Lompat ke isi

Penanggalan radiokarbon: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Perbaikan
Baris 1: Baris 1:
'''Penanggalan radiokarbon''' adalah sebuah metode [[penanggalan radiometrik]] yang menggunakan [[isotop]] [[karbon-14]] (<sup>14</sup>C) untuk menentukan usia material [[bahan organik]] (''karbonaseous'') dengan batasan sampai sekitar 60.000 tahun "[[sebelum sekarang]]" (atau diistilahkan "'''Before Present'''", disingkat '''BP''', di mana "sekarang" didefinisikan sebagai tahun '''[[1950]]''').<ref>Plastino, W., Kaihola, L., Bartolomei, P., Bella, F. (2001) [http://www.ingentaconnect.com/content/arizona/rdc/2001/00000043/00000002/art00008 Cosmic background reduction in the radiocarbon measurement by scintillation spectrometry at the underground laboratory of Gran Sasso], ''Radiocarbon'', '''43''', 157–161</ref>.
'''Penanggalan radiokarbon''' (disebut pula '''penanggalan karbon''' atau '''penanggalan karbon-14''') adalah suatu metode penentuan [[usia]] suatu objek yang mengandung [[bahan organik|materi organik]] dengan memanfaatkan sifat [[radiokarbon]], suatu [[isotop]] [[radioaktif]] dari [[karbon]].<ref>Plastino, W., Kaihola, L., Bartolomei, P., Bella, F. (2001) [http://www.ingentaconnect.com/content/arizona/rdc/2001/00000043/00000002/art00008 Cosmic background reduction in the radiocarbon measurement by scintillation spectrometry at the underground laboratory of Gran Sasso], ''Radiocarbon'', '''43''', 157–161.</ref>


Metode ini dikembangkan pada akhir tahun 1940-an oleh [[Willard Libby]],<ref>Arnold, J. R. and Libby, W. F. (1949) Age Determinations by Radiocarbon Content: Checks with Samples of Known Age, ''Science'' '''110''', 678–680.</ref> yang menerima [[Hadiah Nobel dalam Kimia]] pada tahun 1960 berkat karyanya ini. Metode ini didasarkan pada fakta bahwa radiokarbon ({{chem|14|C}}) dihasilkan terus-menerus di atmosfer sebagai hasil interaksi [[sinar kosmik]] dengan [[nitrogen]] di atmosfer. {{chem|14|C}} yang dihasilkan bergabung dengan [[oksigen]] di atmosfer untuk membentuk [[karbon dioksida]] radioaktif, yang digunakan tumbuhan untuk proses [[fotosintesis]]; hewan memakan tumbuhan tersebut dan menerima {{chem|14|C}}. Ketika hewan dan tumbuhan tersebut mati, pertukaran karbon antara mereka dengan lingkungan berakhir, dan sejak saat itu, jumlah {{chem|14|C}} yang dikandungnya mulai berkurang sedikit demi sedikit ketika {{chem|14|C}} mengalami [[peluruhan radioaktif]]. Pengukuran jumlah {{chem|14|C}} dalam sampel tumbuhan atau hewan mati seperti pada suatu potongan kayu atau potongan tulang menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk memperkirakan kapan tumbuhan atau hewan tersebut mati. Semakin tua sampel tersebut, maka semakin sedikit {{chem|14|C}} yang dapat dideteksi dari sampel tersebut, dan karena [[waktu paruh]] {{chem|14|C}} (masa ketika setengah dari sampel yang diberikan telah meluruh) adalah sekitar 5.730 tahun, penanggalan tertua yang dapat terukur melalui metode ini adalah sekitar 50.000 tahun lalu, meskipun metode penyiapan khusus terkadang dapat memberikan analisis akurat bagi sampel yang sudah sangat tua.
Teknik ini ditemukan oleh [[Willard Libby]] dan koleganya yang diperkenalkan kepada publik pada tahun 1949<ref>Arnold, J. R. and Libby, W. F. (1949) Age Determinations by Radiocarbon Content: Checks with Samples of Known Age, ''Science'' '''110''', 678–680.</ref> selama jabatannya sebagai profesor di [[Universitas Chicago]]. Berkat penemuannya ini, ia mendapatkan [[Hadiah Nobel untuk Kimia]] pada tahun 1960.


Sejumlah penelitian telah dilakukan sejak tahun 1960-an untuk menentukan proporsi {{chem|14|C}} di atmosfer. Hasilnya, dalam bentuk kurva kalibrasi, saat ini digunakan untuk mengkonversi pengukuran radiokarbon dalam suatu sampel ke dalam perkiraan usia sampel tersebut. Koreksi lainnya harus dibuat dengan mempertimbangkan proporsi {{chem|14|C}} dalam jenis organisme yang berbeda (fraksionasi), serta kadar {{chem|14|C}} yang bervariasi di [[biosfer]] (efek reservoir). Pembakaran [[bahan bakar fosil]] seperti [[arang]] dan [[minyak]], serta [[uji nuklir]] yang dilakukan pada 1950-an dan 1960-an mempersulit perhitungan penanggalan karbon. Karena waktu yang diperlukan untuk mengubah materi biologis menjadi bahan bakar fosil lebih lama dibanding waktu yang diperlukan bagi {{chem|14|C}} untuk meluruh pada batas deteksi, bahan bakar fosil hampir sama sekali tidak mengandung {{chem|14|C}}, dan karenanya sempat terjadi penurunan proporsi {{chem|14|C}} di atmosfer yang berawal pada akhir abad ke-19. Kebalikannya, uji nuklir meningkatkan jumlah {{chem|14|C}} di atmosfer, yang mencapai maksimumnya pada sekitar tahun 1965 dengan hampir dua kali dari jumlah {{chem|14|C}} yang ada sebelum uji tersebut dimulai.
Sejak diperkenalkan metode ini telah banyak digunakan sampai saat ini untuk menganalisis banyak item terkenal, antara lain sampel dari [[Gulungan Laut Mati]], [[Kain Kafan dari Torino]], sejumlah besar artefak dari zaman Mesir kuno untuk memasok informasi bagi kronologi Dinasti Mesir,<ref>{{cite web|url=http://www.sciencemag.org/content/328/5985/1554|title=Radiocarbon-Based Chronology for Dynastic Egypt|author=Christopher Bronk Ramsey, Michael W. Dee, Joanne M. Rowland, Thomas F. G. Higham, Stephen A. Harris, Fiona Brock, Anita Quiles, Eva M. Wild, Ezra S. Marcus, Andrew J. Shortland|work=Science|date=June 18, 2010|accessdate=January 27, 2013}}</ref> dan Ötzi, manusia purba yang jasadnya ditemukan terawetkan dalam es.<ref>{{cite web|url=http://www.iceman.it/en/oetzi-age|title=The Incredible Age of the Find|publisher=South Tyrol Museum of Archaeology|year=2013|accessdate=January 27, 2013}}</ref>


Pengukuran radiokarbon pada mulanya dilakukan dengan alat pencacah-beta, yang menghitung jumlah [[radiasi beta]] yang dipancarkan melalui peluruhan atom {{chem|14|C}} dalam sampel. Baru-baru ini, [[spektrometri massa pemercepat]] menjadi metode pilihan dalam pengukuran radiokarbon; metode ini menghitung seluruh atom {{chem|14|C}} dalam sampel dan tidak hanya karbon yang akan meluruh selama pengukuran; karenanya metode ini dapat digunakan dengan sampel yang lebih sedikit (seperti biji tumbuhan), dan lebih cepat memberikan hasil. Pengembangan penanggalan radiokarbon berdampak besar pada bidang [[arkeologi]]. Selain memberi penanggalan yang lebih akurat dibandingkan metode sebelumnya, metode ini mampu membandingkan penanggalan dengan jarak yang amat besar. Sejarah arkeologi terkadang merujuk pengaruh ini sebagai "revolusi radiokarbon". Penanggalan radiokarbon memberikan penanggalan bagi sejumlah masa transisi prasejarah penting, seperti akhir [[Dryas Terkini|zaman es terakhir]], dan awal [[Neolitikum]] dan [[Zaman Perunggu]] di wilayah yang berbeda.
Metode pengukuran / penanggalan didasarkan pada fakta bahwa karbon ditemukan dalam berbagai bentuk, termasuk isotop stabil utama (12C) dan isotop stabil (14C). Melalui fotosintesis, tanaman menyerap kedua bentuk dari karbon dioksida di atmosfer. Ketika suatu organisme mati, berisi rasio 14C sampai 12C, tetapi, sebagai meluruh 14C tanpa kemungkinan pengisian, rasio menurun pada tingkat biasa (paruh 14C). Pengukuran peluruhan 14C memberikan indikasi usia materi berbasis karbon (usia radiokarbon mentah). [5] Namun, seiring waktu ada fluktuasi kecil dalam rasio 14C untuk 12C di atmosfer, fluktuasi yang telah dicatat dalam catatan alami dari masa lalu, seperti urutan lingkaran pohon dan deposit gua. Catatan-catatan ini memungkinkan untuk fine-tuning, atau kalibrasi, satu indikasi yang berasal dari mengukur rasio karbon. Sebuah usia radiokarbon mentah, setelah dikalibrasi, menghasilkan tanggal kalender.
Salah satu penggunaan yang paling sering radiokarbon adalah untuk memperkirakan umur sisa-sisa organik dari situs arkeologi.


