Vicon Revue

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Vicon Revue adalah kamera digital berukuran 6.5 x 7 cm yang dapat dikalungkan dan didesain untuk memotret foto secara otomatis, tanpa intervensi dari pemiliknya saat proses penangkapan gambar. Kamera ini diciptakan dengan tujuan untuk mendokumentasikan kejadian sehari-hari seseorang dalam memori digital.

Definisi[sunting | sunting sumber]

Vicon Revue adalah kamera digital yang memotret secara pasif dengan resolusi rendah dan lensa fish-eye. Besarnya 6.5 x 7 cm, tidak lebih dari ukuran Post-it note. Vicon Revue digunakan dengan cara dikalungkan pada pemiliknya. Memori internal Vicon Revue memiliki kapasitas 2GB, yang kurang lebih dapat menyimpan 30,000 foto dengan resolusi rendah, 640x480 pixel. Vicon Revenue juga disertai oleh perangkat lunak untuk membantu proses pemindahan data ke komputer, pengunduhan, serta tag nama atau kejadian tersebut.

Vicon Revue dapat diibaratkan seperti kotak hitam perekam kehidupan manusia. Hampir segala sesuatu yang dilihat atau ditemui penggunanya dapat tertangkap melalui sensor kamera yang tajam dalam kotak yang berukuran tidak lebih dari Post-it note ini. Dengan kapasitas menyimpan hingga 30,000 foto, Vicon Revue dapat digunakan untuk berbagai macam kebutuhan. Seperti tujuan awalnya, Vicon Revue dapat digunakan sebagai alat pembantu ingatan untuk merekonstruksi kejadian-kejadian terntentu. Lalu, dalam proses komunikasi Vicon Revue juga dapat menjadi bukti akan suatu masalah. Selain itu dalam dunia sosial, Vicon Revue juga dapat berperan sebagai rekaman eksistensi hidup seseorang.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Vicon Revue merupakan hasil perkembangan dari konsep Sensecam milik Microsoft yang berfungsi untuk mememotret foto secara otomatis. Kamera ini dapat memotret dengan menggunakan dua cara yaitu melalui sensor kamera atau berdasarkan interval waktu yang ditentukan sebelumnya oleh pemilik kamera. Tidak seperti kamera digital pada umumnya, Vicon Revue tidak disertai oleh jendela bidik untuk melihat gambar yang akan diambil. Vicon Revue didesain dengan lensa wide-angle, sehingga memaksimalkan lebar pandang yang akan terpotret layaknya pandangan arah mata seseorang.

Pada awalnya, SenseCam seperti Vicon Revue diciptakan untuk membantu tahap penyembuhan pasien yang hilang ingatan, salah satunya yaitu pengidap Alzheimer. Berdasarkan hasil tes, kamera seperti SenseCam ini mampu membantu pengidap Alzheimer dalam melatih ingatan memorinya. SenseCam merekam kronologis kejadian yang terjadi dalam keseharian pasien yang mengalungkannya sepanjang hari. Lalu pasien melihat kembali gambar-gambar yang tertangkap oleh kamera tersebut di akhir hari. Kemudian, ketika beberapa hari setelahnya pasien melihat foto-foto itu lagi, terbukti bahwa pasien masih mengingat peristiwa yang terjadi beberapa hari sebelumnya. Meskipun Vicon Revue berawal dengan tujuan untuk membantu pasien hilang ingatan, namun kamera dengan kemampuan sensorik sepertinya mampu berperan lebih besar dalam menciptakan dokumentasi kehidupan seseorang atau ‘life blogging’.

