Malaria: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 37: Baris 37:
Malaria berat biasanya disebabkan oleh ''P.&nbsp;falciparum'' (sering disebut sebagai malaria falciparum). Gejala malaria falciparum timbul 9-30 hari setelah terinfeksi.<ref name="Bartoloni 2012"/> Individu dengan malaria serebral sering menunjukkan gejala [[Gangguan neurologis|neurologis]], termasuk [[postur abnormal]], [[nistagmus]], [[kelumpuhan tatapan konjugat]] (kegagalan mata untuk bergerak bersama-sama dalam arah yang sama), [[opistotonus]], [[kejang]], atau [[Koma (medis)|koma]].<ref name="Bartoloni 2012"/>
Malaria berat biasanya disebabkan oleh ''P.&nbsp;falciparum'' (sering disebut sebagai malaria falciparum). Gejala malaria falciparum timbul 9-30 hari setelah terinfeksi.<ref name="Bartoloni 2012"/> Individu dengan malaria serebral sering menunjukkan gejala [[Gangguan neurologis|neurologis]], termasuk [[postur abnormal]], [[nistagmus]], [[kelumpuhan tatapan konjugat]] (kegagalan mata untuk bergerak bersama-sama dalam arah yang sama), [[opistotonus]], [[kejang]], atau [[Koma (medis)|koma]].<ref name="Bartoloni 2012"/>


==Komplikasi==
===Komplikasi===
Malaria memiliki beberapa [[Komplikasi (kedokteran)|komplikasi]] yang serius. Di antaranya adalah pengembangan [[gangguan pernapasan]], yang terjadi di hingga 25% dari orang dewasa dan 40% dari anak-anak dengan malaria ''P.&nbsp;falciparum'' parah. Kemungkinan penyebab termasuk kompensasi pernapasan [[asidosis metabolik]], [[edema paru]] nonkardiogenik, [[pneumonia]] bersamaan, dan [[anemia]] berat. Meskipun jarang terjadi pada anak-anak dengan malaria berat, [[sindrom gangguan pernapasan akut]] terjadi pada 5-25% dari orang dewasa dan sampai 29% dari wanita hamil.<ref name="Taylor 2012"/> [[Koinfeksi]] [[HIV]] dengan malaria meningkatkan angka kematian.<ref name="Korenromp 2005"/> Gagal ginjal adalah fitur dari [[demam blackwater]], di mana hemoglobin dari sel darah merah yang [[Lisis|pecah]] bocor ke dalam urin.<ref name="Bartoloni 2012"/>
Malaria memiliki beberapa [[Komplikasi (kedokteran)|komplikasi]] yang serius. Di antaranya adalah pengembangan [[gangguan pernapasan]], yang terjadi di hingga 25% dari orang dewasa dan 40% dari anak-anak dengan malaria ''P.&nbsp;falciparum'' parah. Kemungkinan penyebab termasuk kompensasi pernapasan [[asidosis metabolik]], [[edema paru]] nonkardiogenik, [[pneumonia]] bersamaan, dan [[anemia]] berat. Meskipun jarang terjadi pada anak-anak dengan malaria berat, [[sindrom gangguan pernapasan akut]] terjadi pada 5-25% dari orang dewasa dan sampai 29% dari wanita hamil.<ref name="Taylor 2012"/> [[Koinfeksi]] [[HIV]] dengan malaria meningkatkan angka kematian.<ref name="Korenromp 2005"/> Gagal ginjal adalah fitur dari [[demam blackwater]], di mana hemoglobin dari sel darah merah yang [[Lisis|pecah]] bocor ke dalam urin.<ref name="Bartoloni 2012"/>


Baris 50: Baris 50:


[[Efek pemanasan global pada kesehatan manusia#Malaria|Pemanasan global]] kemungkinan akan mempengaruhi penyebaran malaria, namun tingkat keparahan dan distribusi geografis dari efek itu tidak pasti.<ref name="Parham 2011"/><ref name=who-chap6>{{cite web|title=Climate Change And Infectious Diseases|url=http://www.who.int/globalchange/climate/en/chapter6.pdf|work=CLIMATE CHANGE AND HUMAN HEALTH—RISK AND RESPONSES|publisher=World Health Organization |format=PDF}}</ref>
[[Efek pemanasan global pada kesehatan manusia#Malaria|Pemanasan global]] kemungkinan akan mempengaruhi penyebaran malaria, namun tingkat keparahan dan distribusi geografis dari efek itu tidak pasti.<ref name="Parham 2011"/><ref name=who-chap6>{{cite web|title=Climate Change And Infectious Diseases|url=http://www.who.int/globalchange/climate/en/chapter6.pdf|work=CLIMATE CHANGE AND HUMAN HEALTH—RISK AND RESPONSES|publisher=World Health Organization |format=PDF}}</ref>

==Pencegahan==
<!-- The list of methods seems to put the least cost-effective first. What's the reason for that? -->
[[File:Anopheles stephensi.jpeg|thumb|Sebuah nyamuk ''[[Anopheles stephensi]]'' tak lama setelah mendapat darah dari manusia (tetesan darah dikeluarkan sebagai surplus). Nyamuk ini adalah vektor malaria, dan pengendalian nyamuk adalah cara yang efektif untuk mengurangi insiden malaria.]]