Sejak diperkenalkan metode ini telah banyak digunakan sampai saat ini untuk menganalisis banyak objek terkenal, antara lain sampel dari [[Gulungan Laut Mati]], [[Kain Kafan dari Torino]], sejumlah besar artefak dari zaman Mesir kuno untuk memasok informasi bagi kronologi Dinasti Mesir,<ref>{{cite web|url=http://www.sciencemag.org/content/328/5985/1554|title=Radiocarbon-Based Chronology for Dynastic Egypt|author=Christopher Bronk Ramsey, Michael W. Dee, Joanne M. Rowland, Thomas F. G. Higham, Stephen A. Harris, Fiona Brock, Anita Quiles, Eva M. Wild, Ezra S. Marcus, Andrew J. Shortland|work=Science|date=18 Juni 2010|accessdate=27 Januari 2013}}</ref> dan [[Ötzi]], manusia purba yang jasadnya ditemukan terawetkan dalam es.<ref>{{cite web|url=http://www.iceman.it/en/oetzi-age|title=The Incredible Age of the Find|publisher=South Tyrol Museum of Archaeology|year=2013|accessdate=27 Januari 2013}}</ref>
== Daftar pustaka ==

== Latar belakang ==

=== Sejarah ===
Pada tahun 1939, [[Martin Kamen]] dan [[Samuel Ruben]] dari [[Lawrence Berkeley National Laboratory|Laboratorium Radiasi di Berkeley]] memulai percobaan untuk menentukan apakah unsur-unsur yang umum dalam materi organik memiliki isotop dengan waktu paruh yang cukup lama untuk digunakan dalam penelitian biomedis. Mereka mensintesis {{chem|14|C}} menggunakan pemercepat siklotron laboratorium tersebut dan kemudian mereka menemukan bahwa atom-atom tersebut memiliki [[waktu paruh]] yang jauh lebih lama dari yang mereka anggap sebelumnya.<ref name=":20">Taylor & Bar-Yosef (2014), hlm. 268.</ref> Penemuan ini kemudian diikuti oleh prediksi oleh [[Serge A. Korff]], yang saat itu bekerja di [[Franklin Institute]] di [[Philadelphia]], bahwa interaksi [[w:neutron temperature|neutron termal]] dengan {{chem|14|N}} di atmosfer atas dapat menghasilkan {{chem|14|C}}.{{#tag:ref|Makalah Korff sebenarnya merujuk pada neutron lambat, suatu istilah yang merujuk pada rentang energi neutron yang tidak tumpang-tindih dengan neutron termal.<ref name="Korff_1949">{{cite journal|last1=Korff|first1=S.A. |year=1940|title=On the contribution to the ionization at sea-level produced by the neutrons in the cosmic radiation|journal=Journal of the Franklin Institute |volume=230|issue=6|pages=777–779|doi=10.1016/s0016-0032(40)90838-9}}</ref>|group=note}}<ref name="taylor269">Taylor & Bar-Yosef (2014), hlm. 269.</ref><ref name="acs.org">{{Cite web|url=https://www.acs.org/content/acs/en/education/whatischemistry/landmarks/radiocarbon-dating.html|title=Radiocarbon Dating – American Chemical Society|website=American Chemical Society|accessdate=19 Oktober 2016}}</ref> {{chem|14|C}} sebelumnya telah terpikir untuk dibuat dari interaksi [[deuteron]] dengan {{chem|13|C}}.<ref name=":20" /> Pada saat di masa Perang Dunia II, [[Willard Libby]], yang saat itu menjalani studi di Berkeley, mempelajari penelitian Korff dan terpikir akan kemungkinan penggunaan radiokarbon untuk penanggalan.<ref name="taylor269" /><ref name="acs.org"/>

Pada tahun 1945, Libby memulai penelitiannya mengenai penanggalan radiokarbon di [[Universitas Chicago]]. Ia menerbitkan sebuah makalah pada tahun 1946 yang berisi usulan mengenai kemungkinan adanya {{chem|14|C}} serta karbon non-radioaktif dalam materi hayati.<ref name="Bowman_9-15">Bowman (1995), hlm. 9–15.</ref><ref>{{cite journal|last=Libby|first=W.F.|year=1946|title=Atmospheric helium three and radiocarbon from cosmic radiation|journal=Physical Review|volume=69|issue=11–12|pages=671–672|bibcode=1946PhRv...69..671L|doi=10.1103/PhysRev.69.671.2}}</ref> Libby dan beberapa kolaborator melakukan percobaan dengan [[metana]] yang ia kumpulkan dari selokan di Baltimore, dan setelah [[Pengayaan isotop|memperkaya]] sampel mereka secara isotopik mereka mampu menunjukkan bahwa sampel tersebut mengandung {{chem|14|C}}. Di sisi lain, metana yang dihasilkan dari minyak bumi tidak menujukkan aktivitas radiokarbon karena usia sampel tersebut. Hasil tersebut dirangkum dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam ''[[Science (jurnal)|Science]]'' pada tahun 1947, yang dalam komentarnya para penulis menyatakan bahwa hasil tersebut memperlihatkan adanya kemungkinan untuk melakukan penanggalan pada materi yang mengandung karbon organik.<ref name="Bowman_9-15" /><ref name="Anderson_1947">{{cite journal|last1=Anderson|first1=E.C.|last2=Libby|first2=W.F.|last3=Weinhouse|first3=S.|last4=Reid|first4=A.F.|last5=Kirshenbaum|first5=A.D.|last6=Grosse|first6=A.V.|year=1947|title=Radiocarbon from cosmic radiation|journal=Science|volume=105|issue=2765|pages=576–577|bibcode=1947Sci...105..576A|doi=10.1126/science.105.2735.576|pmid=17746224}}</ref>

Libby dan [[James R. Arnold|James Arnold]] melanjutkan penelitiannya untuk menguji teori penanggalan radiokarbon dengan menganalisis sampel yang telah diketahui usianya. Sebagai contoh, dua sampel yang diambil dari makam dua [[Firaun|raja Mesir]], [[Djoser]] dan [[Sneferu]], masing-masing tertanggal 2625 SM lebih kurang 75 tahun, diukur dengan metode penanggalan radiokarbon dan menghasilkan usia kira-kira 2800 SM lebih kurang 250 tahun. Hasil ini diterbitkan dalam ''Science'' pada tahun 1949.<ref name="libby49">{{cite journal|last=Arnold|first=J.R.|last2=Libby|first2=W.F.|year=1949|title=Age determinations by radiocarbon content: checks with samples of known age|url=http://hbar.phys.msu.ru/gorm/fomenko/libby.htm|journal=Science|volume=110|issue=2869|pages=678–680|bibcode=1949Sci...110..678A|doi=10.1126/science.110.2869.678|jstor=1677049|pmid=15407879|language=en}}</ref><ref name="Aitken_60-61">Aitken (1990), hlm. 60–61.</ref>{{#tag:ref|Beberapa sampel asli milik Libby sejak saat itu diuji kembali, dan hasilnya, diterbitkan tahun 2018, secara umum sesuai dengan hasil orisinal Libby.<ref name="LJ_2018">{{cite journal|last=Jull|first=A.J.T.|last2=Pearson|first2=C.L.|last3=Taylor|first3=R.E.|last4=Southon|first4= J.R. |last5=Santos |first5=G.M. |last6=Kohl |first6=C.P. |last7=Hajdas |first7=I. |last8=Molnar |first8=M. |last9=Baisan |first9=C. |last10=Lange |first10=T.E. |last11=Cruz |first11=R. |last12=Janovics |first12=R. |last13=Major |first13= I.|year=2018|title=Radiocarbon dating and intercomparison of some early historical radiocarbon samples|journal=Radiocarbon |volume=60|issue=2|pages=535–548|doi=10.1017/RDC.2018.18|language=en}}</ref>|group=note}} Dalam kurun waktu 11 tahun setelah pengumuman tersebut, lebih dari 20 laboratorium penanggalan radiokarbon telah dibangun di seluruh dunia.<ref>{{Cite web|url=http://www.c14dating.com/int.html|title=The method|website=www.c14dating.com|accessdate=9 Oktober 2016|language=en}}</ref> Pada tahun 1960, Libby dianugerahi [[Hadiah Nobel dalam Kimia]] berkat karyanya tersebut.<ref name="Bowman_9-15" />

