Wikipedia:Permohonan pendapat/Artikel rektor dan dosen

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Artikel rektor dan dosen[sunting sumber]

Pengusul: Fazoffic (b • k • l)
Status:     Tidak dilanjutkan

Halo, saya ingin mempertanyakan status kelayakan daripada artikel-artikel biografi bertopik dosen dan rektor Universitas. Sebelumnya, saya memahami bahwa Wikipedia sangat menjaga kualitas artikel-artikel orang hidup, dan artikel orang hidup yang dinilai kurang berkualitas seringkali menghadapi penghapusan. Kemudian, saya menemukan berbagai macam artikel dosen dan rektor universitas di Kategori:Dosen Indonesia dan melihat-lihat beberapa artikel di sana. Saya menemukan bahwa terdapat beberapa artikel (seperti Ali Khomsan, Dwinita Larasati, dan Agustin Kusumayati) yang ditulis menyerupai résumé, ada yang sebagian besar artikelnya hanya dari satu sumber (contoh: Akhmad Nugroho), kemudian kebanyakan dari mereka hanya disebut oada sumber secara sekilas (misal: menurut Prof. Anang bin Utuh,..... dan sejenisnya), terkadang ada juga yang hasil pencariannya di mesin telusur sangat sedikit namun bisa masuk Wikipedia; seolah-olah Wikipedia dimanfaatkan sebagai hasil pencarian tambahan demi membuktikan kelayakan subyek. Saya sih memang tidak masalah dengan artikel-artikel semacam ini, namun saya juga mempertimbangkan slogan kualitas di atas kuantitas. Menurut saya, artikel-artikel yang hanya menyebut dirinya sebagai 'dosen' saja tidak layak, namun untuk artikel rektor Universitas, saya masih bimbang. ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 26 Juni 2023 23.55 (UTC)[balas]

Bagi saya, setiap artikel di Wikipedia seharusnya didasarkan pada sumber-sumber yang tepercaya dan verifikasi yang mencakup informasi yang relevan dan signifikan, penulisan yang netral dan bebas dari konflik kepentingan juga merupakan prinsip penting dalam penulisan artikel di Wikipedia.
Dalam hal artikel biografi dosen, penting untuk memiliki sumber-sumber yang memadai dan beragam yang menunjukkan KONTRIBUSI dan kebermaknaan mereka dalam bidang akademik. Artikel yang hanya menyajikan informasi yang sekilas seperti menunjukan bahwa "tokoh A" memiliki gelar "dosen" di Perguruan Tinggi tertentu tanpa menyertakan konten yang lebih mendalam mungkin tidak memenuhi standar kelayakan yang ditetapkan.
Untuk artikel rektor universitas, kriteria kelayakan mungkin sedikit berbeda karena mereka merupakan pemimpin lembaga pendidikan. Namun, tetaplah penting untuk memiliki sumber-sumber tepercaya yang menunjukkan prestasi, kontribusi, dan dampak mereka dalam dunia pendidikan.
Itu kalau dari pandangan saya. Terimakasih. ✿Dimas Laksani✿ 27 Juni 2023 10.38 (UTC)[balas]
Sepertinya topik ini tidak akan saya teruskan, karena saya anggap sudah selesai saja. Terima kasih ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 2 Juli 2023 02.39 (UTC)[balas]