Metode yang digunakan untuk mencegah malaria termasuk obat-obatan, penghapusan nyamuk dan pencegahan gigitan. Tidak ada [[vaksin malaria|vaksin untuk malaria]]. Kehadiran malaria di suatu daerah membutuhkan kombinasi dari kepadatan tinggi populasi manusia, kepadatan populasi nyamuk anopheles tinggi dan tingginya tingkat penularan dari manusia ke nyamuk dan dari nyamuk ke manusia. Jika salah satunya diturunkan cukup, parasit akhirnya akan menghilang dari daerah itu, seperti yang terjadi di Amerika Utara, Eropa dan bagian dari Timur Tengah. Namun, kecuali parasit dieliminasi dari seluruh dunia, parasit bisa kembali lagi jika kondisi kembali ke kombinasi yang menguntungkan reproduksi parasit. Selanjutnya, biaya per orang untuk menghilangkan nyamuk Anopheles meningkat dengan menurunnya kepadatan penduduk, sehingga secara ekonomi tidak layak di beberapa daerah.<ref name="whqlibdoc"/>

Pencegahan malaria mungkin lebih hemat biaya daripada pengobatan penyakit dalam jangka panjang, tetapi biaya awal yang diperlukan berada di luar jangkauan banyak orang termiskin di dunia. Ada perbedaan luas dalam biaya program kontrol (yaitu pemeliharaan endemisitas rendah) dan eliminasi antar negara. Misalnya, di Tiongkok—yang pemerintahnya pada 2010 mengumumkan strategi untuk mengejar eliminasi malaria di [[Daftar provinsi di Tiongkok|provinsi-provinsi Tiongkok]]-investasi yang dibutuhkan adalah sebagian kecil dari pengeluaran pemerintah untuk kesehatan. Sebaliknya, program serupa di Tanzania akan biaya sekitar seperlima dari anggaran kesehatan masyarakat.<ref name="Sabot 2010"/>

Di daerah di mana malaria adalah umum, anak-anak di bawah lima tahun sering mengalami [[anemia]] yang kadang-kadang dikarenakan malaria. Memberikan obat pencegahan antimalaria kepada anak-anak dengan anemia di daerah ini meningkatkan kadar sel darah merah sedikit tapi tidak memengaruhi risiko kematian atau kebutuhan untuk rawat inap.<ref>{{cite journal|last1=Athuman|first1=M|last2=Kabanywanyi|first2=AM|last3=Rohwer|first3=AC|title=Intermittent preventive antimalarial treatment for children with anaemia.|journal=The Cochrane database of systematic reviews|date=13 January 2015|volume=1|pages=CD010767|doi=10.1002/14651858.CD010767.pub2|pmid=25582096}}</ref>

==Pengobatan==
Malaria diobati dengan [[obat antimalaria]]; yang digunakan tergantung pada jenis dan tingkat keparahan penyakit. Sementara [[antipiretika|obat terhadap demam]] umum digunakan, efek obat itu pada hasilnya tidak jelas.<ref name="Meremikwu 2012b"/>

<!--Tanpa komplikasi -->
Malaria tanpa komplikasi dapat diobati dengan obat oral. Pengobatan yang paling efektif untuk infeksi ''P.&nbsp;falciparum'' adalah penggunaan [[artemisinin]] dalam kombinasi dengan obat antimalaria lainnya (dikenal sebagai [[terapi artemisinin-kombinasi]], atau ''artemisinin-combination therapy'' [ACT]), yang menurunkan resistensi terhadap komponen obat tungga.l<ref name="Kokwaro 2009"/> Obat antimalaria tambahan ini meliputi: [[amodiakuin]], [[lumefantrin]], meflokuin atau [[sulfadoksin/pirimetamin]].<ref>{{harnvb|WHO|2010|pp=75–86}}</ref> Kombinasi lain yang direkomendasikan adalah [[dihidroartemisinin]] dan [[piperakuin]].<ref>{{harvnb|WHO|2010|p=21}}</ref><ref name="Keating 2012"/> ACT adalah sekitar 90% efektif bila digunakan untuk mengobati malaria tanpa komplikasi.<ref name="Howitt 2012"/> Untuk mengobati malaria selama kehamilan, WHO merekomendasikan penggunaan kuinin ditambah [[klindamisin]] di awal kehamilan (trimester 1), dan ACT di tahap akhir (trimester 2 dan 3).<ref name="Manyando 2012"/> Pada awal 2000-an (dekade), malaria dengan resistensi parsial untuk artemisin muncul di Asia Tenggara.<ref name="O'Brien 2011"/><ref name="Fairhurst 2012"/>

