Diskriminasi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 28: Baris 28:


=== Agama atau kepercayaan ===
=== Agama atau kepercayaan ===
[[Berkas:Lotshampa_refugees_in_Beldangi_Camp.jpg|jmpl|Pada 1990-an, [[Bhutan]] [[pengungsi Bhutan|mengusir penduduk Hindunya atau memaksanya meninggalkan negara itu]] untuk melestarikan budaya dan identitas Buddhis Bhutan.]]
Diskriminasi ini sering terjadi dibidang ekonomi, yang mana orang dipekerjakan atau tidak dipekerjakan berdasarkan pada pertimbangan [[ras]]. Tokenism secara sederhana dapat didefinisikan sebagai pemberian sedikit perlakuan positif kepada kelompok tertentu sebagai alasan untuk menolak pemberian positif yang lebih besar. Jadi perlakuan positif yang minimal digunakan sebagai alasan pembenar untuk melakukan diskriminasi pada bidang lain yang lebih besar pengaruhnya.<ref name="Jenis"> {{cite journal|author=Joko Kuncoro|year=2007|title=Prasangka dan Diskriminasi|url=http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/proyeksi/article/view/236|journal=Jurnal Psikologi Proyeksi|volume=2|pages=12-13|number=2}} </ref>
Diskriminasi agama adalah diskriminasi dengan memperlakukan orang atau kelompok secara berbeda dan merugikan karena apa yang mereka percaya atau tidak percayai atau karena perasaan mereka terhadap [[agama]] tertentu. Misalnya, populasi Yahudi di Jerman, dan sebagian besar Eropa, menjadi sasaran diskriminasi di bawah [[Adolf Hitler]] dan partai Nazi-nya antara tahun 1933 dan 1945. Mereka dipaksa tinggal di ghetto, mengenakan tanda pengenal bintang Daud di pakaian mereka, dan dikirim ke kamp konsentrasi dan kamp kematian di pedesaan Jerman dan Polandia, tempat merekadisiksa dan dibunuh, semua ini dilakukan karena agama Yahudi mereka. Banyak undang-undang (yang paling menonjol Hukum Nuremberg tahun 1935) memisahkan mereka yang beragama Yahudi karena dianggap mempunyai status lebih rendah dari populasi Kristen.

Pembatasan jenis pekerjaan yang dapat dilakukan oleh orang-orang [[Orang Yahudi|Yahudi]] juga diberlakukan oleh otoritas Kristen. Penguasa lokal dan pejabat gereja menutup banyak profesi bagi orang-orang Yahudi yang religius, mendorong mereka ke dalam peran marginal yang dianggap inferior secara sosial, seperti pengumpulan pajak dan sewa dan [[Pinjaman|peminjaman uang]].<ref>"[http://news.nationalgeographic.com/news/2005/07/0718_050718_ashkenazim.html Did Discrimination Enhance Intelligence of Jews?]". National Geographic News. July 18, 2005 {{Webarchive}}</ref> Jumlah orang Yahudi yang diizinkan untuk tinggal di tempat yang berbeda dibatasi; mereka terkonsentrasi di [[ghetto]] dan dilarang memiliki tanah. Di Arab Saudi, non-[[Muslim]] tidak diperbolehkan untuk mempraktikkan agama mereka di depan umum dan mereka tidak diperbolehkan memasuki [[Makkah|Mekah]] dan [[Madinah]].<ref name="mackeymecca">[[Sandra Mackey]]'s account of her attempt to enter Mecca in {{Cite book|last=Mackey|first=Sandra|year=1987|title=The Saudis: Inside the Desert Kingdom|publisher=W. W. Norton & Company|isbn=978-0-393-32417-4|pages=63–64}}</ref><ref name=":02">{{Cite web|last=Department Of State. The Office of Electronic Information|first=Bureau of Public Affairs|date=2008-09-19|title=Saudi Arabia|url=https://2001-2009.state.gov/g/drl/rls/irf/2008/108492.htm|website=2001-2009.state.gov|language=en|access-date=2019-07-24}}</ref> Selain itu, pertemuan keagamaan non-Muslim secara privat dapat digerebek oleh [[polisi agama]] di sana.<ref name=":02" />


=== Bahasa ===
=== Bahasa ===
[[Berkas:Corsican_nationalism.jpg|jmpl|Kaum nasionalis di [[Korsika|Corsica]] terkadang mengecat atau rambu lalu lintas dalam [[bahasa Prancis]].]]
Keanekaragaman bahasa dilindungi dan dihormati oleh banyak negara yang menghargai keragaman budaya. Namun, orang terkadang mengalami perlakuan berbeda karena bahasa pilihan mereka dikaitkan dengan kelompok, kelas, atau kategori tertentu. Contoh penting adalah [[Sentimen anti-Prancis di Amerika Serikat|sentimen Anti-Prancis di Amerika Serikat]] serta [[Sentimen anti-Quebec|sentimen Anti-Quebec]] di Kanada yang menargetkan orang-orang yang berbicara bahasa Prancis. Diskriminasi terjadi jika ada perlakuan yang merugikan terhadap seseorang atau sekelompok orang yang berbicara atau tidak berbicara bahasa atau bahasa tertentu. Contohnya adalah ketika ribuan penduduk asli Wayúu Kolombia diberi nama ejekan dan tanggal lahir yang sama, oleh pejabat pemerintah dalam sebuah kampanye untuk memberi mereka kartu identitas. Masalah ini tidak ditemukan sampai bertahun-tahun kemudian.<ref>{{Cite web|last=Brodzinsky|first=Sibylla|date=October 3, 2011|title=Colombian clans who speak no Spanish mocked with joke names on ID cards|url=https://www.theguardian.com/world/2011/oct/03/colombian-wayuu-people-given-mocking-names}}</ref>

Contoh penting lain dari diskriminasi linguistik adalah latar belakang [[Gerakan Bahasa Bengali]] di [[Pakistan]], sebuah kampanye politik yang berperan penting dalam pembentukan [[Bangladesh|negara Bangladesh]]. Pada tahun 1948, [[Muhammad Ali Jinnah|Mohammad Ali Jinnah]] mendeklarasikan [[bahasa Urdu]] sebagai bahasa nasional [[Pakistan]] dan mencap mereka yang mendukung penggunaan [[bahasa Bengali]], bahasa yang paling banyak digunakan di negara bagian tersebut, sebagai musuh negara.<ref>[[1971 Bangladesh genocide#CITEREFHossainTollefson2006|Hossain & Tollefson 2006]], p. 345.</ref>


