Lompat ke isi

Uluan blok

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Uluan Blok adalah sebuah Endapan jatuhan piroklastik berbatu apung produk dari erupsi Kaldera Sibandang (YTT) yang menutupi bagian blok Uluan sebelum runtuh, dengan panorama bentang alam lengseran bongkahan merupakan blok uluan bagian dasar kaldera porseayang mengalami lengseran ke arah danauakibat terseret runtuhan pada saat pembentukan kaldera sibandang74. 000 tahun yang lalu[1].

Aspek Biologi

[sunting | sunting sumber]

Geosite Situmurun di tempati oleh pemukiman masyarakat selain aktivitas ekonomi lain seperti cocok untuk menanam padi sawah. Morfologi datar diantara morfologi perbukitan di kawasan kaldera rim ini memiliki potensi udara yang sangat baik disamping tanahnya yang subur bersumber dari tanah pelapukan dari perbukitan sekitarnya, disampin itu adanya pohon Pinus dan Harimonting. Kerbau (Bubalus bubalis) bukan sekadar ternak untuk membajak sawah. Hewan berkulit kelabu itu adalah alat produksi, tabungan dan investasi, sekaligus pemasok nutrisi. Kerbau juga menjadi bagian yang tak terpisahkan dari ritual tradisi. Selama puluhan tahun kerbau di Toba berkembang dalam peternakan rakyat secara turun temurun.

Kerbau juga diambil susunya untuk diminum. Susu dimasak menjadi lauk. Susu dipadatkan, lalu dicampur dalam arsik. Daging kerbau dikonsumsi untuk santapan sehari-hari dan pesta. Permintaan kerbau selalu ada karena digunakan dalam upacara adat Batak, seperti pernikahan, kematian, dan upacara penghormatan. Kampung Tenun Sigaol yang terletak di Desa Situmurun adalah tempat dimana hampir seluruh penduduk wanitanya bekerja sebagai penenun Ulos (kain tenun tradisional Batak Toba).

Pekerjaan para penenun ini, sebagai upaya untuk meningkatkan penghasilan ekonomi mereka. Tempat ini juga merupakan lokasi pemberdayaan masyarakat khususnya untuk perempuan. Lokasi ini terdapat di area Geosite Situmurun[2].

Deskripsi singkat lokasi

[sunting | sunting sumber]

Berjarak 40 km dari Air Terjun Situmurun dengan waktu tempuh 70 menit, kita dapat sampai di Uluan, yang diperkirakan merupakan lokasi generasi pertama terjadinya letusan Gunung Toba sekitar 900.000 tahun yang lalu. Wilayah ini sering disebut dengan Uluan Uluan Blok dan nama itulah yang diguankan sebagai salah satu geosite Kaldera Toba. Banyak istilah yang luar biasa tentang Danau Toba dan Kaldera Toba yang berhubungan dengan letusan Gunung Toba seperti halnya Uluan Block ini. Di kawasan Uluan Blok dijumpai berbagai peninggalan situs zaman dahulu kala berupa situs-situs peninggalan letusan Gunung Toba. Runtuhnya Kaldera Porsea meninggalkan bukti-bukti nyata dalam batuan dasar yang berumur paleozoik maupun msozoikum, merupakan peninggalan runtuhnya daerah Uluan Blok. Peninggalan yang didapati pada masa mesozoik adalah Batu Gantung yang menjadi objek wisata yang sangat terkenal di masyarakat Batak. Batu Gantung ini terletak di sebelah Timur Danau Toba. Batuan Tufa Toba Tertua (OTT) adalah batuan ignimbrite merupakan hasil dari erupsi Kaldera Porsea. Hal serupa ditemukan di daerah Semenanjung Uluan dan pada lereng terjal di tepi Danau Toba. Batuan Tufa Termuda (YTT) menyelimuti seluruh ketinggian terdapat pada dinding kaldera, sedangkan pada bagian dalam kaldera tidak dijumpai endapan YTT kecuali di kawasan Blok Uluan. Erupsi terakhir ini memacu keruntuhan struktur yang mengakibatkan amblasnya kubah di atas magma termasuk dua kubah raksasa, yakni Blok Samosir dan Blok Uluan. Runtuhan vulkanik disebut dengan kaldera raksasa dunia. Erupsi terakhir tersebut menimbulkan keruntuhan struktur bumi yang membentuk Danau Toba setelah diisi oleh air dari Kawasan Danau Toba.[3]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Nasution, Askolani; Siregar, Tikwan Raya; Hutasuhut, Anharuddin; Hamdani, Nasrul; Sinulingga, Jekmen; Rehulina, Eka Dalanta; Sekali, Mehamat Karo; Herlina, Herlina; Padang, Melisa (2021). Sibrani, Robert, ed. Ensiklopedia kebudayaan Kawasan Danau Toba. Banda Aceh: Balai Pelestarian dan Nilai Budaya Aceh. ISBN 978-623-6107-05-8. 
  2. ^ Febriani Br Sihombing, Valentina; Intan Suryadi, Meity dkk (2024). "TRANSFORMASI FASILITAS PARIWISATA KALDERA TOBA PASCA PENETAPAN SEBAGAI UNESCO GLOBAL GEOPARK". ITB. doi:http://doi.org/10.5614/wpar.2024.22.1.06 Periksa nilai |doi= (bantuan).  line feed character di |title= pada posisi 35 (bantuan)
  3. ^ "Situmurun – Uluan Block – Geopark Kaldera Toba". calderatobageopark.org. Diakses tanggal 2024-10-01.