Infeksi ''P.&nbsp;vivax'', ''P.&nbsp;ovale'' atau ''P.&nbsp;malariae'' biasanya diobati tanpa perlu rawat inap. Pengobatan ''P.&nbsp;vivax'' membutuhkan baik pengobatan tahapan parasit dalam darah (dengan klorokuin atau ACT) dan pembersihan bentuk parasit dalam hati dengan [[primakuin]].<ref name="Waters 2012"/>

<!--Parah -->
Pengobatan yang direkomendasikan untuk malaria berat adalah penggunaan obat antimalaria intravena. Untuk malaria berat, artesunat lebih unggul dari kuinin pada anak-anak dan orang dewasa.<ref name="Sinclair 2012"/> Pengobatan malaria berat melibatkan langkah-langkah dukungan yang terbaik dilakukan di [[unit perawatan intensif]]. Ini termasuk pengelolaan [[Demam|demam tinggi]] dan kejang yang mungkin timbul dari itu. Hal ini juga termasuk pemantauan untuk [[Depresi respirasi|usaha pernapasan yang buruk]], gula darah rendah, dan [[hipokalemia|kalium darah rendah]].<ref name="Sarkar 2009"/>


==Referensi==
==Referensi==

Revisi per 14 Februari 2016 06.39

Malaria
Sebuah Plasmodium dari air ludah nyamuk betina bergerak melalui sel nyamuk
Informasi umum
SpesialisasiInfectious disease

Malaria adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dari manusia dan hewan lain yang disebabkan oleh protozoa parasit (sekelompok mikroorganisme bersel tunggal) dalam tipe Plasmodium.[1] Malaria menyebabkan gejala yang biasanya termasuk demam, kelelahan, muntah, dan sakit kepala. Dalam kasus yang parah dapat menyebabkan kulit kuning, kejang, koma, atau kematian.[2] Gejala biasanya muncul sepuluh sampai lima belas hari setelah digigit. Jika tidak diobati, penyakit mungkin kambuh beberapa bulan kemudian.[1] Pada mereka yang baru selamat dari infeksi, infeksi ulang biasanya menyebabkan gejala ringan. resistensi parsial ini menghilang selama beberapa bulan hingga beberapa tahun jika orang tersebut tidak terpapar terus-menerus dengan malaria.[2]

Penyakit ini paling sering ditularkan oleh nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi. Gigitan nyamuk memasukkan parasit dari air liur nyamuk ke dalam darah seseorang.[1] Parasit bergerak ke hati di mana mereka dewasa dan bereproduksi. Lima spesies Plasmodium dapat menginfeksi dan disebarkan oleh manusia.[2] Sebagian besar kematian disebabkan oleh P. falciparum karena P. vivax, P. ovale, and P. malariae umumnya menyebabkan bentuk yang lebih ringan dari malaria.[1][2] Spesies P. knowlesi jarang menyebabkan penyakit pada manusia.[1] Malaria biasanya didiagnosis dengan pemeriksaan mikroskopis darah menggunakan film darah, atau dengan uji diagnostik cepat berdasarkan-antigen.[2] Metode yang menggunakan reaksi berantai polimerase untuk mendeteksi DNA parasit telah dikembangkan, tetapi tidak banyak digunakan di daerah di mana malaria umum karena biaya dan kompleksitasnya.[3]

Risiko penyakit dapat dikurangi dengan mencegah gigitan nyamuk dengan menggunakan kelambu dan penolak serangga, atau dengan tindakan kontrol-nyamuk seperti penyemprotan insektisida dan menguras genangan air.[2] Beberapa obat tersedia untuk mencegah malaria pada wisatawan ke daerah di mana penyakit umum. Dosis sesekali obat sulfadoksin/pirimetamin direkomendasikan pada bayi dan setelah trimester pertama kehamilan di daerah dengan tingkat malaria tinggi. Meskipun adanya kebutuhan, tidak ada vaksin yang efektif, meskipun upaya untuk mengembangkannya sedang berlangsung.[1] Pengobatan yang direkomendasikan untuk malaria adalah kombinasi obat antimalaria yang mencakup artemisinin.[1][2] Obat kedua mungkin baik meflokuin, lumefantrin, atau sulfadoksin/pirimetamin.[4] Kuinin bersama dengan doksisiklin dapat digunakan jika artemisinin tidak tersedia.[4] Direkomendasikan bahwa di daerah di mana penyakit ini umum, malaria dikonfirmasi jika mungkin sebelum pengobatan dimulai karena kekhawatiran peningkatan resistensi obat. Resistensi parasit telah berkembang untuk beberapa obat antimalaria; misalnya, P. falciparum resisten-klorokuin telah menyebar ke sebagian besar wilayah malaria, dan ketahanan terhadap artemisinin telah menjadi masalah di beberapa bagian Asia Tenggara.[1]

