Tschandala

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Tschandala (transkripsi chandala dalam bahasa Jerman kuno) adalah istilah yang dipinjam Friedrich Nietzsche dari sistem kasta India, yang di dalamnya chandala adalah anggota kelas sosial terendah. Penafsiran dan penggunaan istilah Nietzsche bergantung pada terjemahan Manusmriti oleh Max Müller.

Nietzsche menggunakan istilah "Tschandala" dalam Götzen-Dämmerung (Twilight of the Idols)[1] dan Der Antichrist (The Antichrist).[2] Di sini ia menggunakan “hukum Manusmerti” dengan sistem kasta sebagai contoh salah satu jenis moralitas yang bertentangan dengan moralitas versi Kristen yang menurut Nietzsche berupaya untuk “menjinakkan” manusia.

Nietzsche menjelaskan metode bagaimana nilai-nilai Kristen berupaya untuk "memperbaiki" umat manusia. Sebagai metafora, ia menggunakan binatang terlatih di kebun binatang yang dikatakan akan "ditingkatkan", namun kenyataannya binatang itu kehilangan kekuatannya dan menjadi lemah. Dengan cara seperti itu, kata Nietzsche, agama Kristen telah "menjinakkan" ras Teutonik.

Sebaliknya, hukum Manu mencoba mengatur kelompok sosial dengan menciptakan empat kasta masyarakat. Nietzsche juga tidak terlalu menyukai jenis moralitas ini. Namun, ia menganggap moralitas ini lebih baik daripada "moralitas budak" Kristen.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Die ‚Verbesserer‘ der Menschheit" (KSA 6, p. 98–102)
  2. ^ chapter 56 and 57 (KSA 6, p. 239–244)