=== Detail kimia dan fisika ===
{{Utama|Karbon-14}}
Di alam, [[karbon]] hadir sebagai dua [[isotop]] stabil, nonradioaktif: [[karbon-12]] ({{chem|12|C}}), dan [[karbon-13]] ({{chem|13|C}}), serta sebuah isotop radioaktif, [[karbon-14]] ({{chem|14|C}}), yang dikenal pula sebagai "radiokarbon". Waktu paruh bagi {{chem|14|C}} (masa yang diperlukan untuk meluruhnya setengah jumlah {{chem|14|C}}) adalah sekitar 5.730 tahun, sehingga konsentrasinya di atmosfer mungkin diperkirakan berkurang selama ribuan tahun, namun {{chem|14|C}} diproduksi secara terus-menerus di [[stratosfer]] bawah dan [[troposfer]] atas, terutama oleh [[sinar kosmik]] galaktik, dan pada tingkatan yang lebih rendah oleh sinar kosmik matahari.<ref name="Bowman_9-15" /><ref name="Russell">{{cite book|url=http://theses.gla.ac.uk/2941/1/2011russellphd.pdf|title=Marine radiocarbon reservoir effects (MRE) in archaeology: temporal and spatial changes through the Holocene within the UK coastal environment (PhD thesis)|author=Russell|first=Nicola|publisher=University of Glasgow|year=2011|isbn=|editor=|location=Glasgow, Scotland UK|pages=16|arxiv=|bibcode=|doi=|pmid=|accessdate=11 Desember 2017}}</ref> Sinar ini menghasilkan neutron yang kemudian menghantam atom [[nitrogen-14]] ({{chem|14|N}}) dan membentuk {{chem|14|C}}.<ref name="Bowman_9-15" /> [[Reaksi nuklir]] tersebut merupakan jalur reaksi utama dalam pembentukan {{chem|14|C}}:
: n + {{nuclide|nitrogen|14}} → {{nuclide|karbon|14}} + p

Dalam persamaan di atas, n mewakili [[neutron]] dan p mewakili [[proton]].<ref name="CES_476">Bianchi & Canuel (2011), hlm. 35.</ref><ref name="LJ_2001" />{{#tag:ref|Interaksi sinar kosmik dengan nitrogen dan oksigen di bawah permukaan bumi dapat pula membentuk {{chem|14|C}}, dan dalam situasi tertentu (seperti dekat permukaan salju, yang permeabel pada gas) {{chem|14|C}} ini bermigrasi ke atmosfer. Namun, jalur reaksi ini diperkirakan mempengaruhi kurang dari 0,1% dari produksi {{chem|14|C}} secara keseluruhan.<ref name="LJ_2001" />|group=note}}

Setelah diproduksi, {{chem|14|C}} bergabung secara cepat dengan oksigen di atmosfer untuk membentuk karbon monoksida ({{chem|C|O}}) pertama,<ref name="LJ_2001">{{cite journal|last=Lal|first=D.|last2=Jull|first2=A.J.T.|year=2001|title=In-situ cosmogenic {{chem|14|C}}: production and examples of its unique applications in studies of terrestrial and extraterrestrial processes |journal=Radiocarbon |volume=43|issue=2|pages=731–742|doi=10.6028/jres.109.013|pmid=27366605|pmc=4853109}}</ref> dan kemudian menjadi karbon dioksida ({{chem|CO|2}}).<ref name=Alves2018>{{cite journal|last1=Queiroz-Alves|first1=Eduardo|last2=Macario|first2=Kita |last3=Ascough|first3=Philippa |last4=Bronk Ramsey|first4=Christopher |year=2018|title=The worldwide marine radiocarbon reservoir effect: Definitions, mechanisms and prospects|journal=Reviews of Geophysics |volume=56|issue=1|pages=278–305|doi=10.1002/2017RG000588|bibcode=2018RvGeo..56..278A}}</ref>
:{{chem|14|C}} + {{chem|O|2}} → {{chem|14|C|O}} + O

:{{chem|14|C|O}} + OH → {{chem|14|C|O|2}} + H
Karbon dioksida yang dihasilkan dari reaksi ini berdifusi di atmosfer, terlarut di lautan, serta dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk [[fotosintesis]]. Hewan memakan tumbuhan ini, dan karenanya radiokarbon terdistribusi ke seluruh [[biosfer]]. Perbandingan {{chem|14|C}} dan {{chem|12|C}} kira-kira 1,25 bagian {{chem|14|C}} terhadap 10<sup>12</sup> bagian {{chem|12|C}}.<ref name="Aitken_56-58">Tsipenyuk (1997), hlm. 343.</ref> Selain itu, sekitar 1% atom karbon merupakan isotop {{chem|13|C}} yang stabil.<ref name="Bowman_9-15" />

Persamaan reaksi peluruhan radioaktif {{chem|14|C}} adalah:<ref name="Currie_2004">{{cite journal|last=Currie|first=Lloyd A.|year=2004|title=The remarkable metrological history of radiocarbon dating II|journal=Journal of Research of the National Institute of Standards and Technology|volume=109|issue=2|pages=185–217|doi=10.6028/jres.109.013|pmid=27366605|pmc=4853109}}</ref>
: {{nuclide|karbon|14}} → {{nuclide|nitrogen|14}} + {{subatomic particle|electron}} + {{subatomic particle|electron antineutrino}}
Dengan memancarkan partikel beta (suatu [[elektron]], e<sup>−</sup>) dan suatu [[Antineutrino|antineutrino elektron]] ({{subatomic particle|Electron antineutrino}}), neutron dalam inti {{chem|14|C}} berubah menjadi proton dan inti {{chem|14|C}} kembali ke bentuk isotop stabil (non-radioaktif) {{chem|14|N}}.<ref>Taylor & Bar-Yosef (2014), hlm. 33.</ref>

=== Prinsip ===
Selama masa hidupnya, tumbuhan atau hewan berada dalam kesetimbangan dengan lingkungannya melalui pertukaran karbon baik dengan atmosfer, atau melalui makanan yang dikonsumsinya. Mereka karenanya memiliki proporsi {{chem|14|C}} yang sama dengan atmosfer, atau dalam kasus hewan atau tumbuhan laut, sama dengan laut. Ketika mereka mati, mereka berhenti menerima {{chem|14|C}}, namun {{chem|14|C}} dalam materi biologisnya saat itu akan terus meluruh, dan karenanya perbandingan {{chem|14|C}} terhadap {{chem|12|C}} dalam sisa-sisa mereka akan berkurang secara bertahap. Karena {{chem|14|C}} meluruh pada laju yang diketahui, proporsi radiokarbon dapat digunakan untuk menentukan seberapa lama sejak sampel yang diberikan berhenti mengalami pertukaran karbon&nbsp;– semakin tua sampel tersebut, semakin sedikit {{chem|14|C}} yang tersisa.<ref name="Aitken_56-58" />