Penyakit ini tersebar luas di daerah tropis dan subtropis yang ada di pita lebar sekitar khatulistiwa.[2] Ini termasuk banyak dari Afrika Sub-Sahara, Asia, dan Amerika Latin. Pada 2015, ada 214 juta kasus malaria di seluruh dunia.[5] Hal ini mengakibatkan sekitar 438.000 kematian, 90% di antaranya terjadi di Afrika.[5] Tingkat penyakit menurun dari tahun 2000 hingga 2015 sebesar 37%,[5] namun meningkat dari 2014 di mana ada 198 juta kasus.[6] Malaria umumnya terkait dengan kemiskinan dan memiliki efek negatif yang besar pada pembangunan ekonomi.[7][8] Di Afrika, malaria diperkirakan mengakibatkan kerugian sebesar US$12 miliar setahun karena meningkatnya biaya kesehatan, kehilangan kemampuan untuk bekerja, dan efek negatif pada pariwisata.[9]

Tanda-tanda dan gejala

Gejala utama dari malaria[10]

Tanda-tanda dan gejala malaria biasanya mulai 8-25 hari setelah terinfeksi;[10] namun, gejala dapat terjadi kemudian pada orang-orang yang telah mengambil obat antimalaria sebagai pencegahan.[3] Manifestasi awal dari penyakit—umum untuk semua spesies malaria—mirip dengan gejala flu,[11] dan dapat menyerupai kondisi lain seperti sepsis, gastroenteritis, dan penyakit virus.[3] Presentasi mungkin termasuk sakit kepala, demam, menggigil, nyeri sendi, muntah, anemia hemolitik, penyakit kuning, hemoglobin dalam urin, kerusakan retina, dan kejang-kejang.[12]

Gejala klasik malaria adalah paroksismal—kejadian bersiklus kedinginan tiba-tiba diikuti dengan menggigil dan kemudian demam dan berkeringat, terjadi setiap dua hari (demam tertiana) di infeksi P. vivax dan P. ovale, dan setiap tiga hari (demam kuartana) untuk P. malariae. Infeksi P. falciparum dapat menyebabkan demam berulang setiap 36-48 jam, atau demam kurang menonjol dan hampir terus menerus.[13]

Malaria berat biasanya disebabkan oleh P. falciparum (sering disebut sebagai malaria falciparum). Gejala malaria falciparum timbul 9-30 hari setelah terinfeksi.[11] Individu dengan malaria serebral sering menunjukkan gejala neurologis, termasuk postur abnormal, nistagmus, kelumpuhan tatapan konjugat (kegagalan mata untuk bergerak bersama-sama dalam arah yang sama), opistotonus, kejang, atau koma.[11]

Komplikasi

Malaria memiliki beberapa komplikasi yang serius. Di antaranya adalah pengembangan gangguan pernapasan, yang terjadi di hingga 25% dari orang dewasa dan 40% dari anak-anak dengan malaria P. falciparum parah. Kemungkinan penyebab termasuk kompensasi pernapasan asidosis metabolik, edema paru nonkardiogenik, pneumonia bersamaan, dan anemia berat. Meskipun jarang terjadi pada anak-anak dengan malaria berat, sindrom gangguan pernapasan akut terjadi pada 5-25% dari orang dewasa dan sampai 29% dari wanita hamil.[14] Koinfeksi HIV dengan malaria meningkatkan angka kematian.[15] Gagal ginjal adalah fitur dari demam blackwater, di mana hemoglobin dari sel darah merah yang pecah bocor ke dalam urin.[11]

Infeksi P. falciparum dapat mengakibatkan malaria serebral, bentuk malaria berat yang melibatkan ensefalopati. Hal ini terkait dengan memutihnya retina, yang mungkin merupakan tanda klinis yang berguna dalam membedakan malaria dari penyebab lain dari demam.[16] Splenomegali, sakit kepala parah, hepatomegali (pembesaran hati), hipoglikemia, dan hemoglobinuria dengan gagal ginjal dapat terjadi.[11] Komplikasi dapat mencakup perdarahan spontan dan koagulopati. Dapat menyebabkan syok.[17]

Malaria pada ibu hamil merupakan penyebab penting dari lahir mati, kematian bayi, aborsi dan berat badan lahir rendah,[18] terutama pada infeksi P. falciparum, tetapi juga dengan P. vivax.[19]

Penyebab

Parasit malaria termasuk dalam genus Plasmodium (filum Apicomplexa). Pada manusia, malaria disebabkan oleh P. falciparum, P. malariae, P. ovale, P. vivax dan P. knowlesi.[20][21] Di antara mereka yang terinfeksi, P. falciparum merupakan spesies yang paling umum diidentifikasi (~75%) diikuti oleh P. vivax (~20%).[3] Meskipun P. falciparum secara tradisional menyumbang mayoritas kematian,[22] bukti terbaru menunjukkan bahwa malaria P. vivax terkait dengan kondisi yang berpotensi mengancam jiwa sekitar sesering dengan diagnosis infeksi P. falciparum.[23] P. vivax secara proporsional lebih umum di luar Afrika.[24] Telah didokumentasikan infeksi manusia oleh beberapa spesies Plasmodium dari kera yang lebih tinggi; namun, kecuali untuk P. knowlesi—spesies zoonotik yang menyebabkan malaria pada makaka[21]—hal ini kebanyakan tidak begitu penting bagi kesehatan masyarakat.[25]

Pemanasan global kemungkinan akan mempengaruhi penyebaran malaria, namun tingkat keparahan dan distribusi geografis dari efek itu tidak pasti.[26][27]

Pencegahan

Sebuah nyamuk Anopheles stephensi tak lama setelah mendapat darah dari manusia (tetesan darah dikeluarkan sebagai surplus). Nyamuk ini adalah vektor malaria, dan pengendalian nyamuk adalah cara yang efektif untuk mengurangi insiden malaria.