=== Nama ===
=== Nama ===
Diskriminasi berdasarkan nama seseorang juga dapat terjadi. Para peneliti menunjukkan bahwa bentuk diskriminasi ini didasarkan pada arti nama, pengucapannya, keunikannya, afiliasi gendernya, dan afiliasi rasnya.<ref>{{Cite journal|last=Silberzhan|first=Raphael|date=May 19, 2013|title=It Pays to be Herr Kaiser|journal=Psychological Science|volume=24|issue=12|pages=2437–2444|doi=10.1177/0956797613494851|pmid=24113624}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Laham|first=Simon|date=December 9, 2011|title=The name-pronunciation effect: Why people like Mr. Smith more than Mr. Colquhoun|journal=Journal of Experimental Social Psychology|volume=48|issue=2012|pages=752–756|doi=10.1016/j.jesp.2011.12.002}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Cotton|first=John|date=July 2007|title=The "name game": affective and hiring reactions to first names|url=https://epublications.marquette.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1002&context=mgmt_fac|journal=Journal of Managerial Psychology|volume=23|issue=1|pages=18–39|doi=10.1108/02683940810849648}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Bertrand|first=Marianne|date=September 2004|title=Are Emily and Brendan More Employable than Lakisha and Jamaal?|url=http://s3.amazonaws.com/fieldexperiments-papers2/papers/00216.pdf|journal=The American Economic Review|volume=94|issue=4|pages=991–1013|doi=10.1257/0002828042002561}}</ref><ref>{{Cite news|last=Easton|first=Stephen|date=June 30, 2017|title=Blind recruiting study suggests positive discrimination common in the APS|work=The Mandarin}}</ref> Penelitian lebih lanjut juga menunjukkan bahwa para perekrut karyawan di dunia nyata menghabiskan rata-rata hanya enam detik untuk meninjau setiap resume sebelum membuat keputusan awal "cocok/tidak cocok" dan bahwa nama seseorang adalah salah satu dari enam hal yang paling mereka fokuskan.<ref>{{Cite news|last=Smith|first=Jacquelyn|date=November 4, 2014|title=Here's What Recruiters Look At In The 6 Seconds They Spend On Your Résumé|work=Business Insider}}</ref> Prancis telah melarang untuk melihat nama seseorang di resume saat menyaring daftar awal kandidat yang paling memenuhi syarat. Britania Raya, Jerman, Swedia, dan Belanda juga telah bereksperimen dengan proses ringkasan tanpa nama.<ref>{{Cite news|date=October 29, 2015|title=No names, no bias|work=The Economist}}</ref> Beberapa diskriminasi yang nyata dapat dijelaskan oleh faktor lain seperti frekuensi nama.<ref>{{Cite journal|last=Silberzhan|first=Raphael|last2=Simonsohn|first2=Uri|last3=Uhlmann|first3=Eric|date=February 4, 2014|title=Matched-Names Analysis Reveals No Evidence of Name-Meaning Effects: A Collaborative Commentary on Silberzahn and Uhlmann|url=http://www.socialjudgments.com/docs/Silberzahn_Simonsohn_Uhlmann_2014_Collaborative_Commentary_and_Online_Supplement.pdf|journal=Psychological Science|volume=25|issue=7|pages=1504–1505|doi=10.1177/0956797614533802|pmid=24866920}}</ref> Efek dari diskriminasi nama berdasarkan kelancaran nama tidak begitu kentara, kecil dan tunduk pada norma yang berubah secara signifikan.<ref>{{Cite news|date=May 29, 2013|title=The Power of Names|work=The New York Times}}</ref>


=== Kebangsaan ===
=== Kebangsaan ===
Diskriminasi berdasarkan [[kebangsaan]] biasanya dimasukkan dalam [[Diskriminasi pekerjaan|undang-undang ketenagakerjaan]].<ref>[http://dwd.wisconsin.gov/er/discrimination_civil_rights/publication_erd_14009_pweb.htm Race, Color, National Origin and Ancestry], State of Wisconsin {{Webarchive}}</ref> Diskriminasi ini kadang-kadang dianggap tergabung dengan diskriminasi rasial,<ref>{{Cite web|title=Race and National Origin Discrimination|url=https://www2.ed.gov/about/offices/list/ocr/frontpage/faq/race-origin.html|website=Office for Civil Rights|publisher=U.S. Department of Education|access-date=December 16, 2017}}</ref> meskipun dapat pula dipisahkan. Undang-undang yang mengaturnya bisa beragam, seperti melarang penolakan perekrutan berdasarkan kebangsaan, mengajukan pertanyaan tentang asal-usul, hingga larangan pemecatan, pensiun paksa, kompensasi dan gaji, dll., berdasarkan kebangsaan.

Diskriminasi atas dasar kebangsaan dapat menunjukkan "tingkat penerimaan" dalam tim olahraga atau kelompok kerja mengenai anggota tim baru dan karyawan yang mempunyai kebangsaan yang berbeda dari mayoritas anggota tim.<ref>Christiane Schwieren, [http://sgr.sagepub.com/content/39/6/643.abstract Mechanisms Underlying Nationality-Based Discrimination in Teams. A Quasi-Experiment Testing Predictions From Social Psychology and Microeconomics] {{Webarchive}}, Maastricht University</ref>


=== Daerah ===
=== Daerah ===
Diskriminasi wilayah atau geografis adalah suatu bentuk diskriminasi yang didasarkan pada wilayah tempat tinggal seseorang atau wilayah tempat seseorang dilahirkan. Ini berbeda dari diskriminasi nasional karena mungkin tidak didasarkan pada batas negara atau negara tempat tinggal korban, melainkan didasarkan pada prasangka terhadap wilayah tertentu dari satu atau lebih negara. Contohnya termasuk diskriminasi terhadap orang Tionghoa yang lahir di daerah pedesaan yang jauh dari kota-kota yang terletak di Tiongkok, dan diskriminasi terhadap [[Orang Amerika Serikat|orang Amerika]] yang berasal dari wilayah [[Amerika Serikat Selatan|selatan]] atau [[Amerika Serikat Utara|utara]] Amerika Serikat. Hal ini sering disertai dengan diskriminasi yang didasarkan pada aksen, dialek, atau perbedaan budaya.<ref name="Accent">{{Cite web|title=Accent Discrimination Law and Legal Definition|url=https://definitions.uslegal.com/a/accent-discrimination/|publisher=USLegal}}</ref>