Peluruhan isotop radioaktif dinyatakan melalui persamaan:<ref name="Bowman_9-15" />
: <math>N = N_0e^{-\lambda t}\,</math>

yang dalam rumus di atas, ''N''<sub>0</sub> merupakan jumlah atom isotop dalam sampel awal (pada saat ''t'' = 0, saat ketika sampel organisme tersebut mati), dan ''N'' adalah jumlah atom yang tersisa pada saat ''t''.<ref name="Bowman_9-15" /> ''λ'' adalah suatu konstanta yang bergantung pada isotop tertentu; untuk isotop yang diberikan akan berbanding terbalik dengan [[Peluruhan radioaktif#Konstanta waktu dan waktu purata|waktu purata]]&nbsp;– yaitu waktu rerata atau yang diperkirakan dari atom yang diberikan untuk dapat bertahan sebelum mengalami peluruhan radioaktif.<ref name="Bowman_9-15" /> Waktu purata, dinyatakan dengan ''τ'', dari {{chem|14|C}} adalah 8.267 tahun,{{#tag:ref|Waktu paruh {{chem|14|C}} (yang menentukan waktu purata) diduga adalah sebesar 5568 ± 30 tahun pada 1952.<ref>Libby (1965), hlm. 42.</ref> Waktu purata dan waktu paruh saling terkait melalui persamaan:<ref name="Bowman_9-15" />
:<math>T_\frac{1}{2} = 0.693 \cdot \tau</math>|group=note}} sehingga persamaan di atas dapat ditulis kembali sehingga:<ref>Aitken (1990), hlm. 59.</ref>
: <math>t = 8267 \cdot \ln(N_0/N) \text{ tahun} </math>

== Lihat pula ==
* [[Metodologi penanggalan dalam arkeologi]]