Metode yang digunakan untuk mencegah malaria termasuk obat-obatan, penghapusan nyamuk dan pencegahan gigitan. Tidak ada vaksin untuk malaria. Kehadiran malaria di suatu daerah membutuhkan kombinasi dari kepadatan tinggi populasi manusia, kepadatan populasi nyamuk anopheles tinggi dan tingginya tingkat penularan dari manusia ke nyamuk dan dari nyamuk ke manusia. Jika salah satunya diturunkan cukup, parasit akhirnya akan menghilang dari daerah itu, seperti yang terjadi di Amerika Utara, Eropa dan bagian dari Timur Tengah. Namun, kecuali parasit dieliminasi dari seluruh dunia, parasit bisa kembali lagi jika kondisi kembali ke kombinasi yang menguntungkan reproduksi parasit. Selanjutnya, biaya per orang untuk menghilangkan nyamuk Anopheles meningkat dengan menurunnya kepadatan penduduk, sehingga secara ekonomi tidak layak di beberapa daerah.[28]

Pencegahan malaria mungkin lebih hemat biaya daripada pengobatan penyakit dalam jangka panjang, tetapi biaya awal yang diperlukan berada di luar jangkauan banyak orang termiskin di dunia. Ada perbedaan luas dalam biaya program kontrol (yaitu pemeliharaan endemisitas rendah) dan eliminasi antar negara. Misalnya, di Tiongkok—yang pemerintahnya pada 2010 mengumumkan strategi untuk mengejar eliminasi malaria di provinsi-provinsi Tiongkok-investasi yang dibutuhkan adalah sebagian kecil dari pengeluaran pemerintah untuk kesehatan. Sebaliknya, program serupa di Tanzania akan biaya sekitar seperlima dari anggaran kesehatan masyarakat.[29]

Di daerah di mana malaria adalah umum, anak-anak di bawah lima tahun sering mengalami anemia yang kadang-kadang dikarenakan malaria. Memberikan obat pencegahan antimalaria kepada anak-anak dengan anemia di daerah ini meningkatkan kadar sel darah merah sedikit tapi tidak memengaruhi risiko kematian atau kebutuhan untuk rawat inap.[30]

Pengobatan

Malaria diobati dengan obat antimalaria; yang digunakan tergantung pada jenis dan tingkat keparahan penyakit. Sementara obat terhadap demam umum digunakan, efek obat itu pada hasilnya tidak jelas.[31]

Malaria tanpa komplikasi dapat diobati dengan obat oral. Pengobatan yang paling efektif untuk infeksi P. falciparum adalah penggunaan artemisinin dalam kombinasi dengan obat antimalaria lainnya (dikenal sebagai terapi artemisinin-kombinasi, atau artemisinin-combination therapy [ACT]), yang menurunkan resistensi terhadap komponen obat tungga.l[32] Obat antimalaria tambahan ini meliputi: amodiakuin, lumefantrin, meflokuin atau sulfadoksin/pirimetamin.[33] Kombinasi lain yang direkomendasikan adalah dihidroartemisinin dan piperakuin.[34][35] ACT adalah sekitar 90% efektif bila digunakan untuk mengobati malaria tanpa komplikasi.[36] Untuk mengobati malaria selama kehamilan, WHO merekomendasikan penggunaan kuinin ditambah klindamisin di awal kehamilan (trimester 1), dan ACT di tahap akhir (trimester 2 dan 3).[37] Pada awal 2000-an (dekade), malaria dengan resistensi parsial untuk artemisin muncul di Asia Tenggara.[38][39]

Infeksi P. vivax, P. ovale atau P. malariae biasanya diobati tanpa perlu rawat inap. Pengobatan P. vivax membutuhkan baik pengobatan tahapan parasit dalam darah (dengan klorokuin atau ACT) dan pembersihan bentuk parasit dalam hati dengan primakuin.[40]

Pengobatan yang direkomendasikan untuk malaria berat adalah penggunaan obat antimalaria intravena. Untuk malaria berat, artesunat lebih unggul dari kuinin pada anak-anak dan orang dewasa.[41] Pengobatan malaria berat melibatkan langkah-langkah dukungan yang terbaik dilakukan di unit perawatan intensif. Ini termasuk pengelolaan demam tinggi dan kejang yang mungkin timbul dari itu. Hal ini juga termasuk pemantauan untuk usaha pernapasan yang buruk, gula darah rendah, dan kalium darah rendah.[22]

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h "Malaria Fact sheet N°94". WHO. March 2014. Diakses tanggal 28 August 2014. 
  2. ^ a b c d e f g h Caraballo H (2014). "Emergency department management of mosquito-borne illness: Malaria, dengue, and west nile virus". Emergency Medicine Practice. 16 (5). 
  3. ^ a b c d Nadjm B, Behrens RH (2012). "Malaria: An update for physicians". Infectious Disease Clinics of North America. 26 (2): 243–59. doi:10.1016/j.idc.2012.03.010. PMID 22632637. 
  4. ^ a b Organization, World Health (2010). Guidelines for the treatment of malaria (edisi ke-2nd). Geneva: World Health Organization. hlm. ix. ISBN 9789241547925. 
  5. ^ a b c "Malaria Fact sheet N°94". WHO. Diakses tanggal 2 February 2016. 
  6. ^ WHO (2014). World Malaria Report 2014. Geneva, Switzerland: World Health Organization. hlm. 32–42. ISBN 978-92-4156483-0. 
  7. ^ Gollin D, Zimmermann C (August 2007). Malaria: Disease Impacts and Long-Run Income Differences (PDF) (Laporan). Institute for the Study of Labor. 
  8. ^ Worrall E, Basu S, Hanson K (2005). "Is malaria a disease of poverty? A review of the literature". Tropical Health and Medicine. 10 (10): 1047–59. doi:10.1111/j.1365-3156.2005.01476.x. PMID 16185240.  publikasi akses terbuka - bebas untuk dibuka
  9. ^ Greenwood BM, Bojang K, Whitty CJ, Targett GA (2005). "Malaria". Lancet. 365 (9469): 1487–98. doi:10.1016/S0140-6736(05)66420-3. PMID 15850634. 
  10. ^ a b Fairhurst RM, Wellems TE (2010). "Chapter 275. Plasmodium species (malaria)". Dalam Mandell GL, Bennett JE, Dolin R (eds). Mandell, Douglas, and Bennett's Principles and Practice of Infectious Diseases. 2 (edisi ke-7th). Philadelphia, Pennsylvania: Churchill Livingstone/Elsevier. hlm. 3437–62. ISBN 978-0-443-06839-3. 
  11. ^ a b c d e Bartoloni A, Zammarchi L (2012). "Clinical aspects of uncomplicated and severe malaria". Mediterranean Journal of Hematology and Infectious Diseases. 4 (1): e2012026. doi:10.4084/MJHID.2012.026. PMC 3375727alt=Dapat diakses gratis. PMID 22708041.  publikasi akses terbuka - bebas untuk dibuka
  12. ^ Beare NA, Taylor TE, Harding SP, Lewallen S, Molyneux ME (2006). "Malarial retinopathy: A newly established diagnostic sign in severe malaria". American Journal of Tropical Medicine and Hygiene. 75 (5): 790–7. PMC 2367432alt=Dapat diakses gratis. PMID 17123967.  publikasi akses terbuka - bebas untuk dibuka
  13. ^ Ferri FF (2009). "Chapter 332. Protozoal infections". Ferri's Color Atlas and Text of Clinical Medicine. Elsevier Health Sciences. hlm. 1159. ISBN 978-1-4160-4919-7. 
  14. ^ Taylor WR, Hanson J, Turner GD, White NJ, Dondorp AM (2012). "Respiratory manifestations of malaria". Chest. 142 (2): 492–505. doi:10.1378/chest.11-2655. PMID 22871759.  publikasi akses terbuka - bebas untuk dibuka
  15. ^ Korenromp E, Williams B, de Vlas S, Gouws E, Gilks C, Ghys P, Nahlen B (2005). "Malaria attributable to the HIV-1 epidemic, sub-Saharan Africa". Emerging Infectious Diseases. 11 (9): 1410–9. doi:10.3201/eid1109.050337. PMC 3310631alt=Dapat diakses gratis. PMID 16229771.  publikasi akses terbuka - bebas untuk dibuka
  16. ^ Beare NA, Lewallen S, Taylor TE, Molyneux ME (2011). "Redefining cerebral malaria by including malaria retinopathy". Future Microbiology. 6 (3): 349–55. doi:10.2217/fmb.11.3. PMC 3139111alt=Dapat diakses gratis. PMID 21449844.  publikasi akses terbuka - bebas untuk dibuka
  17. ^ Davidson's Principles and Practice of Medicine/21st/351
  18. ^ Hartman TK, Rogerson SJ, Fischer PR (2010). "The impact of maternal malaria on newborns". Annals of Tropical Paediatrics. 30 (4): 271–82. doi:10.1179/146532810X12858955921032. PMID 21118620. 
  19. ^ Rijken MJ, McGready R, Boel ME, Poespoprodjo R, Singh N, Syafruddin D, Rogerson S, Nosten F (2012). "Malaria in pregnancy in the Asia-Pacific region". Lancet Infectious Diseases. 12 (1): 75–88. doi:10.1016/S1473-3099(11)70315-2. PMID 22192132. 
  20. ^ Mueller I, Zimmerman PA, Reeder JC (2007). "Plasmodium malariae and Plasmodium ovale—the "bashful" malaria parasites". Trends in Parasitology. 23 (6): 278–83. doi:10.1016/j.pt.2007.04.009. PMC 3728836alt=Dapat diakses gratis. PMID 17459775. 
  21. ^ a b Collins WE (2012). "Plasmodium knowlesi: A malaria parasite of monkeys and humans". Annual Review of Entomology. 57: 107–21. doi:10.1146/annurev-ento-121510-133540. PMID 22149265. 
  22. ^ a b Sarkar PK, Ahluwalia G, Vijayan VK, Talwar A (2009). "Critical care aspects of malaria". Journal of Intensive Care Medicine. 25 (2): 93–103. doi:10.1177/0885066609356052. PMID 20018606. 
  23. ^ Baird JK (2013). "Evidence and implications of mortality associated with acute Plasmodium vivax malaria". Clinical Microbiology Reviews. 26 (1): 36–57. doi:10.1128/CMR.00074-12. PMC 3553673alt=Dapat diakses gratis. PMID 23297258. 