===Kasta===
===Kasta===


Menurut [[Human Rights Watch]], diskriminasi kasta memengaruhi 250 juta di seluruh dunia.<ref>{{cite web|last=|first=|date=|title=Global Caste Discrimination|url=https://www.hrw.org/news/2001/08/29/global-caste-discrimination|work=[[Human Rights Watch]]|archive-url=|archive-date=|accessdate=21 November 2020|url-status=}}</ref> Diskriminasi berdasarkan kasta terutama lazim di beberapa bagian [[Asia]], ([[India]], [[Sri Lanka]], [[Bangladesh]], [[Tiongkok]], [[Pakistan]], [[Nepal]], [[Jepang]]), [[Afrika]], dan lainnya.<ref>{{Cite web|last=|first=|date=|title=Caste The Facts|url=https://newint.org/features/2005/07/01/caste_system|website=|archiveurl=https://web.archive.org/web/20100811033342/http://www.newint.org/issue380/facts.htm|archivedate=11 Agustus 2010|access-date=}}</ref> Hingga tahun 2011, ada sekitar 200 juta orang berkasta [[Dalit]] atau [[Kasta yang Sudah Ditentukan]] di India.<ref>{{cite web|url=http://idsn.org/news-resources/idsn-news/read/article/india-official-dalit-population-exceeds-200-million/128/|title=India: Official Dalit population exceeds 200 million|date=29 Mei 2013|publisher=International Dalit Solidarity Network|accessdate=21 November 2020}}</ref>
Menurut [[Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa|UNICEF]] dan [[Human Rights Watch]], diskriminasi [[kasta]] berdampak kepada sekitar 250 juta orang di seluruh dunia dan terutama terjadi di beberapa negara di benua [[Asia]] ([[India]], [[Sri Lanka]], [[Bangladesh]], [[Pakistan]], [[Nepal]], [[Jepang]]) dan [[Afrika]].<ref>{{Cite web|title=Discrimination|url=http://www.unicef.org/protection/index_discrimination.html|website=[[UNICEF]]|archive-url=https://web.archive.org/web/20110608013440/http://www.unicef.org/protection/index_discrimination.html|archive-date=2011-06-08}}</ref><ref>{{Cite web|title=Global Caste Discrimination|url=http://hrw.org/english/docs/2001/08/29/global1815.htm|website=[[Human Rights Watch]]|archive-url=https://web.archive.org/web/20081115074446/http://hrw.org/english/docs/2001/08/29/global1815.htm|archive-date=November 15, 2008|access-date=April 26, 2016|url-status=dead}}</ref> {{Hingga|2011}}, terdapat 200 juta [[Dalit|orang Dalit]] atau [[Kasta Terjadwal|Kasta Terdaftar]] (sebelumnya dikenal sebagai "[[Pantangan sentuh|tak tersentuh]]") di India.<ref>{{Cite web|date=May 29, 2013|title=India: Official Dalit population exceeds 200 million|url=https://idsn.org/india-official-dalit-population-exceeds-200-million/|publisher=International Dalit Solidarity Network|access-date=July 30, 2014}}</ref>


=== Disabilitas ===
=== Disabilitas ===
Diskriminasi terhadap [[Difabel|penyandang disabilitas]] yang berpihak pada mereka yang bukan penyandang disabilitas disebut [[Diskriminasi terhadap penyandang disabilitas|ableisme]]. Diskriminasi disabilitas memperlakukan individu non-disabilitas sebagai standar 'kehidupan normal', menghasilkan tempat dan layanan publik dan pribadi, pengaturan pendidikan, dan layanan sosial yang dibangun untuk melayani orang-orang 'normal', dengan demikian mengecualikan mereka yang memiliki berbagai disabilitas. Penelitian telah menunjukkan bahwa penyandang disabilitas tidak hanya membutuhkan pekerjaan agar mereka dapat mencari nafkah tetapi mereka juga membutuhkan pekerjaan untuk mempertahankan kesehatan mental dan kesejahteraan mereka. Pekerjaan memenuhi sejumlah kebutuhan dasar individu seperti tujuan kolektif, kontak sosial, status, dan aktivitas.<ref>{{Cite journal|last=Vornholt|first=Katharina|last2=Sjir Uitdewilligen|last3=Frans J.N. Nijhuis|date=December 2013|title=Factors Affecting the Acceptance of People with Disabilities at Work: A Literature Review|url=https://cris.maastrichtuniversity.nl/en/publications/309d145f-bd62-4b5b-826b-a08c64b00bb0|journal=Journal of Occupational Rehabilitation|volume=23|issue=4|pages=463–75|doi=10.1007/s10926-013-9426-0|pmid=23400588}}</ref> Penyandang disabilitas sering ditemukan terisolasi secara sosial dan pekerjaan adalah salah satu cara untuk mengurangi keterasingannya.
Diskriminasi kecacatan terjadi ketika seseorang diperlakukan secara kurang menyenangkan atau ketika dia tidak diberi kesempatan yang sama seperti orang lain dalam situasi yang sama karena kecacatannya.<ref>{{Cite web|title=Disability Discrimination {{!}} Australian Human Rights Commission|url=https://humanrights.gov.au/quick-guide/12028|website=humanrights.gov.au|access-date=2020-11-29}}</ref>

Ada enam jenis utama diskriminasi kecacatan, diantaranya yaitu :<ref>{{Cite web|date=2020-06-04|title=Disability Discrimination {{!}} BrightHR|url=https://www.brighthr.com/articles/equality-and-discrimination/disability-discrimination-with-examples/|website=www.brighthr.com|language=en|access-date=2020-11-29}}</ref>

* Diskriminasi langsung
* Diskriminasi tidak langsung
* Kegagalan untuk membuat penyesuaian yang wajar
* Diskriminasi karena kecacatannya yang dimilikinya
* ''Harassment'' atau pelecehan
* ''Victimisation''


