Lompat ke isi

Rabdomiolisis: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 50: Baris 50:
| Banyak obat meningkatkan risiko rabdomiolisis. Obat tersebut terutama:
| Banyak obat meningkatkan risiko rabdomiolisis. Obat tersebut terutama:


* [[Statin]] dan fibrat. Statin dan rabdomiolisis dijelaskan lebih detil di bawah.
* [[Statin]] dan fibrat, keduanya digunakan untuk [[Hiperkolesterolemia|kolesterol tinggi]], terutama dalam kombinasi; cerivastatin (Baycol) ditarik pada tahun 2001 setelah banyak laporan rabdomiolisis. Statin lain memiliki risiko kecil 0,44 kasus per 10.000 orang-tahun. [[Gagal ginjal kronis|Penyakit ginjal kronis]] sebelumnya dan [[hipotiroidisme]] meningkatkan risiko miopati karena statin. Ini juga lebih sering terjadi pada orang tua, mereka yang cacat parah, dan ketika statin digunakan dalam kombinasi dengan obat-obatan tertentu lainnya, seperti [[Siklosporina|siklosporin]].
* Obat [[antipsikotik]] dapat menyebabkan sindrom neuroleptik maligna, yang dapat menyebabkan kekakuan otot yang parah dengan rabdomiolisis dan [[Demam|hiperpireksia]]
* Obat [[antipsikotik]] dapat menyebabkan sindrom neuroleptik maligna, yang dapat menyebabkan kekakuan otot yang parah dengan rabdomiolisis dan [[Demam|hiperpireksia]]
* Agen penghambat neuromuskular yang digunakan dalam [[anestesi]] dapat menyebabkan hipertermia maligna, juga terkait dengan rabdomiolisis
* Agen penghambat neuromuskular yang digunakan dalam [[anestesi]] dapat menyebabkan hipertermia maligna, juga terkait dengan rabdomiolisis
Baris 66: Baris 66:
| Kerusakan otot autoimun: polimiositis, dermatomiositis
| Kerusakan otot autoimun: polimiositis, dermatomiositis
|}
|}

===Statin dan rabdomiolisis===
Statin digunakan untuk [[Hiperkolesterolemia|kolesterol tinggi]], terutama dalam kombinasi. Cerivastatin (Baycol) ditarik pada tahun 2001 setelah banyak laporan rabdomiolisis.<ref>{{Cite journal|last=Furberg|first=Curt D|last2=Pitt|first2=Bertram|date=2001|title=[No title found]|url=http://trialsjournal.biomedcentral.com/articles/10.1186/cvm-2-5-205|journal=Current Controlled Trials in Cardiovascular Medicine|volume=2|issue=5|pages=205|doi=10.1186/CVM-2-5-205|pmc=PMC59524|pmid=11806796}}</ref> Statin lain memiliki risiko kecil 0,44 kasus per 10.000 orang-tahun. [[Gagal ginjal kronis|Penyakit ginjal kronis]] sebelumnya dan [[hipotiroidisme]] meningkatkan risiko miopati karena statin.<ref>{{Cite journal|last=Ballantyne|first=Christie M.|last2=Corsini|first2=Alberto|last3=Davidson|first3=Michael H.|last4=Holdaas|first4=Hallvard|last5=Jacobson|first5=Terry A.|last6=Leitersdorf|first6=Eran|last7=März|first7=Winfried|last8=Reckless|first8=John P. D.|last9=Stein|first9=Evan A.|date=2003-03-10|title=Risk for Myopathy With Statin Therapy in High-Risk Patients|url=http://archinte.jamanetwork.com/article.aspx?doi=10.1001/archinte.163.5.553|journal=Archives of Internal Medicine|language=en|volume=163|issue=5|pages=553|doi=10.1001/archinte.163.5.553|issn=0003-9926}}</ref> Ini juga lebih sering terjadi pada orang tua, cedera parah, dan ketika statin digunakan dalam kombinasi dengan obat-obatan tertentu lainnya, seperti [[Siklosporina|siklosporin]].<ref>{{Cite journal|last=Tong|first=J|last2=Laport|first2=G|last3=Lowsky|first3=R|date=2005-10|title=Rhabdomyolysis after concomitant use of cyclosporine and simvastatin in a patient transplanted for multiple myeloma|url=http://www.nature.com/articles/1705128|journal=Bone Marrow Transplantation|language=en|volume=36|issue=8|pages=739–740|doi=10.1038/sj.bmt.1705128|issn=0268-3369}}</ref>

===Predisposisi genetik===
Rabdomiolisis berulang dapat terjadi akibat defisiensi enzim otot yang biasanya diwariskan dan sering muncul selama masa kanak-kanak.<ref name="Bosch2009">{{Cite journal|date=July 2009|title=Rhabdomyolysis and acute kidney injury|url=https://semanticscholar.org/paper/e056958acc09da01950fedea61de7100da4ef590|journal=The New England Journal of Medicine|volume=361|issue=1|pages=62–72|doi=10.1056/NEJMra0801327|pmid=19571284|vauthors=Bosch X, Poch E, Grau JM}}</ref> <ref name="Elsayed">{{Cite journal|date=January 2010|title=Rhabdomyolysis: a review, with emphasis on the pediatric population|journal=Pediatric Nephrology|volume=25|issue=1|pages=7–18|doi=10.1007/s00467-009-1223-9|pmid=19529963|vauthors=Elsayed EF, Reilly RF}}</ref> Banyak penyakit otot struktural menunjukkan episode rabdomiolisis yang dipicu oleh olahraga, anestesi sistemik, atau salah satu penyebab rabdomiolisis lainnya yang tercantum di atas.<ref name="Bosch2009" /> Kombinasi gangguan otot yang diwariskan dan infeksi menyebabkan sebagian besar rabdomiolisis pada anak-anak.<ref name="Elsayed" />

Berikut gangguan turunan dari suplai energi otot dapat menyebabkan rabdomiolisis berulang dan biasanya karena aktivitas:<ref name="Bosch2009">{{Cite journal|date=July 2009|title=Rhabdomyolysis and acute kidney injury|url=https://semanticscholar.org/paper/e056958acc09da01950fedea61de7100da4ef590|journal=The New England Journal of Medicine|volume=361|issue=1|pages=62–72|doi=10.1056/NEJMra0801327|pmid=19571284|vauthors=Bosch X, Poch E, Grau JM}}</ref> <ref name="Elsayed">{{Cite journal|date=January 2010|title=Rhabdomyolysis: a review, with emphasis on the pediatric population|journal=Pediatric Nephrology|volume=25|issue=1|pages=7–18|doi=10.1007/s00467-009-1223-9|pmid=19529963|vauthors=Elsayed EF, Reilly RF}}</ref> <ref name="Guis2005">{{Cite journal|date=October 2005|title=Pathophysiology and clinical presentations of rhabdomyolysis|journal=Joint Bone Spine|volume=72|issue=5|pages=382–91|doi=10.1016/j.jbspin.2004.04.010|pmid=16214072|vauthors=Guis S, Mattei JP, Cozzone PJ, Bendahan D}}</ref>
* Cacat [[glikolisis]] dan [[glikogenolisis]]: [[penyakit McArdle]], defisiensi fosfofruktokinase, [[Penyakit Hers|penyakit penyimpanan glikogen VIII, IX, X]] dan [[Laktat dehidrogenase|XI]]
* Cacat metabolisme lipid: defisiensi karnitin palmitoiltransferase I dan II, defisiensi subtipe asil KoA dehidrogenase (LCAD, SCAD, MCAD, VLCAD, defisiensi 3-hidroksiasil-koenzim A dehidrogenase), defisiensi tiolase
* Miopati mitokondria : defisiensi [[suksinat dehidrogenase]], [[sitokrom c oksidase]], dan [[Ubikuinon|koenzim Q10]]
* Lainnya: defisiensi glukosa-6-fosfat dehidrogenase, defisiensi deaminase myoadenylate, dan [[distrofi otot]]


== Mekanisme ==
== Mekanisme ==

Revisi per 26 Februari 2022 00.08

Rabdomiolisis
Urin pengidap rabdomiolisis memiliki ciri berupa warna coklat yang disebabkan oleh mioglobinuria
Informasi umum
Pelafalan
SpesialisasiKedokteran gawat darurat Sunting ini di Wikidata
Prevalensi26.000 per tahun (Amerika Serikat)[1]

Rabdomiolisis adalah suatu keadaan ketika otot rangka mengalami kerusakan dengan cepat. Hal ini dapat menyebabkan kebocoran protein otot mioglobin ke urin, sehingga warnanya menjadi seperti teh. Gejala-gejala lainnya yaitu sakit otot, rasa lemah, muntah dan pusing, serta detak jantung menjadi tidak biasa. Mioglobin sendiri dapat membahayakan ginjal dan dapat memicu gagal ginjal.

Kerusakan otot sering kali disebabkan oleh cedera remuk, olahraga yang terlalu berat, obat-obatan, atau penggunaan obat-obatan terlarang. Penyebab lainnya adalah infeksi, cedera listrik, sengatan panas, kurangnya aliran darah ke kaki, atau gigitan ular. Beberapa orang juga dilahirkan dengan kondisi otot yang lebih rentan terkena rabdomiolisis. Diagnosis biasanya dilakukan dengan strip tes urin yang positif "darah", tetapi urin tidak mengandung sel darah merah saat diperiksa dengan mikroskop. Tes darah menunjukkan kreatin kinase yang lebih besar dari 1.000 U/L, dan untuk kasus yang parah bisa mencapai 5.000 U/L.

Penyakit ini ditangani dengan menyuntikkan cairan infus dalam jumlah besar. Terapi lain yaitu dialisis atau hemofiltrasi untuk kasus yang lebih parah. Begitu hasil tes urin keluar, natrium bikarbonat dan manitol biasanya digunakan, tetapi keefektifan agen ini tidak diperkuat oleh bukti. Komplikasi yang dapat terjadi adalah kadar kalium dalam darah yang tinggi, kadar kalsium dalam darah yang rendah, persebaran bekuan darah, dan sindrom kompartemen.

Rabdomiolisis dialami oleh sekitar 26.000 orang setiap tahunnya di Amerika Serikat. Walaupun sudah pernah dibahas sepanjang sejarah, rabdomiolisis baru dideskripsikan pertama kali pada masa modern setelah terjadinya gempa bumi pada tahun 1908. Penemuan-penemuan penting mengenai mekanisme rabdomiolisis diperoleh selama pengeboman kota London dari udara pada tahun 1941. Kondisi ini menjadi masalah besar bagi mereka yang terluka akibat gempa bumi.

Gejala dan tanda

Gejala rabdomiolisis tergantung pada tingkat keparahan dan apakah terjadi gagal ginjal. Bentuk yang lebih ringan tidak menyebabkan gejala otot, dan diagnosis didasarkan pada tes darah yang ditemukan abnormal saat sedang dilakukan pemeriksaan penyakit lain. Rabdomiolisis yang lebih parah ditandai dengan nyeri otot, nyeri tekan, kelemahan dan pembengkakan pada otot yang terkena.[2] Jika pembengkakan terjadi sangat cepat, seperti yang terjadi pada cedera remuk setelah seseorang dilepaskan dari bawah reruntuhan, pergerakan aliran darah ke otot yang rusak dapat menyebabkan tekanan darah rendah dan syok. Gejala lain bersifat tidak spesifik dan disebabkan oleh kerusakan jaringan otot atau penyakit lain yang mendasari dari kerusakan otot.[2][3][4] Pelepasan komponen jaringan otot ke dalam aliran darah menyebabkan gangguan elektrolit, yang dapat menyebabkan mual, muntah, kebingungan, koma, atau detak dan irama jantung yang tidak normal (aritmia). Urin mungkin gelap, sering digambarkan sebagai "berwarna teh", karena adanya mioglobin. Kerusakan pada ginjal dapat menyebabkan penurunan atau tidak adanya produksi urin, biasanya 12 hingga 24 jam jam setelah kerusakan otot awal.[3][4]

Pembengkakan otot yang rusak kadang-kadang menyebabkan sindrom kompartemen yaitu adanya kompresi jaringan di sekitarnya, seperti saraf dan pembuluh darah, di kompartemen fasia yang sama, menyebabkan hilangnya suplai darah dan kerusakan fungsi pada bagian tubuh yang disuplai oleh struktur ini. Gejala komplikasi ini termasuk nyeri atau berkurangnya sensasi pada anggota tubuh yang terkena.[3][5] Komplikasi kedua yang diketahui yaitu koagulasi intravaskular diseminata (DIC), yaitu gangguan pada pembekuan darah yang dapat menyebabkan perdarahan tak terkendali.[3][4][5]