  24. ^ Arnott A, Barry AE, Reeder JC (2012). "Understanding the population genetics of Plasmodium vivax is essential for malaria control and elimination". Malaria Journal. 11: 14. doi:10.1186/1475-2875-11-14. PMC 3298510alt=Dapat diakses gratis. PMID 22233585.  publikasi akses terbuka - bebas untuk dibuka
  25. ^ Collins WE, Barnwell JW (2009). "Plasmodium knowlesi: finally being recognized". Journal of Infectious Diseases. 199 (8): 1107–8. doi:10.1086/597415. PMID 19284287.  publikasi akses terbuka - bebas untuk dibuka
  26. ^ Parham PE, Christiansen-Jucht C, Pople D, Michael E (2011). "Understanding and modelling the impact of climate change on infectious diseases". Dalam Blanco J, Kheradmand H (eds.). Climate Change – Socioeconomic Effects. hlm. 43–66. ISBN 978-9533074115.  publikasi akses terbuka - bebas untuk dibuka
  27. ^ "Climate Change And Infectious Diseases" (PDF). CLIMATE CHANGE AND HUMAN HEALTH—RISK AND RESPONSES. World Health Organization. 
  28. ^ World Health Organization (1958). "Malaria". The First Ten Years of the World Health Organization (PDF). World Health Organization. hlm. 172–87. 
  29. ^ Sabot O, Cohen JM, Hsiang MS, Kahn JG, Basu S, Tang L, Zheng B, Gao Q, Zou L, Tatarsky A, Aboobakar S, Usas J, Barrett S, Cohen JL, Jamison DT, Feachem RG (2010). "Costs and financial feasibility of malaria elimination". Lancet. 376 (9752): 1604–15. doi:10.1016/S0140-6736(10)61355-4. PMC 3044845alt=Dapat diakses gratis. PMID 21035839. 
  30. ^ Athuman, M; Kabanywanyi, AM; Rohwer, AC (13 January 2015). "Intermittent preventive antimalarial treatment for children with anaemia". The Cochrane database of systematic reviews. 1: CD010767. doi:10.1002/14651858.CD010767.pub2. PMID 25582096. 
  31. ^ Meremikwu MM, Odigwe CC, Akudo Nwagbara B, Udoh EE (2012). Meremikwu, Martin M, ed. "Antipyretic measures for treating fever in malaria". Cochrane Database of Systematic Reviews. 9: CD002151. doi:10.1002/14651858.CD002151.pub2. PMID 22972057. 
  32. ^ Kokwaro G (2009). "Ongoing challenges in the management of malaria". Malaria Journal. 8 (Suppl 1): S2. doi:10.1186/1475-2875-8-S1-S2. PMC 2760237alt=Dapat diakses gratis. PMID 19818169.  publikasi akses terbuka - bebas untuk dibuka
  33. ^ (WHO 2010, hlm. 75–86)
  34. ^ WHO 2010, hlm. 21
  35. ^ Keating GM (2012). "Dihydroartemisinin/piperaquine: A review of its use in the treatment of uncomplicated Plasmodium falciparum malaria". Drugs. 72 (7): 937–61. doi:10.2165/11203910-000000000-00000. PMID 22515619. 
  36. ^ Howitt P, Darzi A, Yang GZ, Ashrafian H, Atun R, Barlow J, Blakemore A, Bull AM, Car J, Conteh L, Cooke GS, Ford N, Gregson SA, Kerr K, King D, Kulendran M, Malkin RA, Majeed A, Matlin S, Merrifield R, Penfold HA, Reid SD, Smith PC, Stevens MM, Templeton MR, Vincent C, Wilson E (2012). "Technologies for global health". The Lancet. 380 (9840): 507–35. doi:10.1016/S0140-6736(12)61127-1. PMID 22857974. 
  37. ^ Manyando C, Kayentao K, D'Alessandro U, Okafor HU, Juma E, Hamed K (2011). "A systematic review of the safety and efficacy of artemether-lumefantrine against uncomplicated Plasmodium falciparum malaria during pregnancy". Malaria Journal. 11: 141. doi:10.1186/1475-2875-11-141. PMC 3405476alt=Dapat diakses gratis. PMID 22548983.  publikasi akses terbuka - bebas untuk dibuka
  38. ^ O'Brien C, Henrich PP, Passi N, Fidock DA (2011). "Recent clinical and molecular insights into emerging artemisinin resistance in Plasmodium falciparum". Current Opinion in Infectious Diseases. 24 (6): 570–7. doi:10.1097/QCO.0b013e32834cd3ed. PMC 3268008alt=Dapat diakses gratis. PMID 22001944.  publikasi akses terbuka - bebas untuk dibuka
  39. ^ Fairhurst RM, Nayyar GM, Breman JG, Hallett R, Vennerstrom JL, Duong S, Ringwald P, Wellems TE, Plowe CV, Dondorp AM (2012). "Artemisinin-resistant malaria: research challenges, opportunities, and public health implications". American Journal of Tropical Medicine and Hygiene. 87 (2): 231–41. doi:10.4269/ajtmh.2012.12-0025. PMC 3414557alt=Dapat diakses gratis. PMID 22855752.  publikasi akses terbuka - bebas untuk dibuka
  40. ^ Waters NC, Edstein MD (2012). "8-Aminoquinolines: Primaquine and tafenoquine". Dalam Staines HM, Krishna S (eds). Treatment and Prevention of Malaria: Antimalarial Drug Chemistry, Action and Use. Springer. hlm. 69–93. ISBN 978-3-0346-0479-6. 
  41. ^ Sinclair D, Donegan S, Isba R, Lalloo DG (2012). Sinclair, David, ed. "Artesunate versus quinine for treating severe malaria". Cochrane Database of Systematic Reviews. 6: CD005967. doi:10.1002/14651858.CD005967.pub4. PMID 22696354. 

Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Abba 2011" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Abeku 2007" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Achan 2011" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Ameri 2010" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Arrow 2004" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Ashley 2014" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Aultman 2002" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "autogenerated1" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Baird 2009" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Bardají 2012" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Bhalla 2006" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Biot 2012" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Bledsoe 2005" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Bray 2004" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Breeveld 2012" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Byrne 2008" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Caudron 2008" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "CDC Malaria" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Chernin 1977" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Chernin 1983" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Cowman 2012" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "CDC history" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "CDC Malaria distribution" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "CDC Ross" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Cox 2002" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Cromptom 2010" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Cui 2012" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Dondorp 2010" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Du 2011" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Enayati 2007" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Enayati 2010" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Feachem 2010" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Fernando 2010" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Fernando 2011" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Freedman 2008" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Gething 2011" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Gratz 2006" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Graves 2006" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Greenwood 2002" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Gautam 2009" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Geels 2011" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Global Fund" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Graves 2006b" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Guerra 2007" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Harper 2011" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Hays 2005" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Hay 2010" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Hedrick 2011" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Hill 2011" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Hoffman 2010" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Hsu 2006" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Humphreys 2001" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Idro 2010" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Ito 2002" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Jacquerioz 2009" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Jamieson 2006" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Kajfasz 2009" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Kalanon 2010" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Kattenberg 2011" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Kaufman 2005" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Killeen 2002" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Kwiatkowski 2005" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Kyle 1974" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Lalloo 2006" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "lancet-glob-mal-mort" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Laveran bio" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Layne 2006" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "LaPointe 2012" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Lengeler 2004" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Lindemann 1999" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Lon 2006" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Loz 2012" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Machault 2011" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "malariasite1" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Meade 2010" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Mehlhorn 2008" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Mens 2010" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Meremikwu 2012" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Miller 2007" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Mlambo 2008" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Müller 2010" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Nayyar 2012" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Newton 2006" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Newton 2008" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Noor 2009" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Olu 2013" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Owusu-Ofori 2010" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Parry 2005" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Pates 2005" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Pelletier 1820" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Perkins 2008" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Pluess 2010" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Provost 2011" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Prugnolle 2012" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Raghavendra 2011" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Rénia 2012" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Ricci 2012" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Rich 2006" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Richter 2010" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Riley 2013" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Roadmap 2006" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Roll Back Malaria WHO" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Ross bio" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Ross 1910" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Roux 2012" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Russell 2009" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Sachs 2002" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Sallares 2001" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Sallares 2003" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Simmons 1979" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "SinhaMedhi2014" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Strom 2011" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Tan 2008" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Tilley 2011" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Trampuz 2003" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Tran 2012" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Turschner 2009" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Tusting 2013" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "van den Berg 2009" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Vanderberg 2009" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Vaughan 2008" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Vogel 2013" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Weatherall 2008" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Webb 2009" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "White 2008" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "White 2011" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "WHO Indoor Residual Spraying" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Williams 1963" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Wilson 2012" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Wongsrichanalai 2008" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "World Malaria Report 2012" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "WSJ 2008" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.

Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Yangzom 2012" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Literatur yang dikutip

Bacaan lebih lanjut

Pranala luar

Templat:Malaria Templat:Penyakit kemiskinan