=== Orientasi seksual ===
=== Orientasi seksual ===
[[Berkas:02019 1209 (2) Nationalist attack on an LGBT equality march in Rzeszów.jpg|jmpl|Aksi demonstrasi kelompok [[sayap kanan]] di Rzeszów, [[Polandia]] yang bersikap diskriminatif terhadap kelompok minoritas LGBT.]]
[[Berkas:02019 1209 (2) Nationalist attack on an LGBT equality march in Rzeszów.jpg|jmpl|Aksi demonstrasi kelompok [[sayap kanan]] di Rzeszów, [[Polandia]] yang bersikap diskriminatif terhadap kelompok minoritas LGBT.]]
=== Diskriminasi terbalik ===
=== Diskriminasi terbalik ===
''Reverse discrimination'' berarti kecenderungan untuk menilai dan memperlakukan seseorang dari kelompok tertentu (biasanya kelompok yang menjadi target [[prasangka]]) dengan lebih baik dibanding perlakuan terhadap kelompok lainnya. Pada awalnya perlakuan tersebut mungkin menguntungkan kelompok target. Jadi seseorang melakukan ''reverse discrimination'' dengan cara memberikan kenaikan pangkat, gaji dan keuntungan lainnya. Untuk jangka pendek hal itu menguntungkan tetapi pada pekerjaan dan situasi tertentu pada jangka panjang hal tersebut akan merugikan.<ref name="Jenis" />
''Reverse discrimination'' berarti kecenderungan untuk menilai dan memperlakukan seseorang dari kelompok tertentu (biasanya kelompok yang menjadi target [[prasangka]]) dengan lebih baik dibanding perlakuan terhadap kelompok lainnya. Pada awalnya perlakuan tersebut mungkin menguntungkan kelompok target. Jadi seseorang melakukan ''reverse discrimination'' dengan cara memberikan kenaikan pangkat, gaji dan keuntungan lainnya. Untuk jangka pendek hal itu menguntungkan tetapi pada pekerjaan dan situasi tertentu pada jangka panjang hal tersebut akan merugikan.<ref name="Jenis"> {{cite journal|author=Joko Kuncoro|year=2007|title=Prasangka dan Diskriminasi|url=http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/proyeksi/article/view/236|journal=Jurnal Psikologi Proyeksi|volume=2|pages=12-13|number=2}} </ref>


== Legislasi atau undang-undang anti-diskriminasi ==
== Legislasi atau undang-undang anti-diskriminasi ==

Revisi per 27 Maret 2022 19.30

Seorang pria Afrika-Amerika minum dari pendingin air yang dipisahkan secara rasial bertuliskan "Berwarna", di Kota Oklahoma sekitar tahun 1939.

Diskriminasi (bahasa Inggris: discrimination) adalah suatu perbuatan, praktik atau kebijakan yang memperlakukan seseorang atau kelompok secara berbeda dan tidak adil atas dasar karakteristik dari seseorang atau kelompok itu.[1][2][3] Orang dapat didiskriminasi berdasarkan ras, jenis kelamin, usia, agama atau kepercayaan, warna kulit, orientasi seksual, serta kategori lainnya.[4] Diskriminasi terjadi ketika individu atau kelompok diperlakukan dengan lebih buruk dibandingkan orang lainnya karena faktor keanggotaan aktual atau yang dipersepsikan dalam kelompok sosial atau kategori sosial tertentu.[4][5] Diskriminasi dapat berupa pembatasan kesempatan dan hak terhadap anggota dari satu kelompok, namun tersedia bagi anggota kelompok lainnya.[6]

Meskipun diskriminasi telah dilarang dalam enam konvensi inti hak asasi manusia internasional,[1] tradisi, kebijakan, gagasan, praktik, dan hukum yang diskriminatif tetap ada di banyak negara dan institusi di seluruh belahan dunia, termasuk di wilayah dengan kasus diskriminasi yang umumnya dianggap rendah. Di beberapa negara, usaha-usaha seperti pemberian kuota tertentu telah digunakan untuk menguntungkan mereka yang diyakini sebagai korban diskriminasi saat ini atau di masa lalu. Upaya ini sering menuai kontroversi, dan disebut juga diskriminasi terbalik.

Pengertian

Istilah diskriminasi telah dikenal dalam bahasa Inggris pada awal abad ke-17. Istilah ini berasal dari bahasa Latin discriminat,[7] berakar dari kata dis (berarti memilah atau memisah) dan crimen (berarti diputusi berdasarkan suatu pertimbangan baik-buruk). Sebelum Perang Saudara Amerika pada abad ke-18, istilah "diskriminasi" hanya digunakan digunakan dalam arti biasa "untuk membedakan".[8] Setelah Perang Saudara Amerika, istilah "diskriminasi" berkembang sebagai kosakata bahasa Inggris untuk menjelaskan sikap prasangka negatif.[9]

Diskriminasi berkaitan dengan prasangka karena seorang yang mempunyai prasangka (seperti yang bersifat rasial) biasanya bertindak diskriminatif.[10] Tindakan diskriminasi dapat berkembang menjadi sumber penindasan.[11]

Di Indonesia, mengacu pada Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (HAM), pengertian diskriminasi adalah: setiap pembatasan, pelecehan, atau pengucilan yang langsung ataupun tak langsung didasarkan pada perbedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan, status sosial, status ekonomi, jenis kelamin, bahasa, keyakinan politik, yang berakibat pengurangan, penyimpangan atau penghapusan pengakuan, pelaksanaan atau penggunaan HAM dan kebebasan dasar dalam kehidupan baik individual maupun kolektif dalam bidang politik, ekonomi, hukum, sosial, budaya, dan aspek kehidupan sosial lainnya.[12]

Jenis diskriminasi

Ras atau etnis

Tanda Anti-Arab di Pantai Pattaya, Thailand
Grafiti antisemit di Lituania, yang bertuliskan Juden raus (bahasa Jerman untuk "orang Yahudi keluar") dan Hasse (mungkin salah mengeja Hass, bahasa Jerman untuk "kebencian")

Diskriminasi ras dan etnis membedakan individu berdasarkan perbedaan ras dan etnis yang nyata dan dirasakan dan merujuk pada berbagai bentuk hukuman etnis.[13][14] Hal ini juga dapat merujuk pada keyakinan bahwa kelompok manusia memiliki ciri-ciri perilaku yang berbeda sesuai dengan penampilan fisik dan dapat dibagi berdasarkan keunggulan satu ras di atas ras yang lainnya.[15][16][17][18] Bisa juga diartikan sebagai prasangka, diskriminasi, atau antagonisme yang ditujukan kepada orang lain karena mereka berbeda ras atau etnis.[16][17] Varian modern dari rasisme sering didasarkan pada persepsi sosial tentang perbedaan biologis antara masyarakat. Pandangan-pandangan ini dapat berbentuk tindakan sosial, praktik atau kepercayaan, atau sistem politik dengan ras-ras tertentu berkedudukan lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan ras-ras lainnya. Supremasi ras ini didasarkan pada sifat, kemampuan, atau kualitas yang dianggap dapat diwariskan turun temurun.[16][17][19] Pandangan ini telah menjadi kebijakan resmi pemerintah di beberapa negara, seperti Afrika Selatan selama era apartheid. Kebijakan diskriminatif terhadap etnis minoritas termasuk juga diskriminasi berbasis ras terhadap etnis India dan Tionghoa di Malaysia.[20] Setelah Perang Vietnam, banyak pengungsi Vietnam pindah ke Australia dan Amerika Serikat, tempat mereka menghadapi diskriminasi.[21]