== Catatan ==
{{reflist|group=note|30em}}

== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}


== Sumber ==
* Bowman, S. (1990) ''Interpreting the Past: Radiocarbon Dating'', University of California Press, ISBN 0-520-07037-2.
* {{cite book|title=Science-based Dating in Archaeology|last=Aitken|first=M.J.|publisher=Longman|year=1990|isbn=978-0-582-49309-4|location=London}}
* Currie, L. (2004) [http://nvl.nist.gov/pub/nistpubs/jres/109/2/j92cur.pdf The Remarkable Metrological History of Radiocarbon Dating II], ''J. Res. Natl. Inst. Stand. Technol.'', '''109''', 185–217.
* {{cite book|title=Archaeological Method and Theory|last=Aitken|first=Martin J.|publisher=Garland Publishing|year=2003|editor-last=Ellis|editor-first=Linda|location=New York|pages=505–508|chapter=Radiocarbon Dating}}
* de Vries, H. (1958) Kon. Ned. Acad. Wetensch. Proc. Ser. B Phys. Sci. 61, 94; and in Researches in Geochemistry, P. H. Abelson (Ed.) (1959) Wiley, New York, p.&nbsp;180.
* {{cite book|title=Chemical Markers in Aquatic Ecosystems|last=Bianchi|first=Thomas S.|last2=Canuel|first2=Elizabeth A.|publisher=Princeton University Press|year=2011|isbn=978-0-691-13414-7|location=Princeton}}
* Friedrich, M., Remmele, S., Kromer, B., Hofmann, J., Spurk, M., Kaiser, K. F., Orcel, C. and Küppers, M. (2004) The 12,460-Year Hohenheim Oak and Pine Tree-Ring Chronology from Central Europe—a Unique Annual Record for Radiocarbon Calibration and Paleoenvironment Reconstructions, ''Radiocarbon'' '''46''', 1111–1122.
* {{cite book|title=From the Pleistocene to the Holocene: Human Organization and Cultural Transformations in Prehistoric North America|last1=Bousman|first1=C. Britt|last2=Vierra|first2=Bradley J.|publisher=Texas A&M University Press|year=2012|isbn=978-1-60344-760-7|editor-last=Bousman|editor-first=C. Britt|location=College Station, Texas|pages=1–15|chapter=Chronology, Environmental Setting, and Views of the Terminal Pleistocene and Early Holocene Cultural Transitions in North America|editor2-last=Vierra|editor2-first=Bradley J.}}
* Gove, H. E. (1999) ''From Hiroshima to the Iceman.'' The Development and Applications of Accelerator Mass Spectrometry. Bristol: Institute of Physics Publishing.
* {{cite book|title=Radiocarbon Dating|last=Bowman|first=Sheridan|publisher=British Museum Press|year=1995|isbn=978-0-7141-2047-8|location=London|origyear=1990}}
* Kovar, A. J. (1966) [http://links.jstor.org/sici?sici=0002-7316%28196601%2931%3A3%3C427%3APIRDAT%3E2.0.CO%3B2-X&size=LARGE Problems in Radiocarbon Dating at Teotihuacan], ''American Antiquity'' '''31''', 427–430.
* {{cite book|title=Paleoclimates: Understanding Climate Change Past and Present|last=Cronin|first=Thomas M.|publisher=Columbia University Press|year=2010|isbn=978-0-231-14494-0|location=New York}}
* Lerman, J. C., Mook, W. G., Vogel, J. C., and de Waard, H. (1969) Carbon-14 in Patagonian Tree Rings. Science, 165:1123-1125; Lerman, J. C., Mook, W. G., and Vogel, J. C. (1970) Proc. 12th Nobel Symp.
* {{cite book|title=Fundamentals of Contemporary Mass Spectrometry|last=Dass|first=Chhabil|publisher=John Wiley & Sons|year=2007|isbn=978-0-471-68229-5|location=Hoboken, New Jersey}}
* Lorenz, R. D., Jull, A. J. T., Lunine, J. I. and Swindle, T. (2002) Radiocarbon on Titan, ''Meteoritics and Planetary Science'' '''37''', 867–874.
* {{cite book|url=http://lup.lub.lu.se/luur/download?func=downloadFile&recordOId=2173656&fileOId=2173661|title=A guide to radiocarbon units and calculations|last=Eriksson Stenström|first=Kristina|last2=Skog|first2=Göran|last3=Georgiadou|first3=Elisavet|last4=Genberg|first4=Johan|last5=Johansson|first5=Anette|publisher=Lund University|year=2011|location=Lund}}
* Mook, W. G. and van der Plicht, J. (1999) [http://www.radiocarbon.org/PDF/v41n3/RAD413_227-240.pdf Reporting <sup>14</sup>C activities and concentrations], ''Radiocarbon'' '''41''', 227–239.
* {{cite book|title=Isotopes of the Earth's Hydrosphere|last=Ferronsky|first=V.I.|last2=Polyakov|first2=V.A.|publisher=Springer|year=2012|isbn=978-94-007-2855-4|location=New York}}
* Weart, S. (2004) ''[http://www.aip.org/history/climate/Radioc.htm The Discovery of Global Warming - Uses of Radiocarbon Dating]''.
* {{cite book|title=Material Evidence: Learning From Archaeological Practice|last1=Killick|first1=David|publisher=Routledge|year=2014|isbn=978-0-415-83745-3|editor-last=Chapman|editor-first=Robert|location=Abingdon, UK|pages=159–172|chapter=Using evidence from natural sciences in archaeology|editor2-last=Alison|editor2-first=Wylie}}
* Willis, E.H. (1996) ''[http://www.quaternary.group.cam.ac.uk/history/radiocarbon/ Radiocarbon dating in Cambridge: some personal recollections. A Worm's Eye View of the Early Days]''.
* {{cite book|title=Radioactivity: Introduction and History|last=L'Annunziata|first=Michael F.|publisher=Elsevier|year=2007|isbn=978-0-444-52715-8|location=Amsterdam}}
* {{cite book|title=Handbook of Radioactivity Analysis|last1=L'Annunziata|first1=Michael F.|last2=Kessler|first2=Michael J.|publisher=Academic Press|year=2012|isbn=978-0-12-384873-4|editor-last=L'Annunziata|editor-first=Michael F.|edition=3rd|location=Oxford|pages=423–573|chapter=Liquid scintillation analysis: principles and practice|doi=10.1016/b978-012436603-9/50010-7}}
* {{cite book|title=Radiocarbon Dating|last=Libby|first=Willard F.|publisher=Phoenix|year=1965|edition=2 (1955)|location=Chicago|origyear=1952}}
* {{cite book|title=Nature's Clocks: How Scientists Measure the Age of Almost Everything|last=Macdougall|first=Doug|publisher=University of California Press|year=2008|isbn=978-0-520-24975-2|location=Berkeley, California}}
* {{cite book|title=A Consumer's Guide to Archaeological Science|last=Malainey|first=Mary E.|publisher=Springer|year=2010|isbn=978-1-4419-5704-7|location=New York}}
* {{cite book|title=Isotopes in Palaeoenvironmental Research|last1=Maslin|first1=Mark A.|last2=Swann|first2=George E.A.|publisher=Springer|year=2006|isbn=978-1-4020-2503-7|editor-last=Leng|editor-first=Melanie J.|place=Dordrecht|pages=227–290|chapter=Isotopes in marine sediments|doi=10.1007/1-4020-2504-1_06}}
* {{cite book|title=Handbooks for Archaeologists: No. 3: Radiocarbon Dating|last=Mook|first=W.G.|last2=Waterbolk|first2=H.T.|publisher=European Science Foundation|year=1985|isbn=978-2-903148-44-7|location=Strasbourg}}
* {{cite book|title=Encyclopedia of Global Change: Environmental Change and Human Society, Volume 1|last=Post|first=Wilfred M.|publisher=Oxford University Press|year=2001|isbn=978-0-19-514518-2|editor-last=Goudie|editor-first=Andrew|location=Oxford|pages=127–130|chapter=Carbon cycle|editor2-last=Cuff|editor2-first=David J.}}
* {{cite book|title=Radiocarbon Dating|last=Renfrew|first=Colin|publisher=Left Coast Press|year=2014|isbn=978-1-59874-590-0|editor-last=Taylor|editor-first=R.E.|location=Walnut Creek, California|pages=12–14|chapter=Foreword|editor2-last=Bar-Yosef|editor2-first=Ofer}}
* {{cite book|title=A Companion to Biological Anthropology|last=Schoeninger|first=Margaret J.|publisher=Blackwell|year=2010|isbn=978-1-4051-8900-2|editor-last=Larsen|editor-first=Clark Spencer|location=Oxford|pages=445–464|chapter=Diet reconstruction and ecology using stable isotope ratios|doi=10.1002/9781444320039.ch25}}
* {{cite book|title=Man-made and Natural Radioactivity in Environmental Pollution and Radiochronology|last1=Šilar|first1=Jan|publisher=Kluwer Academic Publishers|year=2004|isbn=978-1-4020-1860-2|editor-last=Tykva|editor-first=Richard|location=Dordrecht|pages=150–179|chapter=Application of environmental radionuclides in radiochronology: Radiocarbon|editor2-last=Berg|editor2-first=Dieter}}
* {{cite book|title=Radiocarbon Variations and Absolute Chronology|last=Suess|first=H.E.|publisher=John Wiley & Sons|year=1970|editor-last=Olsson|editor-first=Ingrid U.|location=New York|pages=303–311|chapter=Bristlecone-pine calibration of the radiocarbon time-scale 5200 B.C. to the present}}
* {{cite book|title=Radiocarbon Dating|last=Taylor|first=R.E.|publisher=Academic Press|year=1987|isbn=978-0-12-433663-6|location=London}}
* {{cite book|title=Chronometric Dating in Archaeology|last=Taylor|first=R.E.|publisher=Plenum Press|year=1997|isbn=978-0-306-45715-9|editor-last=Taylor|editor-first=R.E.|location=New York|pages=65–97|chapter=Radiocarbon dating|editor2-last=Aitken|editor2-first=Martin J.}}
* {{cite book|title=Radiocarbon Dating|last=Taylor|first=R.E.|last2=Bar-Yosef|first2=Ofer|publisher=Left Coast Press|year=2014|isbn=978-1-59874-590-0|edition=2|location=Walnut Creek, California}}
* {{cite book|title=Quaternary Dating Methods|last=Terasmae|first=J.|publisher=Elsevier|year=1984|isbn=978-0-444-42392-4|editor-last=Mahaney|editor-first=W.C.|location=Amsterdam|pages=1–15|chapter=Radiocarbon dating: some problems and potential developments}}
* {{cite book|title=Measurement of Weak Radioactivity|last=Theodórsson|first=Páll|publisher=World Scientific Publishing|year=1996|isbn=978-9810223151|location=Singapore}}
* {{cite book|title=Mass Spectrometry of Soils|last=Trumbore|first=Susan E.|publisher=Marcel Dekker|year=1996|isbn=978-0-8247-9699-0|editor1-last=Boutton|editor1-first=Thomas W.|location=New York|pages=311–340|chapter=Applications of accelerator mass spectrometry to soil science|editor2-last=Yamasaki|editor2-first=Shin-ichi}}
* {{cite book|title=Nuclear Methods in Science and Technology|last=Tsipenyuk|first=Yuri M.|publisher=Institute of Physics Publishing|year=1997|isbn=978-0750304221|location=Bristol, UK|pages=}}
* {{cite book|title=Physics Methods in Archaeometry|last1=Tuniz|first1=C.|last2=Zoppi|first2=U.|last3=Barbetti|first3=M.|publisher=IOS Press|year=2004|isbn=978-1-58603-424-5|editor1-last=Martini|editor1-first=M.|location=Amsterdam|pages=385–405|chapter=Radionuclide dating in archaeology by accelerator mass spectrometry|editor2-last=Milazzo|editor2-first=M.|editor3-last=Piacentini|editor3-first=M.}}
* {{cite book|url=http://ww2.valdosta.edu/~dmthieme/Geomorph/Walker_2005_QuaternaryDatingMethods.pdf|title=Quaternary Dating Methods|last=Walker|first=Mike|publisher=John Wiley & Sons|year=2005|isbn=978-0-470-86927-7|location=Chichester}}
* {{cite book|title=Chemistry of the Natural Atmosphere|last=Warneck|first=Peter|publisher=Academic Press|year=2000|isbn=978-0-12-735632-7|location=London}}
* {{cite book|title=Development of the Lund AMS System and the Evaluation of a New AMS Detection Technique|last=Wiebert|first=Anders|publisher=University of Lund|year=1995|location=Lund}}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
{{Wikibooks |Historical Geology|Radiocarbon dating}}
* [http://www.radiocarbon.org/ Radiocarbon - The main international journal of record for research articles and date lists relevant to 14C]
* [http://radon.ufg.uni-kiel.de/ RADON – basis data bagi penanggalan {{chem|14|C}} Eropa]
* [http://www.c14dating.com/ C14dating.com - General information on Radiocarbon dating]

* [http://www.nosams.whoi.edu/about/carbon_dating.html NOSAMS: National Ocean Sciences Accelerator Mass Spectrometry Facility at the Woods Hole Oceanographic Institution]
* [http://c14.arch.ox.ac.uk/calibration.php Discussion of calibration]
* [http://www.radiocarbon.org/Info/index.html Several calibration programs can be found at www.radiocarbon.org]
* [http://www.calpal-online.de CalPal Online (Cologne Radiocarbon Calibration & Paleoclimate Research Package)]
* [http://www.rlaha.ox.ac.uk/O/oxcal.php OxCal program (Oxford Calibration)]
* [http://radiocarbon.ldeo.columbia.edu/research/radiocarbon.htm Fairbanks' Radiocarbon Calibration program (for prior to 12400&nbsp;BP)]
* [http://www.informath.org/Basic14C.pdf Further basic information on radiocarbon dating] (PDF)
{{geologi-stub}}
{{geologi-stub}}



Revisi per 31 Januari 2019 18.18

Penanggalan radiokarbon (disebut pula penanggalan karbon atau penanggalan karbon-14) adalah suatu metode penentuan usia suatu objek yang mengandung materi organik dengan memanfaatkan sifat radiokarbon, suatu isotop radioaktif dari karbon.[1]

Metode ini dikembangkan pada akhir tahun 1940-an oleh Willard Libby,[2] yang menerima Hadiah Nobel dalam Kimia pada tahun 1960 berkat karyanya ini. Metode ini didasarkan pada fakta bahwa radiokarbon (14C) dihasilkan terus-menerus di atmosfer sebagai hasil interaksi sinar kosmik dengan nitrogen di atmosfer. 14C yang dihasilkan bergabung dengan oksigen di atmosfer untuk membentuk karbon dioksida radioaktif, yang digunakan tumbuhan untuk proses fotosintesis; hewan memakan tumbuhan tersebut dan menerima 14C. Ketika hewan dan tumbuhan tersebut mati, pertukaran karbon antara mereka dengan lingkungan berakhir, dan sejak saat itu, jumlah 14C yang dikandungnya mulai berkurang sedikit demi sedikit ketika 14C mengalami peluruhan radioaktif. Pengukuran jumlah 14C dalam sampel tumbuhan atau hewan mati seperti pada suatu potongan kayu atau potongan tulang menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk memperkirakan kapan tumbuhan atau hewan tersebut mati. Semakin tua sampel tersebut, maka semakin sedikit 14C yang dapat dideteksi dari sampel tersebut, dan karena waktu paruh 14C (masa ketika setengah dari sampel yang diberikan telah meluruh) adalah sekitar 5.730 tahun, penanggalan tertua yang dapat terukur melalui metode ini adalah sekitar 50.000 tahun lalu, meskipun metode penyiapan khusus terkadang dapat memberikan analisis akurat bagi sampel yang sudah sangat tua.

Sejumlah penelitian telah dilakukan sejak tahun 1960-an untuk menentukan proporsi 14C di atmosfer. Hasilnya, dalam bentuk kurva kalibrasi, saat ini digunakan untuk mengkonversi pengukuran radiokarbon dalam suatu sampel ke dalam perkiraan usia sampel tersebut. Koreksi lainnya harus dibuat dengan mempertimbangkan proporsi 14C dalam jenis organisme yang berbeda (fraksionasi), serta kadar 14C yang bervariasi di biosfer (efek reservoir). Pembakaran bahan bakar fosil seperti arang dan minyak, serta uji nuklir yang dilakukan pada 1950-an dan 1960-an mempersulit perhitungan penanggalan karbon. Karena waktu yang diperlukan untuk mengubah materi biologis menjadi bahan bakar fosil lebih lama dibanding waktu yang diperlukan bagi 14C untuk meluruh pada batas deteksi, bahan bakar fosil hampir sama sekali tidak mengandung 14C, dan karenanya sempat terjadi penurunan proporsi 14C di atmosfer yang berawal pada akhir abad ke-19. Kebalikannya, uji nuklir meningkatkan jumlah 14C di atmosfer, yang mencapai maksimumnya pada sekitar tahun 1965 dengan hampir dua kali dari jumlah 14C yang ada sebelum uji tersebut dimulai.

Pengukuran radiokarbon pada mulanya dilakukan dengan alat pencacah-beta, yang menghitung jumlah radiasi beta yang dipancarkan melalui peluruhan atom 14C dalam sampel. Baru-baru ini, spektrometri massa pemercepat menjadi metode pilihan dalam pengukuran radiokarbon; metode ini menghitung seluruh atom 14C dalam sampel dan tidak hanya karbon yang akan meluruh selama pengukuran; karenanya metode ini dapat digunakan dengan sampel yang lebih sedikit (seperti biji tumbuhan), dan lebih cepat memberikan hasil. Pengembangan penanggalan radiokarbon berdampak besar pada bidang arkeologi. Selain memberi penanggalan yang lebih akurat dibandingkan metode sebelumnya, metode ini mampu membandingkan penanggalan dengan jarak yang amat besar. Sejarah arkeologi terkadang merujuk pengaruh ini sebagai "revolusi radiokarbon". Penanggalan radiokarbon memberikan penanggalan bagi sejumlah masa transisi prasejarah penting, seperti akhir zaman es terakhir, dan awal Neolitikum dan Zaman Perunggu di wilayah yang berbeda.

Sejak diperkenalkan metode ini telah banyak digunakan sampai saat ini untuk menganalisis banyak objek terkenal, antara lain sampel dari Gulungan Laut Mati, Kain Kafan dari Torino, sejumlah besar artefak dari zaman Mesir kuno untuk memasok informasi bagi kronologi Dinasti Mesir,[3] dan Ötzi, manusia purba yang jasadnya ditemukan terawetkan dalam es.[4]

Latar belakang

Sejarah

Pada tahun 1939, Martin Kamen dan Samuel Ruben dari Laboratorium Radiasi di Berkeley memulai percobaan untuk menentukan apakah unsur-unsur yang umum dalam materi organik memiliki isotop dengan waktu paruh yang cukup lama untuk digunakan dalam penelitian biomedis. Mereka mensintesis 14C menggunakan pemercepat siklotron laboratorium tersebut dan kemudian mereka menemukan bahwa atom-atom tersebut memiliki waktu paruh yang jauh lebih lama dari yang mereka anggap sebelumnya.[5] Penemuan ini kemudian diikuti oleh prediksi oleh Serge A. Korff, yang saat itu bekerja di Franklin Institute di Philadelphia, bahwa interaksi neutron termal dengan 14N di atmosfer atas dapat menghasilkan 14C.[note 1][7][8] 14C sebelumnya telah terpikir untuk dibuat dari interaksi deuteron dengan 13C.[5] Pada saat di masa Perang Dunia II, Willard Libby, yang saat itu menjalani studi di Berkeley, mempelajari penelitian Korff dan terpikir akan kemungkinan penggunaan radiokarbon untuk penanggalan.[7][8]

Pada tahun 1945, Libby memulai penelitiannya mengenai penanggalan radiokarbon di Universitas Chicago. Ia menerbitkan sebuah makalah pada tahun 1946 yang berisi usulan mengenai kemungkinan adanya 14C serta karbon non-radioaktif dalam materi hayati.[9][10] Libby dan beberapa kolaborator melakukan percobaan dengan metana yang ia kumpulkan dari selokan di Baltimore, dan setelah memperkaya sampel mereka secara isotopik mereka mampu menunjukkan bahwa sampel tersebut mengandung 14C. Di sisi lain, metana yang dihasilkan dari minyak bumi tidak menujukkan aktivitas radiokarbon karena usia sampel tersebut. Hasil tersebut dirangkum dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam Science pada tahun 1947, yang dalam komentarnya para penulis menyatakan bahwa hasil tersebut memperlihatkan adanya kemungkinan untuk melakukan penanggalan pada materi yang mengandung karbon organik.[9][11]

Libby dan James Arnold melanjutkan penelitiannya untuk menguji teori penanggalan radiokarbon dengan menganalisis sampel yang telah diketahui usianya. Sebagai contoh, dua sampel yang diambil dari makam dua raja Mesir, Djoser dan Sneferu, masing-masing tertanggal 2625 SM lebih kurang 75 tahun, diukur dengan metode penanggalan radiokarbon dan menghasilkan usia kira-kira 2800 SM lebih kurang 250 tahun. Hasil ini diterbitkan dalam Science pada tahun 1949.[12][13][note 2] Dalam kurun waktu 11 tahun setelah pengumuman tersebut, lebih dari 20 laboratorium penanggalan radiokarbon telah dibangun di seluruh dunia.[15] Pada tahun 1960, Libby dianugerahi Hadiah Nobel dalam Kimia berkat karyanya tersebut.[9]

Detail kimia dan fisika

Di alam, karbon hadir sebagai dua isotop stabil, nonradioaktif: karbon-12 (12C), dan karbon-13 (13C), serta sebuah isotop radioaktif, karbon-14 (14C), yang dikenal pula sebagai "radiokarbon". Waktu paruh bagi 14C (masa yang diperlukan untuk meluruhnya setengah jumlah 14C) adalah sekitar 5.730 tahun, sehingga konsentrasinya di atmosfer mungkin diperkirakan berkurang selama ribuan tahun, namun 14C diproduksi secara terus-menerus di stratosfer bawah dan troposfer atas, terutama oleh sinar kosmik galaktik, dan pada tingkatan yang lebih rendah oleh sinar kosmik matahari.[9][16] Sinar ini menghasilkan neutron yang kemudian menghantam atom nitrogen-14 (14N) dan membentuk 14C.[9] Reaksi nuklir tersebut merupakan jalur reaksi utama dalam pembentukan 14C:

n + 14
7
N
14
6
C
+ p

Dalam persamaan di atas, n mewakili neutron dan p mewakili proton.[17][18][note 3]