Penyebab

Segala bentuk kerusakan otot dengan tingkat keparahan yang cukup dapat menyebabkan rabdomiolsis.[4] Beberapa penyebab dapat hadir secara bersamaan dalam satu individu.[2] Beberapa orang memiliki gangguan otot sebelumnya yang mendasarinya, biasanya bersifat turun-temurun, yang membuat mereka lebih rentan terhadap rabdomiolisis.[2]

Penyebab umum dan penting
Jenis Penyebab
Terkait olahraga Latihan fisik yang ekstrim (terutama ketika kurang terhidrasi), delirium tremens (penghentian alkohol), tetanus, kejang berkepanjangan atau status epileptikus
Cedera remuk Sindrom Bywaters, cedera ledakan, kecelakaan mobil, penyiksaan atau pelecehan fisik, atau kurungan dalam posisi tetap seperti setelah stroke, karena keracunan alkohol atau operasi berkepanjangan
Suplai darah Trombosis arteri (pembentukan bekuan darah secara lokal) atau emboli (penggumpalan atau kotoran lain dari tempat lain di tubuh), penjepitan arteri selama operasi
Metabolisme Keadaan hiperosmolar hiperglikemik, hiper dan hiponatremia (peningkatan atau penurunan kadar natrium darah), hipokalemia (kadar kalium rendah), hipokalsemia (kadar kalsium rendah), hipofosfatemia (kadar fosfat rendah), ketoasidosis (misalnya pada ketoasidosis diabetikum) atau hipotiroidisme (fungsi tiroid rendah)
Suhu tubuh Hipertermia (suhu tubuh tinggi) dan penyakit panas, hipotermia (suhu tubuh sangat rendah)
Obat dan toksin Banyak obat meningkatkan risiko rabdomiolisis. Obat tersebut terutama:
  • Statin dan fibrat. Statin dan rabdomiolisis dijelaskan lebih detil di bawah.
  • Obat antipsikotik dapat menyebabkan sindrom neuroleptik maligna, yang dapat menyebabkan kekakuan otot yang parah dengan rabdomiolisis dan hiperpireksia
  • Agen penghambat neuromuskular yang digunakan dalam anestesi dapat menyebabkan hipertermia maligna, juga terkait dengan rabdomiolisis
  • Obat-obatan yang menyebabkan sindrom serotonin, seperti SSRI
  • Obat-obatan yang mengganggu kadar kalium, seperti diuretik

Toksin yang terkait dengan rabdomiolisis adalah logam berat dan racun dari serangga atau ular. Jamur seperti Russula subnigricans dan Tricholoma equestre diketahui menyebabkan rabdomiolisis. Penyakit Haff adalah rabdomiolisis setelah mengonsumsi ikan; penyebab toksik diduga tetapi belum terbukti.

Narkoba untuk rekreasi, termasuk: alkohol, amfetamin, kokain, heroin, ketamin, dan MDMA (ekstasi)

Infeksi Virus Coxsackie, virus influenza A dan virus influenza B, virus Epstein-Barr, infeksi HIV primer, Plasmodium falciparum (malaria), virus herpes, Legionella pneumophila. dan salmonella
Inflamasi Kerusakan otot autoimun: polimiositis, dermatomiositis

Statin dan rabdomiolisis

Statin digunakan untuk kolesterol tinggi, terutama dalam kombinasi. Cerivastatin (Baycol) ditarik pada tahun 2001 setelah banyak laporan rabdomiolisis.[6] Statin lain memiliki risiko kecil 0,44 kasus per 10.000 orang-tahun. Penyakit ginjal kronis sebelumnya dan hipotiroidisme meningkatkan risiko miopati karena statin.[7] Ini juga lebih sering terjadi pada orang tua, cedera parah, dan ketika statin digunakan dalam kombinasi dengan obat-obatan tertentu lainnya, seperti siklosporin.[8]

Predisposisi genetik

Rabdomiolisis berulang dapat terjadi akibat defisiensi enzim otot yang biasanya diwariskan dan sering muncul selama masa kanak-kanak.[9] [10] Banyak penyakit otot struktural menunjukkan episode rabdomiolisis yang dipicu oleh olahraga, anestesi sistemik, atau salah satu penyebab rabdomiolisis lainnya yang tercantum di atas.[9] Kombinasi gangguan otot yang diwariskan dan infeksi menyebabkan sebagian besar rabdomiolisis pada anak-anak.[10]