Jenis kelamin

Seksisme adalah bentuk diskriminasi berdasarkan jenis kelamin atau gender seseorang. Diskriminasi ini sering dikaitkan dengan stereotip dan peran gender[22][23] dan mungkin termasuk keyakinan bahwa satu jenis kelamin atau gender secara intrinsik lebih unggul dari jenis kelamin yang lain.[24] Seksisme ekstrim dapat mendorong pelecehan seksual, pemerkosaan, dan bentuk-bentuk kekerasan seksual lainnya.[25] Diskriminasi gender termasuk seksisme dan diskriminasi terhadap orang-orang berdasarkan identitas gender mereka[26] atau gender atau perbedaan jenis kelamin mereka.[27] Diskriminasi gender secara khusus didefinisikan dalam hal ketidaksetaraan di tempat kerja.[27] Diskriminasi berdasarkan seks atau jenis kelamin mungkin timbul dari kebiasaan dan norma-norma sosial atau budaya.[28]

Usia

Ageisme atau diskriminasi usia adalah diskriminasi dan stereotip berdasarkan usia seseorang.[29] Pandangan ini merupakan seperangkat keyakinan, norma, dan nilai yang digunakan untuk membenarkan diskriminasi atau subordinasi berdasarkan usia seseorang.[30] Ageisme paling sering diarahkan pada orang tua, atau remaja dan anak-anak.[31][32]

Diskriminasi usia dalam perekrutan calon karyawan juga terdapat di Amerika Serikat. Joanna Lahey, profesor di The Bush School of Government and Public Service di Texas A&M, menemukan bahwa perusahaan-perusahan di sana 40% lebih mungkin untuk mewawancarai pelamar kerja dewasa muda dibandingkan pelamar kerja yang lebih tua.[33] Di Eropa, Stijn Baert, Jennifer Norga, Yannick Thuy dan Marieke Van Hecke, para peneliti di Universitas Ghent, menemukan rasio yang sebanding di Belgia. Studi mereka menunjukkan bahwa diskriminasi usia dilakukan berdasarkan aktivitas yang dilakukan oleh kandidat yang lebih tua setelah mereka menyelesaikan pendidikan mereka. Di Belgia, orang-orang tua hanya didiskriminasi jika mereka tidak aktif bekerja selama bertahun-tahun atau mempunyai pekerjaan yang tidak relevan.[34]

Agama atau kepercayaan

Pada 1990-an, Bhutan mengusir penduduk Hindunya atau memaksanya meninggalkan negara itu untuk melestarikan budaya dan identitas Buddhis Bhutan.

Diskriminasi agama adalah diskriminasi dengan memperlakukan orang atau kelompok secara berbeda dan merugikan karena apa yang mereka percaya atau tidak percayai atau karena perasaan mereka terhadap agama tertentu. Misalnya, populasi Yahudi di Jerman, dan sebagian besar Eropa, menjadi sasaran diskriminasi di bawah Adolf Hitler dan partai Nazi-nya antara tahun 1933 dan 1945. Mereka dipaksa tinggal di ghetto, mengenakan tanda pengenal bintang Daud di pakaian mereka, dan dikirim ke kamp konsentrasi dan kamp kematian di pedesaan Jerman dan Polandia, tempat merekadisiksa dan dibunuh, semua ini dilakukan karena agama Yahudi mereka. Banyak undang-undang (yang paling menonjol Hukum Nuremberg tahun 1935) memisahkan mereka yang beragama Yahudi karena dianggap mempunyai status lebih rendah dari populasi Kristen.

Pembatasan jenis pekerjaan yang dapat dilakukan oleh orang-orang Yahudi juga diberlakukan oleh otoritas Kristen. Penguasa lokal dan pejabat gereja menutup banyak profesi bagi orang-orang Yahudi yang religius, mendorong mereka ke dalam peran marginal yang dianggap inferior secara sosial, seperti pengumpulan pajak dan sewa dan peminjaman uang.[35] Jumlah orang Yahudi yang diizinkan untuk tinggal di tempat yang berbeda dibatasi; mereka terkonsentrasi di ghetto dan dilarang memiliki tanah. Di Arab Saudi, non-Muslim tidak diperbolehkan untuk mempraktikkan agama mereka di depan umum dan mereka tidak diperbolehkan memasuki Mekah dan Madinah.[36][37] Selain itu, pertemuan keagamaan non-Muslim secara privat dapat digerebek oleh polisi agama di sana.[37]

Bahasa

Kaum nasionalis di Corsica terkadang mengecat atau rambu lalu lintas dalam bahasa Prancis.

Keanekaragaman bahasa dilindungi dan dihormati oleh banyak negara yang menghargai keragaman budaya. Namun, orang terkadang mengalami perlakuan berbeda karena bahasa pilihan mereka dikaitkan dengan kelompok, kelas, atau kategori tertentu. Contoh penting adalah sentimen Anti-Prancis di Amerika Serikat serta sentimen Anti-Quebec di Kanada yang menargetkan orang-orang yang berbicara bahasa Prancis. Diskriminasi terjadi jika ada perlakuan yang merugikan terhadap seseorang atau sekelompok orang yang berbicara atau tidak berbicara bahasa atau bahasa tertentu. Contohnya adalah ketika ribuan penduduk asli Wayúu Kolombia diberi nama ejekan dan tanggal lahir yang sama, oleh pejabat pemerintah dalam sebuah kampanye untuk memberi mereka kartu identitas. Masalah ini tidak ditemukan sampai bertahun-tahun kemudian.[38]

Contoh penting lain dari diskriminasi linguistik adalah latar belakang Gerakan Bahasa Bengali di Pakistan, sebuah kampanye politik yang berperan penting dalam pembentukan negara Bangladesh. Pada tahun 1948, Mohammad Ali Jinnah mendeklarasikan bahasa Urdu sebagai bahasa nasional Pakistan dan mencap mereka yang mendukung penggunaan bahasa Bengali, bahasa yang paling banyak digunakan di negara bagian tersebut, sebagai musuh negara.[39]