Setelah diproduksi, 14C bergabung secara cepat dengan oksigen di atmosfer untuk membentuk karbon monoksida (CO) pertama,[18] dan kemudian menjadi karbon dioksida (CO2).[19]

14C + O214CO + O
14CO + OH → 14CO2 + H

Karbon dioksida yang dihasilkan dari reaksi ini berdifusi di atmosfer, terlarut di lautan, serta dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk fotosintesis. Hewan memakan tumbuhan ini, dan karenanya radiokarbon terdistribusi ke seluruh biosfer. Perbandingan 14C dan 12C kira-kira 1,25 bagian 14C terhadap 1012 bagian 12C.[20] Selain itu, sekitar 1% atom karbon merupakan isotop 13C yang stabil.[9]

Persamaan reaksi peluruhan radioaktif 14C adalah:[21]

14
6
C
14
7
N
+ e + νe

Dengan memancarkan partikel beta (suatu elektron, e) dan suatu antineutrino elektron (νe), neutron dalam inti 14C berubah menjadi proton dan inti 14C kembali ke bentuk isotop stabil (non-radioaktif) 14N.[22]

Prinsip

Selama masa hidupnya, tumbuhan atau hewan berada dalam kesetimbangan dengan lingkungannya melalui pertukaran karbon baik dengan atmosfer, atau melalui makanan yang dikonsumsinya. Mereka karenanya memiliki proporsi 14C yang sama dengan atmosfer, atau dalam kasus hewan atau tumbuhan laut, sama dengan laut. Ketika mereka mati, mereka berhenti menerima 14C, namun 14C dalam materi biologisnya saat itu akan terus meluruh, dan karenanya perbandingan 14C terhadap 12C dalam sisa-sisa mereka akan berkurang secara bertahap. Karena 14C meluruh pada laju yang diketahui, proporsi radiokarbon dapat digunakan untuk menentukan seberapa lama sejak sampel yang diberikan berhenti mengalami pertukaran karbon – semakin tua sampel tersebut, semakin sedikit 14C yang tersisa.[20]

Peluruhan isotop radioaktif dinyatakan melalui persamaan:[9]

yang dalam rumus di atas, N0 merupakan jumlah atom isotop dalam sampel awal (pada saat t = 0, saat ketika sampel organisme tersebut mati), dan N adalah jumlah atom yang tersisa pada saat t.[9] λ adalah suatu konstanta yang bergantung pada isotop tertentu; untuk isotop yang diberikan akan berbanding terbalik dengan waktu purata – yaitu waktu rerata atau yang diperkirakan dari atom yang diberikan untuk dapat bertahan sebelum mengalami peluruhan radioaktif.[9] Waktu purata, dinyatakan dengan τ, dari 14C adalah 8.267 tahun,[note 4] sehingga persamaan di atas dapat ditulis kembali sehingga:[24]

Lihat pula

Catatan

  1. ^ Makalah Korff sebenarnya merujuk pada neutron lambat, suatu istilah yang merujuk pada rentang energi neutron yang tidak tumpang-tindih dengan neutron termal.[6]
  2. ^ Beberapa sampel asli milik Libby sejak saat itu diuji kembali, dan hasilnya, diterbitkan tahun 2018, secara umum sesuai dengan hasil orisinal Libby.[14]
  3. ^ Interaksi sinar kosmik dengan nitrogen dan oksigen di bawah permukaan bumi dapat pula membentuk 14C, dan dalam situasi tertentu (seperti dekat permukaan salju, yang permeabel pada gas) 14C ini bermigrasi ke atmosfer. Namun, jalur reaksi ini diperkirakan mempengaruhi kurang dari 0,1% dari produksi 14C secara keseluruhan.[18]
  4. ^ Waktu paruh 14C (yang menentukan waktu purata) diduga adalah sebesar 5568 ± 30 tahun pada 1952.[23] Waktu purata dan waktu paruh saling terkait melalui persamaan:[9]

Referensi

  1. ^ Plastino, W., Kaihola, L., Bartolomei, P., Bella, F. (2001) Cosmic background reduction in the radiocarbon measurement by scintillation spectrometry at the underground laboratory of Gran Sasso, Radiocarbon, 43, 157–161.
  2. ^ Arnold, J. R. and Libby, W. F. (1949) Age Determinations by Radiocarbon Content: Checks with Samples of Known Age, Science 110, 678–680.
  3. ^ Christopher Bronk Ramsey, Michael W. Dee, Joanne M. Rowland, Thomas F. G. Higham, Stephen A. Harris, Fiona Brock, Anita Quiles, Eva M. Wild, Ezra S. Marcus, Andrew J. Shortland (18 Juni 2010). "Radiocarbon-Based Chronology for Dynastic Egypt". Science. Diakses tanggal 27 Januari 2013. 
  4. ^ "The Incredible Age of the Find". South Tyrol Museum of Archaeology. 2013. Diakses tanggal 27 Januari 2013. 
  5. ^ a b Taylor & Bar-Yosef (2014), hlm. 268.
  6. ^ Korff, S.A. (1940). "On the contribution to the ionization at sea-level produced by the neutrons in the cosmic radiation". Journal of the Franklin Institute. 230 (6): 777–779. doi:10.1016/s0016-0032(40)90838-9. 
  7. ^ a b Taylor & Bar-Yosef (2014), hlm. 269.
  8. ^ a b "Radiocarbon Dating – American Chemical Society". American Chemical Society. Diakses tanggal 19 Oktober 2016. 
  9. ^ a b c d e f g h i j Bowman (1995), hlm. 9–15.
  10. ^ Libby, W.F. (1946). "Atmospheric helium three and radiocarbon from cosmic radiation". Physical Review. 69 (11–12): 671–672. Bibcode:1946PhRv...69..671L. doi:10.1103/PhysRev.69.671.2. 
  11. ^ Anderson, E.C.; Libby, W.F.; Weinhouse, S.; Reid, A.F.; Kirshenbaum, A.D.; Grosse, A.V. (1947). "Radiocarbon from cosmic radiation". Science. 105 (2765): 576–577. Bibcode:1947Sci...105..576A. doi:10.1126/science.105.2735.576. PMID 17746224. 
  12. ^ Arnold, J.R.; Libby, W.F. (1949). "Age determinations by radiocarbon content: checks with samples of known age". Science (dalam bahasa Inggris). 110 (2869): 678–680. Bibcode:1949Sci...110..678A. doi:10.1126/science.110.2869.678. JSTOR 1677049. PMID 15407879. 
  13. ^ Aitken (1990), hlm. 60–61.
  14. ^ Jull, A.J.T.; Pearson, C.L.; Taylor, R.E.; Southon, J.R.; Santos, G.M.; Kohl, C.P.; Hajdas, I.; Molnar, M.; Baisan, C.; Lange, T.E.; Cruz, R.; Janovics, R.; Major, I. (2018). "Radiocarbon dating and intercomparison of some early historical radiocarbon samples". Radiocarbon (dalam bahasa Inggris). 60 (2): 535–548. doi:10.1017/RDC.2018.18. 
  15. ^ "The method". www.c14dating.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 9 Oktober 2016. 
  16. ^ Russell, Nicola (2011). Marine radiocarbon reservoir effects (MRE) in archaeology: temporal and spatial changes through the Holocene within the UK coastal environment (PhD thesis) (PDF). Glasgow, Scotland UK: University of Glasgow. hlm. 16. Diakses tanggal 11 Desember 2017. 
  17. ^ Bianchi & Canuel (2011), hlm. 35.
  18. ^ a b c Lal, D.; Jull, A.J.T. (2001). "In-situ cosmogenic 14C: production and examples of its unique applications in studies of terrestrial and extraterrestrial processes". Radiocarbon. 43 (2): 731–742. doi:10.6028/jres.109.013. PMC 4853109alt=Dapat diakses gratis. PMID 27366605. 
  19. ^ Queiroz-Alves, Eduardo; Macario, Kita; Ascough, Philippa; Bronk Ramsey, Christopher (2018). "The worldwide marine radiocarbon reservoir effect: Definitions, mechanisms and prospects". Reviews of Geophysics. 56 (1): 278–305. Bibcode:2018RvGeo..56..278A. doi:10.1002/2017RG000588. 
  20. ^ a b Tsipenyuk (1997), hlm. 343.
  21. ^ Currie, Lloyd A. (2004). "The remarkable metrological history of radiocarbon dating II". Journal of Research of the National Institute of Standards and Technology. 109 (2): 185–217. doi:10.6028/jres.109.013. PMC 4853109alt=Dapat diakses gratis. PMID 27366605. 
  22. ^ Taylor & Bar-Yosef (2014), hlm. 33.
  23. ^ Libby (1965), hlm. 42.
  24. ^ Aitken (1990), hlm. 59.