Berikut gangguan turunan dari suplai energi otot dapat menyebabkan rabdomiolisis berulang dan biasanya karena aktivitas:[9] [10] [11]

Mekanisme

Diagnosis

Diagnosis rabdomiolisis dapat dicurigai pada siapa saja yang menderita trauma, cedera remuk atau diam/imobilisasi berkepanjangan, tetapi juga dapat diidentifikasi pada tahap selanjutnya karena fungsi ginjal yang memburuk (peningkatan atau peningkatan abnormal kadar kreatinin dan urea, penurunan produksi urin), atau perubahan warna urin menjadi coklat kemerahan.[5]

Prognosis

Prognosis tergantung pada penyebab yang mendasari dan apakah ada komplikasi yang terjadi. Pasien rabdomiolisis dengan penyulit gangguan ginjal akut memiliki tingkat kematian 20%.[4] Jika pasien masuk ke ICU, maka dikaitkan dengan kematian 22% jika tanpa cedera ginjal akut, dan 59% jika disertai kerusakan ginjal.[2] Kebanyakan orang yang mengalami gangguan ginjal akibat rabdomiolisis, ginjal akan sepenuhnya pulih.[2]

Sejarah

Di zaman modern, laporan awal dari gempa Messina 1908 dan Perang Dunia I tentang gagal ginjal setelah cedera diikuti oleh penelitian oleh dokter London Eric Bywaters dan Desmond Beall, yang bekerja di Royal Postgraduate Medical School dan National Institute for Medical Research, pada empat korban The Blitz pada 1941.[12][13] Mioglobin ditunjukkan dalam urin korban dengan spektroskopi, dan dicatat bahwa ginjal korban mirip dengan pasien yang memiliki hemoglobinuria (hemoglobin daripada mioglobin yang menjadi penyebab kerusakan ginjal). Pada 1944, Bywaters menunjukkan secara eksperimental bahwa gagal ginjal terutama disebabkan oleh mioglobin.[5][13] Selama perang, tim dokter melakukan perjalanan ke daerah yang dibom untuk memberikan dukungan medis, terutama dengan cairan infus, karena dialisis belum tersedia.[13] Prognosis gagal ginjal akut membaik secara tajam ketika dialisis ditambahkan ke pengobatan suportif, yang pertama kali terjadi selama Perang Korea 1950-1953.[14]

Hewan lainnya

Rabdomiolisis dikenali terjadi pada kuda.[15] Kuda dapat mengembangkan sejumlah gangguan otot, banyak di antaranya dapat berkembang menjadi rabdomiolisis. Dari jumlah tersebut, beberapa menyebabkan serangan terisolasi dari rabdomiolisis (misalnya kekurangan vitamin E dan selenium, keracunan yang terkait dengan padang rumput, atau racun pertanian seperti organofosfat), sementara yang lain mempengaruhi rabdomiolisis kelelahan (misalnya penyakit herediter miopati penyimpanan polisakarida kuda). Sebanyak 5-10% kuda ras murni dan beberapa kuda ras standar menderita kondisi rabdomiolisis kelelahan kuda; tidak ada penyebab spesifik yang telah diidentifikasi, tetapi diduga ada gangguan regulasi kalsium otot yang mendasarinya.[16]

Rabdomiolisis mempengaruhi kuda juga dapat terjadi pada wabah; ini telah dilaporkan di banyak negara Eropa, dan kemudian di Kanada, Australia, dan Amerika Serikat. Ini telah disebut sebagai "miopati atipikal" atau "mioglobinuria dengan etiologi yang tidak diketahui". Belum ada penyebab tunggal yang ditemukan, tetapi berbagai mekanisme telah diusulkan, dan pola musiman telah diamati. Tingkat kreatin kinase terdeteksi sangat tinggi, dan membawa kematian sebesar 89%.[16]

