journal. 397: 420. doi:10.1086/171797. 
  26. ^ Spergel, D.N.; et al. (2006). "Wilkinson Microwave Anisotropy Probe (WMAP) Three Year Results: Implications for Cosmology". Diakses tanggal 2007-05-27. 

Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA