Lompat ke isi

Vibriosis

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Vibriosis merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh spesies bakteri bernama Vibrio. Penyakit ini sering terjadi akibat mengonsumsi makanan laut mentah atau setengah matang, seperti kerang. Kondisi klinis yang diakibatkan oleh bakteri Vibrio memiliki tingkat keparahan yang berbeda-beda. Vibrio muncul secara alami di lingkungan pantai air asin dan dapat ditemukan dalam konsentrasi yang lebih tinggi dari bulan Mei hingga Oktober ketika cuaca lebih hangat. Infeksi vibriosis dapat menyebabkan berbagai gejala seperti diare, kram perut, dan muntah, demam, menggigil, infeksi telinga, dan infeksi luka.[1]

Sumber penyakit[sunting | sunting sumber]

Oleh karena itu, seseorang yang mengidap suatu penyakit sebaiknya menghindari makanan laut mentah seperti kerang atau luka yang terpapar lingkungan pantai yang terkontaminasi atau dari penanganan kerang mentah.[2]

Gejala penyakit[sunting | sunting sumber]

Semua orang dapat terkena penyakit vibriosis ini, tetapi orang yang mengidap penyakit ginjal, kanker, atau autoimun, dan/atau seseorang yang mengonsumsi obat untuk menurunkan asam lambung dapat mengalami komplikasi ketika terinfeksi. [2]

Gejala penyakit vibriosis bisa sangat beragam bergantung pada jenis spesiesnya. Gejala umumnya meliputi diare, kram perut, muntah, demam, menggigil, nfeksi telinga dan luka yang sering kali tampak merah, bengkak, dan nyeri. Gejala-gejala umum tersebut dapat mundul dalam waktu 12-24 jam dan dapat berlangsung selama 1-7 hari.[3]

Berdasarkan spesiesnya, gejala penyakit ini terbagi menjadi 2, yakni disebabkan oleh Vibrio parahaemolyticus dan Vibrio vulnificus.[3]

Gejala yang disebabkan oleh bakteri jenisVibrio vulnificus umumnya muncul dalam waktu 12-72 jam setelah terpapar., diantaranya demam, menggigil, hipotensi, dan lesi kulit.[3]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Janda, J. Michael; Newton, Anna E.; Bopp, Cheryl A. (2015-06). "Vibriosis". Clinics in Laboratory Medicine (dalam bahasa Inggris). 35 (2): 273–288. doi:10.1016/j.cll.2015.02.007. 
  2. ^ a b "Vibriosis Fact Sheet". www.health.ny.gov. Diakses tanggal 2024-05-27. 
  3. ^ a b c Canada, Public Health Agency of (2012-01-12). "Vibriosis: Symptoms and treatment". www.canada.ca. Diakses tanggal 2024-05-27.