Referensi

  1. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama AFP2002
  2. ^ a b c d e f Bosch X, Poch E, Grau JM (July 2009). "Rhabdomyolysis and acute kidney injury". The New England Journal of Medicine. 361 (1): 62–72. doi:10.1056/NEJMra0801327. PMID 19571284. 
  3. ^ a b c d Sauret JM, Marinides G, Wang GK (March 2002). "Rhabdomyolysis". American Family Physician. 65 (5): 907–12. PMID 11898964. 
  4. ^ a b c d e Huerta-Alardín AL, Varon J, Marik PE (April 2005). "Bench-to-bedside review: Rhabdomyolysis -- an overview for clinicians". Critical Care. 9 (2): 158–69. doi:10.1186/cc2978. PMC 1175909alt=Dapat diakses gratis. PMID 15774072. 
  5. ^ a b c d Vanholder, Raymond; Sever, Mehmet Sükrü; Erek, Ekrem; Lameire, Norbert (2000-08). "Rhabdomyolysis". Journal of the American Society of Nephrology: JASN. 11 (8): 1553–1561. doi:10.1681/ASN.V1181553. ISSN 1046-6673. PMID 10906171. 
  6. ^ Furberg, Curt D; Pitt, Bertram (2001). "[No title found]". Current Controlled Trials in Cardiovascular Medicine. 2 (5): 205. doi:10.1186/CVM-2-5-205. PMC 59524alt=Dapat diakses gratis. PMID 11806796. 
  7. ^ Ballantyne, Christie M.; Corsini, Alberto; Davidson, Michael H.; Holdaas, Hallvard; Jacobson, Terry A.; Leitersdorf, Eran; März, Winfried; Reckless, John P. D.; Stein, Evan A. (2003-03-10). "Risk for Myopathy With Statin Therapy in High-Risk Patients". Archives of Internal Medicine (dalam bahasa Inggris). 163 (5): 553. doi:10.1001/archinte.163.5.553. ISSN 0003-9926. 
  8. ^ Tong, J; Laport, G; Lowsky, R (2005-10). "Rhabdomyolysis after concomitant use of cyclosporine and simvastatin in a patient transplanted for multiple myeloma". Bone Marrow Transplantation (dalam bahasa Inggris). 36 (8): 739–740. doi:10.1038/sj.bmt.1705128. ISSN 0268-3369. 
  9. ^ a b c Bosch X, Poch E, Grau JM (July 2009). "Rhabdomyolysis and acute kidney injury". The New England Journal of Medicine. 361 (1): 62–72. doi:10.1056/NEJMra0801327. PMID 19571284. 
  10. ^ a b c Elsayed EF, Reilly RF (January 2010). "Rhabdomyolysis: a review, with emphasis on the pediatric population". Pediatric Nephrology. 25 (1): 7–18. doi:10.1007/s00467-009-1223-9. PMID 19529963. 
  11. ^ Guis S, Mattei JP, Cozzone PJ, Bendahan D (October 2005). "Pathophysiology and clinical presentations of rhabdomyolysis". Joint Bone Spine. 72 (5): 382–91. doi:10.1016/j.jbspin.2004.04.010. PMID 16214072. 
  12. ^ Bywaters EG, Beall D (March 1941). "Crush Injuries with Impairment of Renal Function". British Medical Journal. 1 (4185): 427–32. doi:10.1136/bmj.1.4185.427. PMC 2161734alt=Dapat diakses gratis. PMID 20783577. 
  13. ^ a b c Bywaters EG (1990). "50 years on: the crush syndrome". BMJ. 301 (6766): 1412–5. doi:10.1136/bmj.301.6766.1412. PMC 1679829alt=Dapat diakses gratis. PMID 2279155. 
  14. ^ Schrier RW, Wang W, Poole B, Mitra A (July 2004). "Acute renal failure: definitions, diagnosis, pathogenesis, and therapy". The Journal of Clinical Investigation. 114 (1): 5–14. doi:10.1172/JCI22353. PMC 437979alt=Dapat diakses gratis. PMID 15232604. 
  15. ^ "Overview of Myopathies in Horses - Musculoskeletal System". MSD Veterinary Manual (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-02-25. 
  16. ^ a b Votion, Dominique-Marie (2012-11-14). "The Story of Equine Atypical Myopathy: A Review from the Beginning to a Possible End". ISRN Veterinary Science (dalam bahasa Inggris). 2012: 1–14. doi:10.5402/2012/281018. ISSN 2090-4460. PMC 3671727alt=Dapat diakses gratis. PMID 23762581.