Spesifikasi[sunting | sunting sumber]

  • 6.5 cm w x 7 cm h x 1.7 cm d
  • 94g weight
  • 2GB memory
  • Temperature sensor
  • Light color and intensity sensor
  • Infrared motion detector
  • Multi-axis accelerometer
  • 3-axis magnetometer (compass)
  • Battery and flash memory

Secara otomatis Vicon Revue mengambil gambar sekitar yang tertangkap oleh pandangan lensa dengan dua sistem. Pertama, memotret sekeliling berdasarkan interval waktu yang sebelumnya sudah ditentukan. Contohnya bisa setiap 5 detik sekali kamera memotret, atau 30 detik sekali tergantung keinginan pengguna. Lalu kedua, memotret otomatis berdasarkan berbagai stimuli yang diterima sensor kamera. Sensor tersebut adalah termasuk sensor temparatur, sensor cahaya warna dan intensitas, inframerah untuk mendeteksi gerakan, multi-axis accelerometer, dan 3-axis magnometer. Intinya, perubahan cahaya atau temperatur disekitar kamera tersebut dapat memicunya untuk memotret. Contohnya adalah ketika seseorang berada pada suatu ruangan lalu melangkah ke ruangan lain yang memiliki intensitas cahaya berbeda, walaupun itu hanya perpindahan dari ruang tamu ke ruang makan, kamera akan mengambil gambar secara otomatis.

Harga dari Vicon Revenue adalah sekitar £500 atau $720. Harga yang relatif mahal dikarenakan kemampuan sensoriknya yang tinggi. Sensor kamera ini dapat menangkap intensitas cahaya, mendeteksi suhu, serta multiple-axis accelerometer. Meskipun Vicon Revenue ditujukan untuk para peneliti pada saat pertama kali diciptakan, sekarang kamera ini sudah dijual untuk umum.

Kekurangan[sunting | sunting sumber]

Resolusi rendah membuat hasil foto dari kamera cenderung pecah-pecah serta blurred atau buram. Vicon Revue juga belum memiliki kemampuan untuk menangkap audio ataupun audiovisual.

Kegunaan Vicon Revue di Bidang Komunikasi[sunting | sunting sumber]

Dalam hidup, manusia tidak pernah tidak berkomunikasi. Segala gerak bahkan ketiadaan gerak merupakan cara manusia menyampaikan pesan kepada sesamanya. Namun, pesan yang diterima oleh penerima tidak selalu sama dengan esensi pesan yang dimaksudkan oleh si pengirim pesan. Sehingga sering sekali terjadi kesalahpahaman di antara manusia. Dalam hal ini, Vicon Revenue dapat digunakan sebagai bukti atau dokumentasi kehidupan sehari-hari. Sehingga, ketika seseorang berupaya untuk menceritakan kronologis atau menjelaskan suatu kejadian, foto tertangkap pada Vicon Revue dapat menjadi bukti yang mendukung argumentasi seseorang. Layaknya Twitter yang memfasilitasi seseorang untuk berbagi kejadian dalam kehidupan sehari-hari bahkan hal-hal yang tidak esensial dalam hidup, Vicon Revenue juga merupakan ‘life-blogging’ yang merupakan dokumentasi fotografik dari keseharian seseorang. Jumlah pengguna Twitter yang semakin meningkat setiap harinya adalah bukti budaya masyarakat yang senang berbagi cerita serta foto keseharian dalam hidup. Vicon Revenue dengan kamera sensornya yang mampu menangkap gambar sekeliling dengan sendirinya dapat menjadi penunjang cerita yang disampaikan blogger. Seringkali juga dalam keseharian terjadi kejadian yang tidak terduga atau tidak terencanakan, baik yang sifatnya baik atau buruk. Vicon Revue juga berguna sebagai ‘penangkap momen’ di saat kejadian tak terduga terjadi dalam keseharian. Foto-foto kronologis hasil Vicon Revue dapat digunakan pemiliknya sebagai kenangan, informasi dukungan, atau bukti dari terjadinya suatu kejadian. Vicon Reveue dapat membantu blogger ketika berbagi cerita keseharian, dalam bentuk kronologis visual, sehingga lebih mudah dipamahi oleh orang-orang yang menerima pesan tersebut.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. http://technabob.com/blog/2009/10/17/vicon-revue-camera-automatically-takes-pictures-of-users-day-a-photographic-twitter/
  2. http://www.gadgetvenue.com/vicon-revue-helps-capture-pictures-memory-loss-08095829/[pranala nonaktif permanen]
  3. http://www.cio.co.uk/opinion/veitch/2010/08/11/microsoft-sensecamvicon-revue-interviews-and-not-so-shocking-pictures/[pranala nonaktif permanen]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

  1. http://www.viconrevue.com