Nama

Diskriminasi berdasarkan nama seseorang juga dapat terjadi. Para peneliti menunjukkan bahwa bentuk diskriminasi ini didasarkan pada arti nama, pengucapannya, keunikannya, afiliasi gendernya, dan afiliasi rasnya.[40][41][42][43][44] Penelitian lebih lanjut juga menunjukkan bahwa para perekrut karyawan di dunia nyata menghabiskan rata-rata hanya enam detik untuk meninjau setiap resume sebelum membuat keputusan awal "cocok/tidak cocok" dan bahwa nama seseorang adalah salah satu dari enam hal yang paling mereka fokuskan.[45] Prancis telah melarang untuk melihat nama seseorang di resume saat menyaring daftar awal kandidat yang paling memenuhi syarat. Britania Raya, Jerman, Swedia, dan Belanda juga telah bereksperimen dengan proses ringkasan tanpa nama.[46] Beberapa diskriminasi yang nyata dapat dijelaskan oleh faktor lain seperti frekuensi nama.[47] Efek dari diskriminasi nama berdasarkan kelancaran nama tidak begitu kentara, kecil dan tunduk pada norma yang berubah secara signifikan.[48]

Kebangsaan

Diskriminasi berdasarkan kebangsaan biasanya dimasukkan dalam undang-undang ketenagakerjaan.[49] Diskriminasi ini kadang-kadang dianggap tergabung dengan diskriminasi rasial,[50] meskipun dapat pula dipisahkan. Undang-undang yang mengaturnya bisa beragam, seperti melarang penolakan perekrutan berdasarkan kebangsaan, mengajukan pertanyaan tentang asal-usul, hingga larangan pemecatan, pensiun paksa, kompensasi dan gaji, dll., berdasarkan kebangsaan.

Diskriminasi atas dasar kebangsaan dapat menunjukkan "tingkat penerimaan" dalam tim olahraga atau kelompok kerja mengenai anggota tim baru dan karyawan yang mempunyai kebangsaan yang berbeda dari mayoritas anggota tim.[51]

Daerah

Diskriminasi wilayah atau geografis adalah suatu bentuk diskriminasi yang didasarkan pada wilayah tempat tinggal seseorang atau wilayah tempat seseorang dilahirkan. Ini berbeda dari diskriminasi nasional karena mungkin tidak didasarkan pada batas negara atau negara tempat tinggal korban, melainkan didasarkan pada prasangka terhadap wilayah tertentu dari satu atau lebih negara. Contohnya termasuk diskriminasi terhadap orang Tionghoa yang lahir di daerah pedesaan yang jauh dari kota-kota yang terletak di Tiongkok, dan diskriminasi terhadap orang Amerika yang berasal dari wilayah selatan atau utara Amerika Serikat. Hal ini sering disertai dengan diskriminasi yang didasarkan pada aksen, dialek, atau perbedaan budaya.[52]

Kasta

Menurut UNICEF dan Human Rights Watch, diskriminasi kasta berdampak kepada sekitar 250 juta orang di seluruh dunia dan terutama terjadi di beberapa negara di benua Asia (India, Sri Lanka, Bangladesh, Pakistan, Nepal, Jepang) dan Afrika.[53][54] Hingga 2011, terdapat 200 juta orang Dalit atau Kasta Terdaftar (sebelumnya dikenal sebagai "tak tersentuh") di India.[55]

Disabilitas

Diskriminasi terhadap penyandang disabilitas yang berpihak pada mereka yang bukan penyandang disabilitas disebut ableisme. Diskriminasi disabilitas memperlakukan individu non-disabilitas sebagai standar 'kehidupan normal', menghasilkan tempat dan layanan publik dan pribadi, pengaturan pendidikan, dan layanan sosial yang dibangun untuk melayani orang-orang 'normal', dengan demikian mengecualikan mereka yang memiliki berbagai disabilitas. Penelitian telah menunjukkan bahwa penyandang disabilitas tidak hanya membutuhkan pekerjaan agar mereka dapat mencari nafkah tetapi mereka juga membutuhkan pekerjaan untuk mempertahankan kesehatan mental dan kesejahteraan mereka. Pekerjaan memenuhi sejumlah kebutuhan dasar individu seperti tujuan kolektif, kontak sosial, status, dan aktivitas.[56] Penyandang disabilitas sering ditemukan terisolasi secara sosial dan pekerjaan adalah salah satu cara untuk mengurangi keterasingannya.

Orientasi seksual

Aksi demonstrasi kelompok sayap kanan di Rzeszów, Polandia yang bersikap diskriminatif terhadap kelompok minoritas LGBT.

Diskriminasi terbalik

Reverse discrimination berarti kecenderungan untuk menilai dan memperlakukan seseorang dari kelompok tertentu (biasanya kelompok yang menjadi target prasangka) dengan lebih baik dibanding perlakuan terhadap kelompok lainnya. Pada awalnya perlakuan tersebut mungkin menguntungkan kelompok target. Jadi seseorang melakukan reverse discrimination dengan cara memberikan kenaikan pangkat, gaji dan keuntungan lainnya. Untuk jangka pendek hal itu menguntungkan tetapi pada pekerjaan dan situasi tertentu pada jangka panjang hal tersebut akan merugikan.[57]

Legislasi atau undang-undang anti-diskriminasi

Australia

  • Undang-Undang Diskriminasi Rasial 1975 (RDA). Undang-undang tersebut dikelola oleh Komisi Hak Asasi Manusia Australia yang melarang perlakuan tidak adil terhadap seseorang karena ras, warna kulit, keturunan, asal kebangsaan atau etnis, atau status imigran.[58]
  • Undang-Undang Diskriminasi Seks 1984, adalah undang-undang yang melarang diskriminasi atas dasar terutama seksisme, termasuk hubungan atau status perkawinan, tanggung jawab keluarga dan sejenisnya.[59]
  • Undang-Undang Diskriminasi Cacat 1992, merupakan undang-undang yang melarang diskriminasi terhadap seseorang dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk pekerjaan, pendidikan, mendapatkan atau menggunakan layanan, menyewa atau membeli rumah, atau mengakses tempat-tempat umum karena mereka cacat.[60]
  • Undang-Undang Diskriminasi Usia 2004, merupakan undang-undang yang melarang diskriminasi terhadap orang-orang atas dasar usia di bidang kerja, pendidikan, akses ke tempat, penyediaan barang, layanan dan fasilitas, akomodasi, administrasi Hukum dan lain sebagainya.[61]

Kanada

  • Human Rights Code (Ontario) 1962, yang melarang menjamin persamaan di depan hukum dan melarang diskriminasi dalam bidang sosial, seperti pekerjaan, menggunakan layanan atau fasilitas publik atas dasar suku, ras, agama, warna kulit, kebangsaan, atau tempat asal.[62]
  • Undang-Undang Hak Asasi Manusia Kanada. Undang-undang tersebut dibuat pada tahun 1977 dengan tujuan untuk memastikan kesetaraan kesempatan dengan melarang diskriminasi atas dasar ras, usia, jenis kelamin, dan berbagai kategori lainnya.[63]

Indonesia

Di Indonesia ditetapkan peraturan perundang-undangan yang mengandung ketentuan tentang penghapusan segala bentuk diskriminasi ras dan etnis, yaitu UU 40 tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis.