Sumber

  • Aitken, M.J. (1990). Science-based Dating in Archaeology. London: Longman. ISBN 978-0-582-49309-4. 
  • Aitken, Martin J. (2003). "Radiocarbon Dating". Dalam Ellis, Linda. Archaeological Method and Theory. New York: Garland Publishing. hlm. 505–508. 
  • Bianchi, Thomas S.; Canuel, Elizabeth A. (2011). Chemical Markers in Aquatic Ecosystems. Princeton: Princeton University Press. ISBN 978-0-691-13414-7. 
  • Bousman, C. Britt; Vierra, Bradley J. (2012). "Chronology, Environmental Setting, and Views of the Terminal Pleistocene and Early Holocene Cultural Transitions in North America". Dalam Bousman, C. Britt; Vierra, Bradley J. From the Pleistocene to the Holocene: Human Organization and Cultural Transformations in Prehistoric North America. College Station, Texas: Texas A&M University Press. hlm. 1–15. ISBN 978-1-60344-760-7. 
  • Bowman, Sheridan (1995) [1990]. Radiocarbon Dating. London: British Museum Press. ISBN 978-0-7141-2047-8. 
  • Cronin, Thomas M. (2010). Paleoclimates: Understanding Climate Change Past and Present. New York: Columbia University Press. ISBN 978-0-231-14494-0. 
  • Dass, Chhabil (2007). Fundamentals of Contemporary Mass Spectrometry. Hoboken, New Jersey: John Wiley & Sons. ISBN 978-0-471-68229-5. 
  • Eriksson Stenström, Kristina; Skog, Göran; Georgiadou, Elisavet; Genberg, Johan; Johansson, Anette (2011). A guide to radiocarbon units and calculations. Lund: Lund University. 
  • Ferronsky, V.I.; Polyakov, V.A. (2012). Isotopes of the Earth's Hydrosphere. New York: Springer. ISBN 978-94-007-2855-4. 
  • Killick, David (2014). "Using evidence from natural sciences in archaeology". Dalam Chapman, Robert; Alison, Wylie. Material Evidence: Learning From Archaeological Practice. Abingdon, UK: Routledge. hlm. 159–172. ISBN 978-0-415-83745-3. 
  • L'Annunziata, Michael F. (2007). Radioactivity: Introduction and History. Amsterdam: Elsevier. ISBN 978-0-444-52715-8. 
  • L'Annunziata, Michael F.; Kessler, Michael J. (2012). "Liquid scintillation analysis: principles and practice". Dalam L'Annunziata, Michael F. Handbook of Radioactivity Analysis (edisi ke-3rd). Oxford: Academic Press. hlm. 423–573. doi:10.1016/b978-012436603-9/50010-7. ISBN 978-0-12-384873-4. 
  • Libby, Willard F. (1965) [1952]. Radiocarbon Dating (edisi ke-2 (1955)). Chicago: Phoenix. 
  • Macdougall, Doug (2008). Nature's Clocks: How Scientists Measure the Age of Almost Everything. Berkeley, California: University of California Press. ISBN 978-0-520-24975-2. 
  • Malainey, Mary E. (2010). A Consumer's Guide to Archaeological Science. New York: Springer. ISBN 978-1-4419-5704-7. 
  • Maslin, Mark A.; Swann, George E.A. (2006). "Isotopes in marine sediments". Dalam Leng, Melanie J. Isotopes in Palaeoenvironmental Research. Dordrecht: Springer. hlm. 227–290. doi:10.1007/1-4020-2504-1_06. ISBN 978-1-4020-2503-7. 
  • Mook, W.G.; Waterbolk, H.T. (1985). Handbooks for Archaeologists: No. 3: Radiocarbon Dating. Strasbourg: European Science Foundation. ISBN 978-2-903148-44-7. 
  • Post, Wilfred M. (2001). "Carbon cycle". Dalam Goudie, Andrew; Cuff, David J. Encyclopedia of Global Change: Environmental Change and Human Society, Volume 1. Oxford: Oxford University Press. hlm. 127–130. ISBN 978-0-19-514518-2. 
  • Renfrew, Colin (2014). "Foreword". Dalam Taylor, R.E.; Bar-Yosef, Ofer. Radiocarbon Dating. Walnut Creek, California: Left Coast Press. hlm. 12–14. ISBN 978-1-59874-590-0. 
  • Schoeninger, Margaret J. (2010). "Diet reconstruction and ecology using stable isotope ratios". Dalam Larsen, Clark Spencer. A Companion to Biological Anthropology. Oxford: Blackwell. hlm. 445–464. doi:10.1002/9781444320039.ch25. ISBN 978-1-4051-8900-2. 
  • Šilar, Jan (2004). "Application of environmental radionuclides in radiochronology: Radiocarbon". Dalam Tykva, Richard; Berg, Dieter. Man-made and Natural Radioactivity in Environmental Pollution and Radiochronology. Dordrecht: Kluwer Academic Publishers. hlm. 150–179. ISBN 978-1-4020-1860-2. 
  • Suess, H.E. (1970). "Bristlecone-pine calibration of the radiocarbon time-scale 5200 B.C. to the present". Dalam Olsson, Ingrid U. Radiocarbon Variations and Absolute Chronology. New York: John Wiley & Sons. hlm. 303–311. 
  • Taylor, R.E. (1987). Radiocarbon Dating. London: Academic Press. ISBN 978-0-12-433663-6. 
  • Taylor, R.E. (1997). "Radiocarbon dating". Dalam Taylor, R.E.; Aitken, Martin J. Chronometric Dating in Archaeology. New York: Plenum Press. hlm. 65–97. ISBN 978-0-306-45715-9. 
  • Taylor, R.E.; Bar-Yosef, Ofer (2014). Radiocarbon Dating (edisi ke-2). Walnut Creek, California: Left Coast Press. ISBN 978-1-59874-590-0. 
  • Terasmae, J. (1984). "Radiocarbon dating: some problems and potential developments". Dalam Mahaney, W.C. Quaternary Dating Methods. Amsterdam: Elsevier. hlm. 1–15. ISBN 978-0-444-42392-4. 
  • Theodórsson, Páll (1996). Measurement of Weak Radioactivity. Singapore: World Scientific Publishing. ISBN 978-9810223151. 
  • Trumbore, Susan E. (1996). "Applications of accelerator mass spectrometry to soil science". Dalam Boutton, Thomas W.; Yamasaki, Shin-ichi. Mass Spectrometry of Soils. New York: Marcel Dekker. hlm. 311–340. ISBN 978-0-8247-9699-0. 
  • Tsipenyuk, Yuri M. (1997). Nuclear Methods in Science and Technology. Bristol, UK: Institute of Physics Publishing. ISBN 978-0750304221. 
  • Tuniz, C.; Zoppi, U.; Barbetti, M. (2004). "Radionuclide dating in archaeology by accelerator mass spectrometry". Dalam Martini, M.; Milazzo, M.; Piacentini, M. Physics Methods in Archaeometry. Amsterdam: IOS Press. hlm. 385–405. ISBN 978-1-58603-424-5. 
  • Walker, Mike (2005). Quaternary Dating Methods (PDF). Chichester: John Wiley & Sons. ISBN 978-0-470-86927-7. 
  • Warneck, Peter (2000). Chemistry of the Natural Atmosphere. London: Academic Press. ISBN 978-0-12-735632-7. 
  • Wiebert, Anders (1995). Development of the Lund AMS System and the Evaluation of a New AMS Detection Technique. Lund: University of Lund. 

Pranala luar