Dasar hukum UU Nomor 40 tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis adalah sebagai berikut :[64]

  1. Pasal 20, Pasal 21, Pasal 27 ayat (1), Pasal 28B ayat (2), Pasal 28D ayat (1), dan Pasal 28I ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
  2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1999 tentang Pengesahan International Convention on The Elimination of All Forms of Racial Discrimination 1965 (Konvensi Internasional tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial, 1965) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3852);
  3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3886);

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b Altman, Andrew (2020). Zalta, Edward N., ed. Discrimination (edisi ke-Winter 2020). Metaphysics Research Lab, Stanford University. 
  2. ^ "What drives discrimination and how do we stop it?". www.amnesty.org (dalam bahasa Inggris). Amnesty International. Diakses tanggal 2020-10-13. Discrimination occurs when a person is unable to enjoy his or her human rights or other legal rights on an equal basis with others because of an unjustified distinction made in policy, law or treatment. 
  3. ^ "Definition of DISCRIMINATION". www.merriam-webster.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-03-27. 
  4. ^ a b "Discrimination: What it is, and how to cope". American Psychological Association. 2019-10-31. Diakses tanggal 2020-10-13. Discrimination is the unfair or prejudicial treatment of people and groups based on characteristics such as race, gender, age or sexual orientation. 
  5. ^ "discrimination, definition". Cambridge Dictionaries Online. Cambridge University. Diakses tanggal March 29, 2013. 
  6. ^ Introduction to sociology. 7th ed. New York: W. W. Norton & Company Inc, 2009. p. 334.
  7. ^ "Definition of discrimination; Origin". Oxford Dictionaries. Oxford University. Diakses tanggal 21 November 2020. 
  8. ^ Rabe, Johan (2001). Equality, Affirmative Action and Justice (dalam bahasa Inggris). BoD – Books on Demand. hlm. 41. ISBN 978-3-8311-2832-7. 
  9. ^ JA, Denny (2014-03-01). Menjadi Indonesia Tanpa Diskriminasi. Inspirasi.Co. hlm. 6. ISBN 978-979-98078-3-0. 
  10. ^ Laporan hukum & HAM LBH Jakarta. Lembaga Bantuan Hukum Jakarta. 2006. hlm. 25. 
  11. ^ Liliweri, Alo (2018-09-01). Prasangka, Konflik, dan Komunikasi Antarbudaya. Prenada Media. hlm. 80. ISBN 978-602-422-609-1. 
  12. ^ UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 1999 TENTANG HAK ASASI MANUSIA. Diakses pada 21 November 2020.
  13. ^ Kislev, Elyakim (2016-09-19). "Deciphering the 'Ethnic Penalty' of Immigrants in Western Europe: A Cross-Classified Multilevel Analysis". Social Indicators Research. 134 (2): 725–745. doi:10.1007/s11205-016-1451-x. 
  14. ^ Carmichael, F.; Woods, R. (2000). "Ethnic Penalties in Unemployment and Occupational Attainment: Evidence for Britain". International Review of Applied Economics. 14 (1): 71–98. doi:10.1080/026921700101498. 
  15. ^ Dennis, Rutledge M. (1995). "Social Darwinism, scientific racism, and the metaphysics of race". Journal of Negro Education. 64 (3): 243–52. doi:10.2307/2967206. JSTOR 2967206. 
  16. ^ a b c Racism Oxford Dictionaries
  17. ^ a b c Ghani, Navid (2008). "Racism". Dalam Schaefer, Richard T. Encyclopedia of Race, Ethnicity, and Society. SAGE. hlm. 1113–1115. ISBN 978-1-4129-2694-2. 
  18. ^ Newman, D. M. (2012). Sociology : exploring the architecture of everyday life (edisi ke-9th). Los Angeles: SAGE. hlm. 405. ISBN 978-1-4129-8729-5. racism: Belief that humans are subdivided into distinct groups that are different in their social behavior and innate capacities and that can be ranked as superior or inferior. 
  19. ^ Newman, D.M. (2012). Sociology: exploring the architecture of everyday life (edisi ke-9th). Los Angeles: Sage. hlm. 405. ISBN 978-1-4129-8729-5. racism: Belief that humans are subdivided into distinct groups that are different in their social behavior and innate capacities and that can be ranked as superior or inferior. 
  20. ^ "Malaysia's lingering ethnic divide". March 4, 2008. BBC News.
  21. ^ Levine, Bertram. (2005). "Not All Black and White". J. Cropp (Ed.), Resolving Racial Conflict, 193-218. London: University of Missouri Press.
  22. ^ Matsumoto, David (2001). The Handbook of Culture and PsychologyAkses gratis dibatasi (uji coba), biasanya perlu berlangganan. Oxford University Press. hlm. 197. ISBN 978-0-19-513181-9. 
  23. ^ Nakdimen, K. A. (1984). "The Physiognomic Basis of Sexual Stereotyping". American Journal of Psychiatry. 141 (4): 499–503. doi:10.1176/ajp.141.4.499. PMID 6703126. 
  24. ^ Witt, Jon (2017). SOC 2018 (edisi ke-5th). New York: McGraw-Hill Education. ISBN 9781259702723. OCLC 968304061. [halaman dibutuhkan]
  25. ^ Forcible Rape Institutionalized Sexism in the Criminal Justice System| Gerald D. Robin Division of Criminal Justice, University of New Haven
  26. ^ Macklem, Tony (2003). Beyond Comparison: Sex and Discrimination. New York: Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-82682-2. 
  27. ^ a b Sharyn Ann Lenhart (2004). Clinical Aspects of Sexual Harassment and Gender Discrimination: Psychological Consequences and Treatment Interventions. Routledge. hlm. 6. ISBN 978-1135941314. Diakses tanggal April 20, 2018. GENDER OR SEX DISCRIMINATION: This term refers to the types of gender bias that have a negative impact. The term has legal, as well as theoretical and psychological, definitions. Psychological consequences can be more readily inferred from the latter, but both definitions are of significance. Theoretically, gender discrimination has been described as (1) the unequal rewards that men and women receive in the workplace or academic environment because of their gender or sex difference (DiThomaso, 1989); (2) a process occurring in work or educational settings in which an individual is overtly or covertly limited access to an opportunity or a resource because of a sex or is given the opportunity or the resource reluctantly and may face harassment for picking it (Roeske & Pleck, 1983); or (3) both. 
  28. ^ Christina Macfarlane, Sean Coppack and James Masters. "FIFA must act after death of Iran's 'Blue Girl,' says activist". CNN. 
  29. ^ "Definition of Ageism". Oxford Dictionaries. Oxford University Press. Diakses tanggal December 4, 2012. 
  30. ^ Kirkpatrick, George R.; Katsiaficas, George N.; Kirkpatrick, Robert George; Mary Lou Emery (1987). Introduction to critical sociology. Ardent Media. hlm. 261. ISBN 978-0-8290-1595-9. Diakses tanggal January 28, 2011. 
  31. ^ Wilkinson J and Ferraro K, "Thirty Years of Ageism Research". In Nelson T (ed). Ageism: Stereotyping and Prejudice Against Older Persons. Massachusetts Institute of Technology, 2002
  32. ^ "Young and Oppressed". youthrights.org. Retrieved April 11, 2012. Error in webarchive template: Check |url= value. Empty.
  33. ^ Lahey, J. (2005) Do Older Workers Face Discrimination? Boston College. Error in webarchive template: Check |url= value. Empty.
  34. ^ Baert, S., Norga, J., Thuy, Y., Van Hecke, M. (In press) Getting Grey Hairs in the Labour Market: An Alternative Experiment on Age Discrimination Journal of Economic Psychology.
  35. ^ "Did Discrimination Enhance Intelligence of Jews?". National Geographic News. July 18, 2005 Error in webarchive template: Check |url= value. Empty.
  36. ^ Sandra Mackey's account of her attempt to enter Mecca in Mackey, Sandra (1987). The Saudis: Inside the Desert Kingdom. W. W. Norton & Company. hlm. 63–64. ISBN 978-0-393-32417-4. 
  37. ^ a b Department Of State. The Office of Electronic Information, Bureau of Public Affairs (2008-09-19). "Saudi Arabia". 2001-2009.state.gov (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-07-24. 
  38. ^ Brodzinsky, Sibylla (October 3, 2011). "Colombian clans who speak no Spanish mocked with joke names on ID cards". 
  39. ^ Hossain & Tollefson 2006, p. 345.
  40. ^ Silberzhan, Raphael (May 19, 2013). "It Pays to be Herr Kaiser". Psychological Science. 24 (12): 2437–2444. doi:10.1177/0956797613494851. PMID 24113624. 
  41. ^ Laham, Simon (December 9, 2011). "The name-pronunciation effect: Why people like Mr. Smith more than Mr. Colquhoun". Journal of Experimental Social Psychology. 48 (2012): 752–756. doi:10.1016/j.jesp.2011.12.002. 
  42. ^ Cotton, John (July 2007). "The "name game": affective and hiring reactions to first names". Journal of Managerial Psychology. 23 (1): 18–39. doi:10.1108/02683940810849648. 
  43. ^ Bertrand, Marianne (September 2004). "Are Emily and Brendan More Employable than Lakisha and Jamaal?" (PDF). The American Economic Review. 94 (4): 991–1013. doi:10.1257/0002828042002561. 
  44. ^ Easton, Stephen (June 30, 2017). "Blind recruiting study suggests positive discrimination common in the APS". The Mandarin. 
  45. ^ Smith, Jacquelyn (November 4, 2014). "Here's What Recruiters Look At In The 6 Seconds They Spend On Your Résumé". Business Insider. 
  46. ^ "No names, no bias". The Economist. October 29, 2015. 
  47. ^ Silberzhan, Raphael; Simonsohn, Uri; Uhlmann, Eric (February 4, 2014). "Matched-Names Analysis Reveals No Evidence of Name-Meaning Effects: A Collaborative Commentary on Silberzahn and Uhlmann" (PDF). Psychological Science. 25 (7): 1504–1505. doi:10.1177/0956797614533802. PMID 24866920. 
  48. ^ "The Power of Names". The New York Times. May 29, 2013. 
  49. ^ Race, Color, National Origin and Ancestry, State of Wisconsin Error in webarchive template: Check |url= value. Empty.
  50. ^ "Race and National Origin Discrimination". Office for Civil Rights. U.S. Department of Education. Diakses tanggal December 16, 2017. 
  51. ^ Christiane Schwieren, Mechanisms Underlying Nationality-Based Discrimination in Teams. A Quasi-Experiment Testing Predictions From Social Psychology and Microeconomics Error in webarchive template: Check |url= value. Empty., Maastricht University
  52. ^ "Accent Discrimination Law and Legal Definition". USLegal. 
  53. ^ "Discrimination". UNICEF. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-06-08. 
  54. ^ "Global Caste Discrimination". Human Rights Watch. Diarsipkan dari versi asli tanggal November 15, 2008. Diakses tanggal April 26, 2016. 
  55. ^ "India: Official Dalit population exceeds 200 million". International Dalit Solidarity Network. May 29, 2013. Diakses tanggal July 30, 2014. 
  56. ^ Vornholt, Katharina; Sjir Uitdewilligen; Frans J.N. Nijhuis (December 2013). "Factors Affecting the Acceptance of People with Disabilities at Work: A Literature Review". Journal of Occupational Rehabilitation. 23 (4): 463–75. doi:10.1007/s10926-013-9426-0. PMID 23400588. 
  57. ^ Joko Kuncoro (2007). "Prasangka dan Diskriminasi". Jurnal Psikologi Proyeksi. 2 (2): 12–13. 
  58. ^ "The Racial Discrimination Act". Common Grace (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-11-29. 
  59. ^ "Sex Discrimination Act | Equal Opportunity Commission". eoc.sa.gov.au. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-12-09. Diakses tanggal 2020-11-30. 
  60. ^ "Disability discrimination | Australian Human Rights Commission". humanrights.gov.au. Diakses tanggal 2020-11-30. 
  61. ^ "Age Discrimination Act 2004" (PDF). adsdatabase.ohchr.org. hlm. 1. Diakses tanggal 30 November 2020. 
  62. ^ "Ontario Human Rights Code 1962". www.ohrc.on.ca. Diakses tanggal 30 November 2020. 
  63. ^ "Canadian Human Rights Act | The Canadian Encyclopedia". thecanadianencyclopedia.ca. Diakses tanggal 2020-11-30. 
  64. ^ "UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG PENGHAPUSAN DISKRIMINASI RAS DAN ETNIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA". jdih.kemenkeu.go.id. Diakses tanggal 2020-11-30. 

Daftar Pustaka

Pranala luar